Anda di halaman 1dari 5

No. Form: 6.2.

5/F/UPT/LL
Revisi: 0

EVALUASI EFEKTIFITAS PELATIHAN

Berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala.....................................................................................


Nomor :-
Tanggal :-
yang menugaskan:
Nama NIP

1. Seluruh personel -
2. - -
3. - -
4. - -
Untuk mengikuti pelatihan / Bimtek / kursus / kegiatan lain :
Inhouse training PEMENUHAN PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM LINGKUNGAN (Peningkatan
Kompetensi Personil Dalam Rangka Asessment Survailen 1 Akreditasi 2022) di UPTD Labling DisperkimLH Kota
Pariaman Tanggal 05-09 September 2022.
Bertempat di : UPTD Labling DisperkimLH Kota Pariaman
Pelaksana : UPTD Labling DisperkimLH Kota Pariaman
Tanggal pelaksanaan : 05-09 September 2022

Isi Paparan:
1. Good Laboratory Practice
Suatu cara pengorganisasian laboratorium dalam proses pelaksanaan pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan
kondisi yang dapat menjamin agar pengujian dapat dilaksanakan, dipantau, dicatat dan dilaporkan sesuai standar
nasional/internasional serta memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan para personil di laboratorium
2. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
a. Meningkatkan konsistensi mutu data hasil pengujian (doksismut)
b. Memberikan keyakinan akan persepsi yang sama terhadap mutu data hasil pengujian (UP outlier
….>konsistensi QA/QC,)
c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan laboratorium (dg doksismut dan implementasinya)
d. Mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan laboratorium sehingga dapat menurunkan
biaya pengujian
e. Menghindari pengulangan pengujian sehingga dapat mengurangi limbah laboratorium (buat perencanaan,
QA/QC)
3. Filosofi Sistem Manajemen Mutu
a. Say what you do (Tulis Apa Yang Anda Kerjakan)
b. Do What you say (Kerjakan Apa Yang Anda Tulis)
c. Record For All Activity (Rekam Semua Kegiatan Anda)
d. Action Any Different (Perbaikan Terus Menerus)

1 dari 5
No. Form: 6.2.5/F/UPT/LL
Revisi: 0

4. Sejarah perkembangan ISO 17025


a. ISO Guide 25-1978
Pada tahun 1978 ILAC mengembangkan suatu persyaratan teknis untuk laboratorium pengujian sebagai
kriteria teknis akreditasi laboratorium sebagai kriteria teknis akreditasi laboratorium. Persyaratan tersebut
diajukan kepada (ISO) untuk dapat diterima secara internasional.
b. ISO Guide 25 : 1982
Pada tahun 1982 ISO Guide 25-1978 direvisi menjadi ISO/Guide 25 : 1982. Persyaratan kompetensi
laboratorium menjadi lebih jelas dan lebih tegas. Sejak penerapan ISO/Guide 25: 1982 penggunaan sistem
mutu laboratorium berkembang dengan pesat.
c. ISO/IEC Guide 25:1990
Pada tahun 1990 ISO/Guide 25: 1982 direvisi menjadi ISO/IEC Guide 25:1990. ISO / IEC Guide 25:1990
lebih difokuskan pada kegiatan laboratorium dengan memperhatikan persyaratan kemampuan laboratorium
yang tercantum dalam OECD tentang GLP dan ISO seri 9000 tentang jaminan mutu.
d. ISO/IEC 17025:2000
Sejalan dengan perkembangan ISO/IEC Guide 25, Europen commite for Standardization (CEN/CENELEC)
sesuai dengan mandat dari Commission of European Communities (ECC) menyusun kriteria pengujian
laboratoriun secara umum sehingga terbitlah Standar EN 45001:1989 tentang General Criteria For the
Operation of Testing Laboratories. EN 45001:1989 direvisi untuk disesuaikan dengan dokumen ISO / IEC
Guide : 1990. Tahun 2000, ISO/IEC Guide 25: 1990 dan EN 45001:1989 kedua standar tersebut
disempurnakan menjadi ISO/IEC 17025:2000. ISO/IEC 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan
manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian/kalibrasi. Jika
dibandingkan dengan ISO/IEC Guide 25:1990, maka ISO/IEC 17025 : 2000 lebih teratur.
e. ISO/IEC 17025:2005
Pada tahun 2005, ISO/IEC 17025 : 2000 dirivisi menjadi ISO/IEC 17025 : 2005 dengan menambah satu
elemen manajemen yaitu elemen peningkatan. Dengan demikian ISO 17025 terdiri dari 15 elemen
manajemen dan 10 elemen teknis. Di Indonesia di adopsi menjadi SNI 19-17025:2000.

f. ISO/IEC 17025:2017
ISO / IEC 17025: 2017 merupakan standar ISO yang digunakan oleh Laboratorium yang merupakan
persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Di sebagian negara-negara
besar, ISO/IEC 17025 adalah standar akreditasi untuk dianggap kompeten secara teknis. Di Indonesia di
adopsi menjadi SNI 19-17025:2008.
5. MUTU kebijakan dan mutu manajemen
a. Mutu merupakan gambaran karakteristik menyeluruh barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan tertentu.
b. Kebijakan mutu merupakan keseluruhan maksud dan tujuan organisasi yang berkaitan dengan mutu, yang
secara formal dinyatakan oleh pimpinan puncak.
c. Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu.

2 dari 5
No. Form: 6.2.5/F/UPT/LL
Revisi: 0

6. Perubahan Struktur pada SNI ISO/IEC 17025: 2008 dengan SNI ISO/IEC 17025: 2017
Klausul pada SNI ISO/IEC 17025: 2008 adalah :
1. Ruang lingkup
2. Acuan normatif
3. Istilah dan defisini
4. Persyaratan manajemen
5. Persyaratan teknis
Sedangkan pada SNI ISO/IEC 17025: 2017 adalah:
1. Ruang lingkup
2. Acuan normatif
3. Istilah dan definisi
4. Persyaratan umum
4.1 Ketidakberpihakan
4.2 Kerahasiaan
5. Persyaratan struktural
6. Persyaratan sumber daya
6.1 Umum
6.2 Personil
6.3 Fasilitas dan kondisi lingkungan
6.4 Peralatan
6.5 Ketertelusuran metrologi
6.6 Produk dan jasa yang disediakan secara eksternal
7. Persyaratan proses
7.1 tinjauan permintaan, penawaran dan kontrak
7.2 pemilihan, verifikasi dan validasi metode
7.3 pengambilan contoh
7.4 penanganan barang yang diuji atau dikalibrasi
7.5 rekaman teknis
7.6 evaluasi ketidakpastian pengukuran
7.7 pemastian keabsahan hasil
7.8 pelaporan hasil
7.9 pengaduan
7.10pekerjaan yang tidak sesuai
7.11pengendalian data dan manajemen informasi
8. Persyaratan sistem manajemen
8.1 Pilihan
8.2 Dokumentasi Sistem Manajemen
8.3 Pengendalian Dokumen Sistem Manajemen

3 dari 5
No. Form: 6.2.5/F/UPT/LL
Revisi: 0

8.4 Pengendalian Rekaman


8.5 Tindakan Untuk Mengatasi Risiko Dan Peluang
8.6 Peningkatan
8.7 Tindakan Korektif
8.8 Audit Internal
8.9 Tinjauan Manajemen
9. ISO / IEC 17025 : 2017 menekankan pada pendekatan proses (daripada pendekatan prosedur)
Proses (rangkaian kegiatan untuk mengubah masukan menajdi hasil)
Prosedur (cara melakukan kegiatan atau proses)
7. Dampak ISO 9001 pada ISO/IEC 17025
a. Pendekatan dan struktur berbasis proses : pemisahan persyaratan untuk struktur, sumberdaya dan proses
pengujian /kalibrasi.
b. Pemikiran dan tindakan berbasis risiko : pada dasarnya tidak ada yan baru, lebih fleksibel dalam
persyaratan proses dan dokumentasi dan perhatikan risiko peluang

Tanya Jawab/Post Test


Dilakukan 10 Pertanyaan Post Test setelah dilakukan In House Training (IHT)

Komentar Manajer Teknis/Manajer Mutu: Personel yang mengikuti pelatihan dapat memahami materi yang
diberikan, dan dapat menerapkan Persyaratan Manajemen Laboratorium Lingkungan sesuai dengan ISO / IEC
17025 : 2017.

Indikator Evaluasi Efektifitas Pelatihan Personel


No Indikator Penilaian
1. Penguasaan Materi 70 %
2. Kehadiran 30 %

0-50 % Tidak Efektif


KESIMPULAN 50-75 % Kurang Efektif
75-100 % Efektif

Kesimpulan: Pelatihan yang diikuti efektif sesuai dengan Lampiran 1

Pariaman, 09 Oktober 2022


Manajer Teknis/Manajer Mutu

4 dari 5
No. Form: 6.2.5/F/UPT/LL
Revisi: 0

(................................)

5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai