Anda di halaman 1dari 31

Desinfeksi

• Cara menentukan kebutuhan kaporit


• Cara melakukan desinfeksi air sumur
dengan menggunakan kaporit.
• Desinfeksi air sumur dengan metode
double pot.
• Cara mendeteksi kadar konsentrasi klorin
bebas di dalam air
Pengertian
• Desinfeksi adalah: proses pengolahan air dengan
tujuan membunuh kuman atau bakteri pathogen
yang ada dalam air.
• Kecepatan dan kemampuan desinfektan
tergantung dari beberapa faktor yakni :
a. Keadaan mikroorganisme dilihat dari : jenis,
jumlah, umur, penyebaran
b. Desinfektan
c. Waktu kontak
d. Faktor lingkungan
Cara desinfeksi pada air

• Secara Fisika:
a. Merebus
b. Pemaparan pada sinar matahari (Solar
Desinfektan/Sodis)
c. Penyinaran dengan lampu ultra violet
• Secara Kimiawi
a. Ozonasi
b. Klorinasi
Merebus
• Proses mendidihkan yang baik : membiarkan
sampai air terbentuk gelembung udara dan
berputar selama 1 menit untuk daerah
ketinggian rendah atau selama 3 menit untuk
daerah dengan ketinggian tinggi.
SOLAR DESINFEKTANT

• Sinar matahari memiliki gelombang ultra violet


yang mampu membunuh mikroorganisme
penyebab penyakit.
• dapat ditambahkan seng sebagai alas pada
proses sodis (solar desinfektant).
• hasil yang optimal, lama proses sekitar 5 jam
pada tengah hari yang terik atau diulangi
beberapa kali jika cuaca berawan.
• Penuhi botol yang akan dipaparkan duapertiga
bagian saja
SOLAR DESINFEKTANT
Larutan Klorin

• Bentuk gugus klorin sebagai desinfektan senyawa


kimia bentuk gas atau liquid Cl2 dan serbuk Kalsium
Hipoklorit/HTH-Ca(OCl)2 atau Sodium Hipoklorit-
NaOCl.
• Senyawa-senyawa klor yang umum digunakan
dalam proses klorinasi antara lain gas klorin, bromic
klorida, kloramin, klor dioksida dan
dihidroisosianurate.
• Sifat: reaktif dan korosif, mudah rusak o/ paparan
sinar matahari, dan tidak dapat disimpan lama.
• PDAM menggunakan klorin dan kloramin
Klorin dan kloramin
• Klorin (Cl2) : gas berwarna kuning kehijauan dg bau
lumayan menyengat.
• Klorin relatif tidak stabil di dalam air, kloramin lebih
stabil, bersifat beracun thd ikan.
• Tingkat keracunan klorin alamiah akan meningkat pada
pH lebih rendah dan temperatur lebih tinggi.
• Klorin pada konsentrasi 0.2 - 0.3 ppm sudah cukup
untuk membunuh ikan dengan cepat.
• Untuk menghindari efek kronis maka residu klorin
dalam air harus dijaga agar tidak lebih dari 0.003 ppm/
0.2 mg/L
Kegunaan Klorin
Kegunaan klorin antara lain:
1. Memiliki sifat bakterisidal dan germisidal
2. Mampu mengoksidasi zat besi, mangan, dan
hidrogen sulfida.
3. Mampu menghilangkan bau dan rasa tidak enak
pada air
4. Mampu mengontrol perkembangan alga dan
organisme pembentuk lumut yang dapat mengubah
bau dan rasa pada air
5. Membantu proses koagulasi.
Prinsip-prinsip pemberian klorin

1. Air harus jernih dan tidak keruh


2. Kebutuhan klorin harus diperhitungkan secara cermat
3. Tujuan kloinasi pada air adalah untuk
mempertahankan sisa klorin bebas sebesar 0,2 mg/l
dalam air (nilai ambang batas aman).
4. Dosis klorin yang tepat adalah jumlah klorin dalam air
yang dapat dipakai membunuh kuman patogen serta
untuk mengoksidasi bahan organik dan untuk
meninggalkan sisa kloin bebas sebesar 0,2 mg/l dalam
air.
Densifeksi air sumur

• Metode yang paling efektif dan murah :


menggunakan bubuk kaporit.
• Alat dan Bahan:Kaporit/klorin, Pipa ukuran 4
dim dan ukuran 1 dim dan penutup pipa (dab),
Pasir kasar, Polietilen foil, Tali, Meteran
Ember, pengaduk, Ortholidine Arsenit Test
untuk menentukan kadar klorin bebas dalam
air
Penentuan kebutuhan kaporit air sumur

1. Menentukan/mengukur volume air yang


terdapat di dalam sumur.
2. Menentukan kadar kaporit yang
diperlukan untuk mendesinfeksi air
sumur. (2.5 gr kaporit untuk
mendesinfeksi 1000 liter air atau 0.7 mg
klorin per 1 L air)
3. Melarutkan kaporit dalam air
100 gr kaporit --ember yang berisi air --pasta tipis lalu
ditambahkan air ¾ ember –aduk rata—biarkan 5-20 menit
untuk mengendapkan zat kalsium yang terdapat dalam kaporit.
4. Memasukkan klorin ke dalam sumur
Ember yang berisi larutan klorin di derek ke bawah sumur—air
sumur diaduk.
5. Periode kontak
Air sumur yang telah menjalani proses klorinasi dibiarkan
sampai 30 menit atau lebih sebelum air dapat ditimba untuk di
konsumsi.
6. Ortholidine Arsenite Test
Setelah 30 menit dari periode kontak residual clorine yang
bebas dalam air dapat diperiksa dengan menggunakan OTA
Test 
Metode double pot
• cara desinfeksi yang sederhana dan efektif
• dipakai saat keadaan darurat
• densifeksi air sumur untuk beberapa
waktu 2-3 minggu.
• proses clorinasi dapat bertahan lama.
• konsentrasi dapat terkontrol
Prosedur desinfeksi dg
metode double pot
• Buat lubang 4-5 buah pada pot dengan diameter 5-10 mm yang
berfungsi sebagai jalan keluar masuk air ke dalam pot sehingga
dapat melarutkan kaporit.
• Buat campuran 1 kg kaporit dan 2 kg pasir kasar dengan
penampang efektif 2 mm.
• Masukkan campuran tersebut ke dalam pipa kecil sampai batas 3
cm dibawah lubang, kemudian masukkan pipa kecil ke dalam pipa
yang lebih besar.
• Masukkan pot kecil kedalam pot besar
• Isi pot yang besar dengan kerikil.
• Tutup mulut pot besar itu dengan polietilen foil dan hubungkan
dengan tali.
Prosedur desinfeksi dg
metode double pot
• Celupkan doble pot itu ke dalam air dengan kedalaman
kurang dari 1 meter di bawah permukaan air. Jaga agar
pot tetap pada posisi menempel pada dinding sumur
dengan mengikat tali yang tersambung padanya.
• Jika dalam waktu tertentu dirasakan pelarutan kaporit
sudah berkurang maka perlu diganti isinya dengan
kaporit yang baru.
• Metode ini terbukti efektif selama 2-3 minggu untuk
sumur keluarga kecil yang berisi air 4500 liter dengan
pemakaian antara 360-450 liter/hari
Menghitung kebutuhan kaporit (metode jar
test)
1. Buat Larutan Induk Klorin 1% dengan
melarutkan 14,28 gram HTH 70% atau 15,38
gram HTH 65% atau 16.67 gram HTH 60% ke
dalam 1 liter air bersih. HTH dipasaran
memiliki kadar kurang dari 100% sehingga
untuk membuat larutan induk 1% harus
dilakukan konversi.
2. Tampung ke dalam beberapa wadah sebanyak
10 liter sampel air yang akan klorinasi
3. Tambahkan larutan induk ke dalam masing-masing
sampel air baku tersebut dengan dosis bervariasi 1 ml,
1,5 ml, 2 ml, 2,5 ml, dst
4. Lakukan pengadukan sampai larutan merata
5. Biarkan selama 30 menit sebagai waktu kontak
6. Ukur kadar klorin bebas dengan pool tester. Kadar klorin
dalam air akan menurun karena adanya penguapan gas
klorin dalam air sehingga harus dipertimbangkan untuk
mengambil kadar yang lebih besar agar ketika
dipergunakan kadar telah memenuhi syarat
7. Lakukan perhitungan untuk sejumlah volume air yang
akan klorinasi sesuai kadar korin bebas yang diinginkan.
Metode JAR TEST
Metode JAR TEST
Metode JAR TEST
Rumus perhitungan
• BHTH = LI x DO x Vab
• BHTH = HTH yang dibutuhkan,
• LI = Konsentrasi Larutan Induk, (g/l),
• DO = Dosis Larutan Induk yang ditambahkan
pada sampel, (ml/l),
• Vab = Volume air baku yang akan diolah, (l).
1. Berapakah HTH 70% yang harus ditambahkan
ke dalam 10.000 liter air baku yang akan
diolah jika data dari hasil percobaan
menunjukkan kadar klorin bebas 0,2 ppm
dengan larutan induk 1% adalah dosis 2 ml
untuk 10 liter air sampel?
Penyelesaian:
LI 1% = 14,28 g/l = 14,28 g/1000 ml
D0 = 2 ml/10 l = 2 ml/10.000 ml
Vab = 10.000 l = 10.000.000 ml
 
BHTH = LI x DO x Vab
= (14,28 g/1000 ml)x(2 ml/10.000 ml)x(10.000.000 ml)
= (14,28 g)x(2)x(1)
= 28,58 gram
Jadi untuk mengklorinasi 10.000 liter air dengan kadar
klorin bebas 0,2 ppm diperlukan penambahan HTH 70%
sebanyak 28,56 gram
Penjernihan air metode jar test
1. Buat Larutan Induk Alumunium Sulfat 1%
dengan melarutkan 10 gram Alumunium Sulfat
ke dalam 1 liter air bersih (bebas kekeruhan).
2. Tampung ke dalam beberapa gelas (usahakan
yang transparan) 1 liter sampel air baku yang
akan diolah.
3. Tambahkan larutan induk ke dalam masing-
masing sampel air baku tersebut dengan dosis
bervariasi.
Penjernihan air metode jar test
4. Lakukan pengadukan cepat selama 10 menit dengan
kecepatan 100 RPM dilanjutkan dengan pengadukan
lambat selama 20 menit dengan kecepatan 20 RPM.
5. Biarkan beberapa saat untuk proses terjadinya
pengendapan.
6. Pilih sampel dengan tingkat kekeruhan kurang dari 5
NTU dan itu yang disebut dosis optimum.
7. Lakukan perhitungan untuk sejumlah volume air
baku yang akan diolah
Penjernihan air metode jar test
Penjernihan air metode jar test
Penjernihan air metode jar test
Penjernihan air metode jar test
Rumus perhitungan
• BAL = LI x DO x Vab
BAL = Berat aluminium sulfat yang dibutuhkan
LI = Konsentrasi Larutan Induk (g/l)
DO = Dosis Larutan Induk yang ditambahkan
pada sampel, (ml/l),
Vab = Volume air baku yang akan diolah, (l).

Anda mungkin juga menyukai