Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No.

1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177


Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR FENOLAT TOTAL


DAN LIKOPEN PADA BUAH TOMAT (Solanum Lycopersicum L)

Regina Andayani1*, Yovita Lisawati1, dan Maimunah2


1
Fakultas Farmasi, Universitas Andalas, Padang
2
STIFI Yayasan Perintis Padang

Abstract

Analytical method for the determination of antioxidant activity which were expressed as percentage of
inhibition, concentration of total phenolic and lycopene in tomatoes (Solanum lycopersicum L) by using
spectrophotometry UV-Visible had been done. The examination of antioxidant activity which performed on
tomato methanol extract with concentration 10 g/ml; 30 g/ml; 50 g/ml; 70 g/ml and 90 g/ml by using
radical of DPPH (2,2 difenil 1 pikrilhidrazil) method gave percentage of inhibition were : 18,0 %; 32,8 %;
60,8 %; 81,0 % and 92,5 % respectively. Concentration of phenolic total on fresh tomato was 1859,2 mg/kg
which was calculated as gallic acid equivalent while concentration of lycopene was 740 mg/kg.

Keywords : antioxidant, phenolic total, lycopere

Pendahuluan merekah, rasanya segar, manis agak kemasam-


masaman. Disamping warnanya yang merah
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak mempesona, ternyata tomat banyak mengandung
stabil dan sangat reaktif karena mengandung satu vitamin, mineral, zat besi, senyawa-senyawa
atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital fenolik dan karotenoid (Soehardi, S, 2004;
terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau Tugiyono, H, 2006).
molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan
molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan Jenis senyawa karotenoid pada tomat adalah
elektron. Reaksi ini akan berlangsung terus- likopen yang merupakan pigmen yang
menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan menyebabkan warna merah, senyawa ini dapat
akan menimbulkan berbagai penyakit seperti melindungi sel manusia dari nitrogen dioksida
kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta seperti asap rokok dan diesel. Likopen sebagai
penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu tubuh salah satu antioksidan kuat yang banyak ditemukan
memerlukan suatu substansi penting yaitu dalam sayuran dan buah mempunyai potensi yang
antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas tinggi dalam menghambat radikal bebas, yang dapat
tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu merusak sel dan radiasi sinar UV (Tugiyono, H,
penyakit (Kikuzaki, et al.,2002; Sibuea, 2003; and 2006; Hernani, dkk, 2005).
Halliwell, 2000).
Tomat juga mengandung senyawa-senyawa fenolat
Di dalam tubuh kita terdapat senyawa yang disebut seperti : kuersetin, naringenin, rutin dan asam
antioksidan yaitu senyawa yang dapat menetralkan klorogenat. Senyawa-senyawa fenolat, dapat
radikal bebas, seperti: enzim SOD (Superoksida menangkap radikal-radikal peroksida dan dapat
Dismutase), gluthatione, dan katalase. Antioksidan mengkelat logam besi yang mengkatalisa peroksida
juga dapat diperoleh dari asupan makanan yang lemak. Berdasarkan hal diatas maka dilakukan
banyak mengandung vitamin C, vitamin E dan penelitian ini, untuk menentukan kandungan fenol
betakaroten serta senyawa fenolik. Bahan pangan total, likopen dan aktivitas antioksidan total dari
yang dapat menjadi sumber antioksidan alami, buah tomat (Velioglo, YS, 1998)
seperti rempah-rempah, coklat, biji-bijian, buah-
buahan, sayur-sayuran seperti buah tomat, pepaya, Untuk menentukan kadar fenol total digunakan
jeruk dan sebagainya (Prakash, 2001; Frei B,1994; metoda Folin-Ciocalteu, dan sebagai pembanding
Trevor R, 1995) digunakan asam galat, sedangkan pada pengujian
aktivitas antioksidan dengan metoda serapan
Bagi masyarakat kita tomat sudah tidak asing lagi, radikal bebas DPPH, pembanding yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari tomat memegang adalah asam askorbat ( Vitamin C ).
peranan yang penting, terutama bagi ibu-ibu rumah
tangga. Mereka sering menggunakan tomat dalam Metode Penelitian
masakan selain dibuat bumbu masakan, juga enak
bila dimakan mentah. Warnanya yang merah Alat
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

Alat yang digunakan adalah : Blender, kertas saring Lapisan air untuk pemeriksaan : Flavonoid,
Whatman no. 1, cawan penguap, rotary evaporator, Fenolik & saponin.
timbangan digital, labu ukur, plat tetes, pipet ukur, Lapisan kloroform untuk pemeriksaan :
pipet mikro, spatel, aluminium foil, oven, desikator, Terpenoid, steroid & alkaloid.
erlemeyer, kaca arloji, vial, gelas ukur, corong
pisah, tabung reaksi, magnetik stirer, seperangkat
alat spektrofotometer UV Vis (shimadzu 265).
Pembuatan Kurva Kalibrasi Asam Galat dengan
Bahan Reagen Fenol Folin Ciocalteu (Waterhouse
Bahan yang digunakan antara lain : buah tomat, A,1999)
Aquabidest, metanol p.a (Merck), asam galat p.a Pembuatan larutan induk asam galat (5
(Merck), Reagen Folin Ciocalteu, natrium mg/ml)
karbonat p.a (Merck), 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil Timbang 0,25 g asam galat tambahkan 5 ml
(DPPH) p.a (Merck), heksan p.a (Merck), aseton etanol 96 % tambahkan aquabidest sampai 50
(Merck), etanol p.a (Merck), etanol 96%, vitamin ml, sehingga diperoleh konsentrasi 5 mg/ml.
C. Dari larutan induk dipipet 6, 8, 10, 12, 14 ml
Pembuatan Reagen dan diencerkan dengan aquabidest sampai
a. Pembuatan larutan induk asam galat ( 5 mg/ml volume 100 ml. sehingga dihasilkan dengan
) (Waterhouse, A, 1999) konsentrasi 300, 400, 500, 600, dan 700 mg/L
Ditimbang 0,25 g asam galat tambahkan 5 ml asam galat.
etanol 96 % tambahkan aquabidest sampai 50 Dari masing-masing konsentrasi diatas dipipet
ml. 0,2 ml tambah 15,8 ml aquabidest ditambah 1
ml Reagen Folin Ciocalteu kocok. Diamkan
b. Na2CO3 20 % (Waterhouse A,1999) selama 8 menit tambah 3 ml larutan Na2CO3
Ditimbang 5 g Na2CO3 dan tambahkan 20 ml kocok homogen. Diamkan selama 2 jam pada
aquabidest lalu didihkan kemudian diamkan suhu kamar. Ukur serapan pada panjang
selama 24 jam, saring dan encerkan dengan gelombang serapan maksimum 765 nm, lalu
aquabidest sampai 25 ml. buat kurva kalibrasinya hubungan antara
c. Larutan DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) konsentrasi asam galat (mg/L) dengan
(Molyneux, P., 2004) absorban.
Ditimbang sebanyak 1,97 mg DPPH dan Penentuan Kandungan Fenol Total dengan Metoda
dilarutkan dengan metanol di dalam labu Folin Ciocalteu (Orak, H.H, 2006)
sampai 100 ml sehingga diperoleh larutan Ditimbang 0,3 gram ekstrak kemudian
dengan konsentrasi 50 M. dilarutkan sampai 10 ml dengan metanol : air
(1 : 1). Dipipet 0,2 ml larutan ekstrak dan
Pengambilan sampel tambahkan 15,8 ml aquabidest tambahkan 1 ml
Sampel yang digunakan adalah buah tomat, reagen Folin Ciocalteu kocok. Diamkan
yang diambil di daerah Batu Plano Padang selama 8 menit kemudian tambahkan 3 ml
Panjang. Na2CO3 20 % kedalam campuran, diamkan
larutan selama 2 jam pada suhu kamar. Ukur
Penyiapan Sampel serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis
Ditiimbang 250 g tomat segar di blender pada panjang gelombang serapan maksimum
selama 3 menit kemudian dimaserasi dengan 765 nm yang akan memberikan komplek biru.
250 ml metanol selama 15 menit, sambil Lakukan 3 kali pengulangan sehingga kadar
dikocok. Dilakukan 3 kali pengulangan fenol yang diperoleh hasilnya didapat sebagai
kemudian saring dengan menggunakan kertas mg ekuivalen asam galat/g sampel segar.
saring whatman no 1, gabungkan filtrat. Filtrat
dipekatkan dengan menggunakan rotary Penentuan Panjang Gelombang Serapan
evaporator, sehingga diperoleh ekstrak yang Maksimum DPPH (Okawa, M., 2001)
dapat dituang. (Berat ekstrak total = 7,65 Pipet sebanyak 3,8 ml larutan DPPH 50 M
gram). dan tambahkan dengan 0,2 ml metanol. Setelah
dibiarkan selama 30 menit ditempat gelap
Pemeriksaan Kandungan Kimia Ekstrak Buah serapan larutan diukur dengan
Tomat (Harborne, J.B, 1987) spektrofotometer UV-Vis pada panjang
Ditimbang 0,5 gram ekstrak tambahkan gelombang 400 - 800 nm.
kloroform : air suling (1 : 1) 5 ml masing-
masingnya kocok dalam tabung reaksi biarkan Pemeriksaan Aktivitas Antioksidan (Hanani, E,
sejenak hingga terbentuk dua lapisan. 2005; Okawa,M ,2001)
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

Ditimbang ekstrak sebanyak 10 mg, kemudian Masing-masing konsentrasi sampel dihitung


larutkan dengan 10 ml metanol dalam labu nilai IC 50 dengan menggunakan rumus
ukur ad 10 ml, maka didapatkan konsentrasi 1 persamaan regresi linier.
mg/ml. Kemudian lakukan pengenceran
dengan menambahkan metanol sehingga b. Kadar likopen
diperoleh sampel dengan konsentrasi (10, 30,
50, 70, 90 g/ml) Untuk penentuan aktivitas C= 1%
antioksidan masing-masing konsentrasi dipipet 1cm xb
sebanyak 0,2 ml larutan sampel dengan pipet Keterangan : C = konsentrasi ( g/100 ml )
mikro dan masukan ke dalam vial, kemudian A = absorban
tambahkan 3,8 ml larutan DPPH 50 M. b = tebal kuvet ( cm )
Campuran dihomogenkan dan dibiarkan E 11%cm = 3,450
selama 30 menit ditempat gelap, serapan
diukur dengan spektrofotometer UV - Vis pada
panjang gelombang 515 nm. Sebagai Hasil dan Pembahasan
pembanding digunakan asam askorbat
(konsentrasi 2,3,4,5,6 g/ml) dengan perlakuan Metoda ekstraksi yang digunakan adalah maserasi
yang sama dengan sampel uji. karena cara ini merupakan metoda yang mudah
dilakukan dan menggunakan alat-alat sederhana
Penentuan Kadar Likopen (Sharma SK, 1996) cukup dengan merendam sampel dalam pelarut,
Tomat segar dihaluskan dengan blender pelarut yang digunakan adalah metanol karena
kemudian ditimbang 5 gram, masukkan ke pelarut ini dapat melarutkan hampir semua senyawa
dalam Erlenmeyer bertutup yang dilapisi organik yang ada pada sampel, baik senyawa polar
dengan kertas aluminium foil pada bagian luar maupun non polar. Metanol mudah menguap
& terlindungi dari cahaya tambahkan 50 ml sehingga mudah dibebaskan dari ekstrak, sebagai
larutan (heksana : aseton : etanol = 2 : 1 : 1) v/v, tambahan metanol cendrung lebih murah
dikocok selama 30 menit dengan magnetik dibandingkan dengan pelarut organik yang lain.
stirer, pindahkan ke corong pisah kemudian Semua filtrat yang diperoleh dari hasil ekstraksi
tambahkan 10 ml aquabidest kemudian diuapkan menggunakan rotary evaporator sehingga
dikocok lagi selama 15 menit. Pisahkan lapisan diperoleh ekstrak kental sebanyak 7,65 gram dari
polar dan lapisan non polar, ambil semua 250 gram tomat segar.
lapisan atas (non polar) masukkan dalam labu
ukur 100 ml tambahkan pelarut organik sampai Metoda yang digunakan dalam pengujian aktivitas
tanda batas. Tentukan kadar likopen total dari antioksidan adalah metoda serapan radikal DPPH
lapisan non polar (bagian atas) dengan karena merupakan metoda yang sederhana, mudah,
spektrofotometer UV Vis pada panjang dan menggunakan sampel dalam jumlah yang
gelombang maksimum 471 nm. Tentukan sedikit dengan waktu yang singkat (Hanani,
1% E,2005). Pengukuran aktivitas antioksidan sampel
konsentrasi likopen dimana E 1 cm = 3,450 dilakukan pada panjang gelombang 515 nm yang
Pengolahan Data merupakan panjang gelombang maksimum DPPH,
Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh dengan konsentrasi DPPH 50 M. Adanya aktivitas
besarnya hambatan serapan radikal DPPH antioksidan dari sampel mengakibatkan perubahan
melalui perhitungan persentase inhibisi serapan warna pada larutan DPPH dalam metanol yang
DPPH dengan menggunakan rumus : semula berwarna violet pekat menjadi kuning pucat
(Permana, D.,2003)
AbsKontrol AbsSampel
% Inhibisi = x100% Aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol buah
AbsKontrol
tomat ini dinyatakan dalam persentase inhibisinya
Ket : terhadap radikal DPPH. Persentase inhibisi ini
Abs kontrol : Serapan radikal DPPH 50 M pada didapatkan dari perbedaan serapan antara absorban
panjang gelombang 515 nm. DPPH dengan absorban sampel yang diukur dengan
Abs Sampel : Serapan sampel dalam radikal DPPH spektrofotometer UV-Vis.
50 M pada panjang gelombang 515
nm. Besarnya aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai
IC 50, yaitu konsentrasi larutan sampel yang
a. Nilai IC 50 dibutuhkan untuk menghambat 50 % radikal bebas
DPPH. Uji aktivitas antioksidan menggunakan
metode DPPH terhadap ekstrak metanol pada
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

konsentrasi 10, 30, 50, 70 dan 90 g/ml, diperoleh


IC 50 sebesar 44,06 g/ml lebih besar dari vitamin Konsentrasi larutan sampel dapat ditentukan
C yaitu 3,63 g/ml. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan kurva kalibrasi dengan cara
ekstrak dan vitamin C mempunyai aktivitas mengukur absorban sampel kemudian kadar fenolat
antioksidan yang kuat karena mempunyai IC 50 total dalam tomat dihitung dengan menggunakan
kurang dari 200 g/ml (Blouis, M S, 1958). persamaan regresi linear. Kandungan fenolat total
Pengujian aktivitas antioksidan pada berbagai dalam ekstrak metanol buah tomat adalah 1859,2
konsentrasi ternyata pada konsentrasi yang tertinggi mg/kg sampel segar (Tabel 2).
menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih
tinggi tetapi apabila dibandingkan dengan vitamin Data-data yang didapat ini sudah termasuk akurat
C, sampel mempunyai aktivitas antioksidan yang dan teliti dimana dapat dilihat dari nilai indeks
lebih rendah. Hasil pengujian dapat dilihat dalam batas deteksi dan batas kuantisasi, seperti halnya
Tabel 3, gambar3 dan gambar 4. pada penentuan kadar fenolat total yang didapat
dalam ekstrak adalah 546,836 mg/L sedangkan
Dari sejumlah penelitian pada tanaman obat batas kuantisasi adalah 79,91876394 mg/L, maka
dilaporkan bahwa banyak tanaman obat yang dapat dilihat bahwa kadar fenolat total melebihi
mengandung antioksidan dalam jumlah besar. Efek nilai batas kuantisasi. Dimana batas kuantisasi
antioksidan terutama disebabkan karena adanya merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel
senyawa fenol seperti flavonoid, asam fenolat. yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan
Biasanya senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas seksama (Miller, J.C, 1993; Ibrahim,S, )
antioksidan adalah senyawa fenol yang mempunyai
gugus hidroksi yang tersubstitusi pada posisi ortho Pada Gambar 5 adalah hasil spektrum serapan
dan para terhadap gugus OH dan OR. Setelah likopen dalam pelarut (heksana : etanol : aseton = 2
dilakukan pemeriksaan kandungan kimia ternyata : 1 : 1 ) v/v; max = 471 nm dan serapan = 0,542.
tomat mengandung fenolat dan flavonoid, maka Oleh karena likopen adalah salah satu antioksidan
dilanjutkan dengan penentuan kandungan fenolat yang kuat yang terdapat pada buah tomat maka
total. dapat menghambat radikal bebas yang merusal sel.
Dimana kadar likopen total dari lapisan non polar
Pada penentuan kadar senyawa fenolat total (bagian atas) diukur dengan spektrofotometer UV-
digunakan asam galat sebagai larutan standar. Vis pada panjang gelombang maksimum 471 nm
Serapan maksimum asam galat diperoleh pada sehingga diperoleh kadar likopen sebesar 740
panjang gelombang 765 nm. Sebelum dilakukan mg/kg tomat segar.
pemeriksaan kadar fenolat total, terlebih dahulu
dibuat kurva kalibrasi larutan standar asam galat Tabel I. Hasil pengukuran absorban larutan standar
dengan konsentrasi 300; 400; 500; 600; 700 mg/L. asam galat pada
Pembuatan kurva kalibrasi ini berguna untuk
membantu menentukan kadar fenol dalam sampel panjang gelombang 765 nm dengan
melalui persamaan regresi dari kurva kalibrasi. Dari spektrofotometer UV-Vis
pemeriksaan larutan standar asam galat didapat
kurva kalibrasi dengan persamaan regresi Y = No Konsentrasi Absorban
0,0385 + 0,000771x dan harga koefesien korelasi (mg/L)
(r) yaitu 0,9990; simpangan baku (SB) =0,0062 ; 1 300 0,267
batas deteksi (BD) = 23,9756 mg/L; dan batas 2 400 0,355
kuantisasi =79,9188 mg/L. Nilai r yang mendekati 3 500 0,418
1 membuktikan bahwa persamaan regresi tersebut 4 600 0,500
adalah linier dan simpangan baku yang kecil 5 700 0,580
menunjukkan ketepatan yang cukup tinggi. Tabel
dan kurva kalibrasi asam galat dapat dilihat pada
Tabel 1, dan Gambar 1.
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

0.7

0.6

0.5

Absorban
0.4

0.3

0.2 Y = 0,0385 + 0,000771x


r = 0,9990
0.1

0
0 200 400 600 800
Konsentrasi mg/L
Gambar 1: Kurva kalibrasi asam galat dalam reagen folin-Ciocalteu pada panjang gelombang 765 nm

Tabel 2. Penentuan kadar fenolat total dalam sampel menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada
panjang gelombang 765 nm
Kadar fenolat
C
Pengulangan A C (mg/L) (mg/kg) SD KV (%)
(mg/L)
Sampel segar
1. 0,451 1. 535,019
I 2. 0,453 2. 538,613 535,884 1822,1 1,408 0,418
3. 0,451 3. 535,019
1. 0,434 1. 512,970
II 2. 0,436 2. 515,564 509,511 1732,3 7,840 1,637
3. 0,424 3. 500
1. 0,498 1. 595,979
III 2. 0,496 2. 593,385 595,114 2023,3 1,497 0,252
3. 0,498 3. 595,979
546,836 1859,2
X
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

Gambar 2. Spektrum serapan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) 50 M dalam metanol, max = 515 nm, dan
serapan =0,411

Tabel 3. Aktivitas antioksidan ekstrak metanol tomat dan vitamin C menggunakan metoda DPPH

Konsentrasi % IC50
Pembanding A
(g/ml) Inhibisi (g/ml)
10 0,337 18,0
30 0,276 32,8
Tomat 50 0,161 60,8 44,06
70 0,078 81,0
90 0,031 92,5
2 0,312 24,09
3 0,235 42,82 3,63

Vitamin C 4 0,189 54,01


5 0,123 70,07
6 0,065 84,18

120
100 IC50 = 44,06 (g/ml)
% Inhibisi

80
60
40 Y = 4,2292+1,0389x
20
r = 0,9924
0
0 20 40 60 80 100
Konsentrasi Ekstrak (g/ml)

Gambar 3. Kurva aktivitas antioksidan ekstrak metanol buah tomat


Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

90
80
70

% In h ib is i
60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Konsentrasi vitamin C (g/ml)

Gambar 4. Kurva aktivitas antioksidan vitamin C

Gambar 5. Spektrum serapan likopen dalam pelarut (heksana : etanol : aseton =


2 : 1 : 1 ) v/v; max = 471 nm, serapan = 0,542
Tabel 4. Hasil pengukuran absorban dan kadar likopen dalam sampel menggunakan spektrofotometri
UV-Vis pada panjang gelombang 471 nm

A3
Pengulangan A1 A2 A SD
1 0,252 0,253 0,253 0,253 0,00071
2 0,257 0,253 0,253 0,254 0,00235
3 0,257 0,254 0,253 0,255 0,00212
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

X 0,254 0,00173

Perhitungan kadar Likopen :


A
C= 1%
E 1cm xb

Keterangan :
C = konsentrasi (g/ 100 ml), A = Absorban, b = Tebal kuvet (cm)
1%
E1cm = 3,450
Dimana :
1%
A = 0,254, b = 1 cm dan E1cm = 3,450
0,254
C=
3,450 x1cm

= 0,074%

= 0,00074 g/g sampel segar


= 740 mg/kg sampel segar
= 740 + 0,00173 mg/kg sampel segar

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ekstrak metanol buah tomat mempunyai kemampuan meredam radikal bebas DPPH
2. Kemampuan meredam radikal bebas DPPH ekstrak metanol buah tomat, lebih kecil dari pada kemampuan
vitamin C.
3. Nilai IC 50 dari ekstrak metanol buah tomat adalah 44,06 g/ml lebih besar dari vitamin C yaitu 3,63 g/ml.
4. Kadar fenolat total yang terdapat pada tomat segar adalah setara dengan asam galat 1859,2 mg/kg tomat
segar dan kadar likopen 740 mg/kg tomat segar.

DAFTAR PUSTAKA

Blouis, M. S., 1958, Antioxidant Determinations By The Use Of a Stable Free Radical, Nature, 1199-1200.

Frei, Blaz, 1994, Natural Antioxidant in Human Health and Disease, Academic, Press, Sandiego California.

Halliwell, B and Gutteridge, J.M.C., 2000, Free Radical in Biology and Medicine, Oxford University Press, New
York.

Hanani, E, 2005, Hanani, E, A. Munim, R. Sekarini, Identifikasi Senyawa Antioksidan Dalam Spons
Callyspongia SP Dari Kepulauan Seribu, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol II, No 3 (2005). Page 127-
133.

Harborne, J.B, 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, Diterjemahkan Oleh
Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung.
Hernani, dkk, 2005, Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Jakarta.

Ibrahim, S., 1997, Penggunaan Statistika dalam Validasi Metode Analitik dan Penerapannya, dalam Prosiding
Temu Ilmiah Nasional Bidang Farmasi, ITB, Bandung.

Kikuzaki, H., Hisamoto, M., Hirose,K., Akiyama, K., and Taniguchi, H., 2002; Antioxidants Properties of
Ferulic Acid and Its Related Compound, J.Agric.Food Chem, 50:2161-2168.
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003

Miller, J.C, and J.N. Miller, 1993, Statistics for Analytical Chemistry, 3rd ed., Ellis Horwood PTR Prentice Hall,
New York.

Molyneux, P., 2004 The Use Of The Stable Free Radical Diphenyl Picrylhydrazyl (DPPH) For Estimating
Antioxidant Activity, J. Sci. Technol., 26 (2), 211-219.

Okawa, M., J. Kinjo, T. Nohara and M.ono, 2001, Modification Method DPPH (2-2-difenil-1-pikrilhidrazil)
Radical Scavenging Activity Of Flavonoids Obtained From Some Medicinal Plants. Biol. Pharm.
Bull., 24 (10), 1202-

Orak, H.H, 2006, Total Antioxidant Activities, Phenolics, Anthocyanins, Polyphenoloxidase Activities In Red
Grape Varieties, Electronic Journal of Polish Agricultural University Food Science and Technology,
Volume 9, Issu 118 htm.

Permana, D.,N. Hj. Lajis, Faridah Abas, A. Ghafar othman, Rohaya Ahmad, Mariko Kitajama, Hiromitsu
Takayama, Nario Aimi, Cl, 2003, Antioksidative Constituents Of Hedotis Diffusa Wild ., Natural
Product Sciences, 9(1), 7-9.

Prakash, A., 2001, Antioxidant Activity Medallion Laboratories : Analithycal Progres Vol 19 No : 2. 1 4.

Sharma SK, 1996, Sharma SK and Le Maguer M, Lycopene in Tomatoes and Tomato Pulp Fractions, Ital J
Food Sci 2 : 107 113.

Sibuea, P., 2003, Antioksidan Senyawa Ajaib Penangkal Penuaan Dini, Sinar Harapan, Yogyakarta

Soehardi, S, 2004; Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan, ITB, Bandung.

Trevor R, 1995, Kandungan Organik Tumbuhan, ed.6, diterjemahkan oleh Kosasih, Padmawinata, ITB,
Bandung.

Tugiyono, H, 2006, Bertanam Tomat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Velioglo, YS, Mazza.G, Gao. L and Oomah, B.D, 1998, Antioxidant Activity and Total Phenolics in Selected
Fruits, Vegetables and Grain Product, J. Aqric. Food Chem, 46:4113 4117

Waterhouse, A, 1999, Folin - Ciocalteau Micro Method For Total Phenol In Wine, Department Of Viticulture &
Enology University Of California, Davis, 152-178.

Anda mungkin juga menyukai