Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN

KEGIATAN DESA/KELURAHAN PROKLIM


KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN 2018
I. LATAR BELAKANG

Isu perubahan iklim telah menjadi perhatian banyak pihak baik di


tingkat internasional, regional, nasional dan lokal. Berbagai kejadian terkait
dengan kondisi iklim yang tidak menentu seperti banjir, kekeringan, longsor,
gelombang tinggi, dan peningkatan muka air laut semakin sering terjadi
dengan intensitas yang semakin meningkat, sehingga menimbulkan korban
jiwa serta kerugian ekonomi dan ekologi. Kondisi tersebut perlu disikapi
dengan memperkuat aksi nyata di tingkat lokal yang dapat berkontribusi
terhadap upaya mitigasi untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca serta upaya
adaptasi untuk meningkatkan kapasitas seluruh pihak dalam menghadapi
dampak perubahan iklim. Aksi nyata adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan strategi pembangunan
rendah karbon dan tahan perubahan iklim, yang perlu terus dikembangkan
dan diperkuat pelaksanaannya. Guna mendorong partisipasi aktif masyarakat
dalam melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Menteri
Lingkungan Hidup dalam acara National Summit Perubahan Iklim Ke-1 di Bali,
pada bulan Oktober 2011, telah meluncurkan Program Kampung Iklim
(ProKlim)
Melalui pelaksanaan Proklim, Pemerintah memberikan penghargaan
terhadap masyarakat pada lokasi minimal setingkat RW/Dusun/Dukuh dan
maksimal setingkat Kelurahan/Desa yang secara berkesinambungan telah
melakukan aksi lokal terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim. Aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dapat dikembangkan
dan di laksanakan di tingkat lokal mencakup antara lain:
 Pengendalian banjir, longsor atau kekeringan
Peningkatan ketahanan pangan
Penanganan kenaikan muka air laut
 Pengendalian penyakit terkait iklimPengelolaan dan pemanfaatan
sampah/limbah
 Penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi
 Budidaya pertanian rendah emisi GRK
 Peningkatantutupanvegetasi
 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

Keberadaan kelompok masyarakat dan tokoh lokal yang mampu berperan


sebagai penggerak pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,
serta ketersediaan instrumen pendukung lainnya merupakan faktor penting
yang dievaluasi dalam proses penilaian usulan ProKlim. Pengusulan lokasi
ProKlim kepada KLH dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik secara individu
maupun kelompok, yang mempunyai informasi bahwa masyarakat di lokasi
tertentu telah melakukan aksi lokal yang dapat mendukung upaya adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim.
Dukungan dari berbagai pihak termasuk instansi pemerintah, lembaga non-
pemerintah, dan dunia usaha dapat memperkuat inisiatif masyarakat
mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman untuk dihuni. Lokasi
penerima penghargaan Proklim diharapkan dapat menjadi model percontohan
penerapan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan berperan sebagai
agen pembawa perubahan bagi lingkungan di sekitarnya.

II. LINGKUP KEGIATAN PROGRAM PROKLIM


a. Ruang Lingkup Kegiatan Program Proklim antara lain :
1. Identifikasi kerentanan dan risiko perubahan iklim
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
3. Identifikasi sumber emisi dan serapan gas rumah kaca
4. Peningkatan kapasitas akses sumberdaya pendanaan, teknologi
adaptasi dan mitigasi
5. Pengembangan dan peningkatan kapasitas masyarakat dan
kelembagaan masyarakat
6. Pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tingkat lokal
berbasis masyarakat
7. Penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
tingkat lokal
b. Tahapan Pembentukan /Pengembangan ProKlim
1. Persiapan
 Pembentukan Kelompok Kerja
 Pembuatan profil kerentanan dan emisi GRK
2. Perencanaan
 Perencanaan Pengembangan, Peningkatan Kapasitas, dan
Kelembagaan Masyarakat
 Penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di
tingkat lokal berbasis masyarakat
3. Pelaksanaan
 Pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat
lokal berbasis masyarakat à berdasarkan skala prioritas
 Peningkatan kapasitas akses sumberdaya, pendanaan, teknologi
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
4. Pengembangan dan Penguatan Adaptasi dan Mitigasi
 Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi
c. Registri ProKlim Joint Adaptasi-Mitigas
1. Adaptasi di antaranya :
 Pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor
 Peningkatan ketahanan pangan
 Pengendalian penyakit terkait iklim
 Penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air
laut, abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi
2. Mitigasi di antaranya :
 Pengelolaan sampah, limbah padat dan cair
 Penggunaan energi baru terbarukan, konservasi dan
penghematan energi
 Budidaya pertanian rendah emisi GRK
 Peningkatan tutupan vegetasi
 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
3. Aspek Berkelanjutan di antaranya :
 Kelompok masyarakat
 Dukungan kebijakan
 Dinamika kemasyarakatan
 Kapasitas masyarakat
 Keterlibatan pihak eksternal
 Pengembangan kegiatan
 Manfaat sosial, ekonomi, lingkungan dan pengurangan risiko
bencana iklim

III. KATAGORI PROKLIM


1. Proklim Pratama
Lokasi yang telah melaksanakan sampai dengan 50% kegiatan ProKlim
2. Proklim Madya
Lokasi yang telah melaksanakan antara 51-80% kegiatan ProKlim
3. Nominasi Proklim Utama
Lokasi yang telah melaksanakan >81% kegiatan ProKlim
4. Nominasi Proklim Lestari
Lokasi yang telah mendapat penghargaan ProKlim Utama dan telah
mereplikasi kegiatan ProKlim minimal ke-10 lokasi lain yang selanjutnya
didaftarkan sebagai Kampung Iklim

IV. TAHAP PENILAIAN PROKLIM


1. Verifikasi Proklim ke Lapangan ( Lokasi Proklim )
2. Penyerahan Verifikasi Lapang ke Sekratariat Proklim
3. Penilaian Proklim oleh Tim Teknis dan Hasilnya di serahkan ke Tim
Pengarah
4. Rekomendasi lokasi Proklim dari Tim Pengarah diserahkan ke Tim LHK
5. Penetapan lokasi Proklim oleh Menteri LHK
V. DASAR KEGIATAN :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1965;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan
Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan
sampah;
5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Penglolaan Lingkungan Hidup;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 69 Tahun 2011 tentang
Program Jawa Timur menuju Provinsi Hijau (Go Green Province)
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 07 Tahun 2007
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 05 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Lumajang;
15. Peraturan MenLHK No. 60 NOMOR: P. 60/Menlhk-Setjen/2015
tentang Peran Masyarakat dan Pelaku usaha dalam Perlindungan dan
Pengelolaan LH dan Kehutanan
VI. TUJUAN DAN HARAPAN KEGIATAN :

Tujuan Kegiatan :
1. Meningkatkan kapasitas pemerintah desa/kelurahan dalam manajemen
pelestarian lingkungan di wilayahnya;
2. Memandirikan masyarakat desa/kelurahan yang berbasis Proklim agar
dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan menggunakan dan mengakses
sumber daya alam secara arif dan bijaksana;
3. menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi berbasis potensi lokal, sosial dan
budaya-nya serta membangkitkan peran aktif masyarakat dalam
membangun desa/kelurahan yang bersih dan lestari;
4. mewujudkan kabupaten lumajang atib berseri melalui model
desa/kelurahan Proklim yang ramah lingkungan berbasis masyarakat di
seluruh kecamatan kabupaten lumajang
Harapan Kegiatan :
• Kecamatan memiliki model percontohan desa/kelurahan yang
berwawasan lingkungan,
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis sumber daya
alam lokal,
• Meningkatkan pertumbuhan investasi di Desa/Kelurahan
• penurunan angka kemiskinan
• Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

VII. USULAN PELAKSANAAN KEGIATAN DESA /KELURAHAN PROKLIM


2018
a. Pengusulan kepada seluruh Kecamatan se Kabupaten Lumajang Dalam
Pelaksanaan Lomba Kegiatan Desa Kelurahan Proklim Tahun 2018
dilaksanakan mulai , meliputi :
 Usulan dari Kecamatan sesuai surat Sekda nomor 005/1014/427.4/2017
tentang Usulan Desa / Kelurahan Proklim se Kabupaten Lumajang
dilaksanakan pada bulan Oktober ;
 Penjaringan dan Verifikasi lapang oleh Tim Desa/Kelurahan Proklim
Bulan Januari 2018 ;
 Penetapan Desa / Kelurahan Proklim Tingkat Kabupaten Lumajang Bulan
Februari 2018 ;
b. Pengusulan Desa/ Kelurahan Proklim Tingkat Provinsi Jawa Timur sesuai
katagori yaitu Katagori Pratama, Madya dan Mandiri pada bulan Februari
2018 sesuai surat dari Dinas Lingkungan Hidup Profinsi Jawa Timur,
Meliputi :
 Pendaftaran lokasi kampung iklim diusulkan melalui Sistem Registri
Nasional Pengendalian Perubahan Iklim melalui
www.ditjenppi.menlhk.go.id/srn Bulan Februari 2018
 Penetapan Desa / Kelurahan Proklim Tingkat Provinsi Jawa Timur Bulan
Mei – Juli 2018

VIII. USULAN DESA / KELURAHAN PROKLIM KABUPATEN LUMAJANG


TAHUN 2018 TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR

Usulan Desa /Kelurahan PROKLIM Tahun 2018 Kabupaten Lumajang Tingkat


Provinsi Jawa Timur adalah
1. Katagori Desa
 Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo
 Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit
2. Katagori Perkotaan
 Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang
CITRODIWANGSAN ”KAMPOENG KELOR “

Lingkungan Citrodiwangsan yangdikenal sebagai


“Kampoeng Kelor’’ di Rw 12
kabupaten lumajang.

Adanya KRPL sebagai bentuk sarana bagi


warga untuk penghijauan dan bentuk
kepedulian lingkungan warga Citrodiwangsan.
Karena dinamakan “Kampoeng Kelor”, begitupun
lingkungan yang ada tanaman sayur Kelor yang bisa di
panen sendiri. Juga terdapat pilah sampah di
sepanjang RW 12 Citrodiwangsan.

Adanya kreatif warga citrodiwangsan bergotong royong


membuat tugu selamat datang di RW 12 Citrodiwangsan
‘Kampung Kelor’’

Hasil karya salah satu warga Citrodiwangsan memproduksi sebuah lampu neon
berkarakter anak- anak,juga pot dari botol bekas yang telah memiliki nilai ekonomi bagi
warga tersebut. Dan hebatnya lagi yakni buatan tangan sendiri, asal dari hoby kini
tersalurkan jadi profesi.
Terdapat Biopori di setiap saluran air warga, dan disana
telah di sediakan komposter sebagai pengelolaan limbah
daun kering menjadi kompos yang telah di perjual belikan
oleh warga Citrodiwangsan.

Bank sampah yang selalu aktif di keurahan


Citrodiwangsan yang diberi nama “ CITRA SEHAT 12”
Adanya kegiatan kreatif ketua Rw 12, yakni menyediakan setiap rumah
diberi 1 kaleng rokok dan setiap harinya kaleng tersebut di isi dengan uang
Rp. 500,- dan setiap hari petugas poskamling mengambili uang tersebut,
sehingga kegiatan dapat dipantau secara akurat.

Kelurahan Citrodiwangsan kedatangan Tim


Verifikasi Prov. Jatim.

Tim melaksanakan Verifikasi di Kel.


Citrodiwangsan di dampingi oleh para Kader.
Rorak / Resapan air

Saluran Pengelolaan Air


(SPA)

Penghematan Penggunaan
Air
Penyiapan Jalur Evakuasi

Penyampaian Informasi menggunakan Alat Informasi


Modern/Tradisional

Meninggikan Struktur Bangunan


Modern/Tradisional
Penganekaragaman Tanaman Pangan, dan tahan iklim
Modern/Tradisional

Penganekaragaman Tanaman Pangan, dan tahan iklim


Modern/Tradisional
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Modern/Tradisional

Melaksanakan 3M
Modern/Tradisional
Memperbaiki Lingkungan Agar Tidak Ada Genangan Air
Modern/Tradisional

Memasukkan Ikan dalam Kolam / Pot Tanaman


Modern/Tradisional
Memasukkan Ikan dalam Kolam / Pot Tanaman
Modern/Tradisional

Penerapan Sistem Kewaspadaan Dini Terhadap Penyakit Akibat


Perubahan Iklim

Pasokan Air Bersih


Melaksanakan PHBS

Memiliki Rumah dengan Sirkulasi Udara Baik


Kegiatan 3R

Penggunaan Tungku Hemat Kayu Bakar


Pemanfaatan Gas Methah / Biogas Sampah Rumah Tangga

Hidroponik / Tabulampot

Penghijauan
Pengurus RW. 12 Kampung Kelor Kel. Citrodiwangsan

Pengurus Kelompok Warga Peduli Lingkungan RW.12


Daftar Nama dan Daftar Hadir Anggota dengan Tanda

Struktur Organisasi
Tangan
Struktur Organisasi

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Pembentukan Pokja Kelurahan Sehat untuk Mendukung terciptanya PHBS di
Kelurahan Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2012 sampai sekarang
Pembentukan Kelompok Pelestari Lingkungan “BUMI CITRA HIJAU” Kelurahan
Citrodiwangsan untuk Mendukung terwujudnya lingkungan yang indah, asri dan nyaman
bagi warga Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2012 sampai sekarang

Kompetisi Lingkungan “Lomba Desa Berseri Tingkat RW Kelurahan Citrodiwangsan”


Mendukung terwujudnya lingkungan berseri dan Pendukung lomba Berseri Provinsi Tahun
2016.
Kebijakan Larangan Buang Sampai dan BAB di Sungai untuk Mendukung
terwujudnya lingkungan bersih, indah, asri, nyaman dan sehat bagi warga
Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2016 sampai sekarang.

Kompetisi Lingkungan “Lomba Desa Berseri Tingkat RW Kelurahan Citrodiwangsan”


Mendukung terwujudnya lingkungan berseri dan Pendukung lomba Berseri Provinsi
Tahun 2017.
Kebijakan “Gerakan 1000 (Seribu) Biopori” dalam mendukung program Kelurahan
Berseri dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya lingkungan RW.
12 pada tahun 2017

Kebijakan “Gerakan Pungut Sampah” dalam mendukung program Kelurahan Berseri


dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya lingkungan RW. 12
pada tahun 2017.
Kebijakan “Gerakan 10.000 (Sepuluh Ribu) Tanaman” dalam mendukung program
Kelurahan Berseri dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya
lingkungan RW. 12 pada tahun 2018.

Pembentukan Tim Pembina Desa/Kelurahan Berseri sebagai Pendukung Program


Berseri dan Kampung Iklim di Kabupaten Lumajang.
Penetapan Desa/Kelurahan Berseri sebagai Salah Satu Pengakuan Penghargaan Bagi
Lingkungan yang sudah Memperbaiki Lingkungannya menjadi Lingkungan yang Berseri
dan Siap Terhadap Perubahan Iklim di Kabupaten Lumajang Khususnya Kelurahan
Citrodiwangsan yang ditetapkan sebagai Kelurahan Berseri Kategori Mandiri salah
satunya didalamnya diwakili oleh RW. 12 Kampung Kelor.

Pembukuan Keuangan Pengurus dan Lingkungan


JIMPITAN

DESA WONOKERTO
Kondisi lingkungan di Ds. Wonokerto kec. Gucialit
kab. Lumajang

Giat warga dalam kerja bhakti dengan


senang hati di Ds. Wonokerto
Keadaan tampak Desa wonokerto
kecamatan Gucialit Kab. Lumajang.
Halayak simbol Desa ‘’WONOKERTO”

Tim Verifikasi Prov. Jatim melakukan Verifikasi


lapangan di Desa Wonokerto dengan pengurus setempat
juga Dinas lingkungan hidup Kab. Lumajang.
Pelaksanaan Verifikasi Tim dan di dampingi oleh
ketua KADER Desa Wonokerto.

Verifikasi Tim Ke lapangan dan di dampingi oleh


ketua KADER Desa Wonokerto.
Biopori / Rorak / Sumur Resapan

Pengendalian Kekeringan, Banjir dan Longsor


Adanya Embung

Bangunan Terjunan Air (BTA)


Saluran Pengelolaan Air (SPA)

Pembuatan Struktur Perlindungan Air

Penanaman Vegetasi di Sekitar Lokasi Mata Air


Pembuatan Aturan Lokal yang Menjamin
Mata Air Tetap Hidup
Penghematan Penggunaan Air

Penyediaan Daerah Retensi Banjir

Penyiapan Jalur Evakuasi


Penyampaian Informasi menggunakan Alat
Informasi Modern/Tradisional

Meninggikan Struktur Bangunan

Pembuatan Terasering
Peningkatan Ketahanan Pangan
Sistem Pola Tanam

Sistem Irigasi/Drainase

Pertanian Terpadu
Penakeragaman Tanaman Pangan

Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Pengendalian Penyakit Terkait Iklim


Pengendalian Vektor
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Melaksanakan PHBS
.

Pelaksanaan Verifikasi Tim dan di dampingi oleh


ketua KADER Desa Wonokerto.

Pengelolaan Sampah, Limba Padat dan Cair


Pengelolaan Limbah Padat
Pewadahan dan Pengumpulan Sampah
.

Pengomposan

Kegiatan 3R
Penggunaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Penggunaan Tungku Hemat Kayu Bakar

Pemanfaatan Gas Metah / Biogas Portable Sampah Organik

Pengolahan Budidaya Pertanian


Penggunaan Pupuk Organik
Hidroponik / Tabulampot

Peningkatan Tutupan Vegetasi


Penghijauan
Kelompok Masyarakat yang diakui
Pengurus
Nama Lembaga : Lembaga Masyarakat Sekitar Semeru (Laskar Semeru)
Daftar Nama dan Daftar Hadir Anggota dengan Tanda Tangan

Struktur Organisasi
Dukungan Kebijakan
Kearifan lokal yang dijalankan
Pelestarian Sumber Mata Air sebagai sumber air bersih bagi kehidupan
danmata pencaharian warga sekitar Desa Wonokerto Kecamatan Gucialit.
Kebijakan
ORO ORO OMBO
Lokasi Pembibitan Anggrek di Desa Oro oro Omboo

Pemanenan Air hujan


Lubang Penampung Air dan Penampung Air Hujan (PAH)
Embung

Peresapan Air
Biopori/Rorak/Resapan

Bangunan Terjunan Air (BTA)


Saluran Pengelolaan Air (SPA)

Perlindungan Mata Air


Pembuatan Struktur Perlindungan Air

Penanaman Vegetasi di Sekitar Lokasi Mata Air


Pembuatan Aturan Lokal yang Menjamin Mata Air Tetap Hidup

Penghematan Penggunaan Air


Sarana dan Prasarana Pengendali
Pengaturan Bendungan dan Waduk Banjir Serta Tanggul Banjir

Penyediaan Daerah Retensi Banjir

Pengoprasian Sistem Peringatan Banjir


Penyiapan Jalur Evakuasi

Penyampaian Informasi menggunakan Alat

Penyampaian Informasi menggunakan Alat


Peningkatan Ketahanan Pangan
Sistem Pola Tanam Informasi Modern/Tradisional
Sistem Irigasi/Drainase
Sarana Irigasi

Pertanian Terpadu dan Potensi Lokal


Penakeragaman Tanaman Pangan dan
Komoditas Tahan Iklim

Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Pengendalian Penyakit Terkait Iklim


Pengendalian Vektor
Sanitasi dan Air Bersih
Memperbaiki Lingkungan Agar Tidak Ada Genangan Air

Memasukkan Ikan dalam Kolam / Pot Tanaman

Membentuk Jumantik
Penerapan Sistem Kewaspadaan Dini Terhadap Penyakit Akibat Perubahan Iklim

Pasokan Air Bersih

Pengelolaan Limbah dari Manusia, Hewan dan Industri yang Efisien


Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Melaksanakan PHBS

Memiliki Rumah dengan Sirkulasi Udara Baik

Pengelolaan Sampah, Limba Padat dan Cair


Pengelolaan Limbah Padat
Pewadahan dan Pengumpulan Sampah
Pengomposan

Kegiatan 3R
Penggunaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Penggunaan Tungku Hemat Kayu Bakar

Pengolahan Budidaya Pertanian


Penggunaan Pupuk Organik dan Tidak Membakar Jerami di Sawa

Pengolahan Budidaya Pertanian


Penggunaan Pupuk Organik dan Tidak Membakar Jerami di Sawa
Peningkatan Tutupan Vegetasi
Penghijauan
Pencegah dan Menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan

Kelompok Masyarakat yang diakui


Pengurus
Nama Lembaga : Lembaga Masyarakat Sekitar Semeru (Laskar
Semeru)
Daftar Nama dan Daftar Hadir Anggota dengan Tanda Tangan

Struktur Organisasi
Rencana / Program Kerja

AturanAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangga Laskar Semeru
Aturan dan Kesepakatan Tertulis Anggota

Kebijakan Kelompok
Kebijakan Desa / Kecamatan / Kabupaten
Dinamika Masyarakat
Iuran Swadaya Masyarakat dalam Pembangunan Lingkungan

Ketertiban Dokumentasi Keuangan

Kegiatan Seminar dan Bimbingan Teknis sebagai wahana untuk Peningkatan Kapasitas
Pengurus Kelompok Binaan di Wilayah Kecamatan Pronojiwo
Pembelajaran Kepedulian Terhadap Lingkungan pada Pelajar dan Mahasiswa
baik dalam Upaya Pelestarian Sumberdaya Alam maupun Penanggulangan
Bencana (SMA Negeri Pasirian dan Akper Lumajang)

Sebagai Pembina dalam Musrenbang dan Pembina Pokdarwis Desa Lain

Teknologi Tepat Guna Pengukur Curah Hujandan antisipasi Banjir dalam Aksi Adaptasi dan
Mitigasi Bencana Alam
PENUTUP
Demikian Laporan ini kami sampaikan, sebagai salah satu pertanggung
jawaban kami dalam melaksanakan tugas dan ikut serta dalam Kegiatan Desa /
Kelurahan Proklim 2018 di Kabupaten Lumajang. Kegiatan Desa / Kelurahan
Proklim Tahun 2018 yang diselenggarakan di Kabupaten Lumajang tahun 2018 ini
berlangsung dengan meriah dan turut berkontribusi besar terhadap perbaikan dan
pelestarian lingkungan di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Kabupaten
Lumajang.
Masalah Lingkungan terutama sampah seharusnya bukan lagi menjadi
masalah, namun Perubahan suhu yang terjadi saat ini diyakini sebagai akibat
terjadinya akumulasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Berbagai kegiatan
manusia dalam pembangunan menyebabkan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK)
di atmosfer semakin bertambah, termasuk penggunaan bahan bakar fosil, proses
penguraian sampah dan limbah, penggunaan pupuk kimia serta pembakaran
jerami. Keberadaan GRK di atmosfer menyebabkan radiasi gelombang panjang
sinar matahari terperangkap sehingga suhu bumi menjadi naik dan
mengakibatkan perubahan iklim. Peningkatan GRK di atmosfer diperparah oleh
berkurangnya luas hutan atau deforestasi yang mempunyai kemampuan untuk
menyerap CO2. Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup
nasional yang dkembangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk
mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan
aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan
pengurangan emisi GRK. Melalui pelaksanaan ProKlim, Pemerintah memberikan
penghargaan terhadap masyarakat di lokasi tertentu yang telah melaksanakan
upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan. Pelaksanaan
Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
19/2012 tentang Program Kampung Iklim.
Saya menghimbau pada generasi muda/siswa-siswi/mahasiswa serta
lingkungan Pemerintahan di Tingkat Kecamatan,Kelurahan dan Desa untuk ikut
serta berperan aktif dalam permasalahan lingkungan, jadilah kader lingkungan
hidup yang peduli terhadap Perubahan Iklim. Saya berharap Kegiatan
Desa/Kelurahan Proklim ini bisa menjadi edukasi dan provokasi terhadap
masyarakat akan pentingnya pengelolaan menjaga Lingkungan.
Dan dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohiim serta memohon
rahmat dan ridho dari alloh swt. Maka kita berkomitmen untuk menuju kabupaten
lumajang yang Lestari bebas sampah 2020.

Lumajang, Mei 2018

Kasi Peran Serta Masyarakat

AGUS BAMBANG DWI PURWANTO.SP


NIP. 19630824 199202 1001

Anda mungkin juga menyukai