Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN III

I. Judul : Identifikasi Asam Sianida ( HCN ) Dalam Makanan


II. Tujuan : Untuk Mengetahui Ada Tidaknya HCN ( Asam Sianida ) Dalam Sampel Makanan
III. Landasan Teori
Asam sianida atau hydrocyanic acid (HCN) atau dikenal juga dengan nama prussic
acid adalah salah satu racun yang paling toksik dan paling cepat reaksinya dalam tubuh
hewan maupun manusia dibandingkan dengan racun lainnya dengan rata-rata lethal dosisnya
antara 2,0-2,3 mg/kg HCN hamper untuk semua spesies (Clarce,2014)
Kandungan HCN dalam masing-masing bagian tanaman singkong berlainan,dan
bagian kulit umbi mengandung HCN lebih tinggi dibandingkan denga bagian
daunnya .Biasanya kandungan sianida pada daun muda lebih tinggi dibandingkan dengan
daun tua (Heyne, 2013 ).
Asam sianida cepat terserap oleh alat pencernaan dan masuk kedalam aliran darah
lalu bergabung dengan hemoglobin didalam sel darah merah.Keadaan ini menyebabkan
oksigen tidak dapat diedarkan dalam system badan sehingga dapat menyebabkan sakit atau
kematian dengan dosis mematikan 0,5-3,5 mg/HCN kg berat badan.
Asam sianida terbentuk secara enzimatis dan dua senyawa precursor (bakal racun)
senyawa ini kontak dengan enzim linamarase dan oksigen dari udara yang merombaknya
menjadi glukosa,aseton dan asam sianida.Asam sianida mempunyai sifat mudah larut dan
mudah menguap,oleh karena itu untuk menurunkan atau mengurangi kadar asam sianida
dapat dilakukan dengan pencucian atau perendaman karena asam sianida akan larut dan ikut
terbuang dengan air (Kesehatan,Kompas 2012).
Sianida merupakan racun yang bekerja cepat,berbentuk gas tak berbau serta tak
berwarna.Dalam kemiliteran sianida ini dikenal dengan nama AN (Hidrogen sianida) dan ck
(Sianogen klorida).Hidrogen sianida ini pula yang digunakan dalam kamar gas kamp
pembantalan jerman pada prang dunia kedua.Sianida menurut Brachet (1957) adalah suatu
racun yang berbahaya bagi seluruh makhluk hidup karena disamping menghambat
pernapasan juga dapat mengakibatkan perkembangan sekl tidak sempurna.Selanjtnya
sianida dapat menghambat kerja enzim ferisotokron oksidase dalan proses oengambilan
oksigen untuk pernapasan.
Kadar asam siaida yang dapat menyebabkan keracunan bahkan sampai kematian
berkisar 50 mg-100 mg, dan apabila dikonsumsi secara terus menerusakan memicu
timbulnya masalah kesehatan serius, seperti neuropati dan kretinisme (Kurniati et al., 2015).
IV. Alat dan Bahan
a) Alat yang digunakan
1. Batang pengaduk
2. Erlenmeyer
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur
5. Lumpang dan alu
6. Hot plate
7. Timbangan
b) Bahan yang digunakan
1. Aquadest
2. Kertas oikrat
3. Asam tartat 5 %
4. Na2c03 8 % (Ntrium karbonat)
5. Rokok/tembakau,ubi jalar,ubi kayu,rebung,kabuto dan daun ubi

V. Perhitungan reagen
VI. Prosedur Pembuatan Reagen
a) Asam tartat 5%,50 ml
1. Ditimbang 2,5 gram asam tartat di dalam gelas kimia
2. Ditambahkan 50 ml aquadest sedikit demi sedikit sambal diaduk dengan
pengaduk hingga homogen
3. Diberi etiket
b) Natrium karbonat 8 % , 50 ml
1. Ditimbang 4 gram Na2C03 dalam gelas kimia
2. Ditambahkan 50 ml aquadest sedikit demi sedikit sambal diaduk dengan
batang pengaduk hingga homogen.
3. Diberi etiket
c) Pembuatan kertas pikrat
1. Asam pikrat dilarutkan dengan alcohol 70%
2. Kertas saring dicelupkan dalam larutan
3. Keringkan dan masukkan kedalam botol coklat
4. Diberi etiket
VII. Posedur kerja
1. Preparasi sampel: sampel dicuci,dihaluskan kemudian ditimbang 2 gram
2. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan dalam Erlenmeyer kemdian ditambahkan
50 ml aquadest dan 5 ml asam tartat 5%
3. Kertas pikrat dicelupkan kedalam Nac03 8 % kemudian digantungkan pada mulut
Erlenmeyer dan tidak boleh menyentuh bahan
4. Panaskan pada suhu 40-500c menggunakan penangas air
5. Diamati perubahan warna yang terjadi (sampel positif mengandung HCN apabila
kertas pikrat berubah warna menjadi merah)

Anda mungkin juga menyukai