Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

MOLARITAS

ALYA YOGI
P07139023009

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


PRODI DIII FARMASI
POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA
2023
ABSTRAK

MOLARITAS

ALYA YOGI
NIM. P07139023009

Larutan merupakan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih komponen
yang bercampur dalam homogeny. Konsentrasi larutan adalah komposisi yang
menunjukkan dengan jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut.
raktikum ini bertujuan mahasiswa mampu membuat larutan dengan konsentrasi
molaritas metode praktikum yang digunakan adalah praktek pembuatan larutan.
Praktikum ini dilakukan pada bulan ……. 2023 di laboratorium Kimia Terpadu
Poltekkes Kemenkes Jayapura. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak dua
yaitu Natrium Hidroksida dan Asam Asetat. Hasil praktikum diperoleh Natrium
Hidroksida yang ditimbang untuk membuat NaOH 0,1 M sebanyak 100 ml yaitu
0,585 gram dan Asam Asetat yang dipipet untuk membuat CH3COOH 0,2 M
sebanyak 100 ml sebanyak 1,2 ml dari konsentrasi 96%. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan NaOH ditimbang sebanyak 0,585 gram dan CH3COOH dipipet
sebanyak 1,2 ml.

Kata kunci: Molaritas, NaOH, CH3COOH


BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang

Larutan merupakan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih

komponen yang bercampur dalam homogen. Bisa di sebut juga campuran secara

homogen dari dua jenis zat atau lebih. Zat yang jumlahnya lebih sedikit yang ada

didalam larutan itu (zat) solut atau terlarut, sedangkan zat yang memiliki jumlah

zat lebih banyak dibandingkan dengan zat-zat lain dalam larutan juga disebut

solven atau pelarut. Takaran atau komposisi zat terlarut serta pelarut dalam sebuh

larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, dan sedangkan proses campuran zat

terlarut dan pelarut disebut pelarutan (solvasi). Contohnya larutan seperti garam

atau gula dilarutkan dalam air (Wolke, 2003).

Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas

perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Di ketahui konsentrasi larutan

akan tinggi (pekat) bila zat terlarutnya banyak dan zat pelarutnya sedikit. Dan

konsentrasi larutan akan rendah (encer) bila zat terlarutnya sedikit dan zat

pelarutnya banyak (Adha, 2015).

Ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi dalam suatu larutan, salah

satunya yaitu a). Mol (n) Mol adalah unit jumlah zat dalam pengetahuan kimia

dimaksud dengan mol. Satu mol zat memiliki kandungan partikel yang jumlahnya

sama juga dengan jumlah mol dengan membagi anatara gram dan massa moleku

berat zat ( gr )
relative. Dengan rumus: n= ; b). Molaritas (M) Menyatakan jumlah
berat molekul
mol zat larutan ( mol )
mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Dengan rumus: M ¿
Volume larutan ( L )

(Rusman, 2018)

Manfaat dari mempelajari cara pembuatan suatu larutan adalah kita dapat

mengetahui cara pembuatan larutan dengan benar. Serta kita tau cara menghitung

dalam sebuah larutan. kita tau bahwa materi pebelajaran ini sangat penting, karena

ini materi dasar yang di mana nanti akan di aplikasikan pada saat praktikkum yang

berhubungan dengan larutan.

I. 2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu “Bagaimanakah

pembuatan larutan konsentrasi zat?”

I. 3. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum yaitu: Mahasiswa mampu mempraktekkan

pembuatan konsentrasi zat


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Larutan

Larutan merupakan campuran yang sifatnya homogen (homogeneous

mixture). Dikatakan bersifat homogen karena komposisi dan juga sifatnya

yang seragam, dan disebut campuran karena mengandung dua atau lebih zat

yang proporsinya bisa saja bervariasi. Pelarut (solvent) adalah komponen

yang kuatitasnya terbesar atau yang menentukan wujud materi larutan.

Komponen larutan lainnya, yang dinamakan zat terlarut (solute), dikatakan

terlarut dalam pelarut. Larutan pekat memiliki kuantitas zat terlarut yang

relatif tinggi dan larutan encer hanya mempunyai kuantitas zat terlarut yang

rendah. Cobalah Bayangkan larutan yang mengandung sukrosa (gula pasir)

sebagai salah satu zat terlarut dalam pelarut air: sirup merupakan larutan

pekat, sedangkan kopi manis jauh lebih encer (Petrucci, 2011).

Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang

terjadiada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan

sejati.Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat dipisa

hkan seacaramekanis. Sedang larutan yang bersifat homogeny dan tidak

dapat dipisahkansecara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan

didefinisikan sebagai campuranhomogeny antara dua zat atau lebih.

Keadaan Fisika larutan dapat berupa gas, cair,atau padat dengan

perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas ( Puspita, 2013).


Pada cairan dan padatan, molekul-molekul saling terikat dengan

adanya tarik menarik antar molekul. Gaya ini akan memainkan peran

penting dalam pembentukan larutan. Aquadest sebagai pelarut dalam fase

cair memiliki ikatan hydrogen anatara molekul H2O yang satu dengan yang

lainnya. Bila suatu zat larut dalam pelaru seperti air, proses pelarutan dapat

dibayangkan melalui tuga tahap. Tahap pertama adalah pemisahan molekul

pelarut, tahap kedua pemisahan molekul terlarut dan tahap ketiga molekul

pelarut dengan zat terlarut bercampur. Proses pembentukan larutan dari

padatan ion dalam air seperti larutan NaCl dalam air, molekul air yang

memiliki dwikutub yang terdiri dari sisi negative dan sisi positif, sisi

negative dari dwikutub ini mengelilingi ion positif dari ion Na+ sedangkan

sisi positif dwikutub mengelilingi ion negative dari Cl (Rusmas, 2018).

II. 2. Konsentrasi Larutan

Larutan yang merupakan campuran homogeny, komposisinya dapat

berbeda, misalnya 2 buah larutan garam yang pelarut yang sama-sama 1 liter.

Sedangkan jumlah garam terlarut berbeda dan 2 larutan tersebut orang lain

tidak bisa mengetahui secara langsung berapa gram yang terkandung

didalamnya. Sebagai informasi mengenai jumlah solute dan solvent dalam

larutan digunakan istilah konsentrasi larutan.

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan

larutan atau pelarut. Konsentrasi larutan merupakan suatu label larutan, agar

larutan tersebut bisa memberikan gambaran atau informasi tentang

perbandingan jumlah zat terlarut dalam jumlah pelarutnya. Konsentrasi


larutan yang sering dipergunakan di laboratorium dianataranya adalah

molaritas (M), molalitas (m), normalitas (N), fraksi mol (X) dan ppm

(Rusmasn, 2018).

Molaritas yaitu suaitu istilah s=yang sangat berguna yang berkaitan

dengan stoikiometri suatu reaksi dalam larutan disebut konsentrasi molar atau

molaritas dengan symbol M, dinyatakan sebagai jumlah mol suatu solute

dalam larutan dibagi dengan volume larutan ditentukan dalam liter (Rusmas,

2018).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

III. 1 Metode

Metode yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu pembuatan larutan

dengan konsentrasi molaritas.

III. 2 Lokasi dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu Poltekkes

Kemeske Jayapura pada tanggal (isi sendiri sesuai waktu praktikum) 2023.

III. 3 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu batang pengaduk,

beaker gelas 50 ml, gelas ukur 50 ml, labu ukur 100 ml, pipet volum, pipet

tetes, sendok tanduk dan timbangan analitik.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu natrium klorida dan

asam asetat.

III. 4 Prosedur Kerja

a. Pembuatan larutan NaOH 0,1M

1. Hitunglah berapa gram yang dibutuhkan untuk membuat larutan

dengan konsentrasi tersebut

2. Larutkan dalam beaker glass dengan aquades

3. Masukkan larutan yang ada di dalam beaker glass dengan bantuan

gelas pengaduk ke dalam labu ukur 100 ml

4. Selanjutnya tambahkan dengan aquades sampai tanda miniskus dan

kocok hingga homogeny.


b. Pembuatan larutan CH3COOH 0,2M

1. Hitunglah berapa ml yang dibutuhkan untuk membuat larutan dengan


konsentrasi tersebut
2. Larutkan dalam beaker glass dengan aquades
3. Masukkan larutan yang ada di dalam beaker glass dengan bantuan
gelas pengaduk ke dalam labu ukur 100 ml
4. Selanjutnya tambahkan dengan aquades sampai tanda miniskus dan
kocok hingga homogen
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Pengamatan

MASUKAN HASIL PERHITUNGAN KALIAN YANG NaOH 0,1M


DAN CH3COOH 0,2M DALAM 100 ML

IV.2. Pembahasan

Larutan adalah campuran antara dua zat atau lebih. Suatu campuran

dapat dikatakan sebagai larutan apabila telah homogeny sehingga tidak

dapat dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarut (Rusmasn, 2018). Hasil

pengamatan pembuatan larutan dapat di artikan bahwa pembuatan larutan

adalah suatu cara mepelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair atau

padat dengan konsentrasi tertentu. Sedangkan untuk menyatakan

konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan dengan beberapa cara yaitu

molaritas (Sutresna, 2007).

Berdasarkan hasil praktikum di atas bahan yang di gunakan yaitu

NaCl (natrium klorida) dan asam astetat (CH3COOH). Senyawa NaCl

dengan konsentrasi 0,1 M dan volumenya 100 ml dapat menghasilkan berat

bahan 0,585 gram, dengan mencari massa relatif (Mr) terlebih dahulu, maka

di dapat Mr NaCl yaitu 58,5 setelah itu di kalikan dengan volume 100 ml

yang di ubah menjadi satuan liter yaitu 0,1 L sehingga menghasilkan berat

bahan 0,585. Senyawa CH3COOH dengan konsentrasi 0,2M dan volumenya

100 ml dapat menghasilkan volume 1,2 ml dengan mencari konsentrasi

CH3COOH 96% terlebih dahulu yaitu 17M setelah itu dibagi dengan hasil
kali konsentrasi CH3COOH 0,2 M dan Volume 100 ml sehingga

menghasilkan volume yangdibutuhkan sebanyak 1,2 ml. Dari data di atas

jika konsentrasi, volume dan berat bahan sudah diketahui maka terbentuklah

suatu larutan. (Homogen).

Pelarut yang digunakan yaitu aquadest. Aquadest merupakan air

murni yang telah disterilkan dengan proses penyulingan sehingga bebas dari

racun yang berbahaya. Aquadest dapat menyerap partikel-partikel kotor

dalam air sehingga dapat langsung diminum bebas bakteri, juga mencegah

pencemaran air dan menjaga kualitas air tersebut (Rusman, 2018).


BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:

V.1. Pembuatan larutan konsentrasi NaOH 0,1 M sebanyak 100 ml

membutuhkan 0,585 gram NaOH yang ditimbang .

V.2. Pembuatan larutan konsentrasi CH3COOH 0,2 M sebanyak 100 ml

membutuhkan 1,2 ml CH3COOH yang dipipet dari CH3COOH dengan

kadar 100%.

V.2. Saran

KALIAN ISI SENDIRI


DAFTAR PUSTAKA

Adha. S. D. 2015. Pengaruh Konsentrasi Larutan HNO3 dan Waktu Kontak


Terhadap Desorpsi Kadmium (II) yang Terikat Pada Biomassa Azolla
Micropylla-Sitrat. Kimia Student Journal. Vol.1 (1) : 636-642 di akses
pada tanggal 12 Oktober 2018

Petrucci, Ralph H, dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi


Modern Edisi Kesembilan Jilid 2. Terjemahan dari General Chemistry
Principles andModern Applications Ninth Edition. Jakarta: Erlangga.

Rusman. 2018. Kimia Larutan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati

Sutresna, 2007. Cara Belajar Kimia Untuk Kelas Xi Sekolah Menengah Atas.
Grafindo Media Pratama. Bandung

Wolke, 2003. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2. Jakarta :
Gramedia. Vol.1 (1) : 613-615 di akses pada tanggal 12 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai