Anda di halaman 1dari 11

PROGAM KAMPUNG IKLIM

Sebuah usaha mengupayakan lingkungan aman, sehat dan nyaman

Di susun oleh kelompok 3


Apa itu kampung iklim?

 Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional


yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku
kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi
terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK(gas
rumah kaca) serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi
wilayah.
TUJUAN

 TUJUAN UMUM  TUJUAN KHUSUS


Program Kampung Iklim dilaksanakan  Mengidentifikasi kegiatan adaptasi dan mitigasi
dengan tujuan untuk meningkatkan perubahan iklim serta potensi pengembangannya di
pemahaman mengenai perubahan iklim tingkat lokal.
dan dampak yang ditimbulkannya sehingga
seluruh pihak terdorong untuk
 Memberikan pengakuan terhadap aksi lokal yang
melaksanakan aksi nyata yang dapat telah dilakukan masyarakat untuk mendukung upaya
memperkuat ketahanan masyarakat adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
menghadapi perubahan iklim serta  Mendorong penyebarluasan kegiatan adaptasi dan
memberikan kontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim yang telah berhasil
pengurangan emisi GRK. dilaksanakan pada lokasi tertentu untuk dapat
diterapkan di daerah lain sesuai dengan kondisi
wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat.
Komponen utama

 MITIGASI
 ADAPTASI
 Pengelolaan Sampah, Limbah
 Pengendalian Kekeringan, Banjir Padat dan Cair
dan Longsor.
 Penggunaan Energi Baru
 Peningkatan Ketahanan Pangan Terbarukan dan Konservasi Energi
 Penanganan atau Antisipasi  Budidaya Pertanian Rendah Emisi
Kenaikan Muka Laut, Rob, Intrusi GRK
Air Laut, Abrasi, Ablasi atau Erosi
Akibat Angin, Gelombang Tinggi  Peningkatan Tutupan Vegetasi
 Pengendalian Penyakit terkait  Pencegahan dan Penanggulangan
Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan
STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG IKLIM
Landasan hukum

 Sejak diluncurkan pada tahun 2011, ProKlim telah memiliki payung


hukum pelaksanaan berupa Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 19 Tahun 2012 tentang Program Kampung Iklim. Integrasi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan pada
tahun 2015, diikuti dengan pengesahan peraturan pengganti melalui
Peraturan Menteri LHK No P.84/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2016
tentang Program Kampung Iklim. Untuk memberikan arahan teknis
kepada semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam ProKlim,
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim kemudian
menerbitkan Peraturan Dirjen PPI No. P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim.
Kampung iklim
Desa Blederan, kecamatan Mojotengah, kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah
Desa Blederan Kecamatan
Desa Blederan berfokus pada pengolahan lahan sekitar Mojotengah, Wonosobo memeroleh
tempat tinggal dan pertanian. Dengan memanfaatkan LPTP Award karena sukses
membudidaya sayur minim lahan.
lahan di sekitar rumah, warga desa Blederan menanam
sayuran dan beberapa tanaman lain dengan media
polibek. Tentunya semua prosesnya organik dan tidak
menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Penanaman
secara organik juga di terapkan pada kegiatan
pertanian di desa Blederan, sehingga tanah di Desa ini
subur dan bebas dari bahan kimia
Dengan memanfaatkan lahan sekitar dengan penanaman berbagai
tumbuhan, lingkungan di desa Blederan ini, sangat nyaman dan sejuk.
Walaupun kecil, pemanfaatan lahan seperti ini sudah cukup membantu
mengurangi efek gas rumah kaca
Selain itu, juga ada beberapa hal lain yang di kembangkan di Desa
Blederan, yaitu
1. Biogas
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air MikrohidroWanganaji

Di karenakan debit air sungai yang cukup besar, warga


Desa Blederan memanfaatkannya sebagai pembangkit
listrik skala mikro. Meskipun belum bisa mengatasi
kebutuhan energi di desa, adanya pembangkit listrik ini
dapat menjadi langkah awal kemandirian energi di Desa
Blederan
Hal hal yang sudah di lakukan di Desa Blederan
 Masyarakat desa Blederan juga mengurangi penggunaan
sampah plastik, sedangkan sampah organik, di ubah
menjadi pupuk.
 Pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas, juga
mengurangi ketergantungan masyarakat pada kayu,
sebagai bahan baku tungku. Masyarakat desa Blederan
juga mengembangkan dan menggunakan tungku minim
asap, untuk mengurangi dampak polusi yang di hasilkan.
 Masyarakat desa juga melestarikan panganan lokal yang
bernama “opak ketan”
Dengan adanya kelompok yang sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan,
di harapkan kampung iklim bisa di lakukan dan di wujudkan di seluruh desa.
Desa Blederan merupakan Desa yang bisa di katakan sukses dalam progam
kampung iklim

Kesimpulan:

kampung iklim merupakan perngharagaan bagi desa yang sukses


dalam adaptasi dan mitigasi bencana. Tidak hanya itu cakupan proklim,
juga mencakup stabilitas ekonomi, kelestarian dan penghematan energi,
kelestarian adat dan budaya dan lain lain. Proklim dapat di terapkan di
lingkungan apapun, baik desa maupun kota, asalkan mengupayakan
kelestarian lingkungan.
Proklim merupakan salah satu bentuk implementasi dari SDGs
(Sustainable Development Goals), yang bertujuan menyelamatkan
dunia.

Anda mungkin juga menyukai