PEMBUATAN LARUTAN
OLEH
STAMBUK : A1L119015
KELOMPOK : II (DUA)
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
campuran zat pada prosesnya. Pada umumnya, reaksi kimia berlangsung antara
dua campuran zat, bukan antara zat murni. saat ini, begitu banyak reaksi kimia
yang kita kenali, baik itu hasil dari laboratorium maupun yang terjadi secara
alami.
mikro hingga skala makro titik di alam, umumnya reaksi kimia berlangsung di
dalam larutan air. termasuk Bagaimana makhluk hidup menyerap mineral vitamin
dan makanan dalam bentuk larutan titik larutan biasanya terdiri atas dua zat atau
homogen karena umumnya memiliki ukuran partikel yang begitu kecil sehingga
memiliki komposisi yang begitu seragam dan sulit untuk dibedakan antar
komponennya.
pelarut dan zat terlarut. pelarut biasanya disebut solvent dan zat terlarut biasanya
disebut solute. Zat pelarut adalah zat yang memiliki jumlah terbanyak sedangkan
menyatakan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Pada
umumnya, konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang banyak maka
disebut larutan yang konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang pekat.
Sebaliknya jika zat terlarutnya sedikit, maka disebut larutan yang konsentrasinya
Oleh karena itu praktikum kali ini dilaksanakan agar kita dapat membuat
1.2.2 Untuk membuat larutan HCl dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 500 mL
diinginkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Larutan
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat. Yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat
dibedakan lagi secara fisik satu sama lain. Campuran homogeny adalah campuran
yang mempunyai sifat dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan bagian
yang lainnya dan membentuk satu fasa (satu wujud) (Mawarnis.,E.R. 2021).
Zat terlarut (solute) merupakan zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas,
sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan
jumlah zat terlarut yang paling menentukan sifat larutan. Pada pembuatan sirup
jumlah gula lebih banyak dari jumlah air tetapi air tetap dikatakan sebagai pelarut
disebut sebagai zat terlarut karna tidak dapat mempertahankan sifat fisik. Untuk
menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah
kg pelarut.
menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter lerutan, atau jumlah
dilakukan dengan cara menambah air murni (aquades) ke dalam larutan sehingga
dengan dua tahapan yaitu menambahkan larutan perak nitrat dengan beberapa
tetes NaOH sesuai reaksi hingga terbentuk perak oksida (Ag2O) yang bersifat
Larutan asam klorida (HCl) adalah cairan kimia yang sangat korosif,
berbau menyengat dan sangat iritatif dan beracun, larutan HCl termasuk bahan
kimia berbahaya atau B3. Asam klorida merupakan larutan gas hidrogen klorida
(HCl) dalam air. Warnanya bervariasi dan tidak berwarna hingga kuning
muda.perbedaan warna ini tergantung pada kemurniannya. Uap larutan asam yang
sangat pekat dapat menyebabkan iritasi pada mata, sedangkan kontak secara
langsung dapat menyebabkan luka pada mata dan dapat mengakibatkan kebutaan.
Jika kontak dengan kulit akan menyebabkan terbakar (Yutida, M., dkk. 2013).
Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral anorganik yang kuat. Zat
ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak
kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Asam sulfat
murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh
karena sifat higroskopis. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat
pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk
keperluan seperti kegunaan laboratorium, asam baterai, sam bilik asam pupuk,
asam menara tau asam pekat. Mutu teknis (H 2SO4) tidaklah murni dan sering kali
berwarna. Mutu murni asam sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan zat
Asam sulfat memiliki ciri-ciri antara lain cair, bening, dan tidak berbau.
Karena asam sulfat merupakan produk industry yang memiliki banyak kegunaan
maka asam sulfat sering digunakan dalam berbagai proses pelarut, pereaksi,
HCl,dan H2SO4” yang dilaksanakan selasa, 24 April 2022 pada pukul 13.30
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu gelas kimia 50mL, filler, pipet volume, pipet
tetes, spatula, labu ukur 500mL, batang pengaduk, botol ssemprot, timbangan, dan
botol gelap.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu 1 gram AgNO 3, 3
gram kristal NaOH, sebanyak 22,25 mL larutan HCl pekat, sebanyak 26,77 mL
Setelah larut, kemudian dimasukkan kedalam botol kaca gelap dan diberi label
dimasukkan kedalam botol kaca gelap dan diberi label Larutan HCl 0,5 M.
dimasukkan kedalam botol kaca gelap dan diberi label Larutan H2SO4 1 M
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
n
M=
V
n
1 M=
0,5 L
n = 1 M . 0,5 mL
n = 0,5 mol
gr = n x Mr
gr = 0,5 x 98
gr = 49 gram
gr H 2 SO 4
V =
massa jenis H 2 SO 4
49 gram
V =
1,83 gr /mL
V = 26,77 mL
4.3 Pembahasan
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Dalam
menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut). Dalam pembuatan larutan
baik cair maupun padat, harus mengetahui massa, molaritas, dan Normalitas.
mencampurkan dengan volume yang sama larutan AgNO3 yang dilarutkan dalam
air. Campuran ini akan menghasilkan warna yang keruh karena padatan AgNO3
tidak mudah larut dalam air sehingga masih terdapat endapan dari AgNO3.
reagen. Hasil campuran menghasilkan pereaksi tollens tak berwarna atau jernih.
dengan aquadest. HCl atau asam klorida merupakan asam kuat sehinnga cairan
HCl ini disimpan dilemari asam. Dalam larutan asam klorida H + bergabung
dengan molekul air membentuk ion hidronium. Ion yang terbentuk adalah ion
klorida, Cl- . Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam
klorida.
H2SO4 pekat. Cairan tersebut merupakan latutan asam kuat sehingga larutan
H2SO4 diletakan dilemari asam. Larutan asam sulfat (H2SO4) memiliki warna yang
bening dan berbau. Ketika mencampurkan asam sulfat dan air, haruslah air
terlebih dahulu dimasukan kedalam labu takar kemudian asam sulfat.hal ini
dikarenakan air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan
asam sulfat pekat, campuran tersebut akan mendidih dan bereaksi keras sehingga
tersebut dikocok dengan sesekali dilepas penutupnya agar uap panas dapat
menggunakan larutan yang telah dibuat. Dalam membuat larutan pula harus
pengocokan yang baik agar larutan yang dibuat larut hingga menjadi satu larutan
(homogeny).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Dalam
menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut). Dalam pembuatan larutan
baik cair maupun padat, harus mengetahui massa, molaritas, dan Normalitas.
5.2 Saran
Arita, S., Sari, R.P., dan Liony. I. 2015. Purifikasi Limbah Spent Acid dengan
Proses Adsorpsi Menggunakan Zeolit dan Bentonit. Jurnal Teknik Kimia.
Vol. 4 (21).
Listyorini, R., Murtiono, E. S., dan Agustin, R.S. 2018. Pengaruh Konsentrasi
Asam Sulfat dan Lama Perendaman Terhadap Kuat Lentur Kayu Kelapa
Implementasi pada Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan Abstrak. IJCEE.
Vol 4 (1).