LARUTAN 1
Oleh:
FANI RAHMASARI
L 131 23 354
KHT-A
KELOMPOK-2
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut. Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk
dengan baik, maka campuran tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua
2015).
Untuk jumlah terlarut yang berbeda pada setiap larutan, maka dibutuhkan
energi panas yang berbeda pula, yang nantinya akan mempengaruhi titik didih larutan
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum larutan satu adalah mempelajari cara membuat
larutan dan menentukan konsentrasi larutan, mengetahui jumlah zat yang terlarutnya
39
II. TINJAUAN PUSTAKA
dinamakanlarutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan cairan
dengancairan, padatan atau gas sebagai zat yang terlarut (Lusiana, 2012).
Tiga jenis wujud zat seharusnya terbentuk sembilan macam larutan, tetapizat
pelarutberwujud gas. Partikel yang berwujud padat dan cair dalam zat
konsentrasi(Syukri, 2009).
Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas
misalnyaudara, larutan padat misalnya perunggu dan panduan logam yang lain,
larutan cairmisalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain (Syafnil, 2015).
phenophtalein (Lusiana,2012).
40
41
saja tetapi jugadapat digunakan dalam skala sebuah industri, industri gula
ketidak terjangkauannya alat-alat yang dibutuhkan pada saaat itu (Lusiana, 2012)
III. METODE PRAKTIKUM
Adapun alat yang kami gunakan pada saat praktikum adalah labu ukur 100ml,
gelas kimia 250ml, erlenmeyer 250ml, buret 50ml, neraca analitik, dan batang
pengaduk.
Adapun bahan yang kami gunakan pada saat praktikum yaitu padatan NaOH,
Adapun prosedur kerja yang kami lakukan saat melakukan percobaan Larutan I
adalah :
karbon dioksida)
2. Aduk dengan batang pengaduk hingga semua zat NaOH larut, kemudian
42
43
ini.
N1 . V1 = N2 . V2
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
M1 = 4 gr NaOH padatan
V1 = 95 ml Aquades
V2 = 25 ml larutan NaOH
M1 N1 . V1 = N2 . V2
N1 =
V1
0.042 . 95 = N2 . 25
4
N1 = 3.99 = N2 . 25
95
3.99
= N2
25
N2 = 0.1596 gr
4.2 Pembahasan
44
45
mempengaruhi konsentrasi dari larutan itu sendiri. Pelarut umumnya berwujud zat
cair yang jumlahnya lebih banyak sedangkan zat terlarut umumnya berwujud gas,
cair, ataupun padatan yang jumlahnya lebih sedikit sehingga membentuk larutan.
Larutan dapat dibedakan mrnjadi 2 yaitu larutan encer dan larutan pekat dimana
larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut relatif
terhadap zat pelarut, sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung
Pelarut adalah medium tempat suatu zat lain melarut, sedangkan terlarut adalah
zat yang terdispersi di dalam pelarut dan zat terlarut harus ada yang mana keberadaan
5.1 Kesimpulan
yaitu :
1. Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
2. Zat pelarut adalah zat yang lebih dominan dalam sebuah larutan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan saat praktikum ini berlangsung adalah
mungkin bisa ditambahkan fasilitas yang lebih mengefisiensi waktu saat praktikum.
46
DAFTAR PUSTAKA
Khikmah, N. 2015. Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Laju Alir pada Penentuan
47
Syafnil. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Laboratorium
TeknologiPertanian : Bengkulu.
Bandung :Bandung
Wolke, R. L. 2003. Einstein Aja Gak Tau!. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
50
Fase larutan dapat berwujud
gas, padat ataupun cair.
Larutan gas misalnya
udara, larutan padat
misalnya perunggu dan
panduan logam yang lain,
larutan cair
misalnya air laut, larutan
gula dalam air, dan lain-lain
(Syafnil, 2015).
Untuk mengetahui
perubahan warna dipakai
suatu indikator. Indikator
51
adalah zat yang warnanya
berbeda dalam lingkungan
yang sifatnya berlainan.
Pada titrasi ini
digunakan indikator asam
basa. Indikator asam
basa adalah
senyawa organik golongan
pewarna yang mampu
memberikan perubahan
warna
apabila pH dari suatu
larutan berubah. Ada
52
beberapa indikator asam
basa
diantaranya adalah kertas
lakmus, larutan metil
orange, phenophtalein
(Lusiana,
2012).
Pengukuran konsentrasi
larutan saat ini telah
banyak dikembangkan.
Berbagai metode secara
kimia ataupun fisika telah
diketahui oleh kalangan
umum.
53
Penerapannya sendiri juga
tidak terfokus pada skala
laboratorium saja tetapi juga
dapat digunakan dalam
skala sebuah industri,
industri gula misalnya.
Dengan
banyaknya metode yang
dikembangkan dapat
meminimalisir ketidak
terjangkauan
nya alat-alat yang
dibutuhkan pada saaat itu
(Lusiana, 20
54