PENDAHULUAN
1
10. Bagaimana persamaan Standar Mutu Laboratorium ISO 17025 dengan ISO 9001?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar
ISO/IEC 17025 pada saat ini merupakan sebuah standar yang sangat
populer di kalangan praktisi laboratorium di Indonesia. Penerapan standar ini pada
umumnya dihubungkan dengan proses akreditasi yang dilakukan oleh laboratorium
untuk berbagai kepentingan. Hal ini tentu saja merupakan sebuah fenomena yang
menggembirakan mengingat ISO/IEC 17025 merupakan sebuah standar yang diakui
secara internasional dan pengakuan formal kompetensi laboratorium uji dan kalibrasi
melalui akreditasi digunakan secara luas sebagai persyaratan keberterimaan hasil-
hasil uji dan kalibrasi yang diperlukan oleh berbagai pihak di dunia.
Sebagai salah satu standar internasional yang menggunakan konsep
sistem manajemen mutu sesuai dengan ISO 9000 series, seharusnyalah laboratorium
yang diakreditasi berdasarkan ISO/IEC 17025 dapat melakukan “continual
improvement” dalam hal “efektifitas” dan “efisiensi” sistem manajemen mutunya.
Dan sudah barang tentu “continual improvement” yang dimaksud bukanlah
“bertambah tebalnya dokumen dan rekaman yang dipelihara oleh laboratorium”, atau
“bertambah rumitnya sebuah proses di dalam laboratorium untuk satu tujuan yang
sama”.
3
kalibrasi dengan menggunakan metode standar, metode non-standar, dan metode
yang dikembangkan laboratorium. Hal ini berlaku untuk semua organisasi yang
melakukan pengujian. Ini termasuk, misalnya, pertama, laboratorium kedua dan
pihak ketiga, dan laboratorium pengujian bentuk bagian dari inspeksi dan sertifikasi
produk.
ISO / IEC 17025:2005 dapat diterapkan pada semua laboratorium tanpa
mengindahkan jumlah personel atau luasnya lingkup pengujian. Apabila
laboratorium tidak melakukan satu atau lebih kegiatan yang tercakup dalam ISO /
IEC 17025:2005, seperti pengambilan sampel dan desain / pengembangan metode
baru, persyaratan dari ketentuan tersebut tidak berlaku.
ISO / IEC 17025:2005 digunakan oleh laboratorium dalam
mengembangkan sistem manajemen mereka untuk kualitas, administrasi dan teknis
operasional. Laboratorium pelanggan, pihak berwenang dan badan akreditasi dapat
juga menggunakannya dalam melakukan konfirmasi atau mengakui kompetensi
laboratorium. ISO / IEC 17025:2005 tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai
dasar untuk sertifikasi laboratorium. Kesesuaian dengan persyaratan peraturan dan
keselamatan pada pengoperasian laboratorium tidak tercakup oleh ISO / IEC
17025:2005.
4
5. Audit Internal Laboratorium
6. Penyusunan Dokumentasi Sistem Manajemen Laboratorium
7. Unsur kunci audit internal
8. Pelaksanaan audit internal
5
2.2. Standar Mutu Laboratorium (ISO 9001:2000)
1. Menentukan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen kualitas yang akan
diterapkan.
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi (top
mangement commitment)
3. Menetapkan suatu kelompok kerja (working group) atau komite pengarah (steering
committee) yang terdiri dari manajer-manajer senior
6
7. Mendefinisikan strtuktur organisasi dan tanggung jawab
2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001 : 2000 diijinkan untuk mengiklankan
pada media massa bahwa sistem manajemen kualitas dari perusahaan telah diakui
internasional.
3. Audit sistem manajeman kualitas dari perusahaan yang telah memperoleh sertifikat
ISO 9001 : 2000 dilakukan secara periodik oleh registrar dari lembaga registrasi,
sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit sistem kualitas.
4. Perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 secara otomatis
terdaftar pada lembaga registrasi, sehingga apabila pelanggan potensial ingin mencari
pemasok bersertifikat ISO 9001 : 2000, akan menghubungi lembaga registrasi.
8. Terjadinya perubahan positif dalam hal kultur kualitas dari anggota organisasi.
7
1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak.
E. Persyaratan Dokumen
8
2. Menetapkan kebijakan mutu/sasaran mutu
Prinsip manajemen mutu dapat dipakai oleh manajemen puncak sebagai landasan
dari perannya untuk :
5. Memastikan bahwa sistem manajemen mutu yang efektif dan efisien telah
diterapkan dan dipelihara dalam rangka mencapai sasaran mutu
PENGUTAMAAN PELANGGAN :
KEBIJAKAN MUTU :
9
2. Menyertakan komitmen yang sesuai dengan persyaratan dan melakukan
perbaikan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan
Perusahaan kami akan menghasilkan produk dan jasa yang terbaik sesuai
standar mutu secara konsisten yang memenuhi persyaratan dari seluruh
pelanggan.
G. Perencanaan
Sasaran Mutu
10
3. Achievable (dapat dipercaya)
2. Keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara apabila ada perubahan pada sistem
manajemen mutu yang direncanakan dan ditetapkan
Manajemen mutu menerapkan perencanaan mutu untuk aktivitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk “memuaskan” kebijakan, sasaran, dan persyaratan mutu. Perencanaan
mutu dapat mencakup :
2. Referensi terhadap prosedur yang sesuai yang membentuk bagian yang menyeluruh
dari sistem manajemen mutu
Bentuk organisasi harus dijelaskan dalam manual mutu dalam dua cara yaitu :
11
1. Dijabarkan dalam struktur organisasi dengan “organizational chart” yang
jelas menunjukkan perbedaan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lain dalam tanggung jawabnya pada mutu.
7. Meningkatkan produktivitas
1. Audit Pihak Pertama: audit yang dilakukan dalam suatu perusahaan untuk
menentukan efektivitas dari penerapan sistem mutu yang mereka gunakan.
2. Audit Pihak Kedua: audit yang dilakukan oleh suatu perusahaan (atau yang
mewakilinya) terhadap subkontraktor/ vendornya.
3. Audit Pihak Ketiga: audit yang dilakukan oleh badan sertifikasi yang independen atau
badan registrasi.
1. Audit Sistem: menentukan apakah perusahaan telah memiliki sistem dalam melakukan
operasinya.
12
2. Audit Kesesuaian: audit dilakukan untuk melihat apakah prosedur, instruksi kerja, dan
rencana diimplementasikan.
Untuk Internal :
Untuk Eksternal :
N. Teknik Audit
1. Mengidentifikasi proses
4. Temuan audit
6. Rapat penutupan
7. Pelaporan audit
8. Mendokumentasikan ketidaksesuaian
9. Tindakan perbaikan
O. Evaluasi Kinerja Audit
1. Kinerja auditor
13
2. Program auditor
3. Prosedur audit
2.3 Perbedaan standar mutu laboratorium ISO 17025 dengan ISO 9001
14
6 Masa Masa berlaku sertifikat 4 tahun, Masa berlaku sertifikat 3 tahun, dengan
berlaku dan dengan survey lense tiap tahun survey lense tiap tahun
surveilen
2.4. Persamaan standar mutu laboratorium ISO 17025 dengan ISO 9001
1. Sama-sama bergerak pada system manajemen mutu atau kualitas yaitu untuk
membantu organisasi untuk meningkatkan kinerja dan mencapai perbaikan yang
berkelanjutan (continuous improvement).
2. Sama-sama terbuka untuk umum, artinya terbuka bagi seluruh perusahaan atau
instansi atau semua laboratoriumdi seluruh dunia yang ingin mengajukan sertifikasi
atau pengajuan standart.
3. Sistem manajemen mengacupada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola
proses, atau aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah
ditetapkannya sendiri, seperti:
Memenuhi persyaratan kualitas pelanggan, Sesuai dengan peraturan, atau tujuan
lingkungan.
4. Persyaratan manajemen teknis berisi tentang operasi dan keefektifan system
manajemen mutu dalam laboratorium dan persyaratan lain yang sama-sama ada di iso
17025 dan iso 9001. Persyaratan teknis yaitu terkait dengan alamat kompetensi staf,
metodologi pengujian, peralatan dan kualitas dan pelaporan hasil pengujian dan
kalibrasi. Tetapi persyaratannya tidak semuanya sama ada yang berbeda pula.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ISO 17025 merupakan sebuah
standar yang diakui secara internasional dan pengakuan formal kompetensi laboratorium
pengujian dan laboratorium kalibrasi melalui akreditasi. ISO 17025 sebenarnya
perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh
laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. ISO 9001 menetapkan persyaratan-
persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen
kualitas. ISO 9001 hanya merupakan standar sistem manajemen Kualitas bukan
merupakan standar produk karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi oleh produk sehingga tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar
yang berlaku.
Laboratorium yang telah menerapkan ISO 17025 sudah sesuai dengan
persyaratan standar ISO 9001. Walaupun demikian, kesesuaian dengan ISO/IEC 17025
bukan berarti kesesuaian dengan semua persyaratan ISO 9001. Sebaliknya juga,
kesesuaian dengan semua persyaratan ISO 9001 tidak dengan sendirinya menyatakan
kompetensi sesuai ISO 17025.
3.2. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Cetakan Pertama. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Heraldy, Eddy. 2003. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium. Surakarta: FMIPA UNS.
http://www.training-consulting.co.id/pelatihan/training-sni-iso-iec-17025/.
17
18