Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN LARUTAN

(Pereaksi Tollens, HCl,dan H2SO4)

OLEH

NAMA : WA ODE SAPUTRY NINGRAT

STAMBUK : A1L119015

KELOMPOK : II (DUA)

FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh Asisten Pembimbing

dengan percobaan mengenai pembuatan larutan (Pereaksi Tollens, HCl,dan

H2SO4) yang dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Minggu 24 April 2021

Waktu : 13:30 WITA- selesai

Tempat : Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Unversitas Halu Oleo, Kendari.

Kendari, April 2022


Menyetujui,
Asisten Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua kehidupan yang terdapat di bumi ini semua pasti membutuhkan

campuran zat pada prosesnya. Pada umumnya, reaksi kimia berlangsung antara

dua campuran zat, bukan antara zat murni. saat ini, begitu banyak reaksi kimia

yang kita kenali, baik itu hasil dari laboratorium maupun yang terjadi secara

alami.

Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, dari skala

mikro hingga skala makro titik di alam, umumnya reaksi kimia berlangsung di

dalam larutan air. termasuk Bagaimana makhluk hidup menyerap mineral vitamin

dan makanan dalam bentuk larutan titik larutan biasanya terdiri atas dua zat atau

lebih yang bercampur dan bersifat homogen. Larutan merupakan campuran

homogen karena umumnya memiliki ukuran partikel yang begitu kecil sehingga

memiliki komposisi yang begitu seragam dan sulit untuk dibedakan antar

komponennya.

Larutan terdiri atas dua komponen. Komponen-komponen tersebut yaitu

pelarut dan zat terlarut. pelarut biasanya disebut solvent dan zat terlarut biasanya

disebut solute. Zat pelarut adalah zat yang memiliki jumlah terbanyak sedangkan

zat terlarut memiliki jumlah yang lebih sedikit.

Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat dalam larutan. Konsentrasi

menyatakan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Pada
umumnya, konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang banyak maka

disebut larutan yang konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang pekat.

Sebaliknya jika zat terlarutnya sedikit, maka disebut larutan yang konsentrasinya

rendah dan disebut pula larutan yang encer.

Oleh karena itu praktikum kali ini dilaksanakan agar kita dapat membuat

berbagai macam larutan baik padatan maupun cairan.

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1 Untuk membuat larutan Pereaksi Tollens

1.2.2 Untuk membuat larutan HCl dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 500 mL

1.2.3 Untuk membuat larutan H2SO4 dengan konsentrasi 1 M sebanyak 500 mL

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip pada praktikum ini adalah prinsip pelarutan dan pengenceran

sehingga dapat menentukan jumlah volume dengan konsentrasi larutan yang

diinginkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Larutan

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih

zat. Yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat

dibedakan lagi secara fisik satu sama lain. Campuran homogeny adalah campuran

yang mempunyai sifat dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan bagian

yang lainnya dan membentuk satu fasa (satu wujud) (Mawarnis.,E.R. 2021).

2.2 Zat Terlarut

Zat terlarut (solute) merupakan zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas,

sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan

sebagai pelarut apabila memiliki komposisi yang lebih banyak dibandingkan

jumlah zat terlarut yang paling menentukan sifat larutan. Pada pembuatan sirup

jumlah gula lebih banyak dari jumlah air tetapi air tetap dikatakan sebagai pelarut

karena dapat mempertahankan keadaan fisiknya sedangkan gula atau sukrosa

disebut sebagai zat terlarut karna tidak dapat mempertahankan sifat fisik. Untuk

menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah

konsentrasi. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menyatakan

konsentrasi zat terlarut di dalam larutan yaitu antara lain :

1. Persen massa merupakan pebandingan antara masa komponen dan massa

campuran dikali 100%.


2. Persen Volume, dimana konsentrasi suatu larutan dari dua cairan

dinyatakan sebagai presentasi volume (contoh minuman beraklkohol).

3. Molalitas dimana Kemolalan menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1

kg pelarut.

4. Molaritas atau kemolaran adalah salah satu cara untuk menyatakan

konsentrasi (kepekatan) larutan yang dinyatakan sebagai M. Kemolaran

menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter lerutan, atau jumlah

mmol zat terlarut dalam ml larutan

Molaritas atau kemolaran dapat diturunkan melalui proses pengenceran

dengan konsekuensi akan terjadi perubahan volume larutan. Proses pengenceran

dilakukan dengan cara menambah air murni (aquades) ke dalam larutan sehingga

didapat kemolaran yang diinginkan (Wulandari, 2018).

2.2 Pereaksi Tollens

Pereaski Tollens merupakan oksidator lemah terdiri dari larutan perak

nitrat (AgNO3) dalam ammonia (NH3).Pembuatan reagen tollens dilakukan

dengan dua tahapan yaitu menambahkan larutan perak nitrat dengan beberapa

tetes NaOH sesuai reaksi hingga terbentuk perak oksida (Ag2O) yang bersifat

tidak larut dan berwarna cokelat keruh (Indriani, 2021).

2.3 HCl (Asam Klorida)

Larutan asam klorida (HCl) adalah cairan kimia yang sangat korosif,

berbau menyengat dan sangat iritatif dan beracun, larutan HCl termasuk bahan

kimia berbahaya atau B3. Asam klorida merupakan larutan gas hidrogen klorida
(HCl) dalam air. Warnanya bervariasi dan tidak berwarna hingga kuning

muda.perbedaan warna ini tergantung pada kemurniannya. Uap larutan asam yang

sangat pekat dapat menyebabkan iritasi pada mata, sedangkan kontak secara

langsung dapat menyebabkan luka pada mata dan dapat mengakibatkan kebutaan.

Jika kontak dengan kulit akan menyebabkan terbakar (Yutida, M., dkk. 2013).

2.4 Asam Sulfat (H2SO4)

Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral anorganik yang kuat. Zat

ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak

kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Asam sulfat

murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh

karena sifat higroskopis. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat

pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk

keperluan seperti kegunaan laboratorium, asam baterai, sam bilik asam pupuk,

asam menara tau asam pekat. Mutu teknis (H 2SO4) tidaklah murni dan sering kali

berwarna. Mutu murni asam sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan zat

berwarna. (Arita, dkk. 2015).

Asam sulfat memiliki ciri-ciri antara lain cair, bening, dan tidak berbau.

Karena asam sulfat merupakan produk industry yang memiliki banyak kegunaan

maka asam sulfat sering digunakan dalam berbagai proses pelarut, pereaksi,

suasana asam, pengawetan (satunya pengawetan kayu) dan lain sebagainya

(Listyorini, dkk. 2018).


BAB III
METODE PRATIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Biokimia dengan judul “Pembuatan Larutan Pereaksi Tollens,

HCl,dan H2SO4” yang dilaksanakan selasa, 24 April 2022 pada pukul 13.30

WITA, bertempat di laboratorium jurusan pendidikan kimia, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan yaitu gelas kimia 50mL, filler, pipet volume, pipet

tetes, spatula, labu ukur 500mL, batang pengaduk, botol ssemprot, timbangan, dan

botol gelap.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu 1 gram AgNO 3, 3

gram kristal NaOH, sebanyak 22,25 mL larutan HCl pekat, sebanyak 26,77 mL

larutan H2SO4 dan aquades.

3.1. Prosedur Kerja

3.3.1 Pembuatan Pereaksi Tollens

Ditimbang 1 gram AgNO3, kemudian dilarutkan kedalam 10 mL aquades.

Setelah larut, kemudian dimasukkan kedalam botol kaca gelap dan diberi label

Larutan A Pereaksi Tollens


Ditimbang 3 gram kristal NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian

dilarutkan kedalam 10 mL air. Setelah larut, kemudian dimasukkan kedalam

botol kaca gelap dan diberi label Larutan B Pereaksi Tollens.

3.3.2 Pembuatan Larutan HCl 0,5 M 500 mL

Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 22,25 mL menggunakan pipet ukur,

selanjutnya dimasukkan kedalam labu ukur 500 mL. kemudian ditambahkan

aquades hingga batas tera, dan dihomogenkan. Setelah homogen kemudian

dimasukkan kedalam botol kaca gelap dan diberi label Larutan HCl 0,5 M.

3.3.3 PembuatanLarutan H2SO4 1 M 500 mL

Dipipet larutan H2SO4 pekat sebanyak 26,77 mL menggunakan pipet ukur,

selanjutnya dimasukan kedalam labu ukur 500 mL. kemudian ditambahkan

aquades hingga batas tera, dan dihomogenkan. Setelah homogen kemudian

dimasukkan kedalam botol kaca gelap dan diberi label Larutan H2SO4 1 M
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Pembuatan Larutan PbSO4 0,01 M 50 mL

Tabel 4.1.1 Pembuatan pereaksi tollens


No Perlakuan Pengamatan
.
1 Memcampurkan 1gr AgNO3 dalam Cairan berwarna keruh dan terdapat
10 ml aquadest, dihomogenkan dan endapan
diberi label A
2 Mencampurkan 3 gr NaOH dalam Larut dan berwarna bening
10 ml aquaest, dihomogenkan dan
diberi label B
3 Larutan A dan B dicampur dan Larut dan AgNO3 habis
ditambahkan ammonia encer

4.1.2 Pembuatan Larutan NaNO3 0,25 M 500 mL

Tabel 4.1.2 Pembuatan Larutan HCl 0,5 M 500 mL


No Perlakuan Pengamatan
.
1 Dipipet laruan HCl pekat sebanyak Cairan berwarna bening
22,25 mL
2 Dilarutkan dengan aquades Larut, Berwarna bening
3 Dimasukkan ke dalam labu ukur Larut
500 mL
4 Dihomogenkan Homogen
4.1.3 Pembuatan Larutan H2SO4 1 M 500 mL

Tabel 4.1.3 Pembuatan Larutan H2SO4 1 M 500 mL


No Perlakuan Pengamatan
.
1 Dipipet 26,77ml cairan H2SO4 pekat Cairan berwarna bening dan berbau
2 Dilarutkan dengan aquades dalam Larut, Berwarna bening, dan panas
labu takar 500 ml
3 Dihomogenkan Homogen

4.2 Analisis Data

4.2.1 Menentukan mol H2SO4

n
M=
V

n
1 M=
0,5 L

n = 1 M . 0,5 mL

n = 0,5 mol

4.2.2 Menentukan massa H2SO4

gr = n x Mr

gr = 0,5 x 98

gr = 49 gram

4.2.3 Menentukan Volume H2SO4

gr H 2 SO 4
V =
massa jenis H 2 SO 4
49 gram
V =
1,83 gr /mL

V = 26,77 mL

4.3 Pembahasan

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi

karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau

lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Dalam

membuat suatu larutan dilakukan pula suatu pengenceran yang merupakan

penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehingga konsentrasi larutan

menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut). Dalam pembuatan larutan

baik cair maupun padat, harus mengetahui massa, molaritas, dan Normalitas.

Pembuatan pereaksi tollens menggunakan 2 larutan dimana

mencampurkan dengan volume yang sama larutan AgNO3 yang dilarutkan dalam

air. Campuran ini akan menghasilkan warna yang keruh karena padatan AgNO3

tidak mudah larut dalam air sehingga masih terdapat endapan dari AgNO3.

Selanjutnya mencampurkannya dengan larutan NaOH yang dilarutkan dalam air.

Kemudian ditambahkan larutan ammonia encer sampai semua AgNO 3 larut.

Penambahan ammonia dan NaOH bertujuan untuk menjaga pH dasar larutan

reagen. Hasil campuran menghasilkan pereaksi tollens tak berwarna atau jernih.

Pembuatan larutan HCl dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 500 mL

dibutuhkan sebanyak 22,25 mL larutan HCl pekat yang kemudian diencerkan

dengan aquadest. HCl atau asam klorida merupakan asam kuat sehinnga cairan

HCl ini disimpan dilemari asam. Dalam larutan asam klorida H + bergabung
dengan molekul air membentuk ion hidronium. Ion yang terbentuk adalah ion

klorida, Cl- . Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam

klorida.

Pembuatan H2SO4 1 M dalam 500 mL, diawali dengan mengambil cairan

H2SO4 pekat. Cairan tersebut merupakan latutan asam kuat sehingga larutan

H2SO4 diletakan dilemari asam. Larutan asam sulfat (H2SO4) memiliki warna yang

bening dan berbau. Ketika mencampurkan asam sulfat dan air, haruslah air

terlebih dahulu dimasukan kedalam labu takar kemudian asam sulfat.hal ini

dikarenakan air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan

cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan kedalam

asam sulfat pekat, campuran tersebut akan mendidih dan bereaksi keras sehingga

pada pencampuran larutan tersebut akan timbul panas. Selanjutnya larutan

tersebut dikocok dengan sesekali dilepas penutupnya agar uap panas dapat

dikeluarkan. Larutan yang telah homogeny ditempatkan pada botol gelap.

Pembuatan larutan dilakukan agar mempermudah suatu percobaan dengan

menggunakan larutan yang telah dibuat. Dalam membuat larutan pula harus

memperhatikan banyaknya larutan yang digunakan. Serta harus dilakukan

pengocokan yang baik agar larutan yang dibuat larut hingga menjadi satu larutan

(homogeny).
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi

karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau

lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Dalam

membuat suatu larutan dilakukan pula suatu pengenceran yang merupakan

penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehingga konsentrasi larutan

menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut). Dalam pembuatan larutan

baik cair maupun padat, harus mengetahui massa, molaritas, dan Normalitas.

5.2 Saran

Adapun saran saya,agar praktikan lebih berhati-hati dalam menimbang

ataupun memipet bahan serta menghomogenkan larutan dengan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Arita, S., Sari, R.P., dan Liony. I. 2015. Purifikasi Limbah Spent Acid dengan
Proses Adsorpsi Menggunakan Zeolit dan Bentonit. Jurnal Teknik Kimia.
Vol. 4 (21).

Indriani, D. W. 2021. Senyawa Organik dalam Bioproses. Universitas Brawijaya


Press : Malang

Listyorini, R., Murtiono, E. S., dan Agustin, R.S. 2018. Pengaruh Konsentrasi
Asam Sulfat dan Lama Perendaman Terhadap Kuat Lentur Kayu Kelapa
Implementasi pada Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan Abstrak. IJCEE.
Vol 4 (1).

Mawarnis.,E.R. 2021. KIMIA DASAR II. Budi Utama : Jakarta.

Wulandari, D. A. dan Yulkifli. 2018. Studi Awal Rancang Bangun Colorimeter


Sebagai Pendeteksi Pada Pewarna Makanan Menggunakan Sensor
Photodioda. Pillar of Physics. Vol 11 (2).

Anda mungkin juga menyukai