Anda di halaman 1dari 15

Tugas : Makalah

Mata Kuliah : Farmakologi


Dosen : Drs.Abdu Umar A,pt, M.Kes

DI SUSUN OLEH
NAMA : A.MARIA ULFA
NIM : PO0220219001

POLTEKKES KEMENKES PALU PRODI DIII KEPERAWATAN POSO


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya makalah ini
tidak akan selesai dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Farmakologi.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kediri, 29 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
iii
BAB I (PENDAHULUAN)
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Tujuan .................................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
BAB II (PEMBAHASAN)
1. Pengertian Desinfektan ................................................................................................
2
2. Golongan Desinfektan .................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Desinfektan adalah agen antimikroba yang dirancang untuk menonaktifkan atau
menghancurkan mikroorganisme pada permukaan lembab. Bahan desinfektan dapat
digunakan untuk proses desinfeksi lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Disinfektan
yang ideal akan cepat menghancurkan bakteri, jamur, virus, dan protozoa tanpa
merusak benda yang terkena cairan tersebut. Meski mampu membunuh
mikroorganisme, namun tidak semua bisa mati hanya dengan desinfektan. Terkadang
penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses
sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua
bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Banyak
bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya
dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan
kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang
mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu
senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus-X; golongan fenol
dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan peroksida
dan golongan biguanida. Desinfektan sangat penting bagi rumah sakit dan klinik.
Desinfektan akan membantu mencegah infeksi terhadap pasien yang berasal dari
peralatan maupun dari staf medis yang ada di rumah sakit dan juga membantu
mencegah tertularnya tenaga medis oleh penyakit pasien seperti dalam mencegah
penularan Covid-19. Perlu diperhatikan bahwa desinfektan harus digunakan secara
tepat

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Desinfektan?
2. Jelaskan!
 Golongan aldehid?
 Golongan peroksida?
 Golongan alkohol?
 Golongan halogen?
 Golongan fenol?
 Golongan garam amonium kuartener?
 Golongan biquanida?
3. Manakah dari ketujuh golongan yang paling cocok digunakan untuk desinfektan
pencegahan penularan virus corona?
C. Tujuan
 Untuk mengetahui kegunaan dari masing-masing golongan
 Untuk mengetahui golongan yang paling cocok dalam mencegah penularan covid-
19

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desinfektan
Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman
penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik
dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung
oleh desinfektan. Desinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu
membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.
Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga dibutuhkan
metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf.

B. Golongan Desinfektan
 Aldehid
 Pengertian
Aldehid adalah salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki gugus
karbonil yang berkaitan dengan atom hidrogen pada ujung rantai induknya.
Aldehid bersifat sporicidal dan fungisida. Sebagian dinonaktifkan oleh bahan
organik dan memiliki aktivitas residual yang sedikit. Golongan aldehid  ini
bekerja dengan cara denaturasi dan umum digunakan dalam campuran air
dengan konsentrasi 0,5%. Daya aksi berada dalam kisaran jam, tetapi untuk
kasus formaldehid daya aksi akan semakin jelas dan kuat bila pelarut air
diganti dengan alkohol. Formaldehid pada konsentrasi di bawah 1,5% tidak
dapat membunuh ragi dan jamur, dan memiliki ambang batas konsentrasi kerja
pada 0,5 mL/m3 atau 0,5 mg/L. Larutan formaldehid dengan konsentrasi 37%
umum disebut formalin. Glutaraldehid memiliki daya aksi yang lebih efektif
dibanding  formaldehid, sehingga lebih banyak dipilih dalam bidang virologi
dan tidak berpotensi karsinogenik. Ambang batas konsentrasi kerja
glutaraldehid adalah 0,1 mL/m3 atau 0,1 mg/L.
 Keunggulan
Sifatnya yang stabil, persisten, dapat dibiodegradasi, dan cocok dengan
beberapa material peralatan.

 Kerugian
Dapat mengakibatkan resistensi dari mikroorganisme, untuk formaldehid
diduga berpotensi bersifat karsinogen, berbahaya bagi kesehatan,
mengakibatkan iritasi pada sistem mukosa, aktivitas menurun dengan adanya
protein serta berisiko menimbulkan api dan ledakan.

 Kegunaan
a. Aldehid aromatik (benzaldehida), sering digunakan sebagai
penyedap.
b. Formaldehid (formalin), digunakan untuk pengawetan mayat.
Membunuh mikroorganisme dalam ruangan, peralatan dan lantai.
c. Glutaraldehid, untuk membunuh virus.

 Pencegahan Covid-19

Aldehid, tidak direkomendasikan jika terhirup dalam konsentrasi tinggi, bahan


kimia ini bisa menyebabkan keracunan dan iritasi pada manusia. Formaldehida
yang merupakan kelompok dari senyawa aldehida ini juga bersifat
karsinogenik.

 Peroksida 
 Pengertian
Peroksida adalah kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal oksigen-
oksigen. Dalam arti lain,  peroksida adalah larutan berair dari hidrogen
peroksida (HOOH atau H2O2), senyawa yang dijual
sebagai disinfektan atau pemutih ringan. Biasanya hidrogen peroksida yang
dijual secara komersial adalah larutan encer yang berisi sedikit stabilizer,
dalam botol kaca atau polietilena untuk menurunkan tingkat dekomposisi. 6%
(w/v)
 Pembuatan hidrogen peroksida
a. Hidrogenasi dari anthroquinone
turunan dari 2-etil dari antrakuinon umumnya digunakan dalam proses. Sebuah
larutan dari 2-ethylanthraquinone dalam sistem pelarut campuran yang
mengandung hidrokarbon non-polar dan pelarut polar, dan suspensi dari nikel
atau katalis berbasis paladium pada dukungan solid, dihidrogenasi
menggunakan gas hidrogen pada suhu 320 K. Maka akan terjadi reduksi dari 2-
alkylanthraquinol. Katalis dihilangkan dengan filtrasi dan daur ulang.
b. Oksidasi anthraquinol
Larutan dari 2-ethylanthraquinol kemudian teroksidasi oleh udara menjadi
hidroperoksida, yang bereaksi dalam air untuk membentuk 2-
ethylanthraquinone dan menghasilkan larutan encer hidrogen peroksida.
c. Ekstraksi larutan hidrogen peroksida
Air ditambahkan untuk mengekstrak peroksida sebagai larutan air yang
mengandung 40% hidrogen peroksida. Lapisan pelarut organik didaur ulang ke
unit hidrogenasi untuk reaksi lebih lanjut.
d. Pemurnian dan pengkonsentrasian hidrogen peroksida
Larutan hidrogen peroksida yang mengandung air diperlakukan dengan pelarut
organik dan dengan pemompaan udara untuk menghapus residu kuinon dan
pelarut sehingga menghasilkan produk standar 40%. Beberapa penggunaan
hidrogen peroksida memerlukan produk konsentrasi yang lebih tinggi dari
kosentrasi yang dihasilkan, sehingga perlu konsentrasi vakum atau destilasi
untuk menaikan konsentrasi hingga 70%. Hidrogen peroksida dalam bentuk yang
paling murni sifatnya stabil. Namun, jika dibawa ke dalam kontak dengan
kontaminan tertentu (terutama logam berat) dapat terurai. Oleh karena itu,
stabilisator biasanya ditambahkan ke produk. Mereka bertindak dengan
pengompleksan dengan jejak ion logam transisi ini yang tidak akan mengkatalisis
dekomposisi hidrogen peroksida. Stabilisator khas adalah natrium stannate (IV)
(yang menghidrolisis untuk timah (IV) hidroksida) dan berbagai fosfat.
 Kelebihan

e. Dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh manusia

f. Sebagai obat oles untuk mengobati penyakit kulit tertentu, seperti keratosis


seboroik dan jerawat.

g. Sebagai kandungan dalam obat tetes telinga yang berfungsi


untuk membersihkan kotoran telinga.

h. Sebagai bahan baku produk pasta gigi, pemutih gigi, dan obat


kumur atau mouthwash. Kandungan ini juga dapat meredakan atau
meringankan iritasi mulut dan gusi, misalnya akibat sariawan dan
gingivitis.

i. Sebagai kandungan dalam produk antiseptik ringan yang berguna untuk


mencegah infeksi luka ringan.

 Kekurangan

j. sifatnya yang tidak stabil, korosif, berisiko tinggi menimbulkan ledakan pada
konsentrasi di atas 15 %, serta perlu penanganan khusus dalam hal pengemasan
dan sistem distribusi/transpor.
k. Jika produk dengan kadar hidrogen peroksida tinggi tertelan, maka dapat
menyebabkan iritasi atau tukak lambung yang disertai gejala mual,
muntah, atau bahkan muntah darah (hematemesis).
l. Obat dengan kandungan hidrogen peroksida untuk mengobati luka dalam
atau luka bakar serius, karena dapat menyebabkan luka bakar semakin
meluas.
m. Jika terkena mata, maka dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan
pada mata. Jika konsentrasinya tinggi, cairan hidrogen peroksida bahkan
bisa menyebabkan kerusakan mata permanen. Segera bilas dengan air
bersih selama 15-30 menit bila hidrogen peroksida tidak sengaja mengenai
mata.
n. Hidrogen peroksida yang terhirup terlalu banyak dapat menyebabkan
iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas, hingga pembengkakan paru-
paru.
o. Keracunan hidrogen peroksida dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti
pusing, mual, sesak napas, sakit perut, dan luka di saluran cerna.
 Pencegahan Covid-19

Hidrogen peroksida, tidak direkomendasikan karena hidrogen peroksida


bersifat sangat korosif. Sebagai oksidator yang sangat kuat, hidrogen
peroksida sifatnya mengoksidasi logam. Apabila disemprotkan ke gagang
pintu bisa menyebabkan korosif. Kalau sisanya dibuang sembarangan akan
berbahaya. Sementara itu, hidrogen peroksida juga berbahaya apabila terkena
kulit. Itu jika kadarnya tidak sesuai standar aman. Logam saja dihantam,
apalagi di kulit, dengan kadar yang tidak diawasi dengan baik.

Alkohol

 Pengertian

Alkohol merupakan bahan utama dalam produk hand sanitizer. Secara


kimiawi, alkohol merupakan molekul organik yang terbuat dari karbon,
oksigen, dan hidrogen. Propanol dan isopropanol (isopropil alkohol) yang juga
ditemukan dalam hand sanitizer adalah dua jenis alkohol lain yang umum
dijumpai pada disinfektan karena sangat larut dalam air, seperti halnya etanol.

a. Jenis alkohol (Etanol) mampu membunuh bakteri yakni tiga spesies


bakteri penyebab penyakit. Mereka adalah Escherichia coli (penyebab
diare), Serratia marcescens (penyebab infeksi pada saluran kencing) dan
Staphylococcus saprophyticus (penyebab bisul).
b. Molekul alkohol adalah zat kimia amphiphile, yaitu senyawa yang suka air
dan lemak. Normalnya, membran sel bakteri memiliki sisi yang mengandung
lemak dan air, sehingga molekul alkohol dapat berikatan dengan sel tersebut
dan menghancurkan membran pelindung. Apabila hal ini terjadi, komponen
inti bakteri dapat pecah, larut, kehilangan strukturnya, dan berhenti berfungsi.
Oleh karena itu, alkohol dapat ‘mencairkan’ organ dasar bakteri dan virus,
sehingga keduanya dapat mati dengan cepat. 

 Cara kerja

alkohol membunuh kuman dengan cara menghancurkan agen penyebab


penyakit, atau patogen, dengan memecah protein, membelah sel menjadi
beberapa bagian atau mengacaukan metabolisme sel. Dibutuhkan sedikitnya
30 persen alkohol sehingga mampu membunuh patogen. Efektivitasnya akan
bertambah seiring meningkatnya konsentrasi alkohol. Penelitian telah
menunjukkan bahwa alkohol membunuh beragam bakteri dan virus ketika
konsentrasinya melebihi 60 persen, dan ia bekerja jauh lebih cepat ketika
konsentrasinya meningkat. Tetapi keefektifan alkohol nampaknya melebihi
konsentrasi 90-95 persen.

 Kelebihan

a. Sifatnya yang stabil, tidak merusak material, dapat dibiodegradasi, kadang


cocok untuk kulit dan hanya sedikit menurun aktivasinya bila berinteraksi
dengan protein .

b. Cepat membunuh jamur dan bakteri termasuk mikrobakteri; isopropil


alkohol membunuh sebagian besar virus, termasuk HBV dan HIV; etil
alkohol membunuh semua jenis virus. Walaupun alkohol tidak mempunyai
efek membunuh yang persisten, pengurangan cepat mikroorganisme di
kulit, melindungi organisme tumbuh kembali bahkan di bawah sarung
tangan selama beberapa jam. Relatif murah dan tersedia di mana-mana.
 Kekurangan

a. Sedangkan beberapa kerugiannya adalah berisiko tinggi terhadap


api/ledakan dan sangat cepat menguap.

b. Memerlukan emulien (misalnya gliserin dan atau propilen glikol) untuk


mencegah pengeringan kulit.

c. Mudah pengeringan kulit.

d. Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan organik.

e. Mudah terbakar sehingga perlu disimpan di tempat dingin atau berventilasi


baik.

f. Merusak karet atau lateks.

g. Tidak dapat dipakai sebagai bahan pembersih.

 Halogen

 Pengertian

Senyawa halogen. Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan


melepaskan ion halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat
menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik
(misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine).

 Kelebihan

Khlorin: tuberkulosidal, Yodium: pencuci dan desinfektan, tidak


meninggalkan warna, meninggalkan residu anti bakteri, yodium tinktur
bersifat tuberkulosidal

 Kekurangan
Khlorin : memutihkan bahan, korosi logam, tidak stabil di dalam air sadah, larutan
harus segar. Yodium: yodium tinktur menimbulkan warna dan iritasi kulit,
aktifitasnya hilang di dalam air sadah, korosif terhadap logam, menyebabkan
pengeringan kulit, sulit terbiodegradasi.

 Pencegahan Covid-19

Halogen bisa sebagai antiseptik maupun disinfektan, tergantung jenis zat


kimianya. Misalnya, Klorin dioksida untuk golongan Halogen. “Klorin ini bersifat
korosif. Biasanya digunakan sebagai disinfektan. 

 Fenol

 Pengertian

Fenol merupakan bahan antibakteri yang cukup kuat dalam konsentrasi 1-2%


dalam air, umumnya dikenal dengan lisol dan kreolin. Fenol dapat diperoleh
melalui distilasi produk minyak bumi tertentu. Fenol bersifat toksik, stabil,
tahan lama.

 Cara kerja

Mekanisme kerja senyawa ini adalah dengan penghancuran dinding sel dan


presipitasi (pengendapan) protein sel dari mikroorganisme sehingga terjadi
koagulasi dan kegagalan fungsi pada mikroorganisme tersebut.

 Kelebihan

Sifatnya yang stabil, persisten, dan ramah terhadap beberapa jenis material

 Kekurangan

Fenol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Bahan kimia ini bisa
membahayakan manusia jika terhirup, tertelan atau terpapar pada kulit, susah
terbiodegradasi, bersifat racun, dan korosif.

 Kegunaan
a. sebagai dalam proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta
dinding atau peralatan yang terbuat dari papan/kayu.

b. fenol dapat digunakan sebagai antiseptik jika konsentrasinya 0,2 persen


tetapi untuk menggunakannya sebagai disinfektan konsentrasi yang
dimilikinya harus 1 persen.

 Pencegahan Covid-19

Penggunaan golongan Fenol sebagai antiseptik maupun disinfektan


bergantung pada jenisnya. Misalnya, golongan yang digunakan adalah Lysol
seperti yang ada pada cairan pembersih lantai. Rise menyatakan jenis ini lebih
tepat digunakan sebagai desinfektan, dibandingkan antiseptik karena berfungsi
membunuh mikroorganisme pada permukaan.

 Garam Amonium Kuartener


 Pengertian

Amonium Kuartener  merupakan garam ammonium dengan substitusi gugus


alkil pada beberapa atau keseluruhan atom H dari ion NH4+nya[2]. Umumnya
yang digunakan adalah en:cetyl trimetil ammonium bromide (CTAB) atau
lauril dimetil benzyl klorida

 Kegunaan

Amonium kuartener dapat digunakan untuk mematikan bakteri gram positif,


tetapi kurang efektif terhadap bakteri gram negatif, kecuali bila ditambahkan
dengan sekuenstran (pengikat ion logam)

 Kelebihan

a. Ramah terhadap material, tidak merusak kulit, tidak beracun, tidak berbau
dan bersifat sebagai pengemulsi.
b. Senyawa ini mudah berpenetrasi, sehingga cocok diaplikasikan pada
permukaan berpori, sifatnya stabil, tidak korosif, memiliki umur simpan
panjang, mudah terdispersi, dan menghilangkan bau tidak sedap[2].

 Kelemahan

a. Hanya dapat terbiodegradasi sebagian.

b. Aktivitas disinfeksi lambat, mahal, dan menghasilkan residu

 Pencegahan Covid-19

Senyawa amonium kuartener dapat bekerja dengan efektif jika melalui


peningkatan alkalinitas melalui formulasi dengan detergen yang cocok
sehingga memperkuat aktivitas bakterisidal (aktivitas membunuh bakteri).

 Biquanida

 Contoh

√ Klorheksidin

Zat pada Klorheksidin sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) ataupun


Gram(-). Efektivitas Klorheksidin pada rongga mulut, disebabkan oleh
absorpasinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus

 Klorheksidin sangat efektif dalam proses desinfeksi Staphylococcus aureaus,


Escherichia coli, dan
Pseudomonas aeruginosa, tetapi kurang baik untuk membunuh beberapa
organisme gram negatif, spora, jamur terlebih virus serta sama sekali tidak bisa
membunuh Mycoplasma pulmonis.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk mencegah


terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman
penyakit. Bahan desinfektan digunakan untuk proses desinfeksi lantai, ruangan, peralatan dan
pakaian. Disinfektan yang ideal akan cepat menghancurkan bakteri, jamur, virus, dan
protozoa tanpa merusak benda yang terkena cairan tersebut. Meski mampu membunuh
mikroorganisme. Desinfektan akan membantu mencegah infeksi terhadap pasien yang berasal
dari peralatan maupun dari staf medis yang ada di rumah sakit dan juga membantu mencegah
tertularnya tenaga medis oleh penyakit pasien seperti dalam mencegah penularan Covid-19.
Namun dari ketujuh golongan desinfektan di atas ada beberapa desinfektan yang tidak
direkimendasikan dalam pencegahan Covid-19 karna memiliki efek samping bagi tubuh
seperti aldehid dan peroksida. alkohol membunuh kuman dengan cara menghancurkan agen
penyebab penyakit, atau patogen, dengan memecah protein, membelah sel menjadi beberapa
bagian atau mengacaukan metabolisme sel. Dibutuhkan sedikitnya 30 persen alkohol
sehingga mampu membunuh patogen. Efektivitasnya akan bertambah seiring meningkatnya
konsentrasi alkohol. Penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol membunuh
beragam bakteri dan virus ketika konsentrasinya melebihi 60 persen, dan ia bekerja jauh lebih
cepat ketika konsentrasinya meningkat. Tetapi keefektifan alkohol nampaknya melebihi
konsentrasi 90-95 persen.

DAFTAR PUSTAKA

http://chemistriyanto.blogspot.com/2011/08/mengenal-bahan-kimia-desinfektan.html?
m=1
http://riskyeka.web.ugm.ac.id/mengenal-desinfektan-dan-jenisnya/
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/03/konsep-desinfektan.html?m=1
https://beritabeta.com/info-sehat/waspada-penggunaan-disinfektan-berlebihan-ini-
bahaya-yang-ditimbulkan/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Disinfektan

Anda mungkin juga menyukai