Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KIMIA FARMAI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR


PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

NAMA : ANDI NONA MADEALI


STAMBUK : 15020220171
KELAS : C7
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : A.MUSDALIFAH

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsentrasi larutan dalam ilmu kimia menyatakan suatu besaran


atau kadar suatu zat dalam cairan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan
dengan macam macam cara, salah satunya adalah dalam molaritas, yang
menyatakan konsentrasi larutan dalam mol per liter dari larutan.
Prosentase ini didasarkan pada perbandingan antara jumlah mol zat
terlarut dalam satu liter larutan.

Selama ini ketika kita melakukan percobaan-percobaan yang


berhubungan dengan larutan, saat kita membuat larutan, kita tidak
pernah mengukur berapa jumlah konsentrasi dari larutan yang telah kita
buat. Bahkan mungkin kita juga tidak pernah mengetahui bagaimanakah
caranya untuk menentukan konsentrasi dari sebuah larutan. Pada saat
melakukan percobaan kita cenderung hanya sekedar membuatnya
secara kualitatif, tidak secara kuantitatif. Kita hanya sekadar menakar-
nakar saja jumlahnya tanpa menghitung jumlah pastinya. Jadi, alangkah
baiknya apabila kita dapat mengaplikasikan perhitungan konsentrasi
larutan saat kita membuat larutan tersebut, sehingga hasil larutan yang
kita dapat menjadi lebih bagus.

Pada pengukuran konsentrasi larutan dengan menggunakan


metode titrasi asam-basa, biasanya cara umum yang sering dilakukan
adalah dengan menetesi larutan yang diuji, yang sebelumnya telah diberi
larutan indikator, dengan larutan uji. Ditetesi hingga terjadi perubahan
Pwarna dari larutan indikator, apabila terjadi perubahan warna yang
disebut titik akhir maka penetesan larutan uji dihentikan. Dan ini disebut

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

larutan yang diuji setara secara kimia dengan larutan uji. Kemudian nilai
konsentrasi larutan yang diuji dihitung berdasarkan cara yang telah
ditetapkan dalam metode titrasi. Pada metode ini mata manusia
memegang peranan penting dalam pengamatan terjadinya perubahan
warna, juga dalam pengendalian proses yang berlangsung,dan
penentuan nilai konsentrasi larutan, perhitungannya dilakukan secara
manual. Dengan menggunakan cara ini terdapat beberapa kelemahan
antara lain kesalahan paralaksi dan memerlukan waktu yang relatif lama
untuk perhitungan atau penentuan nilai konsentrasi larutan. Karena setiap
individu dengan individu yang lainnya relatif berbeda, dalam pengamatan
dan penghitungannya tergantung pada ketelitian masing-masing individu.

1.2 Maksud praktikum

1. Membedakan macam-macam konsentrasi yaitu persen molaritas


molalitas,normalitas,fraksi mol dan ppm
2. Menghitung larutan dengan konsentrasi tertentu
3. Menghitung pengenceran larutan

1.3 Tujuan Praktikum


- Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi larutan dan membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu
- Mahasiswa mampu menghitung pengenceran dan membuat
pengenceran larutan

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

 Campuran zat-zat yang bersifat homogen disebut dengan larutan,


yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian
volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu
produk. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit,
sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang
banyak. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur
tertentu disebut sebagai larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, disebut
sebagai larutan tidak jenuh.  Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan
zat terlarut dalam larutan lebih banyak dari pada zat terlarut yang seharusnya
dapat melarut dalam temperatur tersebut, Larutan yang demikian disebut
larutan lewat jenuh. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan
jenuh, dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut
kelarutan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu sendiri, molekul
pelarut, temperatur dan tekanan (Achmad, 2001).

Larutan merupakan campuran yang sifatnya homogen (homogeneous


mixture). Dikatakan bersifat homogen karena komposisi dan juga sifatnya
yang seragam, dan disebut campuran karena mengandung dua atau lebih zat
yang proporsinya bisa saja bervariasi. Pelarut (solvent) adalah komponen
yang kuatitasnya terbesar atau yang menentukan wujud materi larutan.
Komponen larutan lainnya, yang dinamakan zat terlarut (solute), dikatakan
terlarut dalam pelarut. Larutan pekat memiliki kuantitas zat terlarut yang
relatif tinggi dan larutan encer hanya mempunyai kuantitas zat terlarut yang
rendah. Cobalah Bayangkan larutan yang mengandung sukrosa (gula pasir)

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

sebagai salah satu zat terlarut dalam pelarut air: sirup merupakan larutan
pekat, sedangkan kopi manis jauh lebih encer (Petrucci, 2011).

  Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter


larutan. Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter
larutan. Untuk mengetahui perubahan warna dipakai suatu indikator.
Indokator adalah zat yang warnanya berbeda dalam lingkungan yang sifatnya
berlainan. Pada titrasi ini digunakan indikator asam basa. Indikator asam
basa adalah senyawa organik golongan pewarna yang mampu memberikan
perubahan warna apabila pH dari suatu larutan berubah. Ada beberapa
indikator asam basa diantaranya adalah kertas lakmus, larutan metil
orange,phenophtalein. (Lusiana, 2012).

 Jika dua zat yang berbeda dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang
sama ada tiga kemungkinan, yaitu zat tersebut akan bereaksi, bercampur,
dan tidak bercampur. Jika zat tersebut bereaksi maka akan terbentuk zat
baru yang sifatnya berbeda dari zat yang semula. Kalau zat bercampur maka
sifatnya tidak berubah dan dapat dipisahkan kembali dengan cara fisika,
seperti dengan destilasi, kristalisasi, kromatografi, dan lain-lain. Dua zat
dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan
oleh wujud dan sifat zat nya. Oleh karena itu, campuran dapat dibagi menjadi
: gas-gas, gas-padat, cair-cair, cair-padat, dan padat-padat (Syukri S, 1999).

 Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi


tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang
lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan,
kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutam dapat terjadi
pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan
dengan asam sulfat, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan  kedalam air,
tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat,

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

panas yang dilepaskan sedemikan besar dapat menyebabkanair mendadak


mendidih dan menyebabkan asal sulfat memercik. Jika kita berada di
dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Sukardjo, 2005).

2.2 Uraian Bahan

a. NaOH (Farmakope Indonesia Edisi lll 1997 Hal.412)

Nama Resmi : Natrium Hidroksida

Nama latin : Natrii Hydroxydum

Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 97,5%


alkali . jumlah dihitung sebagai NaOH,dan tidak
lebih dari 2,5% Na2CO3

Rumus : NaOH

Berat molekul : 40,00

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa Hablur


atau keping, keras, Rapuh dan menunjukkan
susunan Hablur: putih. Mudah meleleh
basah.sangat alkalis dan korosif.segara
menyerap karbondioksida.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam


etanol (95%) P

Penetapan kadar : Timbang saksama 2g, larutkan dalam 25


ml larutan barium klorida P. Titrasi
dengan asam klorida 1 N menggunkan
indikator dan larutan fenolftalein P. lanjutkan
titrasi . dengan asam klorida 1N menggunkan
indikator larutan biru bromfenol P. 1ml
ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH
15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

asam klorida 1 N setara dengan 40,0mg


NaOH.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Zat tambahan

b. HCl (Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Hal.156)

Nama resmi : Asam Klorida

Nama Lain : Hydrochloric Acid

Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 36,5% b/b


dan tidak lebih dari 38,0% b/b HCI

Rumus molekul : HCI

Berat molekul : 36,46

Pemerian : Cairan tidak berwarna: berasap; bau


merangsang.jika diencerkan dengan 2
bagian volume air,asap hilang.bobot jenis
lebih kurang 1,18

Kelarutan :-

Penetapan kadar : Timbang saksama lebih kurang 3 ml zat,


didalam labu bersumbat kaca berisi lebih
kurang 20 ml air,yang telah ditara .
diencerkan dengan lebih kurang 25 ml air,
titrasi dengan natrium hidroksida 1 N LV
menggunakan indikator merah metil LP.
Tiap ml natrium hidroksida 1 N setara
dengan 36,46 mg HCI.

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Khasiat :-

C. NaCI (Farmakope Indonesia Edisi lll 1979 Hal.403)

Nama Resmi : Natrium Klorida

Nama Latin : Natrii Chloridum

Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 99,5%


NaCI,dihitung terhadap zat yang telah
dikeriningkan.

Rumus molekul : NaCI

Berat molekul : 58,44

Pemerian : Hablur heksahendral tidak berwarna atau


sebuk hablur putih; tidak berbau;rasa asin.

Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air dalam 2.7 .


bagian air mandidih dan dalam lebih
kurang 10 bagian gliserol P; sukar larut
dalam etanol (95%) P.

Penetapan kadar :Timbangan saksama 250mg,larutkan


.dalam 50 ml air,titrasi dengan perat nitrat
0,1 N menggunakan indikator larutan
kalium kromat P.1 ml perak nitrat 0.1 N
serta dengar . 5,844 mg NaCI.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Sumber ion klorida dan ion natrium.

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

d. Kalium Klorida (KCl) (Farmakope Indonesia Edisi III, 1979: 403)

Nama resmi : Kalium Klorida

Nama Lain : Hydrochloric Acid

Rumus Molekul : KCl

Berat molekul : 74,35 g/mol

Kandungan : Kalium Klorida mengandung tidak kurang


dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5%
KCl. dihitung terhadap zat yang tela
dikeringkan

Pemerian : Hablur bentuk memanjang,prisma atau


kubus,tidak berwarna, atau serbuk granul
. putih; tidak berbau ; rasa garam;stabil di
udara ;larutan bereaksi netra lterhadap
lakmus

Kelarutan : Mudah larut dalam air , lebih mudah larut


. dalam air mendidih ; tidak larut dalam
. etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Sumber Ion Kalium

e. Aquadest ( H 2 O ) (Farmakope Indonesia Edisi III 1979 Hal.96)

Nama resmi : Air suling

Nama Lain : Aqua Destillata

Kandungan : Air

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Rumus molekul : H2O

Berat molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak


berbau; . tidak mempunyai rasa.

Kelarutan :-

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Air minum

2.3 Prosedur kerja

1. Pembuatan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L


a. Alat : labu takar 10ml, corong, cawan porselen, gelas kimia 50ml,
batang pengaduk, sendok tanduk,pipet tetes, dan timbangan
analitik.
b. Bahan : NaOH dan air bebas C 2 O
c. Cara kerja.
a. Menghitung massa NaOh yang akan digunakan untuk membuat
larutan sebanyak 0,01 L dengan konsentrasi 0,1 M
b. Disiapkan alat dan bahan
c. Ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,04 gram menggunakan
cawan porselen
d. Masukkan bahan NaOH ke dalam gelas kimia dan larutkan
dengan air bebas C 2 O 5 ml, aduk menggunakan batang
pengaduk

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

e. Pindahkan larutan ke dalam labu takar 10ml menggunakan


corong (bilas gelas kimia dengan air bebas C 2 O dan masukkan
ke labu takaran
f. Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
g. Lanjutkan penambahan air bebas C 2 O tetes per tetes
menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar
dan homogenkan larutannya
h. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang
telah diberi label nama dan konsentrasi larutan

2. Pembuatan larutan HCl 0,2 N sebayak 0,01 L


a. Alat: labu takar 10ml, corong, pipet skala, bulk, 50ml, lemari asam,
pipet tetes, dan timbangan analitik.
b. Bahan : HCl dan Aquadest
c. Cara kerja
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam
(pengerjaan dilakukan dilemari asam)
b. Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 0,17 ml menggunakan pipet
volume 25 ml dan bulk
c. Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10 ml
d. Bilas pipet volume dengan mengalirkan aquades pada dinding
pipet
e. Tambahkan aquadest 250 menggunakan corong sampai
volume sedikit dibawah skala
f. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda,tutup labu takar dan
homogenkan larutannya.

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

g. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang


telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.

3. Pembuatan Larutan NaCl 2% b/v sebayak 0,01 L


Alat : labu takar 10 ml, gelas kimia 50 ml, corong,pipet tetes, gelas
arloji, . batang pengaduk dan timbangan analitik
Bahan : NaCl dan air bebas C02
Cara kerja :
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang bahan NaCl sebanyak 0,2 gram menggunakan gelas
arloji
c. Masukkan bahan NaCl ke dalam gelas kimia dan larutkan
dengan air bebas CO2 5 ml, aduk menggunakan batang
pengaduk
d. Pindahkan larutan ke dalam labu takar 10 ml menggunakan
corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan masukkan ke
labu takar)
e. Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
f. Lanjutkan penambahan air bebas C02 tetes per tetes
menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar
dan homogenkan larutannya.
g. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang
telah diberi label nama dan konsentrasi larutan

4. Pembuatan KCl 1000 ppm sebanyak 0,01 L


Alat : labu takar 10 ml, gelas kimia 50 ml, corong pipet tetes, kertas .
timbang, batang pengaduk dan timbangan analitik
Bahan : KCl dan aquadest
ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH
15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Cara kerja :
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang bahan KCL sebanyak 0,1 mg menggunakan kertas
timbang
c. Masukkan bahan KCl ke dalam gelas kimia dan larutkan
dengan aquadest 5 ml, aduk menggunakan batang pengaduk
d. Pindahkan larutan ke dalam labu takar 10 ml menggunakan
corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan masukkan ke
labu takar)
e. Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
f. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan
homogenkan larutannya.
g. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang
telah diberi label nama dan konsentrasi larutan

5. Pembuatan larutan HCl 0,1 M sebayak 0,01 L dari HCl 0,2 N


Alat : labu takar 25 ml, corong, pipet volume 5 ml,bulk, dan pipet
tetes
Bahan : HCl 0,2 N dan aquadest
Cara kerja
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipipet larutan HCl 0,2 N sebanyak 5 ml
c. menggunakan pipet volume 5 ml dan bulk
d. Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10 ml
e. Bilas pipet skala dengan mengalirkan aquades pada dinding
pipet

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

f. Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume


sedikit dibawah skala
g. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan
homogenkan larutannya.
h. Setelah homogen pindahkan larutan kebotol preaksi yang telah
didiberi ke label nama dan konsentrasi larutan.

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum

Alat digunakan pada praktikum :

 5 labu takar 10 ml
 5 Corong
 4 Gelas kimia 50 ml
 2 Timbangan analitik
 4 batang pengaduk
 5 Pipet tetes
 1 pipet skala
 1 pipet volume
 Lemari asam
 1 bulk
 Cawan porselen
 Kuas
 4 Sendok tanduk
 Kertas timbang
 Gelas arloji

Alat perlindungan diri :

 Jas praktikum / Jas laboratorium


 Handscoon

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

 Masker

3.2 Bahan Praktikum

 Natrium Hidroksida ( NaOH )


 Kalium Klorida ( KCl )
 Natrium Klorida ( NaCl )
 Asam Klorida ( HCl )

3.2 Cara kerja

Praktikan wajib menggunakan Alat pelindung diri seperti jas lab,


masker, dan hand scoon. Menghitung masig-masing bahan kimia yang
akan dilarutkann lalu ditimbang mengguakan timbangan analitik,
setelah itu pindahkan pada gelas kimia dan dilarutya terlebih dahulu
menggunakan aquadest setelah itu pidnahkan bahan kimia yang sudah
di larutkan ke dalam masing-masing labu ukur, jangann lupa untuk
membilas gelas kimia dan batang pengaduk sebelumnya menggunakan
aquades dan dimasukan kedalam labu ukur. Setelah itu, tambahkan
aquadest menggunakan pipet tetes hingga mecapai batas bawah pada
miniskus di labu takar, kemudian labu takar di tutup lalu dihomogekan.

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Haail

A. Pengumpulan data dan informasi

Larutan Nama Konsentasi Jumlah Bentuk Rumus konsentasi


bahan yang akan larutan bahan
dibuat yang akan
dibuat (mL)

NaOH Natrium 0,1 M 10 ml Padat massa 1000


×
Mr V
hidroksida

HCl Asam 0,2 M 10 ml cair Mol Ekivalen


V larutan
klorida

NaCl Natrium 2% 10 ml Padat massa terlarut


×100 %
V larutan
klorida

KCl Kalium 1000 ppm 10 ml Padat 1 mg


×100 %
1.000.000 ml
klorida

HCl Asam 0,1 M 10 ml cair M1.V1=M2.V2


klorida

B. Pencatatan dan pelaporan

No Perhitungan konsentrasi Larutan Jumlah ditimbang

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

atau dipipet (suatu


mg atau mL)

1. Pembuatan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L 40 mg = 0,04 gr


Massa = BM × M × V= 40× 0,1 × 0,01= 0,04 gr

2. Pembuatan larutan HCl 0,2 N sebayak 0,01 L 17 ml


o , 2 ×10 ml
Volume = = 0,1658 ml
V lar 2,06 utan

3. Pembuatan Larutan NaCl 2% b/v sebayak 0,01 L 0,2 gr = 200 mg


2 gr
massa = × 10ml =0,2 gr
1000 ml

4. Pembuatan KCl 1000 ppm sebanyak 0,01 L 0,1 mg


10 mg
Massa= × 10ml =0,1 mg
1000 ml

5. Pembuatan larutan HCl 0,1 M sebayak 0,01 L dari 5 ml


HCl 0,2 N
0,1 N ×10 ML
Volume= =5 ml
0,2 N

4.2 Pembahasan

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa proses perhitungan


konsentrasi arutan melalui berbagai tahap, dimulai dari proses
penimbangan bahan.

Praktikum kali ini mengenai konsentrasi suatu larutan untuk membuat


suatu larutan perlu dihitung konsentrasinya terlebih dahulu. Dalam
menghitung konsentrasinya dapat dinyatakan dengan molalitas, molaritas,

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

normalitas dan lain sebagainya. Sebelum menghitung konsentrasi terlebih


dahulu kita perlu menentukan masa atom relative, massa molekul relative,
volum dari pelarut massa larutan tersebut. Dalam pembuatan larutan juga
perlu menggunakan ketelitian yang tinggi karena jika terjadi kesalahan
yang kecil saja larutannya tidak akan menjadi larutan yang diinginkan.

Proses penimbangan/pengukuran bahan sendiri dilakukan


berdasarkan jenis larutanya apabila menggunakan cairan maka
menggunakan pipet volum sedangkan padatan/serbuk menggunakan
cawan porselen sebagaii wadah untuk mengukur bahan yang akan
diencerkan.takar memiliki keteliatan yang lebih akurat dibanding dengan
gelas kimia.

Proses pengenceran adalah mencampur larutan padat (konsentrasi


tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir
yang lebih besar. Ada hal penting untuk pengamanan yang perlu
diperhatikan jika suatu larutan/ senyawa pekat diencerkan. Kadang-
kadang sejumlah panas dilepaskan. Kelarutan adalah jumlah zat terlarut
yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai
membentuk larutan jenuh. Kelarutan suatu zat dapat ditentukan dengan
menimbang zat yang akan ditentukan kelarutannya kemudian dilarutkan,
misalnya dalam 100 ml pelarut. Jumlah zat yang ditimbang harus
diperkirakan dapat membentuk larutan lewat jenuh yang ditandai masih
terdapat zat yang tidak larut didasar wadah setelah dilakukaan
pengocokan dan didiamkan. Setelah terjadi kesetimbangan antara zat
padat yang terlarut dan yang tidak larut lalu disaring dan ditimbang selisih
berat awal dan berat padatan yang tidak larut merupakan kelarutan zat
tersebut dalam 100 ml pelarut.

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah setelah menyelesaikan


praktikum dan berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

Untuk membuat larutan dengan zat cair digunakan metode


pengenceran.Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif
digunakan konsentrasi. Satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,
molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa
dan persen volume.Satuan berat molekul suatu larutan adalah
gram/molSatuan molaritas suatu larutan adalah molar.

5.2 Saran

Dalam beberapa percobaan yang telah di ujikan dapat disimpulkan


bahwa dalam pembuatan larutan diperlukan perhitungan dan penimbangan
yang akurasi. Juga dalam proses pembuatan larutannya harus dengan
ketelitian yang sangat tinggi. Semisalnya pada perhitungan perlu diperjelas
satuan apakah yang digunakan, pada penimbangan harus juga
memperhatikan wadah yang dipergunakan semisalnya pada bahan yang
higroskopik tentulah menggunakan wadah yang tidak mudah menyerap air
misalnya cawan porselin dan gelas arloji.Dalam percobaan ini juga kita

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

diharuskan untuk teliti dalam penentuan zat terlarut dan pelarut misalnya
pada bahan NaOH dimanai bahan ini menggunakan pelarut air bebas CO2
agar pada proses pembuatan larutannya Na pada NaOH tidak mereaksi
membentuk bikarbonat. Bikarbonat itu sendiri merupakan bentuk dominan
dari karbon anorganik terlarut dalam air laut dan dalam sebagian besar air
tawar. Dengan demikian, ia adalah penyerap penting dalam siklus karbon.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti : Bandung.

Lusiana, Setyarini. 2012. Jurnal Perancangan Sistem Pengukuran


Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi. Fakultas
Teknologi . Industri Institut Teknologi Sepuluh November :
Surabaya.

Petrucci, Ralph H, dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi


Modern . Edisi.Kesembilan Jilid 2.Terjemahan dari General Chemistry.
Principles and.Modern Applications Ninth Edition, oleh : Prof.
. Suminar Achmadi. Erlangga :Jakarta.

Sukardjo. 2005. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syukri S. 1999. Kimia Dasar 2. ITB : Bandung.

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

LAMPIRAN

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

SKEMA KERJA

Menggunakan APD (jas lab, masker, handscoon)

Siapkan alat dan bahan

Menimbang bahan menggunakan timbangan analitik

melarutkan bahan yang berbentuk padatan pada gelas kimia

masukan larutan bahan ke labu takar

bilas gelas kimia dan batang pengaduk

tambahkan larutan menggunakan pipet tetes

menghomogenkan larutan

ANDI NONA MADEALI A.MUSDALIFAH


15020220171

Anda mungkin juga menyukai