OLEH:
KELOMPOK 5
LISNA PUSPITASARI PO714251201028
LUTFIAH SULAIMAN PO714251201029
MIFTAHURRAHMAH AS PO714251201030
MUTMA INNAH PO714251201031
MUTMAINNAH PO714251201032
NIRMA PO714251201034
F. Terapi
1. Cuci lambung dengan larutan natrium thiosulfate 5% bisa juga dengan larutan kalium
permanganate 0,1% dan hydrogen peroxide 3% ( diencerkan 1:5)
2. Antidotum fisiologis : natrium nitrit IV , natrium thiosulfate IV
Kit antidote sianida merupakan kombinasi dari 3 jenis antidote yang bekerja sinergis yaitu ;
Amyl nitrit, Sodium nitrit dan Sodium thiosulfate
Pemeriksaan labolatorium
1. Pemeriksaan isi lambung
➢ Reaksi schonbein-pagenstecher (reaksi guajacol)
➢ Reaksi Prussian blue (biru berlin)
➢ Cara gettler goldbaum
➢ Kristalografi
➢ Metode kaponyi
a. Reaksi schonbein-pagenstecher
✓ Masukkan 50 mg isi lambung /jaringan kedalam botol erlemeyer
✓ Kertas saring (panjang 3-4cm, lebar 1-2cm) dicelupakan kedalam larutan guajacol
10% dalam alcohol,keringkan
✓ Lalu celupkan kedalam larutan 0,1% CuSO4 dalam air dan kertas saring
digantungkan diatas jarring dalam botol
✓ Bila isi lambung alkalis, tambahkan asam tartrat untuk mengasamkan,agar KCL
mudah terurai,botol tersebut dihangatkan
✓ Bila hasil reaksi positif akan terbentuk warna biru-hijau pada kertas saring
✓ Reaksi ini tidak spesifik hasil positif semu didapatkan bila isi lambung
mengandung klorin,nitrogen oksida atau ozon, sehingga reaksi ini hanya untuk
skrining
b. Reaksi Prussian blue
✓ Isi lambung/jaringan didestilasi dengan destilator.
✓ 5ml destilat + 1 ml NaOH 50% + 3 tetes FeSO4 10% rp +3 tetees FeCl3 5%
✓ Panaskan sampai hamper mendidih,lalu dinginkan dan tambahkan HCL pekat tets
demi tetes sampai terbentuk endapan Fe(OH)3 teruskan sampai endapan larut
kembali dan berbentuk biru berlin
c. Cara gettler goldbaum
✓ Menggunakan 2 buah flange dan diantara dua flange dijepitkan kertas saring
whatman no.50 yang digunting sebesar flange
✓ Kertas saring dicelupkan kedalam larutan FeSO4 10% rp selama 5 menit,
keringkan lalu celupkan kedalam larutan NaOH 20% selama beberapa detik
✓ Letakkan dan jepitkan kertas saring diantara keuda flange. Panaskan bahan dan
salurkan uap yang terbentuk hingga melewati kertaas saring ber-reagensia antara
kedua flange
✓ Hasil positif bila terjadi perubahan warna pada kertas saring,menjadi biru
d. Kristalografi
✓ Bahan yang dicurigai berupa sisa makanan/minuman,muntahan isi lambung yang
dimasukkan kedalam gelas beaker,dipanaskan dalam penangas air sampai
kering,larutkan dalam aseton dan disaring dengan kertas saring
✓ Filtrate yang didapat, diteteskan dalaam gelas arloji dan dipanaskan sampai kering
kemudian dilihat dibawah mikroskop, bila terbentuk Kristal Kristal seperi sapu ini
adalah golongan hidrokarbon terklorinasi
✓ Pemeriksaan kualitatif dapat menggunakan penentuan titik cair ,missal veronal
murni mencair pada suhu 191 derajat Celsius. Uji Kristal dilakukan terhadap sisa
obat yang ditemukan dalam isi lambung. Masing masing barbiturate mempunyai
Kristal yang khas bisa dilihat dengan mikroskop
e. Metode kaponyi
✓ Dilakukan dengan memasukkan 50ml urin atau isi lambung kedalam sebuah
corong,periksa dengan kertas lakmus jika bersifat alkali tambahkan HCL sampai
bersifat asam
✓ Tambahkan 100ml eter, kocok beberapa menit,diamkan sebentar, tanpak air
terpisah dengan eter,lapisan air dibuang. Barbiturate terdapat dalam lapisan eter ,
saring eter kedalam lapisan gelas beaker dan uapkan sampai kering diatas
penangas air. Tambahkan 10 tetes klroform untuk melarutkan sisa barbiturate tang
mongering
✓ Ambil beberapa tetes larutan dan letakkan pada white porcelain spot plate.
Tambahkan 1 tetes kobalt asetat (1% dalam metil alcohol absolut) dan 2 tetes
isopropilamin (5% dalam metil-alkohol absolut) barbiturate akan memberi warna
merah muda