PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara menguji larutan
standar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. HCl
Asam klorida (HCl) adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl).
asam kuat merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga
digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida (HCl) harus ditangani dengan
wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik yang berarti dapat berdisosiasi
melepaskan satu H+ hanya sekali (Sastrojamidjojo, 2015).
Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air membentuk
ion hidronium (H3O+). Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida (Cl−). Asam
klorida (HCl) oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam klorida (Cl-
), seperti natrium klorida (NaCl). Asam klorida (HCl) adalah asam kuat karena
berdisosiasi penuh dalam air. HCl dibentuk oleh ikatan kovalen antara ion hidrogen
dan klorida. Asam klorida memiliki banyak kegunaan komersial, termasuk
penggunaan dalam produksi obat-obatan (Sastrojamidjojo, 2015).
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk mengetahui konsentrasi larutan yang sebenarnya perlu dilakukan
standarisasi.
2. Standarisasi biasanya dilakukan dengan titrasi.
3. Pada titrasi indikator yang digunakan adalah penolftalein atau PP 1 %.
4. Indikator PP akan berwarna bening apabila suasana asam, dan berwarna pink
apabila suasana basa.
5 Konsentrasi larutan pada proses standarisasi dapat diketahui dengan
menggunakan rumus V1 N1 = V2 N2.
DAFTAR PUSTAKA