Anda di halaman 1dari 106

Curiculum Vitae Trainer

Muhammad Audrian, S.T

Analisis Kimia, SMAKBO


S1 Teknik Kimia, Universitas Jayabaya

Laboratory Officer, PT. Nutrifood Indonesia

Muhammad Audrian
PERSYARATAN ISO/IEC
17025:2017
Pengantar 6. Persyaratan sumber daya
DAFTAR ISI Pendahuluan 6.1 Umum
1 Ruang lingkup 6.2 Personalia
2 Acuan normatif 6.3 Fasilitas laboratorium dan
3 Istilah dan definisi kondisi lingkungan
4 Persyaratan umum 6.4 Peralatan
4.1 Ketidakberpihakan 6.5 Ketertelusuran metrologis
4.2 Kerahasiaan 6.6 Produk dan jasa yang
5. Persyaratan Struktural disediakan pihak luar
7 Persyaratan proses
7.1 Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak
7.2 Pemilihan, verifikasi dan validasi metode
DAFTAR ISI 7.3 Pengambilan contoh uji
7.4 Penanganan item uji dan item kalibras
7.5 Rekaman Teknis
7.6 Evaluasi ketidakpastian pengukuran
7.7 Penjaminan mutu hasil uji/kalibrasi
7.8 Pelaporan hasil uji/kalibrasi
7.9 Pengaduan
7.10 Penanganan Pekerjaan yang tidak sesuaI
7.11 Pengendalian data – manajemen informasi
8 Persyaratan manajemen
8.1 Pilihan-pilihan
DAFTAR ISI 8.2 Dokumentasi sistem manajemen (Pilihan A)
8.3 Pengendalian dokumen sistem manajemen (Pilihan A)
8.4 Pengendalian rekaman (Pilihan A)
8.5 Tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang (Pilihan A)
8.6 Peningkatan (Pilihan A)
8.7 Tindakan Perbaikan (Pilihan A)
8.8 Audit Internal (Pilihan A)
8.9 Kaji Ulang Manajemen (Pilihan A)
DAFTAR ISI
Lampiran A
Lampiran B
Biliografi
Kata-kata kunci yang digunakan ISO/IEC

Keyword/
17025:2017:
“harus” menyatakan suatu persyaratan;

Kata Kunci “seharusnya” menyatakan sebuah saran;


“boleh” menyatakan sebuah izin;
“dapat/bisa” menyatakan sebuah
kemungkinan atau suatu kemampuan
1. Penegasan tentang ketidakberpihakan (Laboratorium
harus independen)
2. Tidak ada keharusan mengangkat MANAJER MUTU dan
MANAJER TEKNIS
3. Tidak terdapat istilah MANAJEMEN PUNCAK Poin-Poin
4. Adanya aturan pencantuman ketidakpastian (DECISION
RULE)
Baru ISO/IEC
5. Adanya Opsi penerapan sistem manajemen (OPSI A DAN
OPSI B)
a) OPSI-A laboratorium menetapkan sistem manajemen
17025:2017
sendiri
b) OPSI-B laboratorium mengikuti sistem manajemen
berdasarkan ISO 9001 yang sudah diterapkan
6. Pengendalian mutu terdiri atas 11 poin
Uraian Persyaratan
ISO/IEC 17025:2017
(3. Istilah dan Definisi)
3.1 Ketidakberpihakan
Adanya Obyektifitas

Catatan 1:
Objektivitas berarti konflik kepentingan tidak terjadi, atau diselesaikan sehingga tidak
mempengaruhi aktivitas laboratorium secara merugikan

Catatan 2 :
Istilah dalam menyampaikan unsur ketidakberpihakan adalah kebebasan dari benturan
kepentingan; kebebasan dari bias, kebebasan dari prasangka, netralitas, keadilan,
keterbukaan pikiran, kewaspadaan, adanya pemisahan dan keseimbangan.
[SUMBER: ISO/IEC 17021-1:2015, 3.2]
3.2 Keluhan
Ekspresi ketidakpuasan oleh orang atau organisasi manapun
terhadap laboratorium, berkaitan dengan kegiatan atau hasil
laboratorium tersebut, di mana tanggapan diharapkan
[SUMBER: ISO 17000:2004, 6.5]
3.3 Perbandingan Antar Laboratorium
Pengorganisasian, kinerja dan evaluasi pengukuran atau pengujian
pada item yang sama atau serupa oleh dua atau lebih laboratorium
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan
[SUMBER: ISO/IEC 17043:2010, 3.4]
3.4 Uji Profisiensi

Evaluasi kinerja peserta uji banding berdasarkan kriteria yang telah


ditetapkan dengan cara perbandingan antar laboratorium
[SUMBER: ISO/IEC 17043:2010, 3.7]
3.5 Laboratorium
Badan yang melakukan satu atau lebih aktifitas berikut ini:

Kalibrasi

Pengujian

Pengambilan contoh uji diikuti dengan kalibrasi


atau pengujian
3.6 Aturan Keputusan
(Decision Rule)

Suatu aturan yang menjelaskan bagaimana ketidakpastian


pengukuran akan diperhitungkan pada saat menyatakan
kesesuaian terhadap suatu persyaratan tertentu.
Uraian Persyaratan
ISO/IEC 17025:2017
(4. Persyaratan Umum
4.1 Ketidakberpihakan

Aktifitas laboratorium harus dijalankan tanpa adanya keberpihakan

Manajemen laboratorium harus berkomitmen terhadap


ketidakberpihakan.
Laboratorium harus bertanggung jawab terhadap ketidakberpihakan
dan tidak boleh membiarkan tekanan yang merusak
ketidakberpihakannya
Laboratorium harus mengidentifikasi risiko terhadap ketidakberpihakan-
nya secara terus-menerus
laboratorium harus dapat menunjukkan bagaimana menghilangkan
atau meminimalkan risiko tersebut.
4.2 Kerahasiaan

Laboratorium harus memastikan perlindungan informasi rahasia


dan hak kepemilikan pelanggannya (1)

Laboratorium bertanggung jawab melalui komitmen yang sah


secara hukum, untuk pengelolaan semua informasi yang diperoleh
atau dibuat selama pelaksanaan kegiatan laboratorium.

Laboratorium harus menginformasikan pelanggan terlebih dahulu,


tentang informasi yang akan ditempatkan di ranah publik.

CATATAN : Komitmen yang sah secara hukum bisa berupa misalnya,


perjanjian kontrak.
Bila laboratorium diwajibkan oleh undang-undang atau disahkan

4.2.3 oleh pengaturan kontrak untuk melepas informasi rahasia,


pelanggan atau individu yang bersangkutan harus diberitahu

Informasi tentang pelanggan yang diperoleh dari sumber selain

4.2.4 pelanggan harus dijaga kerahasiaannya antara pelanggan dan


laboratorium.

Personil yang bertindak atas nama laboratorium, harus merahasiakan

4.2.5 semua informasi yang diperoleh atau dibuat selama pelaksanaan


kegiatan laboratorium
Uraian Persyaratan
ISO/IEC 17025:2017
(5. Persyaratan Struktural/Organisasi)
Laboratorium harus merupakan sebuah badan hukum, atau bagian tertentu
5.1 dari suatu badan hukum, yang bertanggung jawab secara hukum atas semua
kegiatannya.

5.2
Laboratorium harus mengidentifikasi MANAJEMEN yang mempunyai tanggung
jawab keseluruhan terhadap laboratorium

Laboratorium harus melaksanakan kegiatannya sedemikian rupa untuk memenuhi


persyaratan Standar Internasional ini, pelanggan, otoritas pemerintah dan
5.3 organisasi yang memberikan pengakuan.
Laboratorium bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan di semua fasilitas
permanen, di tempat-tempat yang jauh dari fasilitas permanen, fasilitas sementara
atau bergerak yang terkait atau fasilitas pelanggan.

Laboratorium harus memberikan batasan dan mendokumentasikan ruang lingkup


kegiatannya yang bersesuaian dengan standard internasional ini.
5.4 Laboratorium hanya bisa mengklaim kesesuaiannya dengan standard internasional
ini untuk lingkup kegiatannya dengan mengecualikan kegiatan laboratorium yang
disediakan secara eksternal secara terus menerus.
5.5 Laboratorium harus:
menetapkan struktur organisasi dan manajemen laboratorium, tempat-
nya di dalam organisasi induk, dan hubungan antara manajemen,
operasional teknis dan pelayanan pendukung;

menetapkan tanggung jawab, wewenang dan keterkaitan semua


personil yang mengelola, melaksanakan atau memverifikasi pekerjaan
yang mempengaruhi hasil kegiatan laboratorium;

mendokumentasikan prosedurnya sejauh diperlukan untuk memastikan


penerapan aktivitas dan validitas hasilnya secara konsisten.
Laboratorium harus memiliki personil yang, terlepas dari tanggung
5.6 jawab lainnya, memiliki wewenang dan sumber daya yang
diperlukan untuk menjalankan tugasnya, termasuk:

a Penerapan, pemeliharaan dan peningkatan sistem manajemen;


identifikasi penyimpangan dari sistem manajemen atau dari prosedur
b
untuk pelaksanaan kegiatan laboratorium;
inisiasi tindakan untuk mencegah atau meminimalkan penyimpangan
c
tersebut;
melaporkan kepada manajemen laboratorium mengenai kinerja sistem
d manajemen dan setiap kebutuhan apapun yang diperlukan untuk
perbaikan; dan

e memastikan keabsahan kegiatan laboratorium yang diperlukan.


5.7 Manajemen laboratorium harus
memastikan bahwa:

a integritas sistem manajemen tetap terjaga saat perubahan sistem


manajemen diterapkan;

komunikasi tetap berlangsung untuk menjaga efektifitas sistem


b manajemen dan pentingnya memenuhi kebutuhan pelanggan
dan lainnya.
Uraian Persyaratan
ISO/IEC 17025:2017
(6. Persyaratan Sumber Daya)
6.1 Umum
Laboratorium harus menyediakan personil, fasilitas, peralatan, sistem dan
layanan pendukung yang diperlukan.

6.2 Personalia
6.2.1. Semua personil laboratorium, baik internal maupun eksternal, yang
dapat mempengaruhi kegiatan laboratorium harus bertindak tidak
memihak, diawasi dan kompeten, dan harus bekerja sesuai dengan
sistem manajemen laboratorium.

6.2.2. Laboratorium harus mendokumentasikan persyaratan kompetensi


untuk setiap fungsi yang mempengaruhi hasil kegiatan laboratorium,
termasuk persyaratan untuk pendidikan, kualifikasi, pelatihan,
pengetahuan teknis, keterampilan dan pengalaman
6.2.3. Laboratorium harus memastikan bahwa personel memiliki kompetensi
untuk melakukan kegiatan laboratorium dan memahami pentingnya
dan tanggap terhadap penyimpangan yang ditemukan di
laboratorium.

6.2.4. Laboratorium harus mengkomunikasikan kepada setiap orang tugas,


tanggung jawab dan wewenang mereka.

6.2.5. Laboratorium harus memiliki PROSEDUR(2) (PROSEDUR-PROSEDUR) dan


memelihara rekaman untuk:
a) Menetapkan persyaratan-persyaratan kompetensi;
b) Pemilihan personel;
c) Pelatihan personel;
d) Supervise personel;
e) Otorisasi personel;
f) Pemantauan kompetensi personel
6.2.6. Laboatorium harus memberikan kewenangan kepada personelnya
untuk:

a) Mengembangkan, memodifikasi, memverifkasi dan memvalidasi


metode-metode;
b) Menjalankan aktifitas khusus laboratorium;
c) Menganalisa hasil, termasuk pernyataan kesesuaian atau opini dan
interpretasi; dan
d) Melaporkan hasil.

6.3 Fasilitas Laboratorium & Kondisi Lingkungan


6.3.1. Fasilitas dan kondisi lingkungan harus sesuai untuk kegiatan laboratorium
dan tidak mempengaruhi keabsahan hasilnya secara negatif.

6.3.2. Persyaratan untuk fasilitas dan kondisi lingkungan yang diperlukan untuk
kinerja kegiatan laboratorium harus didokumentasikan
6.3.3. Laboratorium harus memantau, mengendalikan dan mencatat kondisi
lingkungan sebagaimana dipersyaratkan oleh spesifikasi, metode dan
prosedur yang relevan atau di mana mereka mempengaruhi
keabsahan hasilnya.

6.3.4. Tindakan untuk mengendalikan fasilitas harus dilaksanakan, dipantau


dan dikaji ulang secara berkala dan mencakup, namun tidak terbatas
pada
a) akses dan penggunaan area yang mempengaruhi kegiatan
laboratorium;
b) pencegahan kontaminasi, gangguan atau pengaruh buruk pada
kegiatan laboratorium;
c) Pemisahan yang efektif antara daerah dimana ada kegiatan
laboratorium yang tidak sesuai.

CATATAN : Pengaruh yang dapat mempengaruhi keabsahan hasil termasuk


sterilitas biologis, debu, gangguan elektromagnetik, radiasi, kelembaban,
tingkat pasokan listrik, suhu, suara dan getaran.
6.3.5. Jika laboratorium melakukan kegiatan di fasilitas di luar kendali
permanen, maka laboratorium harus memastikan bahwa persyaratan
yang berkaitan dengan fasilitas dan kondisi lingkungan dari Standar
Internasional ini dipenuhi.

6.4 Peralatan
6.4.1. Laboratorium harus memiliki akses terhadap peralatan yang
dibutuhkan. Peralatan meliputi alat ukur, perangkat lunak, standar
pengukuran, bahan acuan, data acuan, pereaksi dan bahan habis
pakai atau aparatus tambahan atau kombinasi daripadanya.

6.4.2. Jika menggunakan peralatan di luar kendali permanen, laboratorium


harus memastikan bahwa persyaratan peralatan dari Standar
Internasional ini dipenuhi.
6.4.3. Laboratorium harus memiliki prosedur(5) penanganan, pengangkutan,
penyimpanan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan untuk
memastikan berfungsinya peralatan dan untuk mencegah kontaminasi
atau kerusakan.

6.4.4. Laboratorium harus memverifikasi bahwa peralatan sudah memenuhi


persyaratan yang ditentukan sebelum dioperasikan.

6.4.5. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran harus mampu mencapai


ketepatan pengukuran (akurasi) dan ketidakpastian pengukuran yang
diperlukan untuk memberikan hasil yang valid.

6.4.6. Bila akurasi pengukuran dan ketidakpastian pengukuran


mempengaruhi keabsahan hasil yang dilaporkan, atau ketertelusuran
metrologi adalah persyaratan, maka alat ukur harus dikalibrasi.
CATATAN :
Jenis peralatan yang memiliki efek pada keabsahan hasil yang
dilaporkan dapat mencakup:
 Peralatan yang digunakan untuk pengukuran langsung besaran
ukur, misalnya penggunaan neraca untuk melakukan
pengukuran massa;
 Peralatan yang digunakan untuk membuat nilai koreksi terhadap
nilai yang terukur, sebagai contoh, pegukuran suhu;
 Peralatan yang digunakan untuk memperoleh suatu hasil
pengukuran yang dihitung dari beberapa hasil pengukuran.
6.4.7. Laboratorium harus membuat program kalibrasi untuk memastikan
bahwa ketertelusuran metrologi dari hasil pengukuran tetap terpelihara.

Program kalibrasi harus dikaji ulang dan disesuaikan seperlunya untuk


menjaga kepercayaan terhadap status kalibrasi.

6.4.8. Semua peralatan yang membutuhkan kalibrasi atau yang memiliki


jangka waktu validitas tertentu diberi label, diberi kode atau
diidentifikasi sehingga memungkinkan pengguna peralatan untuk
segera mengidentifikasi status kalibrasi atau masa berlaku.
6.4.9. Rekaman harus dipelihara untuk peralatan yang dapat mempengaruhi
aktivitas laboratorium. Rekaman harus mencakup paling tidak hal-hal
berikut ini:

a) identitas peralatan, termasuk perangkat lunak dan versi firmware-


nya (jika tersedia);
b) nama pabrikan, identifikasi jenis, dan nomor seri atau identifikasi unik
lainnya;
c) bukti verifikasi bahwa peralatan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan;
d) lokasi saat ini, jika sesuai;
e) tanggal kalibrasi, hasil semua kalibrasi, penyetelan, kriteria
penerimaan, dan tanggal jatuh tempo kalibrasi atau frekuensi
kalibrasi;
f) tanggal, hasil dan dokumentasi bahan acuan, kriteria penerimaan,
dan masa berlaku;
g) rencana pemeliharaan dan pemeliharaan yang dilakukan sampai
saat ini, jika relevan dengan kinerja peralatan;
h) rincian kerusakan, peralatan yang berfungsi tidak semestinya,
modifikasi atau perbaikan peralatan.
6.4.10. Peralatan yang telah mengalami kelebihan beban atau kesalahan
penanganan, memberikan hasil yang dipertanyakan, atau telah
terbukti cacat atau diluar persyaratan yang ditentukan, harus ditarik
dan diisolasi untuk mencegah penggunaan atau diberi label dengan
jelas atau ditandai tidak berfungsi sampai diperbaiki dan diverifikasi
telah bekerja dengan benar. Laboratorium harus memeriksa dampak
cacat atau penyimpangan dari persyaratan yang ditentukan dan harus
memulai pengelolaan prosedur(6) pekerjaan yang tidak sesuai (lihat
7.10).

6.4.11. Bila pemeriksaan antara diperlukan untuk menjaga kepercayaan pada


kinerja peralatan, pemeriksaan ini harus dilakukan sesuai prosedur

6.4.12. Bila data kalibrasi dan data bahan acuan mencakup nilai acuan atau
faktor koreksi, laboratorium harus memastikan faktor koreksi dan nilai
acuan diperbarui dan diimplementasikan, jika diperlukan untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
6.4.13. Laboratorium harus memastikan tindakan praktis dilakukan untuk
mencegah penyetelan peralatan yang tidak diinginkan yang akan
membuat hasil tidak sah.

6.4.14. Laboratorium harus memilih dan menggunakan bahan acuan yang


sesuai untuk tujuan spesifik dalam proses pengukuran.

CATATAN :
Banyak terdapat nama untuk bahan acuan dan bahan acuan
bersertifikat, termasuk standar acuan, standar kalibrasi, bahan standar,
bahan kontrol kualitas. Bahan acuan dari produsen yang memenuhi
persyaratan ISO 17034 dilengkapi dengan lembar informasi / sertifikat
produk yang menentukan, diantara karakteristik lainnya, homogenitas
dan stabilitas untuk sifat-sifat tertentu dan untuk bahan acuan
bersertifikat, sifat-sifat tertentu yang ditentukan dengan nilai bersertifikat,
ketidakpastian dan ketertelusurannya.
6.5 Ketertelusuran Metrologi
6.5.1. Laboratorium harus menetapkan dan memelihara ketertelusuran
metrologi dari hasil pengukurannya dengan menggunakan rangkaian
kalibrasi yang tak terputus dan terdokumentasi yang masing-masing
berkontribusi terhadap ketidakpastian pengukurannya, yang
menghubungkannya dengan acuan yang sesuai.

CATATAN 1 Lihat JCGM 200: 2012 untuk definisi ketertelusuran metrologi.


CATATAN 2 Lihat Lampiran A untuk informasi tambahan tentang ketertelusuran
metrologi.

6.5.2. Laboratorium harus memastikan bahwa hasil pengukuran dapat


tertelusur ke Sistem Satuan Internasional (SI) melalui:
a) kalibrasi; atau
b) Nilai yang tersertifikasi dari bahan acuan bersertifikat dengan
pernyataan ketertelusuran ke SI; atau
c) langsung unit SI yang sesuai dengan mises en pratique, seperti
yang dijelaskan dalam Brosur SI, dan dipastikan dengan
perbandingan, secara langsung atau tidak langsung, dengan
standar nasional atau internasional.

6.5.2. Bila ketertelusuran metrologi ke unit SI tidak dapat dilakukan secara


teknis, laboratorium harus menunjukkan penelusuran metrologi ke
referensi yang sesuai seperti:

a) nilai tersertifikasi dari bahan acuan bersertifikat yang diberikan oleh


produsen yang kompeten; atau
b) Hasil-hasil dari prosedur pengukuran acuan, metode tertentu atau
standar konsensus yang dijelaskan dan diterima oleh badan
otoritatif yang sesuai sebagai bukti hasil pengukuran yang sesuai
untuk penggunaan yang dikehendaki dan dipastikan dengan
perbandingan yang sesuai.
6.6 Produk & Layanan yang disediakan secara
eksternal (pihak luar)
6.6.1. Laboratorium harus memastikan kesesuaian produk dan layanan yang
disediakan secara eksternal yang mempengaruhi aktivitas laboratorium,
apabila:

a) untuk dimasukkan ke dalam kegiatan laboratorium sendiri;


b) disediakan, sebagian atau seluruhnya, langsung ke pelanggan
oleh laboratorium, sesuai yang diterima dari penyedia eksternal
c) digunakan untuk mendukung pengoperasian laboratorium.

CATATAN Produk dapat mencakup, misalnya, standar pengukuran dan


peralatan pengukuran, peralatan tambahan, bahan habis pakai dan bahan
acuan. Layanan dapat mencakup, misalnya, layanan kalibrasi, layanan
sampling, layanan pengujian, layanan pemeliharaan fasilitas dan peralatan,
layanan uji profisiensi dan layanan asesmen dan audit.
6.6.2. Laboratorium harus memiliki prosedur(8) dan rekaman untuk:

a) menetapkan, mengkaji ulang dan menyetujui persyaratan


laboratorium untuk produk dan layanan yang disediakan secara
eksternal;
b) mendefinisikan kriteria evaluasi, seleksi, pemantauan kinerja dan
evaluasi ulang dari penyedia eksternal;
c) memastikan bahwa produk dan layanan yang disediakan secara
eksternal sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan laboratorium
atau bila berlaku, persyaratan yang relevan dari Standar ini;
sebelum digunakan atau langsung diberikan kepada pelanggan;
d) mengambil tindakan yang timbul dari evaluasi, pemantauan dan
evaluasi ulang.
6.6.3. Laboratorium harus berkomunikasi dengan penyedia eksternal
mengenai persyaratannya untuk:

a) produk dan layanan yang akan disediakan;


b) Kriteria keberterimaannya;
c) kompetensi, termasuk kualifikasi personal yang diperlukan;
d) kegiatan yang dimaksudkan oleh laboratorium, atau
pelanggannya, untuk dilaksanakan di tempat penyedia eksternal.
Uraian Persyaratan
ISO/IEC 17025:2017
(7. Persyaratan Proses)
7.1 Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak
7.1.1. Umum

7.1.1.1. Laboratorium harus memiliki prosedur(9) untuk meninjau permintaan,


tender dan kontrak. Prosedur harus memastikan bahwa:
a) persyaratan ditetapkan, didokumentasikan dan dipahami secara
memadai
b) laboratorium memiliki kemampuan dan sumber daya untuk
memenuhi persyaratan dan di mana penyedia eksternal
digunakan, persyaratan butir 6.6 dipenuhi;
c) metode atau prosedur yang tepat dipilih dan mampu memenuhi
persyaratan pelanggan.

CATATAN : Untuk pelanggan internal atau rutin, kaji ulang permintaan,


tender dan kontrak dapat dilakukan dengan cara yang disederhanakan.
7.1.1.2. Laboratorium harus memberi tahu pelanggan bila metode yang
diminta oleh pelanggan dianggap tidak tepat atau ketinggalan
zaman.
7.1.1.3. Bila pelanggan meminta pernyataan kesesuaian dengan spesifikasi
atau standar untuk spesifikasi pengujian atau kalibrasi (misalnya
pass/fail, in-tolerance / out-of-tolerance] spesifikasi atau standar, dan
aturan keputusan harus didefinisikan secara jelas. Kecuali jika
diperlukan dalam spesifikasi atau standar yang diminta, aturan
keputusan yang dipilih harus dikomunikasikan kepada pelanggan.

7.1.1.4. Setiap perbedaan antara permintaan atau tender dan kontrak harus
diselesaikan sebelum kegiatan laboratorium dimulai. Setiap kontrak
harus diterima baik oleh laboratorium dan pelanggan. Penyimpangan
yang diminta oleh pelanggan tidak boleh mempengaruhi integritas
laboratorium atau hasilnya.

7.1.1.5. Pelanggan harus diberitahu tentang adanya penyimpangan dari


kontrak.
7.1.1.6. suatu kontrak diubah setelah pekerjaan dimulai, kaji ulang kontrak
harus diulang dan setiap amandemen harus dikomunikasikan ke
semua personil yang terkena dampak.
7.1.1.7. Laboratorium harus bekerja sama dengan pelanggan atau
perwakilan mereka dalam mengklarifikasi permintaan pelanggan dan
dalam memantau kinerja laboratorium sehubungan dengan
pelaksanaannya.

CATATAN, Kerjasama tersebut dapat mencakup:


a) menyediakan akses yang wajar ke area yang relevan di
laboratorium untuk menyaksikan kegiatan laboratorium khusus
pelanggan yang bersangkutan;
b) persiapan, pengemasan, dan pengiriman barang yang dibutuhkan
oleh pelanggan untuk keperluan verifikasi

7.1.1.8. Rekaman kaji ulang, termasuk perubahan apapun yang signifikan,


harus dipelihara. Rekaman diskusi dengan pelanggan juga harus
dipelihara yang berkaitan dengan persyaratan pelanggan atau hasil
kegiatan laboratorium.
7.1.2. Kegiatan laboratorium yang disediakan secara eksternal

7.1.2.1. Prosedur(10) laboratorium untuk kaji ulang permintaan, tender dan


kontrak harus mencakup kegiatan laboratorium dari penyedia eksternal.
Laboratorium harus, secara khusus, memberi tahu pelanggan tentang
aktivitas laboratorium tertentu yang akan dilakukan oleh penyedia
eksternal dan harus mendapatkan persetujuan dari pelanggan.

CATATAN, Diakui bahwa kegiatan laboratorium yang disediakan


secara eksternal (DARI PIHAK LUAR) dapat terjadi:

a) Bila laboratorium memiliki sumber daya dan kompetensi untuk


melakukan aktivitas, tetapi, karena alasan yang tak terduga tidak
dapat melakukan aktifitas tersebut sebagian atau seluruhnya;
b) Bila laboratorium tidak memiliki sumber daya atau kompetensi
untuk melakukan aktivitasnya.
7.1.2.2. Laboratorium bertanggung jawab atas kegiatan laboratorium yang
disediakan secara eksternal, kecuali jika pelanggan atau pihak yang
berwenang menentukan penyedia yang akan digunakan.

Laboratorium harus memastikan bahwa kegiatan laboratorium yang


disediakan secara eksternal memenuhi persyaratan pelanggan dan
persyaratan yang relevan dari Standar ini.

7.2 Pemilihan (seleksi), verifikasi & validasi metode


7.2.1. Umum

7.2.1.1. Laboratorium harus menggunakan metode dan prosedur(8) yang


sesuai untuk semua aktivitas laboratorium dan, jika sesuai, untuk
evaluasi ketidakpastian pengukuran serta teknik statistik untuk analisis
data.
CATATAN Untuk laboratorium kalibrasi, "metode" yang digunakan dalam
Standar Internasional ini dapat dianggap sama dengan istilah "prosedur
pengukuran" sebagaimana didefinisikan dalam JCGM 200: 2012.

7.2.1.2. Semua metode, prosedur dan dokumentasi pendukung, seperti


instruksi, standar, manual/panduan dan data acuan yang relevan
dengan kegiatan laboratorium, harus selalu diperbaharui (up to date)
dan harus segera tersedia bagi personil yang membutuhkan (lihat 8.3)

7.2.1.3. Penyimpangan dari metode dan prosedur untuk semua kegiatan


laboratorium hanya boleh terjadi jika penyimpangan telah
didokumentasikan, dibenarkan secara teknis, disahkan, dan diterima
oleh pelanggan.

CATATAN : Izin dari pelanggan tentang penyimpangan dapat


disepakati terlebih dahulu dalam kontrak.
7.2.1.4. Laboratorium harus menggunakan metode untuk kegiatan
laboratorium yang memenuhi persyaratan pelanggan dan yang
sesuai untuk kegiatan laboratorium yang dilakukan. Laboratorium
harus memastikan bahwa ia menggunakan edisi metode terbaru
yang valid kecuali jika tidak sesuai atau tidak mungkin untuk
melakukannya. Bila diperlukan, penerapan metode ini harus
dilengkapi dengan rincian tambahan untuk memastikan penerapan
yang konsisten.

CATATAN : Standar internasional, regional atau nasional atau spesifikasi lain


yang diketahui yang mengandung informasi yang cukup dan ringkas tentang
bagaimana melakukan kegiatan laboratorium tidak perlu dilengkapi atau
ditulis ulang sebagai prosedur internal jika standar ini ditulis sedemikian rupa
sehingga dapat digunakan oleh personil operasional di laboratorium. Hal
tersebut bisa saja diperlukan untuk memberikan keterangan tambahan untuk
langkah-langkah opsional dalam metode tersebut atau untuk memberikan
rincian tambahan.
7.2.1.5. Bila pelanggan tidak menentukan metode yang akan digunakan,
laboratorium harus memilih metode yang tepat dan memberi tahu
pelanggan tentang metode yang dipilih.

CATATAN : Metode yang diterbitkan baik oleh standar internasional, regional


atau nasional, atau oleh organisasi teknis yang memiliki reputasi baik, atau
dalam teks ilmiah atau jurnal yang relevan, atau sebagaimana ditentukan
oleh pabrik peralatan, direkomendasikan. Metode yang dikembangkan atau
dimodifikasi laboratorium yang atau yang diadaptasi oleh laboratorium juga
dapat digunakan.

7.2.1.6. Laboratorium harus memverifikasi bahwa ia dapat menjalankan


metode dengan benar sebelum menetapkan penggunaannya
dengan memastikan bahwa ia dapat mencapai kinerja yang
diinginkan. Rekaman verifikasi harus dipelihara. Jika metode direvisi,
maka verifikasi harus diulang sejauh diperlukan.
7.2.1.5. Bila pelanggan tidak menentukan metode yang akan digunakan,
laboratorium harus memilih metode yang tepat dan memberi tahu
pelanggan tentang metode yang dipilih.

CATATAN : Metode yang diterbitkan baik oleh standar internasional, regional


atau nasional, atau oleh organisasi teknis yang memiliki reputasi baik, atau
dalam teks ilmiah atau jurnal yang relevan, atau sebagaimana ditentukan
oleh pabrik peralatan, direkomendasikan. Metode yang dikembangkan atau
dimodifikasi laboratorium yang atau yang diadaptasi oleh laboratorium juga
dapat digunakan.

7.2.1.6. Laboratorium harus memverifikasi bahwa ia dapat menjalankan


metode dengan benar sebelum menetapkan penggunaannya
dengan memastikan bahwa ia dapat mencapai kinerja yang
diinginkan. Rekaman verifikasi harus dipelihara. Jika metode direvisi,
maka verifikasi harus diulang sejauh diperlukan.
7.2.1.7. Pengembangan metode harus merupakan kegiatan yang
direncanakan dan harus diberikan kepada petugas ahli yang
dilengkapi dengan sumber daya yang memadai.
Kaji ulang secara berkala terhadap pengembangan metode
dilakukan untuk memverifikasi tetap terpenuhinya kebutuhan
pelanggan. Setiap perubahan persyaratan yang memerlukan
modifikasi terhadap rencana pengembangan harus disetujui dan
disahkan.

7.2.2. Validasi Metode

7.2.2.1. Laboratorium harus memvalidasi metode non-standar, metode yang


dikembangkan oleh laboratorium dan metode standar yang
digunakan di luar lingkup yang dimaksudkan (metode standar yang
dimodifikasi). Validasi harus seluas yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan aplikasi atau bidang aplikasi yang diberikan.
Laboratorium harus mencatat hasil yang diperoleh, prosedur(11) yang
digunakan untuk validasi, dan pernyataan mengenai apakah metode
tersebut sesuai untuk penggunaan yang diinginkan.

CATATAN 1 Validasi dapat mencakup prosedur pengambilan, penanganan


dan pengangkutan contoh uji.
CATATAN 2 Teknik yang digunakan untuk validasi metode dapat berupa
salah satu dari, atau kombinasi dari, berikut ini:

a) kalibrasi dan / atau evaluasi bias (akurasi) dan presisi menggunakan


standar acuan atau bahan acuan;
b) penilaian sistematis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil;
c) pengujian ketahanan Metode melalui variasi parameter yang dikontrol
seperti suhu inkubator, volume yang disalurkan, dan sebagainya;
d) perbandingan hasil yang dicapai dengan metode divalidasi lainnya;
e) Perbandingan antar laboratorium;
f) evaluasi ketidakpastian pengukuran hasil uji berdasarkan pemahaman
ilmiah tentang prinsip teoritis metode dan pengalaman praktis.
7.2.2.2. Bila perubahan dilakukan terhadap metode yang divalidasi,
pengaruh perubahan tersebut harus didokumentasikan dan, jika
diperlukan, validasi baru harus dilakukan.

7.2.2.3. Rentang dan akurasi nilai yang diperoleh dari metode yang divalidasi
sebagaimana dinilai untuk penggunaan yang dimaksud, harus sesuai
dengan kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan.

CATATAN Contoh kriteria kinerja dapat mencakup rentang pengukuran,


ketidakpastian hasil pengukuran, batas deteksi, batas kuantifikasi, selektifitas
metode, linieritas, pengulangan atau reproduktifitas, ketahanan terhadap
pengaruh eksternal atau sensitivitas silang terhadap interferensi dari matriks
sampel atau benda uji, kebenaran hasil uji.
7.2.2.4. Laboratorium harus merekam hal-hal berikut sebagai bukti validasi:
a) Prosedur validasi yang digunakan;
b) Spesifikasi persyaratan;
c) Penetapan karakteristik kinerja metode;
d) Hasil-hasil yang diperoleh;
e) verifikasi bahwa persyaratan dapat dipenuhi dengan menggunakan
metode yan divalidasi tersebut; dan
f) Sebuah pernyataan tentang keabsahan metode, yang merinci
kesesuaiannya untuk tujuan penggunaan yang dimaksud.

7.3 Pengambilan Sampel


7.3.1. Prosedur(12) sampling harus mencakup faktor-faktor yang harus dikontrol
untuk memastikan keabsahan hasil pengujian atau kalibrasi berikutnya.
Laboratorium harus memiliki rencana sampling dan prosedur untuk
pengambilan sampel, pengambilan zat, bahan atau produk untuk
pengujian atau kalibrasi berikutnya. Rencana dan prosedur sampling harus
tersedia di lokasi pengambilan sampel. Rencana sampling harus,
kapanpun masuk akal, berdasarkan metode statistik yang sesuai
7.3.2. Prosedur pengambilan sampel harus menjelaskan cara pemilihan sampel
(sampel-sampel) atau lokasi, rencana pengambilan sampel, penarikan,
dan penyiapan sampel (sampel-sampel) dari zat, bahan atau produk
untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam pengujian atau
kalibrasi. Setelah diterima di laboratorium, sampel laboratorium dapat
memerlukan penanganan lebih lanjut seperti subdivisi atau persiapan
sebelum analisis.

7.3.3. Laboratorium harus merekam data sampling yang relevan yang


merupakan bagian dari pengujian atau kalibrasi yang dilakukan. Catatan-
catatan ini meliputi:

a) Acuan untuk prosedur sampling yang digunakan;


b) Tanggal dan, jika diperlukan, waktu pengambilan sampel;
c) data yang relevan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan sampel
(misal: jumlah (N), volume/bobot, nama];
d) Identifikasi petugas pengambil sampel;
e) Jika relevan, kondisi-kondisi lingkungan dan;
f) diagram atau cara lainnya untuk mengidentifikasi lokasi sampling bila
diperlukan.
7.4 Penanganan Contoh Uji Atau Item yang Akan
Dikalibrasi
7.4.1. Laboratorium harus memiliki prosedur(13) untuk pengangkutan,
penerimaan, penanganan, perlindungan, penyimpanan,
penyimpanan, dan pembuangan atau pengembalian barang uji atau
kalibrasi, termasuk semua persyaratan yang diperlukan untuk
melindungi integritas dari contoh uji atau item yang akan dikalibrasi,
dan untuk melindungi kepentingan laboratorium dan pelanggan.
Perhatian khusus harus dilakukan untuk menghindari kerusakan,
kehilangan atau kerusakan pada barang selama penanganan,
pengangkutan, pengujian atau kalibrasi, penyimpanan / masa tunggu
dan persiapan. Petunjuk penanganan yang disertakan dengan item
harus diikuti
7.4.2. Laboratorium harus memiliki system(14) untuk mengidentifikasi item uji
atau kalibrasi. Identifikasi harus dipertahankan selama item tersebut
berada di bawah tanggung jawab laboratorium. Sistem harus
dirancang dan dioperasikan untuk memastikan barang tidak dapat
dikeluhkan secara fisik atau bila dirujuk dalam rekaman atau dokumen
lainnya. Sistem tersebut harus bisa, jika diperlukan, mengakomodasi sub-
divisi dari item atau kelompok item dan pemindahan item/barang di
dalam dan dari laboratorium.

7.4.3. Setelah menerima barang uji atau kalibrasi, kelainan atau


penyimpangan dari kondisi tertentu harus dicatat. Bila ada keraguan
tentang kesesuaian suatu contoh uji atau item kalibrasi, atau bila
barang tidak sesuai dengan uraian yang diberikan, atau pengujian
atau kalibrasi yang diperlukan tidak ditentapkan secara memadai,
maka laboratorium harus berkonsultasi dengan pelanggan untuk
memperoleh petunjuk lebih lanjut sebelum melanjutkan dan merekam
hasil konsultasi ini.
Bila pelanggan mensyaratkan item yang akan diuji atau dikalibrasi untuk
memperbolehkan adanya penyimpangan dari kondisi yang ditentukan,
laboratorium harus menyertakan penafian (disclaimer/laboratorium tidak
bertangung jawab) dalam laporan yang menunjukkan bahwa hasilnya dapat
dikompromikan.

7.4.4. Bila item yang akan dikalibrasi/diuji harus disimpan atau dikondisikan dalam
kondisi lingkungan tertentu, kondisi ini harus dipelihara, dipantau dan direkam.

7.5 Rekaman Teknis


7.5.1. Laboratorium harus memastikan bahwa rekaman teknis untuk setiap aktivitas
laboratorium berisi laporan hasil, dan informasi yang memadai untuk
memfasilitasi, jika mungkin, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
ketidakpastian pengukuran dan memungkinkan pengulangan aktivitas
laboratorium dalam kondisi sedekat mungkin dengan aslinya. Rekaman teknis
meliputi tanggal dan identitas personil yang bertanggung jawab atas setiap
kegiatan laboratorium dan untuk memeriksa data dan hasil. Pengamatan, data
dan perhitungan asli harus direkam pada saat dibuat dan harus dapat
diidentifikasi sesuai dengan tugas tertentu yang telah dilakukan.
7.5.2. Laboratorium harus memastikan bahwa amandemen terhadap
rekaman teknis dapat dilacak kembali ke versi sebelumnya dan ke hasil
pengamatan asli. Data dan arsip asli dan yang telah diubah harus
disimpan, termasuk indikasi aspek yang berubah dan yang
bertanggung jawab atas perubahan.

7.6 Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran


7.6.1. Laboratorium yang melakukan kalibrasi, termasuk mengkalibrasi
peralatannya sendiri, harus mengevaluasi ketidakpastian pengukuran
untuk semua kalibrasi.
7.6.2. Laboratorium yang melakukan kegiatan pengambilan sampel atau
pengujian harus mengevaluasi ketidakpastian pengukuran. Dalam
kasus tertentu, sifat metode sampling atau uji mungkin mempersulit
perhitungan yang rumit. Dalam kasus seperti ini, laboratorium harus
mengidentifikasi semua kontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran
dan membuat estimasi besarnya ketidakpastian yang masuk akal
berdasarkan pada pemahaman tentang prinsip teoritis metode dan
pengalaman praktis dari kinerja metode pengambilan sampel atau
pengujian.

CATATAN :
Dalam kasus-kasus di mana metode sampling atau atau metode uji
menentukan batasan nilai sumber utama ketidakpastian pengukuran
dan menentukan bentuk penyajian hasil yang dihitung, laboratorium
dianggap memenuhi klausul-7.6.2 dengan mengikuti metode
pengambilan sampel atau metode pengujian dan instruksi pelaporan
7.6.3. Ketika mengevaluasi ketidakpastian pengukuran(15), semua komponen
yang penting dalam situasi tertentu harus diidentifikasi dan
dipertimbangkan dengan menggunakan metode analisis yang tepat.

CATATAN 1 :
Untuk metode tertentu dimana ketidakpastian pengukuran hasil telah
ditetapkan dan diverifikasi, tidak perlu mengevaluasi ketidakpastian
pengukuran untuk setiap hasil, jika dapat ditunjukkan bahwa faktor-
faktor kritis yang teridentifikasi mempengaruhi hasil uji, dapat terkendali.

CATATAN 2 :
Ketidakpastian pengukuran berbeda dengan kesalahan pengukuran
sistematiks (lihat JCGM 200:2012].

CATATAN 3 :
Untuk informasi lebih lanjut, lihat Panduan ISO / IEC 98-3 (GUM),
Panduan ISO / IEC 98-3 / Suppl 1, Panduan ISO / IEC 98-3 / Suppl 2.
7.7.1. Laboratorium harus memiliki prosedur(16) untuk memantau secara
teratur keabsahan kegiatan laboratorium yang dilakukan dan
memantau kualitas hasil laboratorium. Data yang dihasilkan harus
direkam sedemikian rupa sehingga tren dapat dideteksi dan, bila
memungkinkan, teknik statistik harus diterapkan untuk mengkaji ulang
hasilnya. Pemantauan ini harus direncanakan dan dikaji ulang dan
harus mencakup, jika sesuai, namun tidak terbatas pada:

a) Penggunaan bahan acuan atau bahan quality control secara teratur;

CATATAN Dianjurkan untuk menggunakan bahan acuan dari produsen


yang memenuhi ISO 17034. ISO Guide 33 memberikan panduan
mengenai pemilihan dan penggunaan bahan acuan. Panduan ISO 80
memberikan panduan untuk menghasilkan bahan quality kontrol yang
dibuat sendiri (in- house).
b) penggunaan secara teratur instrumentasi alternatif yang telah
dikalibrasi untuk memberikan hasil yang tertelusur;
a) pemeriksaan fungsional alat ukur dan alat uji;
b) penggunaan check standard atau standar kerja dengan QC chart,
jika diperlukan;
c) pengecekan antara terhadap alat ukur secara berkala;
d) pengujian atau kalibrasi ulang degan menggunakan metode yang
sama atau berbeda;
e) Pengujian atau kalibrasi kembali dari item yang masih ada (tersisa);
f) Korelasi hasil-hasil untuk karakteristik yang berbeda dari item yang
diuji/dikalibrasi;
g) kaji ulang dari data yang dilaporkan oleh personel laboratorium
yang kompeten;
h) Perbandigan intra-laboratorium;
i) blind test.
7.7.2. Laboratorium harus memantau kualitas kinerja laboratorium dengan
membandingkan dengan laboratorium lain, jika tersedia dan
diperlukan. Pemantauan ini harus direncanakan dan dikaji ulang dan
mencakup, namun tidak terbatas pada pilihan dari daftar berikut ini:

a) Partisipasi dalam uji profisiensi;


CATATAN 1 :
ISO/IEC 17043 memuat informasi tambahan mengenai uji profisiensi dan
penyelenggara uji profisiensi.
CATATAN 2 :
Penyelenggara uji proficiensi yang memenuhi persyaratan ISO/IEC 17043
dianggap kompeten

b) Partisipasi dalam perbandingan antar laboraorium selain uji profisiensi.


7.7.3. Data dari kegiatan pemantauan harus dianalisis dan digunakan untuk
mengendalikan dan memperbaiki kegiatan laboratorium, jika bisa
diterapkan. Jika hasil analisis data dari kegiatan pemantauan
ditemukan berada di luar kriteria yang telah ditentukan sebelumnya,
tindakan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah pelaporan hasil
yang salah.

7.8 Pelaporan Hasil


7.8.1. Umum

7.8.1.1. Laporan Hasil uji/kalibrasi harus diberikan secara akurat, jelas, tidak
ambigu dan obyektif, biasanya dalam laporan (misalnya laporan
pengujian atau sertifikat kalibrasi atau laporan sampling (lihat Catatan
1), dan harus mencakup semua informasi yang diminta oleh pelanggan
dan diperlukan untuk interpretasi dari hasil uji/kalibrasi dan semua
informasi yang dibutuhkan oleh metode yang digunakan. Semua
laporan yang dikeluarkan harus dipelihara sebagai rekaman teknis.
CATATAN 1
Untuk tujuan Standar Internasional ini, laporan pengujian dan sertifikat
kalibrasi terkadang disebut sertifikat uji dan laporan kalibrasi.
CATATAN 2
Laporan dapat diterbitkan (dalam bentuk hard copy atau dengan
sarana elektronik) selama persyaratan Standar Internasional ini dipenuhi.

7.8.1.2. Dalam hal perjanjian tertulis dengan pelanggan, hasil uji/kalibrasi dapat
dilaporkan dengan cara yang disederhanakan.

Setiap informasi yang tercantum dalam 7.8.2. menjadi 7,8,6 yang tidak
dilaporkan ke pelanggan harus tersedia di laboratorium yang
melakukan kegiatan tersebut.

7.8.2. Laporan (pengujian, kalibrasi atau pengambilan sampel) – persyaratan


umum
7.8.2.1. Setiap laporan setidaknya memuat informasi berikut, kecuali
laboratorium memiliki alasan yang benar untuk tidak melakukan hal
tersebut, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya
kesalahpahaman atau penyalahgunaan:

a) Judul (misalnya: “Laporan Pengujian”, “Sertifikat Kalibrasi” atau


“Laporan Pengambilan Sampel”];
b) Nama dan alamat laboratorium;
c) lokasi dilaksanakannya kegiatan laboratorium, termasuk saat
dilakukan di fasilitas pelanggan atau di tempat-tempat yang jauh
dari fasilitas permanen laboratorium, atau di fasilitas sementara atau
mobile yang terkait.
d) identifikasi unik dari laporan tersebut dan bahwa semua bagiannya
diakui sebagai bagian dari keseluruhan, dan pada setiap halaman
diidentifikasi untuk memastikan bahwa halaman tersebut diakui
sebagai bagian dari laporan dan identifikasi yang jelas dari akhir
laporan ;
7.8.2.1. Setiap laporan setidaknya memuat informasi berikut, kecuali
laboratorium memiliki alasan yang benar untuk tidak melakukan hal
tersebut, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya
kesalahpahaman atau penyalahgunaan:

a) Judul (misalnya: “Laporan Pengujian”, “Sertifikat Kalibrasi” atau


“Laporan Pengambilan Sampel”];
b) Nama dan alamat laboratorium;
c) lokasi dilaksanakannya kegiatan laboratorium, termasuk saat
dilakukan di fasilitas pelanggan atau di tempat-tempat yang jauh
dari fasilitas permanen laboratorium, atau di fasilitas sementara atau
mobile yang terkait.
d) identifikasi unik dari laporan tersebut dan bahwa semua bagiannya
diakui sebagai bagian dari keseluruhan, dan pada setiap halaman
diidentifikasi untuk memastikan bahwa halaman tersebut diakui
sebagai bagian dari laporan dan identifikasi yang jelas dari akhir
laporan ;
e) nama dan informasi kontak pelanggan;
f) Identifikasi dari metode yang digunakan;
g) deskripsi, identifikasi yang tidak membingungkan, dan bila diperlukan,
kondisi barang;
h) tanggal penerimaan barang uji atau kalibrasi, atau tanggal pengambilan
sampel, di mana ini penting untuk validitas dan penerapan hasil;
i) tanggal dilaksanakannya aktifitas laboratorium;
j) Tanggal dikeluarkannya laporan;
k) acuan rencana dan prosedur sampling yang digunakan oleh laboratorium
atau badan lain yang relevan dengan keabsahan atau penerapan hasil;
l) sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa hasil hanya terkait dengan
item yang diuji atau dikalibrasi;
m) hasil tes atau kalibrasi dengan, jika sesuai, satuan pengukuran; identifikasi
orang yang mengotorisasi laporan
n) identifikasi yang jelas jika hasil berasal dari penyedia eksternal;

CATATAN Dianjurkan agar laboratorium mencantumkan pernyataan yang


menyebutkan bahwa "laporan tidak boleh diproduksi ulang kecuali secara
penuh, tanpa persetujuan laboratorium".
7.8.2.2. Laboratorium bertanggung jawab atas semua informasi yang diberikan
dalam laporan pengujian atau sertifikat kalibrasi, kecuali bila informasi
tersebut diberikan oleh pelanggan.

Bila data diberikan oleh pelanggan maka harus ada identifikasi yang
jelas. Selain itu, pernyataan bahwa laboratorium tidak bertanggung
jawab (disclaimer) harus dimasukkan ke dalam laporan jika informasi
dipasok oleh pelanggan dan dapat mempengaruhi keabsahan hasil
pengujian atau kalibrasi.

Bila laboratorium tidak bertanggung jawab atas kegiatan sampling


(misalnya sampel telah diberikan oleh pelanggan), laporan tersebut
harus menyatakan bahwa hasil hanya berlaku untuk sampel yang
diterima.
7.8.2.3. Apabila laboratorium bertanggung jawab atas kegiatan sampling,
selain persyaratan yang tercantum dalam 7.8.2.1 dan 7.8.2.2, laporan
yang berisi hasil sampling harus mencakup hal-hal berikut, jika
diperlukan, untuk interpretasi hasil pengujian:

a) Tanggal pengambilan sample;


b) identifikasi zat, bahan atau produk yang tidak ambigu (termasuk
nama pabrikan, model atau tipe dan nomor seri yang sesuai];
c) lokasi sampling, termasuk diagram, sketsa atau foto;
d) acuan rencana dan prosedur sampling, dan penyimpangan,
penambahan atau pengecualian dari prosedur samping;
e) rincian kondisi lingkungan selama sampling yang mempengaruhi
interpretasi hasil uji.
f) informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi ketidakpastian
pengukuran untuk pengujian atau kalibrasi selanjutnya.
7.8.3. Laporan Pengujian – persyaratan khusus
Selain persyaratan yang tercantum dalam 7.8.2, laporan pengujian
harus, jika diperlukan untuk interpretasi hasil pengujian,
mencantumkan hal-hal berikut:

a) Selain daripada penyimpangan atau pengecualian dari metode


pengujian, dan informasi mengenai kondisi uji tertentu, misalnya kondisi
lingkungan;
b) jika relevan, pernyataan kesesuaian dengan persyaratan atau spesifikasi
(7.8.5];
c) jika diperlukan, KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DISAJIKAN DALAM SATUAN
YANG SAMA DENGAN SATUAN PENGUKURAN atau dalam istilah lain yang
berkaitan dengan pengukuran (misalnya persen), bila relevan dengan
keabsahan atau penerapan hasil uji, bila instruksi pelanggan
mensyaratkan yang demikian, atau bila ketidakpastian pengukuran
mempengaruhi kesesuaian dengan batasan spesifikasi;
d) jika diperlukan, pendapat dan interpretasi (lihat 7.8.6];
e) informasi tambahan yang mungkin diperlukan oleh metode, otoritas,
pelanggan, atau kelompok pelanggan tertentu.
7.8.4. Sertifikat kalibrasi-persyaratan khusus

7.8.4.1. Selain persyaratan yang tercantum dalam 7.8.2, sertifikat kalibrasi harus
mencakup hal-hal berikut:

a) ketidakpastian pengukuran dari hasil pengukuran yang disajikan dalam


satuan yang sama dengan satuan pengukuran atau dalam istilah lain yang
berkaitan dengan pengukuran (misalnya persen);
CATATAN Menurut JCGM 200: 2012, hasil pengukuran umumnya dinyatakan
sebagai unit pengukuran kuantitas tunggal yang diukur dan ketidakpastian
pengukurannya.
b) kondisi tempat kalibrasi dilakukan (misalnya lingkungan) yang memiliki
pengaruh pada hasil pengukuran;
c) pernyataan yang mengidentifikasi bagaimana pengukuran tertelusur secara
metrologi (lihat Lampiran A);
d) hasil sebelum dan sesudah ada penyetelan atau perbaikan, jika tersedia.
7.8.4.2. Sertifikat kalibrasi atau label kalibrasi tidak boleh mengandung
rekomendasi mengenai interval kalibrasi kecuali jika hal ini telah
disetujui pelanggan.

CATATAN Persyaratan ini dapat digantikan oleh peraturan


perundang-undangan.

7.8.5. Pelaporan pernyataan kesesuaian

7.8.5.1. Bila pernyataan kesesesuaian dengan spesifikasi atau standar, untuk


pengujian atau kalibrasi disediakan, laboratorium harus
mendokumentasikan aturan keputusan yang dipakai, dengan
mempertimbangkan tingkat risiko (misalnya keputusan diterima
padahal seharusnya ditolak atau ditolak padahal seharusnya diterima
dan asumsi statistik) yang terkait dengan aturan keputusan yang
dipakai dan menerapkan aturan keputusan.
7.8.5.2. Laboratorium harus melaporkan pernyataan kesesuaiannya sehingga
pernyataan tersebut dengan jelas mengidentifikasi:

a) untuk hasil yang mana pernyataan tersebut berlaku; dan


b) spesifikasi, standar atau bagian yang mana yang memenuhi atau
tidak memenuhi;
c) Aturan keputusan diterapkan (kecuali jika melekat pada spesifikasi
atau standar yang diminta).

CATATAN 1
Untuk informasi lebih jauh, lihat ISO/IEC Guide 98-4.
CATATAN 2
Apabila aturan keputusan ditentukan oleh pelanggan, peraturan atau
dokumen normatif, maka pertimbangan tingkat risiko lebih lanjut tidak
diperlukan.
7.8.5.3. Bila informasi yang dilaporkan terkait dengan kalibrasi mencakup
pernyataan kesesuaian dengan spesifikasi, menghilangkan hasil
pengukuran dan ketidakpastian yang terkait, informasi yang
dilaporkan harus mencakup pernyataan bahwa data tersebut tidak
dimaksudkan untuk digunakan untuk mendukung penyebarluasan
lebih lanjut mengenai ketertelusuran metrologi ( misalnya untuk
mengkalibrasi perangkat lain).

7.8.5. Pelaporan Opini dan Interpretasi

7.8.6.1. Pendapat dan interpretasi yang diungkapkan dalam laporan pengujian


atau sertifikat kalibrasi didasarkan pada hasil yang diperoleh dari item
yang diuji atau dikalibrasi dan harus diberi tanda dengan jelas.

7.8.6.2. Bila pendapat dan interpretasi diungkapkan, laboratorium harus


memastikan bahwa hanya personil yang berwenang saja yang bisa
memverikan pernyataan tersebut di dalam laporan. Laboratorium harus
mendokumentasikan atas dasar apa pendapat dan interpretasi
diberikan.
CATATAN 1 :
Pendapat dan interpretasi tidak boleh disalah artikan dengan inspeksi
dan sertifikasi produk sebagaimana dimaksud dalam ISO / IEC 17020
dan ISO / IEC 17065.
CATATAN 2 :
Dalam banyak kasus, dapat menjadi bermanfaat untuk
mengkomunikasikan pendapat dan interpretasi melalui dialog langsung
dengan pelanggan. Dialog semacam itu dapat didokumentasikan.

7.8.7. Amandemen Laporan

7.8.7.1. Bila sebuah laporan yang dikeluarkan perlu diubah, diamandemen


atau dikeluarkan lagi, maka informasi tentang perubahannya harus
diidentifikasi dengan jelas.

7.8.7.1. Perubahan atas laporan setelah diterbitkan hanya dibuat dalam


bentuk dokumen lebih lanjut, atau transfer data, yang mencakup
pernyataan:
"Perubahan Laporan [Laporan Uji atau Sertifikat Kalibrasi], nomor seri ...
[atau jika diidentifikasi dengan cara lain]", atau dengan kalimat lain
yang setara. Perubahan tersebut harus memenuhi semua persyaratan
Standar Internasional ini.

7.8.7.3. Bila perlu mengeluarkan laporan baru yang lengkap, maka laporan
baru tersebut harus diidentifikasi secara unik dan harus berisi acuan ke
laporan yang asli yang diggantikannya.

7.9 Keluhan
7.9.1. Laboratorium harus memiliki proses terdokumentasi(17) untuk menerima,
mengevaluasi dan mengambil keputusan tentang pengaduan.
7.9.2. Penjelasan tentang proses penanganan pengaduan harus tersedia
bagi pihak yang berkepentingan berdasarkan permintaan. Setelah
menerima keluhan, laboratorium harus mengkonfirmasi apakah keluhan
tersebut berkaitan dengan kegiatan laboratorium yang menjadi
tanggung jawabnya dan, jika memang, harus mengatasinya.
Laboratorium bertanggung jawab atas semua tingkat proses
penanganan pengaduan.

7.9.3. Proses penanganan pengaduan harus mencakup setidaknya unsur dan


metode berikut:

a) penjelasan mengenai proses penerimaan, validasi, penyelidikan


keluhan, dan memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk
menanggapi hal tersebut;
b) penelusuran dan perekaman keluhan, termasuk tindakan yang
dilakukan untuk mengatasinya;
c) meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilakukan
7.9.4. Laboratorium yang menerima pengaduan tersebut bertanggung
jawab untuk mengumpulkan dan memverifikasi semua informasi yang
diperlukan untuk memvalidasi pengaduan tersebut.

7.9.5. Bila memungkinkan, laboratorium harus menyatakan menerima


keluhan, dan memberikan laporan dan hasilnya kepada pengadu

7.9.6. Hasil yang akan dikomunikasikan kepada pelapor harus dibuat, atau
dikaji ulang dan disetujui oleh, individu (individu-individu) yang tidak
terlibat dalam kegiatan laboratorium yang dikeluhkan.

7.9.7. Bila mungkin, laboratorium harus memberikan pemberitahuan resmi


tentang selesainya penanganan pengaduan kepada pengadu
7.10 Pengelolaan pekerjaan yang tidak sesuai
7.10.1. Laboratorium harus memiliki prosedur(18) yang harus dilaksanakan bila
ada aspek dari kegiatan laboratorium atau hasil dari pekerjaan
laboratorium yang tidak sesuai dengan prosedurnya sendiri atau
dengan persyaratan yang disepakati dengan pelanggan (misalnya
peralatan atau kondisi lingkungan berada di luar batas yang
ditentukan, pemantauan hasil yang gagal memenuhi kriteria yang
ditetapkan). Prosedur harus memastikan bahwa:

a) tanggung jawab dan wewenang untuk pengelolaan pekerjaan


yang tidak sesuai didefinisikan;
b) tindakan (termasuk menghentikan atau mengulangi pekerjaan dan
menahan laporan, jika perlu) didasarkan pada tingkat risiko yang
ditetapkan oleh laboratorium;
c) Sebuah evaluasi dibuat berdasarkan signifikansi pekerjaan yang
tidak sesuai tersebut, termasuk analisis dampak terhadap hasil
sebelumnya;
d) keputusan diambil atas penerimaan adanya pekerjaan yang tidak
sesuai;
e) bila diperlukan, pelanggan diberitahu dan pekerjaan ditarik kembali;
f) tanggung jawab untuk mengotorisasi dimulainya kembali pekerjaan
didefinisikan;
g) pekerjaan yang tidak sesuai dan tindakan yang diambil seperti yang
ditentukan dalam b)-f) direkam

7.10.2. Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa pekerjaan yang tidak sesuai
dapat terulang atau ada keraguan tentang kepatuhan operasi
laboratorium dengan kebijakan dan prosedurnya sendiri, maka
laboratorium harus menerapkan tindakan perbaikan.
7.11 Pengendalian data-manajemen informasi
7.11.1. Laboratorium harus memiliki akses terhadap data dan informasi yang
dibutuhkan untuk menjalankan kegiatannya.

7.11.2. Sistem manajemen informasi laboratorium yang digunakan untuk


pengumpulan, pemrosesan, pencatatan, pelaporan, penyimpanan
atau pengambilan data harus divalidasi fungsionalitasnya, termasuk
berfungsinya antarmuka dalam sistem pengelolaan informasi oleh
laboratorium sebelum diperkenalkan. Jika terjadi perubahan, termasuk
perubahan konfigurasi/modifikasi perangkat lunak menjadi perangkat
lunak siap-pakai komersial, mereka harus diotorisasi, didokumentasikan
dan divalidasi sebelum diimplementasikan.

CATATAN Perangkat lunak siap-pakai komersial yang digunakan


secara umum dalam lingkup aplikasinya dapat dianggap sudah
divalidasi.
7.11.3. manajemen informasi laboratorium harus:

a) melindungi dari akses yang tidak sah;


b) melindungi terhadap gangguan atau kerugian;
c) beroperasi di lingkungan yang sesuai dengan spesifikasi pemasok
atau laboratorium atau, dalam kasus sistem yang tidak
terkomputerisasi, dapat memberikan kondisi yang melindungi
keakuratan rekaman dan transkripsi manual;
d) memelihara dengan cara yang menjamin integritas data dan
informasi dan termasuk pencatatan kegagalan sistem dan tindakan
perbaikan yang segera dan yang sesuai

CATATAN Dalam Standar Internasional ini, "sistem manajemen


informasi laboratorium" mencakup pengelolaan data dan informasi
yang terdapat dalam sistem komputerisasi dan non-komputerisasi.
Beberapa persyaratan dapat lebih berlaku untuk sistem komputer
daripada sistem yang tidak terkomputerisasi
7.11.4. Bila sistem pengelolaan informasi laboratorium dikelola dan dipelihara
di luar lokasi atau melalui penyedia eksternal, laboratorium harus
memastikan bahwa penyedia atau operator sistem mematuhi semua
persyaratan yang berlaku dari Standar internasional ini.

7.11.5. Laboratorium harus memastikan bahwa instruksi, manual dan data


acuan yang relevan dengan sistem manajemen informasi laboratorium
dibuat tersedia bagi personil.

7.11.6. Perhitungan dan transfer data harus diperiksa secara tepat secara
sistematis.
Uraian Persyaratan
ISO/IEC 17025:2017
(8. Persyaratan Manajemen)
8.1 Opsi-opsi (Pilihan-pilihan)
8.1.1. Umum
Laboratorium harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan
dan memelihara sistem manajemen yang mampu mendukung dan
menunjukkan pencapaian konsisten dari persyaratan Standar ini dan
menjamin kualitas hasil laboratorium. Selain memenuhi persyaratan
klausul 4 sampai 7 dari Standar Internasional ini, laboratorium harus
menerapkan sistem manajemen sesuai dengan opsi A atau opsi B.

CATATAN Lihat Lampiran B untuk informasi lebih lanjut.

8.1.2. Opsi A

Minimal sistem pengelolaan laboratorium harus memperhatikan hal


berikut:
 Dokumentasi sistem manajemen (lihat 8.2)
 Pengendalian dokumen sistem manajemen (lihat 8.3)
 Pengendalian rekaman (lihat 8.4)
 Tindakan untuk menghadapi resiko dan kesempatan (lihat 8.5)
 Peningkatan (lihat 8.6)
 Tindakan perbaikan (lihat 8.7)
 Audit internal (lihat 8.8)
 Kaji ulang manajemen (8.9)

8.1.3. Opsi B
Laboratorium yang telah menetapkan dan memelihara sistem
manajemen(19), sesuai dengan persyaratan ISO 9001, dan yang mampu
mendukung dan menunjukkan pemenuhan persyaratan persyaratan 4-7
ISO / IEC 17025 yang konsisten, setidaknya juga memenuhi maksud dari
dari persyaratan bagian sistem manajemen (8.2 - 8.9).
8.2 Dokumentasi System Manajemen (Opsi A)
8.2.1. Manajemen laboratorium harus menetapkan, mendokumentasikan,
dan memelihara kebijakan dan tujuan untuk pemenuhan tujuan
Standar internasional ini dan harus memastikan
bahwa kebijakan laboratorium.

8.2.2. Kebijakan dan tujuan harus memenuhi kompetensi, ketidakberpihakan


dan pengoperasian laboratorium yang konsisten.

8.2.3. Manajemen laboratorium harus memberikan bukti komitmen terhadap


pengembangan dan implementasi sistem manajemen dan untuk terus
meningkatkan efektivitasnya.

8.2.4. Semua dokumentasi, proses, sistem, catatan, dll yang berkaitan dengan
pemenuhan persyaratan Standar Internasional ini harus disertakan,
dirujuk atau dikaitkan dengan sistem manajemen.
8.2.5. Personil yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus memiliki akses
ke bagian-bagian dokumentasi sistem manajemen dan informasi terkait
yang dapat diterapkan sesuai dengan tanggung jawab mereka.

8.3 Pengendalian dokumen sistem manajemen


(opsi A)
8.3.1. Laboratorium harus mengendalikan dokumen(20) (internal dan
eksternal) yang berkaitan dengan pemenuhan Standar Internasional ini.

CATATAN Dalam konteks ini, "dokumen" dapat berupa pernyataan


kebijakan, prosedur, spesifikasi, tabel kalibrasi, grafik, buku teks, poster,
pemberitahuan, memorandum, gambar, rencana, dll. Dokumen bisa
terdapat didalam berbagai media, baik hard copy maupun digital.

8.3.2. Laboratorium harus memastikan bahwa:


a) dokumen disetujui untuk kecukupannya sebelum dikeluarkan oleh
petugas yang berwenang;
b) dokumen dikaji ulang dan diperbaharui secara berkala sesuai
kebutuhan;
c) perubahandanstatusrevisiterakhirdaridokumendiidentifikasi;
d) versi yang relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat-
tempat yang diperlukan dan jika perlu distribusinya dikendalikan;
e) dokumen diidentifikasi secara unik;
f) penggunaan dokumen usang yang tidak diinginkan, dicegah dan
identifikasi yang sesuai diterapkan pada dokumen tersebut jika
disimpan untuk tujuan tertentu.
8.4 Pengendalian rekaman (Opsi A)
8.4.1. Laboratorium harus membuat dan memelihara rekaman yang dapat
dibaca untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan dalam Standar
internasional ini.

8.4.2. Laboratorium harus menerapkan pengendalian(21) yang diperlukan


untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, cadangan, arsip,
pengambilan, waktu retensi, dan pembuangan rekaman-rekamannya.
Laboratorium harus menyimpan rekaman untuk periode yang sesuai
dengan kewajiban kontrak dan atau sesuai aturan hukum. Akses
terhadap rekaman ini harus sesuai dengan peraturan kerahasiaan dan
rekaman harus tersedia.

CATATAN
klausul 7.5 berisi persyaratan tambahan mengenai rekaman teknis
8.5 Tindakan untuk menghadapi risiko dan
peluang (Opsi A)
8.5.1. Laboratorium harus mempertimbangkan risiko dan peluang yang terkait
dengan kegiatan laboratorium agar:

a) memberikan kepastian bahwa sistem manajemen dapat mencapai


hasil yang diharapkan;
b) meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan dan sasaran
laboratorium;
c) mencegah, atau mengurangi dampak yang tidak diinginkan dan
potensi kegagalan dalam kegiatan laboratorium; dan
d) mencapai peningkatan
8.5.2. Laboratorium harus merencanakan:

a) tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang;


b) bagaimana untuk:
 mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam sistem
manajemennya;
 mengevaluasi efektifitas dari tindakan-tindakan tersebut.

8.5.3. Tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang harus sesuai
dengan dampak potensial pada validitas hasil laboratorium.

CATATAN 1 Opsi untuk mengatasi risiko dapat mencakup identifikasi dan


penghindaran ancaman, mengambil risiko untuk mendapatkan
kesempatan, menghilangkan sumber risiko, mengubah kemungkinan atau
konsekuensi, berbagi risiko, atau mempertahankan risiko dengan
keputusan yang tepat.
CATATAN 2 Peluang dapat menyebabkan perluasan ruang lingkup
kegiatan laboratorium, menangani pelanggan baru, menggunakan
teknologi baru dan kemungkinan lainnya untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.

8.6 Peningkatan (Opsi A)


8.6.1. Laboratorium harus mengidentifikasi dan memilih peluang untuk
peningkatan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan (22).

CATATAN 2 Peluang untuk peningkatan dapat diidentifikasi melalui


peninjauan prosedur operasional, penggunaan kebijakan, sasaran
keseluruhan, hasil audit, tindakan perbaikan,kaji ulang manajemen,
penilaian risiko, analisis data, dan hasil-hasil uji profisiensi.
8.6.2. Laboratorium harus mencari umpan balik, baik positif maupun negatif,
dari pelanggannya(23). Umpan balik harus dianalisis dan digunakan
untuk memperbaiki sistem manajemen, aktivitas laboratorium dan
layanan pelanggan.

CATATAN : Contoh jenis umpan balik mencakup survei kepuasan


pelanggan dan kaji ulang laporan dengan pelanggan

8.7 Tindakan Perbaikan (Opsi A)


8.7.1. Bila terjadi suatu ketidaksesuaian, laboratorium harus:
a) Bereaksi terhadap ketidaksesuaian dan, jika bisa dilakukan:
• tindakan untuk mengendalikan dan memperbaikinya;
• berurusan dengan konsekuensinya;
b) mengevaluasi(24) perlunya tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian, agar tidak terjadi lagi atau terjadi di tempat lain, dengan:
• mengkaji ulang dan menganalisis ketidaksesuaian;
• menentukan penyebab ketidaksesuaian;
• menentukan apakah ketidaksesuaian serupa terjadi, atau
berpotensi terjadi;
8.8 Audit Internal (Opsi A)
8.8.1. Laboratorium harus melakukan audit internal pada interval yang
direncanakan untuk memberikan informasi mengenai apakah sistem
manajemennya:

a) sesuai dengan:
• persyaratan laboratorium itu sendiri untuk sistem manajemennya,
termasuk kegiatan laboratorium;
• persyaratan Standar Internasional ini;
b) Diterapkan dan dipelihara secara efektif.

8.8.2. Laboratorium harus :


a) merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit
termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab, persyaratan dan pelaporan
perencanaan, yang harus mempertimbangkan pentingnya kegiatan
laboratorium yang bersangkutan, perubahan yang mempengaruhi
laboratorium, dan hasil audit sebelumnya(25);
b) menentukan kriteria dan ruang lingkup untuk setiap audit;
c) memastikan bahwa hasil audit dilaporkan ke level manajemen yang relevan;
d) menerapkan koreksi dan tindakan perbaikan yang sesuai tanpa penundaan
yang tidak semestinya;
e) menyimpan rekaman sebagai bukti dari pelaksanaan program audit dan hasil
audit.

CATATAN ISO 19011 memberikan panduan untuk audit internal.


8.9 Kaji Ulang Manajemen (Opsi A)
8.9.1. Manajemen laboratorium harus mengkaji ulang sistem manajemennya
pada interval yang direncanakan, untuk memastikan kesesuaian,
kecukupan dan efektivitas yang berkelanjutan, termasuk kebijakan dan
tujuan yang terkait dengan pemenuhan Standar Internasional ini.

8.9.2. Masukan untuk kaji ulang manajemen harus direkam dan harus
mencakup informasi yang berkaitan dengan hal berikut:

a) perubahan isu internal dan eksternal yang relevan dengan


laboratorium;
b) pemenuhan tujuan
c) kesesuaian antara kebijakan dan prosedur;
d) status tindakan dari kaji ulang manajemen sebelumnya;
e) hasil audit internal terakhir;
f) tindakan perbaikan;
g) asesmen oleh badan eksternal
h) perubahan volume dan jenis pekerjaan atau perubahan ruang
lingkup kegiatan laboratorium;
i) Umpan balik dari pelanggan;
j) keluhan;
k) efektivitas dari peningkatan yang diterapkan;
l) kecukupan sumber daya
m) hasil identifikasi risiko
n) hasil dari penjaminan mutu hasil;
o) faktor-faktor lain yang relevan, seperti kegiatan pemantauan dan
pelatihan.
8.9.3. Hasil dari kaji ulang manajemen harus merekam semua keputusan
dan tindakan yang terkait dengan:

a) efektifitas sistem manajemen dan prosesnya;


b) peningkatan kegiatan laboratorium yang berkaitan dengan
pemenuhan persyaratan Standar Internasional ini;
c) penyediaan sumber daya yang dibutuhkan;
d) kebutuhan akan perubahan
ALUR PROSES OPERASIONAL LABORATORIUM
BERDASARKAN ISO/IEC 17025:2017
Contact Us
www.makinahli.com

@makinahli

Makin Ahli

0813-8985-5249
Terima Kasih 😊

Anda mungkin juga menyukai