Jenifer Claudia Johanis Samuel Permana Ratumanan Frandita Ivana Tanisiwa Lydia Astriani Kainama Nerissa Alviana Sutantie Defenisi H2O2 pertama kali diisolasi melalui reaksi barium peroksida dan asam nitrat oleh Louis Jacques Thenard pada tahun 1818. Hidrogen peroksida merupakan agen pengoksidasi yang memiliki sifat antiseptik, bekerja dengan melepaskan oksigen ketika digunakan pada jaringan yang mengakibatkan proses oksidasi dan pembentukan gelembung udara yang membantu dalam melepaskan jaringan mati, bakteri atau komponen lainnya. Sifat Fisik dan Kimiawi Hidrogen peroksida H2O2 adalah oksidan yang mempunyai sifat fisik: berat lebih kuat dari klorin, molar 34,0147 g/mol, klorin dioksida dan kalium densitas 4 g/cm3 (cair), permanganat. titik cair -110C (262,15K), titik didih 150,20C (423,35K), keasaman (pKa) 11,65, viskositas 1,245cP pada suhu 200C, dengan penampakan tidak berwarna dan tidak berbau. Konsentrasi 1. 3-3,5% (kadar farmasi) sediaan 4. 30- 32% (kadar elektronik) dengan konsentrasi ini banyak dijual digunakan untuk membersihkan komponen di apotek, toko obat dan elektronik; supermarket. Sediaan ini mengandung sejumlah stabilisator, 5. 35% (kadar teknik) biasa digunakan seperti asetanilid, fenol, natrium bersama dengan fosfor untuk menetralisir stanat dan tetranatrium fosfat yang klorin dalam air; bersifat toksik, sehingga tidak 6. 35% (kadar makanan) digunakan direkomendasikan untuk pemakaian dalam produk makanan seperti keju dan dalam tubuh; telur. Juga terdapat dalam lapisan kertas 2. 6% (kadar kecantikan) banyak alumunium pembungkus aseptik untuk digunakan di salon kecantikan makanan, seperti produk jus buah dan sebagai pelarut zat warna rambut. susu. Ini merupakan kadar yang direkomendasi untuk pemakaian dalam 3. 30% (kadar regen) digunakan tubuh; dalam percobaan di laboratorium dan biasanya mengandung 7. 90% digunakan sebagai sumber oksigen stabilisator dalam bahan bakar roket. Menurut code of federal regulation, konsentrasi H2O2 terbagi atas: 1. <8% tidak berbahaya. Digunakan sebagai baking soda, pasta gigi, sterilisasi kontak lens, deterjen dan lain-lain. 2. 8-27,5%, Oxidizer class-I (bahaya terbakar) 3. 27,5-52%, Oxidizer class-2, Corrosive (bahay terhadap kesehatan, yaitu dapat membakar kulit/jaringan), unstable/reactive class-1 (bahaya ledakan); 4. 52-91%, Oxidizer class-3, corrosive and unstable/reactive class- 3 5. >91% oxidizer class-4 corrosive and unstable/reactive class-4 Peran hidrogen peroksida dalam jaringan tubuh H2O2 berperan pada proses luka pada pembuluh darah kecil, yang mengakibatkan peningkatan permeabilitas endotel. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 bersifat toksik pada endotel. Selain itu, dapat menghambat transpor anion, merangsang aktivitas pompa natrium-kalium membran sel dan kerusakan DNA. Hidrogen peroksida dalam jaringan tubuh manusia: 1) rongga mulut, esophagus dan lambung. H2O2 yang ada di minuman seperti teh hijau, teh hitam dan kopi instant, konsentrasinya dapat mencapai di atas 100 mikro-M dan bila tertelan, maka akan segera berdifusi ke dalam sel. H2O2 terdapat pada air liur akan mengoksidasi tiosianat dengan enzim peroksidase, menghasilkan produk toksik yang akan menghambat pertumbuhan beberapa bakteri; 2) sistem respirasi. H2O2 juga ditemukan dalam udara ekspirasi, terutama pada penderita penyakit paru, akibat proses fagositosis yang dilepaskan oleh makrofag alveolar dan netrofil; 3) ginjal dan saluran kencing. H2O2 dapat terdeteksi di urin dengan konsentrasi bisa mencapai 100 mikro-M. Ini diperkirakan akibat autoksidasi sel. Ada pemikiran bahwa senyawa ini terlibat dalam modulasi fungsi ginjal, namun mekanismenya belum dapat diterangkan; Con’t... 4) endotel vaskuler dan sel darah sirkulasi. Beberapa studi menegaskan ditemukannya kadar yang cukup banyak dalam plasma darah. Di sini ia dapat bereaksi dengan protein heme, askorbat dan kelompok protein-SH. H2O2 dalam plasma dapat berdifusi ke dalam eritrosit, lekosit, endotel dan platelet untuk proses metabolisme; 5) mata, telah dilaporkan adanya H2O2 dalam akuos humor dan vitreus humor manusia dan binatang, yang diperkirakan berasal dari oksidasi glutation atau askorbat. Ketidakmampuan epitel lensa, retina dan jaringan lain untuk membuangnya menyebabkan terjadi akumulasi. Indikasi Hidrogen Peroksida Kebersihan mulut; membersihkan luka minor/kecil atau peradangan pada gusi Desinfektan untuk lensa kontak Antiseptik dan deodorant untuk mulut (mouth wash) Pencuci luka dan ulcer Mengatasi perlengketan pembalut luka Mengeluarkan kotoran telinga (wax) Kontraindikasi hidrogen peroksida Pemberian pada ruang/rongga tubuh dimana oksigen tidak dapat keluar Sebagai obat kumur, tidak dianjurkan pada pasien yang kritis Luka lebar dan dalam Dosis dan cara pemakaian hidrogen peroksida Cuci luka atau ulcer; gunakan larutan konsentrasi 6% atau dengan krim 1-1,5% Melepaskan pembalut luka yang lengket akibat terendam darah yang mengering; gunakan larutan dengan konsentrasi sampai 6% atau dengan krim 1-1,5% Mengeluarkan kotoran telinga dengean mengencerkan larutan 6% dengan 3 bagian air sesaat sebelum digunakan untuk tetes telinga Desinfektan lensa kontak; gunakan larutan 3%, rendam lensa kontak selama 30 menit Antiseptik mulut: encerkan 15 ml larutan 6% dengan setengah gelas air hangat atau gunakan larutan 1,5% sebanyak 10 ml untuk mencegah iritasi mulut atau gusi dengan dikumur-kumur 1 menit digunakan 4 kali setelah mkan dan menjelang tidur Catatan Larutan topikal oral ini hanya untuk pemakaian luar, tidak boleh ditelan Anak-anak<12 tahun, penggunaan harus dibawah pengawasan orangtua Penggunaan pada anak <2 tahun harus dikonsulkan dengan dokter. Terima kasih