Anda di halaman 1dari 132

Internal Auditor Training

Sistem Manajemen Mutu Laboratorium


ISO 17025:2017

Berdasarkan Panduan Audit


Sistem Manajemen ISO 19011:2018
Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
ISO 17025:2017
Agenda Pelatihan
Jam Agenda Trainer
09.00 – 10.00 Overview ISO 17025:2017 Ali Fuad R
Joni Permana
10.00 – 10.30 Pengertian Audit Berbasis ISO 19011:2018 Joni Permana
10.30 – 11.25 Prinsip Audit dan Jenis Audit Joni Permana
11.25 – 11.45 Pengelolaan Audit Joni Permana
12.00 – 13.00 ISHOMA -
13.00 – 13.45 Pelaksanan Audit Ali Fuad R
13.45 - 15.15 Kompetensi Auditor Ali Fuad R
15.15 – 15.45 Latihan dan Studi Kasus Ali Fuad R
15.45 – 16.00 Penutup Ali Fuad R

3
4
TENTANG ISO
17025:2017

ISO/IEC 17025 adalah suatu standar internasional


mengenai persyaratan umum kompetensi laboratorium
pengujian dan kalibrasi

ISO/IEC 17025 adalah standar yang terkait erat dengan


ISO 9001

Eksistensi suatu Laboratorium (pengujian dan kalibrasi)


yang sudah sesuai dengan persyaratan standar ISO/IEC
17025, maka dapat dikatakan bahwa pengoperasian
sistem manajemen laboratorium tersebut juga telah
memenuhi prinsip-prinsip ISO 9001
ISO/IEC 17025

TUJUAN PENETAPAN/PENERAPAN
STANDAR SNI ISO/IEC 17025

LABORATORIUM
KOMPETEN
Secara konsisten mampu
menghasilkan data hasil pengujian/kalibrasi yang akurat,
teliti, untuk memuaskan PELANGGAN/PEMANGKU
KEPENTINGAN
ISO/IEC 17025 :2017

(Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium


Kalibrasi)
Berisi semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian
dan kalibrasi dalam mengoperasikan sistem mutu untuk memastikan
kompetensinya
Sebagai persyaratan kompetensi laboratorium oleh lembaga regulator
(pemerintah) dan lembaga yang memberikan pengakuan (badan akreditasi)
Digunakan sebagai persyaratan saling pengakuan antar negara melalui
perjanjian saling pengakuan (mutualrecognition arrangement)
TUJUAN PENGELOLAAN
LABORATORIUM

LABORATORIUM KOMPETEN
mampu menghasilkan data
PENGUJIAN/KALIBRASI yang valid karena
dikelola oleh personil yang kompeten dimana
seluruh faktor teknis dikendalikan melalui
peneran sistem manajemen mutu

Kompetensi laboratorium tidak bisa diklaim


sepihak, tetapi ada proses rekognisi formal
oleh lembaga berwenang melalui AKREDITASI.
OUTPUT DARI ISO 17025
KEUNTUNGAN SECARA UMUM
SEJARAH SISTEM MUTU LABORATORIUM

1977 – ILAC (organisasi kerjasama badan akreditasi di dunia).


1978 – Task force C ILAC mengembangkan kriteria persyaratan teknis akreditasi
– Diterbitkan ISO Guide 25 : 1978
1980 – ILAC merevisi yang disetujui oleh ISO dan IEC, menerbitkan ISO/IEC Guide 25
1982
1988 – ILAC merevisi dan diterbitkan ISO/IEC Guide 25 : 1990 dengan mengadopsi
filosofi sistem mutu ISO 9001
1999 – Digabungkan ISO/IEC Guide 25 : 1990 dan EN 45001 : 1989 menjadi ISO/IEC
17025 : 2000, dan dinyatakan kedua standar tersebut tidak berlaku.
2005 – revisi menjadi ISO/IEC 17025 : 2005
2017 – revisi menjadi ISO/IEC 17025 : 2017
o Menggunakan pendekatan proses, sejalan dengan standar yang
lebih mutakhir, antara lain 9001, 17020, 17021, 17024, 17065 .
o Lebih menekankan orientasi pada hasil dari sebuah proses, bukan
deskripsi pekerjaan dan langkah-langkah
o Memberikan penekanan lebih kuat pada teknologi informasi, yang
mencakup penggunaan sistem komputer, rekaman elektronik, hasil
dan laporan elektronik
o Menggunakan pendekatan risk-based thinking
o Menggunakan terminology yang lebih modern sesuai kemajuan
jaman, antara lain semakin diakuinya penggunaan dokumen dan
rekaman elektronik untuk menggantikan dokumen dan rekaman
cetak
o Menyesuaikan dengan perubahan Vocabulary of Metrology (VIM)
dan penggunaan istilah serta struktur yang selaras dengan standar
ISO/IEC untuk jenis LPK - lainnya
o Ruang lingkupnya mencakup seluruh kegiatan laboratorium
termasuk pengujian, kalibrasi dan sampling yang dilakukan untuk
kegiatan kalibrasi dan pengujian
o Mensyaratkan penetapan dan pemenuhan kriteria kompetensi
personel, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan serta seluruh proses
yang digunakan oleh laboratorium untuk menghasilkan data
o Mensyaratkan laboratorium untuk berpikir dan beroperasi dengan
cara yang dapat menjamin bahwa seluruh proses berada dalam
kendali dan data yang dihasilkan selalu handal
High Level Structure ISO/IEC 17025: 2017

8. Persyaratan Sistem pemeliharaan,


maintenance penjaminan konsistensi
Manajemen

7. Persyaratan Proses appliances perangkat, tata


cara pelaksanaan,

komponen pelaksanaan
6. Persyaratan Sumber Daya frame and system
kegiatan

landasan pelaksanaan,
5. Persyaratan Struktural foundation dasar hukum, organisasi

4. Persyaratan Umum building code tata nilai, komitmen, niat


ISO/IEC 17025, adalah ...

Sebagai persyaratan bagi lab pengujian dan kalibrasi untuk menunjukkan bahwa lab:
– Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
– Memiliki kompetensi teknis
– Memberikan hasil yang bermutu
Sebagai kriteria akreditasi laboratorium
Untuk konfirmasi dan pengakuan kompetensi lab oleh pelanggan dan regulator
Lab yang sudah sesuai dgn. ISO/IEC 17025 berarti pula sudah menerapkan sistem
manajemen mutu untuk kalibrasi & pengujian yang sesuai dgn. Seri ISO 9000.
ISO/IEC 17025: 2017
1.RUANGLINGKUP
2.ACUAN NORMATIF
3.ISTILAH DAN DEFINISI
STANDAR ISO/IEC 17-025:2017
Isi Standar ISO/IEC 17025: 2017
BISNIS PROSES LABORATORIUM DALAM PERSYARATAN ISO/IEC 17025

Management Requirement (8)

Handling of sample (7.4)


Sampel Sampling
Preparation
Calibration/t Release of
/item of Sampel
(7.3) est
est execution
execution sample/item
sample/
sample/item /item
item

Technical Record
(7.5) Management
Control of
Resources Of non
conforming
data/information (6) work (7.10)
management (7.11)

Selection, Assuring the


Assuring the Evaluationofof
Evaluation
Review of verification, Reporting
Reporting
quality
qualityofof measurement
measurement
Request Request validation of of
ofresult
result Report /
method result (7.7)
result uncertainty
uncertainty
(7.1) (7.8)
(7.8)
(7.2) (7.6)
(7.6) result
(7.7)

General and Structure Requirement (4 & 5)


Complaint (7.9)
What is Laboratory?

PENGUJIAN

LAB KALIBRASI

SAMPLING
Klausul 3.6 ISO/IEC 17025:2017
Laboratorium: badan yang melakukan satu atau beberapa kegiatan berikut:
- pengujian
- kalibrasi
- pengambilan contoh (sampling), terkait dengan pengujian atau kalibrasi
berikutnya
CAKUPAN ISO/IEC 17025:2017

8.1 Pilihan

PILIHAN A

Penerapan
syarat Sistem
Manajemen

PILIHAN B

Slide 29 ISO/IEC 17025 Laboratory Management System


INTEGRASI ISO/IEC 17025 dan

ISO 9001
8.Persyaratan sistem manajemen
o Pilihan A: sistem manajemen laboratorium, minimum
harus mencakup:
a) Dokumentasi sistem manajemen;
b) Pengendalian dokumen sistem manajemen;
c) Pengendalian rekaman;
d) Tindakan untuk menghadapi resiko dan peluang;
e) Peningkatan;
f) Tindakan korektif;
g) Audit internal;
h) Kaji ulang manajemen
INTEGRASI ISO/IEC 17025 dan ISO 9001
8. Persyaratan sistem manajemen
oPilihan B: Laboratorium yang telah menetapkan dan mendokumentasikan
sistem manajemen yang:
o sesuai dengan persyaratan 9001,
o yang mampu mendukung konsistensi pemenuhan persyaratan umum;
persyaratan struktural; persyaratan sumber daya dan persyaratan proses,
juga paling tidak memenuhi maksud persyaratan sistem manajemen pilihan A
oSecara implisit menegaskan keselarasan ISO/IEC 17025: 20017 dengan ISO
9001: 2015; tidak mewajibkan sistematika/format dokumen yang seragam;
memungkinkan integrasi dengan seluruh sistem manajemen berbasis 9001,
khususnya sistem manajemen LPK yang diatur dalam 17020, 17021, 17024,
17065 dan standar terkait lainnya
CAKUPAN ISO/IEC 17025:2017
8.1 PILIHAN A
Persyaratan minimal dalam penerapan sistem manajemen laboratorium

audit internal (8.8) Kaji ulang manajemen (8.9)


tindakan perbaikan dokumentasi sistem
(8.7) manajemen (8.2)

PILIHAN A

pengendalian dokumen
peningkatan (8.6)
sistem manajemen
(8.3)
tindakan untuk mengatasi
pengendalian rekaman
risiko dan peluang (8.5) (8.4)
Slide 30 ISO/IEC 17025 Laboratory Management System
CAKUPAN ISO/IEC 17025:2017

8.1 Pilihan B

Menerapkan system manajemen dan yang mampu mendukung


dan menunjukkan pemenuhan persyaratan klausul 4 sampai 7
ISO 17025:2017

Manfaat praktisnya adalah saat menyusun dokumen kebijakan (termasuk dokumen),


laboratorium tidak perlu mengubah format dokumen kebijakan pengelolaan laboratorium
dalam mengintegrasikan klausul 8.2 sampai 8.9 ke dalam format persyaratan SNI ISO
9001:2015. Laboratorium dapat menyisipkan persyaratan klausul 4 sampai 7, dan 8.2
sampai 8.9 SNI ISO/IEC I7012

Slide 31 ISO/IEC 17025 Laboratory Management System


8. Persyaratan Manajemen

8.1 Options (Option A and B)

8.2 Management system documentation (Option A)

8.3 Control of management system documentation (Option A)

8.4 Control of records (Option A)

8.5 Actions to address risks and opportunities (Option A)

8.6 Improvement (Option A)

8.7 Corrective action (Option A)

8.8 Internal audits (Option A)

8.9 Management reviews (Option A)

Slide 41 ISO/IEC 17025 Laboratory Management System


Risiko adalah…

EFEK PENCAPAIAN
RISIKO KETIDAKPA TUJUAN
STIAN
PENGARUH
(ADVERSE EFFECTS) (BENEFICIAL EFFECTS)
NEGATIF POSITIF
BENEFIT EFFICIENCY
FAILURE FAULT
MORE EFFECTIVE

THREAT PELUANG

Sesuai ISO 31000:2018 Klausul 2.1


Risiko: Efek dari ketidakpastian terhadap pencapaian tujuan
Efek: Penyimpangan dari yang diharapkan – positif atau negatif

Slide 47 ISO/IEC 17025 Laboratory Management System


FILOSOFI DAN BISNIS PROSES LABORATORIUM

KEBUTUHAN/EKSPE
KTASI PELANGGAN
SDM (mahasiswa, dosen, INFRASTRUKTUR
peneliti, masyarakat)
Pelayanan Jasa/Produk

INPUT INPUT METODE


PERSONIL LABORATORIUM ALAT
BAHAN
LINGKUNGAN
KOMPETENSI:
-KUALIFIKASI, SERTIFIKASI
-SERTIFIKAT KOMPETENSI (BNSP) DIKELOLA SESUAI
STANDAR SMM
DAT
A
FEED BACK FEED BACK

VALID (AKURAT, TELITI)

KEPUASAN
PEMANGKU KEPENTINGAN (PELANGGAN)
ALUR PROSES PENGUKURAN DI LABORATORIUM
PERSONIL LINGKUNGAN ALAT/BAHAN SUPLIER METODE

PENGUJIAN
SAMPEL

TIDAK TIDAK
DAT
A
APAKAH DATA YANG DIHASILKAN
QC SUDAH BENAR ??? QC

YA YA

SERTIFIKAT HASIL UJI 3


33
TUJUAN AUDIT INTERNAL

Memenuhi persyaratan standar Internasional


Menilai kesesuaian terhadap persyaratan yang ditentukan
Mengetahui kondisi organisasi pada saat ini
Mengevaluasi keefektifan sistem mutu yang diterapkan
Mengidentifikasi kemungkinan penyempurnaan
Pedoman Audit
Sistem Manajemen
Pedoman Audit ISO 19011:2018
Sistem Manajemen
Berbasis Resiko
ISO 19011:2011

Pedoman
SMM & SML
ISO 19011:2002
Perkembangan
Pedoman Audit

Pedoman Audit SML


ISO 14010/
14011/
14012 : 1996

35
PERKEMBANGAN PEDOMAN AUDIT :
 Standar ISO 19011:2018 mengantikan ISO 19011::2011 , Penambahan pendekatan berbasis risiko
pada prinsip-prinsip audit, sebagai pedoman dalam mengaudit sistem manajemen, menawarkan
pendekatan yang seragam dan selaras, memungkinkan audit yang efektif di berbagai sistem pada
saat yang bersamaan.

 Standar ISO 19011:2011 menggantikan ISO 19011:2002 tentang joint audit


 Standar ISO 19011 : 2002 membatalkan dan menggantikan standar ISO 10011 : 1994 dan ISO 14010/
14011/ 14012 : 1996
 Standar ISO 19011 : 2002 dapat diterapkan untuk melaksanakan audit internal atau audit eksternal
sistem manajemen mutu dan/atau sistem manajemen lingkungan.
 Standar ISO 19011 : 2002 tidak secara khusus menetapkan metode untuk audit kombinasi.*
* Catatan :
1. Bila sistem manajemen mutu dan sistem manajemen lingkungan diaudit secara bersamaan, istilah
ini disebut audit kombinasi.
2. Bila dua atau lebih organisasi audit bekerjasama dalam mengaudit satu auditee, istilah ini disebut
audit gabungan.

36
DEFINISI Menurut ISO 19011:2018

Audit :

“Systematic, independent and documented process for obtaining audit


evidence and evaluating it objectively to determine the extent to
which audit criteria are fulfilled“

“Proses secara sistematik, mandiri dan terdokumentasi untuk


mendapatkan bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk
menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi”

37
Istilah Definisi
Obyektif Auditor dapat meminimal unsur subyektivitas atau
tidak mencampur aduk fakta dengan opini. Auditor
harus melihat dan menilai persoalan apa adanya
tanpa rekayasa.
Sistematis Proses pemeriksaan dan penilaian dilakukan secara
metodis atau menerapkan azaz-azaz manajemen. Audit
mutu internal direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti.
Terdokumentasi Semua yang dilakukan dalam proses audit mulai dari
perencanaan, perlaksanaan, pelaporan dan hasil tindak
lanjut oleh auditee harus dicatat dan catatan dikelola
dengan baik sehingga mudah ditelusur dan ditemukan
bila sewaktu-waktu diperlukan.
Kreteria Audit Yaitu kumpulan kebijakan, prosedure atau persyaratan
yang dipakai sebagai acuan.
Bukti Audit yakni catatan-catatan, pernyataan suatu fakta atau
informasi lain yang relevan dengan kriteria audit dan
dapat diverifikasi
38
Istilah Definisi
Bukti Obyektif Data yang mendukung kebenaran atau dapat
dikenai sejumlah verifikasi.
Temuan Audit yaitu hasil dari evaluasi bukti audit yang
terkumpul terhadap kriteria audit
Kesimpulan Hasil audit yang disediakan oleh tim Audit
audit setelah mempertimbangkan bukti Audit dan
semua temuan Audit.
Program Audit Kumpulan satu audit atau lebih yang
direncanakan pada waktu tertentu dan untuk
tujuan tertentu
Rencana Audit Penjelasan dari kegiatan dan pengaturan Audit di
Lapangan.
Lingkup Audit Jangkauan dan batasan Audit.
Catatan Mencakup penjelasan lokasi, bagian organisasi,
kegiatan dan proses serta lama waktu

39
ISO 19011 : 2018
Pedoman ini memberikan panduan audit Sistem Manajemen,
tentang :
I. Prinsip – prinsip audit II. Pengaturan program audit
III. Pelaksanaan audit IV. Kompetensi auditor.

 Sebagai pedoman dalam mengaudit sistem manajemen, menawarkan


pendekatan yang seragam dan selaras, memungkinkan audit yang efektif di
berbagai sistem pada saat yang bersamaan.
 Berlaku untuk semua organisasi yang perlu melakukan audit internal atau
eksternal pada sistem manajemen atau untuk mengelola program audit. Ia
dapat diterapkan oleh berbagai pengguna, termasuk auditor, organisasi
yang menerapkan sistem manajemen, dan organisasi yang perlu melakukan
audit sistem manajemen untuk alasan kontrak atau peraturan.
 Juga memberikan panduan tentang audit eksternal, termasuk audit
sertifikasi dan pemasok, yang mendukung penerapan standar sistem
manajemen.

40
41
7 Prinsip Audit (1)

Kode Etik Dapat dipercaya, punya intergritas, dapat


menjaga kerahsiaan dan berpendirian, adalah penting
dalam perlaksanaan audit.

Penyajian Obyektif (fair) : Kewajiban untuk melaporkan secara benar


dan akurat. Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit
mencerminkan pelaksanaan kegiatan audit secara benar dan akurat.
Hambatan signifikan yang ditemukan selama audit dan perbedaan
pendapat yang tidak terselesaikan antara tim audit dan auditee
dilaporkan.

Profesional : Kesungguhan dan ketepatan penilaian dalam audit.


Auditor senantiasa memelihara profesionalisme sesuai dengan
pentingnya tugas yang dilaksanakan dan kepercayaan yang diberikan
oleh klien audit dan pihak berkepentingan lainnya. Memiliki kompetensi
yang diperlukan merupakan suatu faktor penting..

42
7 Prinsip Audit (2)

Independen : Dasar untuk tidak ketidakberpihakan


audit dan objektivitas kesimpulan audit. Auditor tidak
terkait dengan kegiatan yang sedang diaudit dan bebas
dari keberpihakan dan konflik kepentingan. Selama
proses audit, auditor menjaga pemikiran yang obyektif
untuk menjamin bahwa temuan dan kesimpulan audit
hanya didasarkan pada bukti audit

Pendekatan berdasarkan bukti Metode yang rasional untuk


mencapai kesimpulan audit yang dapat dipercaya dan terjaga
konsistennya (reproducible) melalui proses audit yang sistematis

43
7 Prinsip Audit (3)

Bukti dapat diverifikasi Hal ini dapat didasarkan pada sampel


informasi yang tersedia, mengingat audit dilaksanakan dalam
periode waktu dan sumber daya yang terbatas. Pengambilan
sampel yang sesuai sangat terkait dengan kepercayaan terhadap
kesimpulan audit.

Prinsip baru yaitu prinsip audit ketujuh yang


menggunakan pendekatan berbasis risiko ketika
merencanakan, melaksanakan dan melaporkan audit.

44
JENIS-JENIS AUDIT

1. Audit Pihak Pertama


 Internal Audit

2. Audit Pihak kedua


Audit Supplier
Audit oleh Konsultan
Audit Customer

3. Audit Pihak Ketiga


Audit sertifikasi
Audit Akreditasi
Pemenuhan peraturan Lingkungan / PROPER
45
JENIS-JENIS AUDIT

A. Audit Pihak Pertama


Audit yang dilakukan oleh Organisasi Perusahaan itu sendiri, untuk menilai

efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan Perusahaan,

sebagai alat untuk melakukan Peningkatan Mutu dan Lingkungan secara

Berkesinambungan.

46
JENIS-JENIS AUDIT
B. Audit Pihak Kedua
Audit yang dilakukan oleh Organisasi yang mempunyai hubungan Bisnis (Audit
Supplier, Audit oleh Customer, audit oleh konsultan,dll)

47
JENIS-JENIS AUDIT
C. Audit Pihak Ketiga
Audit yang dilakukan oleh Lembaga Independen, tidak mempunyai
hubungan Bisnis, misalnya audit oleh badan sertifikasi, Tujuan dari
Audit ini adalah untuk meninjau kesesuaian Sistem Manajemen
Lingkungan Organisasi/ Perusahaan terhadap Persyaratan Standar
Sistem Manajemen tertentu serta efektivitas penerapannya.

Hasil audit akan dijadikan sebagai Dasar dalam pemberian Sertifikat


kepada Perusahaan yang bersangkutan

48
Tipe-tipe AUDIT Berdasarkan ISO 19011

A. Adequacy Audit (Kecukupan)


Menentukan sejauh mana suatu sistem manajemen yang telah
terdokumentasi dapat cukup memenuhi persyaratan standard. Dalam
hal ini perlu diperhatikan adanya identifikasi dan mencatat area-area
mana yang tidak memenuhi standard berdasarkan analisa
dokumentasi sehingga perlu adanya pengetahuan yang mendalam
terhadap standard.

B. Compliance Audit (Pemenuhan)


Menentukan sejauh mana suatu sistem manajemen yang telah
terdokumentasi diterapkan secara berkesinambungan. Dalam hal ini
perlu dicatat adanya perbedaan-perbedaan antara penerapan dengan
dokumen berdasarkan sample dari kegiatan dan bukti yang objektif.

49
EXERCISE 1

Audit yang dilakukan oleh organisasi


terhadap sub- kontraktornya disebut:

a.Audit pihak pertama


b.Audit pihak kedua
c.Audit pihak ke tiga
51
1. Pengelolaan Program Audit
PROGRAM AUDIT

 Program audit harus dibuat yang mencakup audit


yang membahas satu atau lebih standar sistem
manajemen atau persyaratan lainnya dilakukan
secara terpisah atau bersama-sama (audit
gabungan).
1. Pengelolaan Program Audit
Program audit sebaiknya mencakup informasi dan mengidentifikasi
sumber daya yang memungkinkan audit dilakukan secara efektif dan
efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.

Informasi yang dimaksud adalah:


a)tujuan dari program audit;
b)risiko dan peluang yang terkait dengan program audit dan
tindakan untuk mengatasinya;
c)ruang lingkup (luas, batas, lokasi) dari setiap audit dalam
program audit;
d)jadwal (jumlah/durasi/frekuensi) audit;
e)tipe audit, seperti internal atau eksternal;
f)kriteria audit;
g)metode audit yang akan digunakan
h)kriteria untuk memilih anggota tim audit
i)informasi terdokumentasi yang relevan
Alur Proses
Pengelolaan Program Audit
Plan Do Check Action
Menetapkan sasaran
program audit

Menentukan dan Meninjau dan


mengevaluasi risiko dan meningkatkan
peluang program audit program audit

Membuat program
audit Menerapkan Memantau program
program audit audit Pasal 5

Pasal 6

Memulai audit
Melakukan
Melaksanakan tindak lanjut
Mempersiapkan aktivitas audit audit
aktivitas audit
Mempersiapkan dan
Menyelesaikan
mendistribusikan laporan
audit
audit
Plan Do Check Action
2. SASARAN AUDIT

1. Sasaran Internal :
a. Memperlihatkan Bukti dari Kekurangan
Sistem Manajemen Mutu Laboratorium

b. Evaluasi terhadap Keperluan untuk


Tindakan Koreksi

c. Menilai kesiapan untuk Audit Eksternal

d. Mendorong Pemeliharaan dan


Penyempurnaan dari Pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu Laboratorium

55
2. SASARAN AUDIT

2. Sasaran Eksternal :

a.Pemenuhan terhadap Persyaratan


Standar.

b.Pemenuhan terhadap Persyaratan


Pelanggan.

c.Pemenuhan terhadap Persyaratan


Pemerintah.

56
3. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI
Dalam Audit Internal
Terdapat 3 (tiga) pihak yang terlibat dalam pelaksanaan audit, yaitu :
 Klien : pihak yang meminta pelaksanaan audit
 Auditee : organisasi dari unit kerja yang diaudit
 Auditor : personel yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan audit.

57
3. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI
Dalam Audit Internal
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab :

 Menentukan Kebutuhan dan Tujuan Pelaksanaan Audit;

 Menentukan Ruang Lingkup Audit;

 Menerima Laporan Hasil Pelaksanaan Audit;

 Menentukan Tindak Lanjut yang Diperlukan;

58
3. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI
Dalam Audit Internal
Tim Auditor terdiri dari :

 Ketua Tim Auditor (Lead Auditor)

 Auditor

 Tenaga Ahli pada Bidang yang Diaudit (jika diperlukan)

 Pengamat (jika diperlukan)

59
3. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI
Dalam Audit Internal

Ketua Tim Auditor bertanggung jawab atas semua tahap


pelaksanaan audit, khususnya :

 Membantu dalam Pemilihan Tim Auditor

 Menyiapkan Rencana dan Jadwal Pelaksanaan Audit

 Mengelola dan Mengendalikan Proses Pelaksanaan Audit

 Menyerahkan Laporan Audit kepada Manajemen

60
3. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI
Dalam Audit Internal

Para Auditor bertanggung jawab untuk :

 Memenuhi Persyaratan Pelaksanaan Audit


 Berkomunikasi & Menjelaskan Persyaratan Pelaksanaan Audit
 Merencanakan dan Melaksanakan Tugas yang diberikan
 Mencatat Hasil Temuan Audit (jika ada)
 Memverifikasi Efektivitas dari Tindakan Perbaikan
 Bekerjasama dan Mendukung Tugas Ketua Tim Auditor
 Menjaga Kerahasiaan Dokumen yang Diaudit

61
3. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI

Auditee bertanggung jawab untuk :

 Memberi Informasi kepada Auditor


 Menyediakan Pendamping bagi Auditor
 Menyediakan Sumber Daya bagi Tim Auditor
 Bekerjasama dengan Auditor
 Melaksanakan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
berdasarkan Hasil Laporan Audir.

62
4. PERENCANAAN PROGRAM AUDIT
(MANAJEMEN) (1)

Dalam penyusunan program audit, perlu diperhatikan hal-


hal sebagai berikut :

 Struktur Organisasi
 Ruang Lingkup Aktivitas Bisnis Perusahaan
 Ukuran Fisik dan Lokasi Perusahaan
 Persyaratan Lembaga Sertifikasi
 Kebijakan Perusahaan

63
4. PERENCANAAN PROGRAM AUDIT
(MANAJEMEN) (2)

 Manajemen Bertanggungjawab untuk Menyusun Rencana


Program Audit Tahunan

 Pada umumnya setiap unit kerja dalam organisasi minimal diaudit


sebanyak 1 (satu) kali dalam setahun

 Program audit meliputi :


 Fungsi yang diaudit
 Ruang lingkup Audit
 Waktu pelaksanaan audit
 Auditor pelaksana audit

64
Contoh - Rencana audit
Tanggal audit :
Auditor Kepala : X..... X..... (XX)
Auditor : Y........Y...... (YY)
Ruang lingkup audit : ....
Reference Document :
Audit Kriteria :
No Waktu Auditor Kegiatan Keterangan
Senin aa-bb-ccc
1 8.00- 8.30 Xx Pertemuan pembukaan Pimpinan puncak
yy memberikan sambutan
dst untuk tim Audit

Persyaratan umum dan Seluruh personel kunci


struktural dan staf terkait

2 12.00- 13.00 ISHOMA


3 13.00 - dst Xx Persyaratan sumber daya, Seluruh personel kunci
Yy proses dan sistem dan staf terkait
manajeman -----
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (1)

1. Pengumpulan Informasi;

2. Peninjauan Dokumen yang berkaitan dengan Pelaksanaan


Pekerjaan Fungsi yang Diaudit;

3. Pembuatan Checklist

4. Pembuatan Jadwal Audit;

5. Briefing Tim;

66
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (2)

1. PENGUMPULAN INFORMASI

 Ruang Lingkup dan Sasaran Audit dari pihak Manajemen


 Standar yang digunakan

 Dokumen Terkait sebagai Referensi

67
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (3)

2. PENINJAUAN DOKUMEN

Tujuannya adalah :

 Mempelajari Aktivitas / Proses Kerja Auditee


 Sebagai Dasar dalam pembuatan Checklist
 Sebagai Dasar untuk menentukan Kedalaman Audit
 Sebagai Dasar untuk Perencanaan Pelaksanaan Audit

68
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (4)

2. PENINJAUAN DOKUMEN

Dokumen yang ditinjau meliputi :

 Peraturan / Kebijakan Perusahaan


 Prosedur Operasional Kerja
 Instruksi Kerja
 Spesifikasi Produk / Bahan Baku
 Metode Pengujian / Pemeriksaan
 Dokumen Terkait lainnya

69
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (5)

3. PEMBUATAN CHECKLIST .
Informasi yang terdapat dalam Checklist meliputi:
 Persyaratan yang akan diteliti pemenuhannya
 Hal-hal yang akan diverifikasi
 Penanggung jawab kerja yang akan diwawancara
 Catatan yang akan dicari sebagai bukti pendukung
pelaksanaan operasional kerja

70
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (6)
3. PEMBUATAN CHECKLIST
Checklist dalam berbagai bentuk antara lain :
 Uraian pertanyaan yang meliputi 5W (what, who,
why, where, and when) dan 1 H (how).

71
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (7)

3. PEMBUATAN CHECKLIST

Manfaat penggunaan Checklist :

 Memudahkan dalam Penelusuran Proses Audit

 Audit dilakukan secara Sistematis dan Efektif

 Sebagai Referensi dalam Pembuatan Laporan

72
Contoh daftar periksa

Ketidak berpihakan dan Kemandirian (klausul 4.1)


1. Siapa yang bertanggung jawab terhadap
ketidakberpihakan?
2.Bagaimana menjaga adanya
ketidakberpihakan? inspektur bebas dari tekanan
3.Bagaimana
komersial danmenjaga
keuangan serta tekanan lainnya saat
melaksanakan kegiatan inspeksi?

Organisasi dan Manajemen (klausul 5.2)


① Apakah tersedia jobdesk yang
jelas tentang kegiatan
inspeksi dan kegiatan yang bukan inspeksi
Contoh daftar periksa SNI
ISO/IEC 17020:2012

• Apakah peralatan inspeksi sudah


diidentifikasi secara unik dan apakah ada
prosedurnya (6.2.4)
• Bagaimana cara memvalidasi perangkat
lunak? (6.2.13)
• Apakah tersedia prosedur keluhan dan
banding
(7.5.1)
• Bagaimana cara pemusnahan dokumen
yang
sudah kadaluarsa (8.4)
Catatan:

Organisasi melakukan audit dengan


beberapa alasan, sbb.:
•Untuk menentukan kesesuaianterhadap
persyaratan;
•Untuk menentukan efektifitas sistem;
•Untuk perbaikan sistem,
•Untuk memenuhi persyaratan regulasi;
•Untuk memenuhi persyaratan kontrak;
•Untuk mendapatkan pendaftaran
untuk tujuan pemasaran dan jaminan pelanggan.
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (8)

4. PEMBUATAN JADWAL AUDIT

Sebelum pelaksanaan audit, Ketua Tim harus memberikan konfirmasi


kepada auditee mengenai Jadwal Pelaksanaan Audit.
Konfirmasi ini dapat disampaikan dengan Memo Internal, yang memuat
informasi :
 Ruang Lingkup dan Sasaran Audit
 Standar yang digunakan
 Waktu Pelaksanaan Audit
 Tim Auditor Pelaksana
 Permintaan Pendamping (jika diperlukan)
 Permintaan Fasilitas Ruangan (jika diperlukan)
76
5. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
(TIM AUDITOR) (9)

5. BRIEFING TIM

Informasi yang disampaikan meliputi :


 Pembagian Tugas masing-masing Auditor
 Mengingatkan kembali mengenai Ruang Lingkup, Sasaran
dan Standar yang digunakan
 Kode Etik sebagai Auditor
 Memeriksa Kesiapan Auditor dan Kelengkapan

77 Dokumen yang diperlukan


Anda mendapatkan tugas untuk menjadi anggota tim
auditor internal. Padahal Anda belum pernah melakukan
audit. Menurut Anda, apa saja yang harus Anda siapkan agar
dapat melakukan audit dengan baik?
Jawaban Latihan- 2

Yang perlu dipersiapkan antara lain:

① Peraturan perundangan yang


berlaku
② Panduan mutu Lembaga Inspeksi
③ Prosedur Lembaga Inspeksi
④ Instruksi kerja Lembaga Inspeksi
⑤ Daftar periksa Lembaga Inspeksi
⑥ Formulir
80
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (1)
Pelaksanaan audit terdiri dari 4(empat) tahap, yaitu :
1. PERTEMUAN AWAL (OPENING MEETING)

2. PELAKSANAAN AUDIT

3. PENULISAN LAPORAN

4. PERTEMUAN PENUTUP (CLOSING MEETING)

81
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (2)
1. PERTEMUAN AWAL (OPENING MEETING)

Tujuan Pertemuan Awal ini adalah untuk :

 Memberikan penjelasan bahwa Tujuan Audit Internal


adalah untuk Peningkatan Mutu Organisasi
 Memberikan penjelasan mengenai Metode yang
digunakan
 Memberikan informasi lain yang berkaitan dengan
Pelaksanaan Audit

82
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (3)
1. PERTEMUAN AWAL (OPENING MEETING)
Pertemuan ini dipimpin oleh Ketua Tim dan dihadiri oleh :
 pimpinan dan staff unit kerja yang diaudit
 personel yang akan menjadi pendamping
 anggota tim auditor
 pihak lain yang terkait

83
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (4)
1. PERTEMUAN AWAL (OPENING MEETING)

Hal-hal yang disampaikan oleh Ketua Tim :


a. memperkenalkan Tim Auditor
b. ruang lingkup dan tujuan audit
c. metode audit yang digunakan
d. jadwal audit
e. kriteria hasil temuan
f. permintaan fasilitas
g. konfirmasi waktu kerja
h. memberi kesempatan kepada auditee untuk tanya-jawab
(note : perlu dibuatkan DAFTAR HADIR)

84
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (5)

2. PELAKSANAAN AUDIT

a. Metode Audit

b. Teknik Audit

c. Teknik Bertanya

d. Faktor Psikologis Dalam Audit

e. Taktik Auditor dan Auditee

f. Pencatatan Bukti Objektif

85
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (6)

2. PELAKSANAAN AUDIT

a. Metode Audit :

 Forward Tracing

 Backward Tracing

 Penggunaan klausul SML

 Penggunaan bukti obyektif

86
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (7)

2. PELAKSANAAN AUDIT

a. Metode Audit

Forward Tracing :

Audit yang dilakukan dengan mengikuti urutan proses yang logis :


Input proses output.

Backward Tracing :

Kebalikan dari Forward Tracing, dimulai dari


Output proses input.

87
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (8)
2. PELAKSANAAN AUDIT

b. Teknik Audit

 Wawancara
Menggunakan kata kunci 5W (what, who, why, when, Where) dan 1H
(how).

 Klarifikasi
Memperoleh kejelasan kembali atas pernyataan yang kurang dimengerti
seperti istilah, definisi, atau persyaratan standar.

 Observasi
Pengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan.
88
7. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (9)6

2. PELAKSANAAN AUDIT

b. Teknik Audit

 Verifikasi
Pemeriksaan terhadap catatan (records) atau dokumen
yang ada.

 Pengambilan Contoh
Mengambil contoh data, informasi dan bukti obyektif lain
secara acak.

89
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (13)

2. PELAKSANAAN AUDIT
c. Teknik Bertanya

Regain Information

Q : Kenapa invoice yang harus dikirim ke pelanggan selalu


terlambat ?
A : Saya kira anda juga tahu bahwa komputer di perusahaan
kita ini sering ngadat
Q : Seberapa sering komputer anda ngadat ? Apakah ada
standar waktu yang bisa dirujuk untuk melakukan justifikasi
keadaan ini ?

90
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (14)
2. PELAKSANAAN AUDIT
c. Teknik Bertanya
Specify Nouns

Q : Kenapa biaya transportasinya mahal?


A : Habis kendaraan yang dipilih tidak sesuai
Q : Apakah perusahaan anda sudah menetapkan mekanisme standar
pemilihan kendaraan?

Q : Apa yang akan dilakukan setelah cengkih-cengkih ini selesai


ditimbang ?
A : Kami memindahkannya ke Gudang Antara (dalam proses)
Q : Bagaimana cara anda memindahkannya?

91
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (15)

2. PELAKSANAAN AUDIT
c. Teknik Bertanya

Show Me ..

Q : Bagaimana cara anda menyimpan bahan-bahan


beracun ?
A : Bahan-bahan itu disimpan di tempat terpisah yang
aman dan dilengkapi dengan Tanda Peringatan
Q : Tunjukkan kepada saya semua yang anda ceritakan itu
….. !
92
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (16)
2. PELAKSANAAN AUDIT
c. Teknik Bertanya

Dalam mengajukan pertanyaan kepada auditee, sebaiknya :


1. Bertanya dengan jelas

2. Bertanya dengan menggunakan “bahasa” auditee

3. Bertanya langsung kepada personel yang melakukan tugas

4. Bertanya satu persatu sesuai dengan rencana atau pedoman

5. Mengulangi pertanyaan jika dianggap tidak dipahami

6. Cari informasi kembali jika masih belum terjawab atau tersedia

93
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (17)

2. PELAKSANAAN AUDIT
c. Teknik Bertanya
Oleh karena itu, agar audit dapat
berjalan lancar auditor sebaiknya :
 bersikap profesional
 tetap tenang
 bersikap sopan
 bersikap santai tetapi serius
 menunjukkan ketertarikan pada auditee dan pekerjaannya

94
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (18)
2. PELAKSANAAN AUDIT

d. Faktor Psikologis Dalam Audit

Proses audit dapat dilihat dari dua sudut pandang :

Auditor : audit merupakan proses mencari kesalahan


atau kelemahan orang lain

Auditee : audit merupakan proses yang tidak


menyenangkan karena kesalahan atau kelemahan ditemui
auditor. Selanjutnya, auditee merasa tidak senang atau
pekerjaannya diawasi, sehingga kebenaran kadangkala
disembunyikan.

95
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (19)
2. PELAKSANAAN AUDIT
e. Taktik Auditor dan Auditee

Perilaku auditor yang seyogyanya diperhatikan :


 mempelajari secara seksama unit kerja yang akan diaudit;
 tepat waktu
 mempersiapkan segala sesuatu secara terencana
 menggunakan checklist sebagai alat bantu
 mendiskusikan bersama auditee ketika ada masalah;
 bekerja secara teliti
 selalu mencari bukti objektif sebagai pendukung

96
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (20)

2. PELAKSANAAN AUDIT
e. Taktik Auditor dan Auditee

Sementara itu, ada beberapa sikap auditee yang secara sengaja atau tidak sengaja
akan mempengaruhi proses audit, seperti :

 menjawab secara panjang lebar, tidak to the point


 membuang-buang waktu
 senang memotong pembicaraan orang baik sengaja maupun
tidak
 senang berdebat

97
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (21)

2. PELAKSANAAN AUDIT
f. Pencatatan Bukti Objektif

Beberapa pedoman yang perlu diingat :


Jangan mengandalkan ingatan saja, tulis informasi
 apa saja yang anda peroleh; Gunakan checklist
dan catatlah apa saja yang perlu

98
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (22)

2. PELAKSANAAN AUDIT
f. Pencatatan Bukti Objektif

Dalam melakukan audit, bukti objektif adalah :

 kejadian itu benar-benar ada/terjadi


 tidak dipengaruhi dengan emosi atau suatu praduga
 dapat didokumentasikan
 dapat kuantitatif atau kualitatif
 dapat diverifikasi

99
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (23)

3. PENULISAN LAPORAN
 Setelah audit selesai, Tim Auditor melakukan pertemuan untuk
menulis Laporan Ketidaksesuaian Audit
 Jika terjadi perbedaan pendapat, maka keputusan akhir ditentukan
oleh Ketua Tim Auditor
 Laporan Ketidaksesuaian ini memuat ketidaksesuaian yang
ditemukan dan memerlukan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
 Laporan Ketidaksesuaian ini harus dikonfirmasikan dan diserahkan
kepada pihak auditee saat pertemuan penutup (closing meeting)

10
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (24)

3. PENULISAN LAPORAN
Informasi yang ada dalam Laporan Ketidaksesuaian meliputi :

 tanggal dan area yang diaudit


 nomor dokumen referensi terkait
 uraian ketidaksesuaian
 auditor yang menerbitkan ketidaksesuaian
 penjelasan rencana dan target Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan yang akan dilakukan oleh auditee
 verifikasi oleh auditor atas hasil Tindakan Perbaikan
yang dilakukan oleh auditee

10
Mana Yang Lebih Baik ? (1)

A B

Perubahan prosedur QP-PUR-01, Rev. 00 Paragraf 5.7 tidak dilaksanakan untuk


tidak mengikuti prosedur QP-MGT-02, mengubah Prosedur QP-PUR-01, Rev.
Rev. 01, para 5.7. 00.

Agar Audit Internal di Divisi Pemasaran


mencapai sasaran, maka seyogyanya Sebaiknya Audit Internal di Divisi
setiap tahun dilaksanakan pada bulan Pemasaran dilakukan pada bulan
Januari dan Juni. Hal ini tentunya harus Januari dan Juni setiap tahunnya.
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
sebelumnya dari Wakil Manajemen.

10
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (25)
3. PENULISAN LAPORAN
Informasi yang ada dalam Laporan
Audit dapat meliputi :

 ruang lingkup dan tujuan audit


 tanggal pelaksanaan audit
 nama tim auditor
 fungsi organisasi yang diaudit
 ketidaksesuaian hasil temuan audit
 kesimpulan hasil audit
 daftar distribusi laporan
 rekomendasi tindak lanjut atau verifikasi yang belum
diselesaikan untuk diaudit berikutnya
10
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (26)

3. PENULISAN LAPORAN

KETIDAKSESUAIAN (Temuan) / NC
Tidak dipenuhinya ketentuan dalam prosedur/standar/kontrak yang telah
ditetapkan dan diperkuat dengan bukti obyektif

Opportunity for Improvement / OFI


Saran untuk peningkatan yang diperoleh selama audit

BUKTI OBYEKTIF
Informasi yang dapat membuktikan kebenaran berdasarkan fakta obyektif

10
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (27)

3. PENULISAN LAPORAN

Non Conformity (NC)


Contoh :
Risk assessment tidak didokumentasikan;
Isu eksternal dan internal tidak diidentifikasi pada saat pembuatan risk
assessment
Isu positif dan negatif tidak teridentifikasi pada strategi bisnis
Kewajiban terhadap pemenuhan peraturan tidak diidentifikasi
Kesalahan atau ketidaksesuaian pada dokumen seperti prosedur atau
instruksi kerja terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sebenarnya atau terhadap
persyaratan lain
Penyimpangan dalam penerapan bagian dari prosedur atau instruksi kerja
atau aturan atau ketentuan lain
10
Tindakan Koreksi dan Pencegahan
1. Mempelajari hasil audit
2. Menentukan tindakan perbaikan langsung
3. Mengidentifikasi masalah yang memerlukan tindakan
pencegahan-koordinasi dengan personal yang mengelola
program audit
4. Mengumpulkan masukan mengenai kemungkinan
penyebab
5. Mengumpulkan dan menganalisa data
6. Menentukan tindakan koreksi/pencegahan
7. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan
8. Mengawasi hasil
9. Bila tidak efektif, ulang mulai #4
10. Melaporkan hasil
Pemantauan & Peninjauan Program Audit

Tujuan Pemantauan dan Peninjauan


–Mengkaji, apakah tujuan audit telah dipenuhi
–Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan
dan peningkatan
Indikatornya:
– Kemampuan team audit untuk menerapkan
rencana audit
– Kesesuaian Program dan Agenda Audit
– Umpan balik dari Auditi dan Auditor
Kegagalan Program Audit Internal

 Masalah tidak diselidiki secara tuntas


auditor oleh
 Masalah
tidak dikomunikasikan secara
kepada auditee
efektif memahami proses tindakan
 Auditee tidak
koreksi
 Tindakan koreksi tidak menyelesaikan
permasalahan akar
Tindakan koreksi tidak diverifikasi oleh
auditor
Rekaman Audit

Rekaman audit harus dipelihara, mencakup:

•Program Audit, Laporan audit, laporan


ketidaksesuaian, laporan tindakan koreksi dan
pencegahan, laporan tindak lanjut audit (bila ada)
•Hasil Tinjauan program audit
•Rekaman yang terkait dengan personel audit:
– Kompetensi auditor dan evaluasi kinerja
– Pemilihan team audit
– Program pengembangan kompetensi auditor
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (28)
4. PERTEMUAN PENUTUP (CLOSING MEETING)

Pertemuan ini dipimpin oleh Ketua Tim Auditor dan dihadiri


oleh :

 pimpinan unit kerja terkait


 personel yang menjadi pendamping

 anggota Tim Auditor

 pihak lain yang terkait

11
6. PELAKSANAAN AUDIT
(TIM AUDITOR) (29)

4. PERTEMUAN PENUTUP (CLOSING MEETING)

Hal-hal yang disampaikan oleh Ketua Tim Auditor :

 ucapan terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan


 hasil temuan audit
 membuka forum tanya jawab
 meminta persetujuan dari auditee atas hasil temuan auditor
 meminta rencana tindak lanjut dari auditee

(note : perlu dibuatkan daftar hadir)

11
Contoh kasus
• Auditor bertanya pada bagian “Purchasing Departement” dari
Perusahaan XYZ bagaimana penyedia eksternal yang baru ini
diseleksi untuk penyediaan barang TM-101 . Personel
pembelian menjelaskan bahwa sub-kontraktor yang reguler
tidak dapat memenuhi tanggal pengiriman sementara
kontraktor yang baru yang belum pernah digunakan
menawarkan dengan harga yang sangat murah dan hal
seperti ini sudah biasa dilakukan. Prosedur yang digunakan
adalah Prosedur pembelian no.123 (berdasarkan kualitas).

1. Buatlah narasi dari temuan diatas


2. Prosedur Klausal berapa yang dilanggar dari SNI
atau
ISO/IEC 17025:2017.
3. Sebutkan kategori ketidaksesuaianya, Major, Minor atau
Observasi.
Jawaban Contoh kasus

1. Penyedia eksternal (perusahaan XYZ) dipilih


hanya karena harga barang/material yang murah (P)
dari pengadaan barang / material TM-010 (O) yang
dipesan /dibeli oleh “purchasing departement” (L)
sehingga tidak sesuai dengan prosedur pembelian
No.123 (R)

2. Pengadaan barang/material TM-010 (O) oleh penyedia


eksternal (perusahaan XYZ) dipesan/dibeli oleh
”Purchasing Departement” (L) hanya karena harga
yang murah (P) sehingga tidak sesuai dengan
prosedur pembelian N0.123 (R)
Jawaban Contoh kasus (lanjutan)

1. Prosedur yang dilanggar adalah: prosedur pembelian


No.123

2. Atau SNI ISO/IEC 17025:2017, klausul 6.2.11.

3. Katagori Minor
Exercise - 3
Saat dilaksanakan Audit Internal oleh auditor melalui Observasi ke
Ruang Simpan peralatan Laboratorium No.R 1010 , Auditor melihat ada
peralatan inspeksi dengan No. inventaris 010/X/52/2018 dalam keadaan
rusak dan dibenarkan oleh penanggung jawab peralatan yaitu saudara A.
Namun peralatan yang rusak tersebut terletak di Rak No. 02 baris ke 3
yang diperuntukkan untuk peralatan laboratorium yang masih dalam kondisi
baik atau tidak rusak.
Prosedur yang digunakan adalah prosedur penganan fasilitas dan
peralatan No. 6/2/14-17025 (..... Peralatan yang rusak harus disingkirkan
dari tempat pelayanan dengan cara pemisahan, pelabelan atau penandaan)

Dari soal diatas:

1.Buat narasi dari ketidaksesuaian dengan mengunakan PLOR !


2.Sebutkan klausul yang dilanggar bila menggunakan SNI ISO/IEC
17025:2017 !
3.Sebutkan katagori ketidaksesuaian yang tepat 1, 2 atau 3 !
4.Sebutkan alasannya mengapa memilih katagori tersebut !
11
7. Profesi Auditor

Auditor merupakan profesi yang


membutuhkan :
 Pengetahuan
 Ketrampilan
 Kepribadian
 Pendidikan
 Pelatihan Audit
 Pengalaman

11
7. PEMILIHAN AUDITOR

1. Jumah auditor yang dibutuhkan bergantung kepada :


 ukuran dan ruang lingkup aktivitas bisnis perusahaan
 jumlah sumber daya yang dimiliki
 jenis usaha perusahaan

2. Tim auditor terdiri dari wakil setiap unit kerja yang ada di
dalam organisasi perusahaan
3. Tim auditor harus dilatih terlebih dahulu mengenai Pelatihan
Audit Internal

11
7. Pengetahuan dan Ketrampilan

Umum
Prosedur, alat dan metodologi audit,
Dokumen sistem manajemen dan referensi,
Situasi organisasi,
Perundang-undangan, peraturan dan persyaratan lainnya yang relevan

Sistem Manajemen Mutu


Motodologi dan teknik yang berhubungan dengan mutu,
produk, termasuk jasa dan proses operasional,

Sistem Manajemen Lingkungan


Metodologi dan teknik manajemen lingkungan,
Ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan,
Aspek teknik dan lingkungan

Sistem Manajemen K3
Metodologi dan teknik manajemen K3,
Ilmu pengetahuan K3,
Aspek teknik dan K3
.

11
8. KOMPETENSI AUDITOR

ENVIRONMENT
SPECIFIC
QUALITY SPECIFIC KNOWLEDGE AND
KNOWLEDGE AND GENERIC SKILLS
SKILLS
KNOWLEDGE
AND SKILLS

OCCUPATIONAL
HEALTH & SAFETY
SPECIFIC
KNOWLEDGE AND
SKILLS

EDUCATION WORK AUDITOR AUDIT


EXPERIENCE TRAINING EXPERIENCE

PERSONAL ATTRIBUTES

12
8. Kompetensi Auditor

Evaluasi Auditor

Peninjuauan Record
Wawacara
Observasi
Peninjauan Setelah Audit
Testing
Feedback Positif Dan Negatif
8. METODE EVALUASI KOMPETENSI AUDITOR
8. Ketrampilan Berkomunikasi

VERBAL :
- Cara bertanya dan intonasi suara
- Kejelasan pertanyaan
- Kejelasan tutur kata
- Level komunikasi ke Auditee
NON VERBAL :
- Roman muka
- Body language
- Penempatan diri dengan Auditee
- Perilaku investigator

12
8. Kompetensi dan Kode Etik Auditor (1)

Kepribadian
Terbuka
Diplomatis
Suka memperhatikan
Beradaptasi
Bertahan
Tegas
Percaya diri
Beretika
Jujur
Bersungguh-sungguh
Bijaksana

12
8. Kompetensi dan Kode Etik Auditor (2)

Perilaku Manusia
• AGRESIF

ASERTIF

12
8. Kompetensi dan Kode Etik Auditor (3)

Perilaku Pasif

Tidak yakin akan kemampuan


Hanya menjalankan tugas tanpa tahu
tujuan yang harus dicapai
Pendiam
Hanya mengamati Auditee
Waktu habis untuk membaca dokumen
dihadapan Auditee
Kurang persiapan

12
8. Kompetensi dan Kode Etik Auditor (4)

Perilaku Agresif

Mumpung jadi Auditor


Balas dendam
Memaksakan kehendak
Arogan
Mau menang terus di setiap
pembicaraan
Menyinggung perasaan Auditee
Tidak memegang kode etik Auditor

12
8. Kompetensi dan Kode Etik Auditor (5)

Perilaku Asertif

Yakin akan kemampuan


Memiliki sistematika dalam pelaksanaan audit
Proaktif
Mau mendengar penjelasan Auditee
Audit dilakukan berdasarkan jadwal
Memegang kode etik auditor

12
8. Kompetensi dan Kode Etik Auditor (7)

Kode Etik Auditor


Yang Tidak Boleh Dilakukan :
Mengingini barang atau hal-hal milik Auditee/klien
Menerima bentuk penyuapan apapun
Menekan Auditee dengan jabatannya
Mempermalukan Auditee di depan umum
Arogansi di hadapan Auditee
Menceritakan kekurangan dari Auditee ke pihak lain
Mengadu domba antar Auditee
Mengejek, melecehkan Auditee
Membuat suasana menegangkan, mencekam
Emosi, lepas kendali, berkata kasar, memaki

12
118Misi Auditor

Mendapatkan penjelasan dan pembuktian


Auditee tentang hal-hal yang Auditor akan
verifikasi

Membuat Auditee terbuka, menerima, senang


hati menjelaskan, dan merasa terbantu

Membangun persepsi POSITIF di mata


klien/Auditee

Mencapai tujuan dari audit sebagai tool


manajemen

13
8. Kompetensi dan Kode Etik Auditor (6)
Kode Etik Auditor

Yang Harus Dilakukan :


Menjaga kerahasiaan klien/Auditee
Memberikan nilai tambah
Bersikap netral
Disiplin dan tepat waktu
Menghargai perasaan dan moral Auditee
Mendengar penjelasan Auditee
Menolak berbagai bentuk “pemberian”
Sopan santun dan ramah
Melaporkan hasil audit berdasarkan fakta

13

Anda mungkin juga menyukai