DI SUSUN OLEH
NAMA : A.MARIA ULFA
NIM : PO0220219001
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya makalah ini
tidak akan selesai dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Farmakologi.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
iii
BAB I (PENDAHULUAN)
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Tujuan .................................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
BAB II (PEMBAHASAN)
1. Pengertian Desinfektan ................................................................................................
2
2. Golongan Desinfektan .................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desinfektan adalah agen antimikroba yang dirancang untuk menonaktifkan atau
menghancurkan mikroorganisme pada permukaan lembab. Bahan desinfektan dapat
digunakan untuk proses desinfeksi lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Disinfektan
yang ideal akan cepat menghancurkan bakteri, jamur, virus, dan protozoa tanpa
merusak benda yang terkena cairan tersebut. Meski mampu membunuh
mikroorganisme, namun tidak semua bisa mati hanya dengan desinfektan. Terkadang
penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses
sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua
bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Banyak
bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya
dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan
kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang
mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu
senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus-X; golongan fenol
dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan peroksida
dan golongan biguanida. Desinfektan sangat penting bagi rumah sakit dan klinik.
Desinfektan akan membantu mencegah infeksi terhadap pasien yang berasal dari
peralatan maupun dari staf medis yang ada di rumah sakit dan juga membantu
mencegah tertularnya tenaga medis oleh penyakit pasien seperti dalam mencegah
penularan Covid-19. Perlu diperhatikan bahwa desinfektan harus digunakan secara
tepat
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Desinfektan?
2. Jelaskan!
Golongan aldehid?
Golongan peroksida?
Golongan alkohol?
Golongan halogen?
Golongan fenol?
Golongan garam amonium kuartener?
Golongan biquanida?
3. Manakah dari ketujuh golongan yang paling cocok digunakan untuk desinfektan
pencegahan penularan virus corona?
C. Tujuan
Untuk mengetahui kegunaan dari masing-masing golongan
Untuk mengetahui golongan yang paling cocok dalam mencegah penularan covid-
19
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desinfektan
Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman
penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik
dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung
oleh desinfektan. Desinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu
membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.
Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga dibutuhkan
metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf.
B. Golongan Desinfektan
Aldehid
Pengertian
Aldehid adalah salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki gugus
karbonil yang berkaitan dengan atom hidrogen pada ujung rantai induknya.
Aldehid bersifat sporicidal dan fungisida. Sebagian dinonaktifkan oleh bahan
organik dan memiliki aktivitas residual yang sedikit. Golongan aldehid ini
bekerja dengan cara denaturasi dan umum digunakan dalam campuran air
dengan konsentrasi 0,5%. Daya aksi berada dalam kisaran jam, tetapi untuk
kasus formaldehid daya aksi akan semakin jelas dan kuat bila pelarut air
diganti dengan alkohol. Formaldehid pada konsentrasi di bawah 1,5% tidak
dapat membunuh ragi dan jamur, dan memiliki ambang batas konsentrasi kerja
pada 0,5 mL/m3 atau 0,5 mg/L. Larutan formaldehid dengan konsentrasi 37%
umum disebut formalin. Glutaraldehid memiliki daya aksi yang lebih efektif
dibanding formaldehid, sehingga lebih banyak dipilih dalam bidang virologi
dan tidak berpotensi karsinogenik. Ambang batas konsentrasi kerja
glutaraldehid adalah 0,1 mL/m3 atau 0,1 mg/L.
Keunggulan
Sifatnya yang stabil, persisten, dapat dibiodegradasi, dan cocok dengan
beberapa material peralatan.
Kerugian
Dapat mengakibatkan resistensi dari mikroorganisme, untuk formaldehid
diduga berpotensi bersifat karsinogen, berbahaya bagi kesehatan,
mengakibatkan iritasi pada sistem mukosa, aktivitas menurun dengan adanya
protein serta berisiko menimbulkan api dan ledakan.
Kegunaan
a. Aldehid aromatik (benzaldehida), sering digunakan sebagai
penyedap.
b. Formaldehid (formalin), digunakan untuk pengawetan mayat.
Membunuh mikroorganisme dalam ruangan, peralatan dan lantai.
c. Glutaraldehid, untuk membunuh virus.
Pencegahan Covid-19
Peroksida
Pengertian
Peroksida adalah kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal oksigen-
oksigen. Dalam arti lain, peroksida adalah larutan berair dari hidrogen
peroksida (HOOH atau H2O2), senyawa yang dijual
sebagai disinfektan atau pemutih ringan. Biasanya hidrogen peroksida yang
dijual secara komersial adalah larutan encer yang berisi sedikit stabilizer,
dalam botol kaca atau polietilena untuk menurunkan tingkat dekomposisi. 6%
(w/v)
Pembuatan hidrogen peroksida
a. Hidrogenasi dari anthroquinone
turunan dari 2-etil dari antrakuinon umumnya digunakan dalam proses. Sebuah
larutan dari 2-ethylanthraquinone dalam sistem pelarut campuran yang
mengandung hidrokarbon non-polar dan pelarut polar, dan suspensi dari nikel
atau katalis berbasis paladium pada dukungan solid, dihidrogenasi
menggunakan gas hidrogen pada suhu 320 K. Maka akan terjadi reduksi dari 2-
alkylanthraquinol. Katalis dihilangkan dengan filtrasi dan daur ulang.
b. Oksidasi anthraquinol
Larutan dari 2-ethylanthraquinol kemudian teroksidasi oleh udara menjadi
hidroperoksida, yang bereaksi dalam air untuk membentuk 2-
ethylanthraquinone dan menghasilkan larutan encer hidrogen peroksida.
c. Ekstraksi larutan hidrogen peroksida
Air ditambahkan untuk mengekstrak peroksida sebagai larutan air yang
mengandung 40% hidrogen peroksida. Lapisan pelarut organik didaur ulang ke
unit hidrogenasi untuk reaksi lebih lanjut.
d. Pemurnian dan pengkonsentrasian hidrogen peroksida
Larutan hidrogen peroksida yang mengandung air diperlakukan dengan pelarut
organik dan dengan pemompaan udara untuk menghapus residu kuinon dan
pelarut sehingga menghasilkan produk standar 40%. Beberapa penggunaan
hidrogen peroksida memerlukan produk konsentrasi yang lebih tinggi dari
kosentrasi yang dihasilkan, sehingga perlu konsentrasi vakum atau destilasi
untuk menaikan konsentrasi hingga 70%. Hidrogen peroksida dalam bentuk yang
paling murni sifatnya stabil. Namun, jika dibawa ke dalam kontak dengan
kontaminan tertentu (terutama logam berat) dapat terurai. Oleh karena itu,
stabilisator biasanya ditambahkan ke produk. Mereka bertindak dengan
pengompleksan dengan jejak ion logam transisi ini yang tidak akan mengkatalisis
dekomposisi hidrogen peroksida. Stabilisator khas adalah natrium stannate (IV)
(yang menghidrolisis untuk timah (IV) hidroksida) dan berbagai fosfat.
Kelebihan
Kekurangan
j. sifatnya yang tidak stabil, korosif, berisiko tinggi menimbulkan ledakan pada
konsentrasi di atas 15 %, serta perlu penanganan khusus dalam hal pengemasan
dan sistem distribusi/transpor.
k. Jika produk dengan kadar hidrogen peroksida tinggi tertelan, maka dapat
menyebabkan iritasi atau tukak lambung yang disertai gejala mual,
muntah, atau bahkan muntah darah (hematemesis).
l. Obat dengan kandungan hidrogen peroksida untuk mengobati luka dalam
atau luka bakar serius, karena dapat menyebabkan luka bakar semakin
meluas.
m. Jika terkena mata, maka dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan
pada mata. Jika konsentrasinya tinggi, cairan hidrogen peroksida bahkan
bisa menyebabkan kerusakan mata permanen. Segera bilas dengan air
bersih selama 15-30 menit bila hidrogen peroksida tidak sengaja mengenai
mata.
n. Hidrogen peroksida yang terhirup terlalu banyak dapat menyebabkan
iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas, hingga pembengkakan paru-
paru.
o. Keracunan hidrogen peroksida dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti
pusing, mual, sesak napas, sakit perut, dan luka di saluran cerna.
Pencegahan Covid-19
Alkohol
Pengertian
Cara kerja
Kelebihan
Halogen
Pengertian
Kelebihan
Kekurangan
Khlorin : memutihkan bahan, korosi logam, tidak stabil di dalam air sadah, larutan
harus segar. Yodium: yodium tinktur menimbulkan warna dan iritasi kulit,
aktifitasnya hilang di dalam air sadah, korosif terhadap logam, menyebabkan
pengeringan kulit, sulit terbiodegradasi.
Pencegahan Covid-19
Fenol
Pengertian
Cara kerja
Kelebihan
Sifatnya yang stabil, persisten, dan ramah terhadap beberapa jenis material
Kekurangan
Fenol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Bahan kimia ini bisa
membahayakan manusia jika terhirup, tertelan atau terpapar pada kulit, susah
terbiodegradasi, bersifat racun, dan korosif.
Kegunaan
a. sebagai dalam proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta
dinding atau peralatan yang terbuat dari papan/kayu.
Pencegahan Covid-19
Kegunaan
Kelebihan
a. Ramah terhadap material, tidak merusak kulit, tidak beracun, tidak berbau
dan bersifat sebagai pengemulsi.
b. Senyawa ini mudah berpenetrasi, sehingga cocok diaplikasikan pada
permukaan berpori, sifatnya stabil, tidak korosif, memiliki umur simpan
panjang, mudah terdispersi, dan menghilangkan bau tidak sedap[2].
Kelemahan
Pencegahan Covid-19
Biquanida
Contoh
√ Klorheksidin
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistriyanto.blogspot.com/2011/08/mengenal-bahan-kimia-desinfektan.html?
m=1
http://riskyeka.web.ugm.ac.id/mengenal-desinfektan-dan-jenisnya/
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/03/konsep-desinfektan.html?m=1
https://beritabeta.com/info-sehat/waspada-penggunaan-disinfektan-berlebihan-ini-
bahaya-yang-ditimbulkan/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Disinfektan