Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA DASAR
KONSENTRASI LARUTAN

Disusun oleh :

Muhammad Chaidir Nasution

2207101010139

B-01

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Larutan merupakan suatu hal yang penting dalam penentuan sifat dan reaksi suatu
senyawa. Dalam banyak kasus, penentuan konsentrasi larutan dapat membantu dalam
penentuan efektivitas suatu obat atau produk kimia, serta membantu mengidentifikasi bahan
kimia yang mungkin berbahaya atau beracun bagi manusia.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan, seperti
titrasi, spektrofotometri, dan kromatografi. Dalam praktikum konsentrasi larutan, mahasiswa
akan diajarkan cara melakukan pengukuran konsentrasi larutan dengan menggunakan metode
titrasi.

Praktikum konsentrasi larutan ini akan memberikan pengalaman praktis dalam


mengukur konsentrasi larutan, sehingga dapat membantu mahasiswa memahami konsep
konsentrasi larutan dengan lebih baik. Selain itu, praktikum ini juga dapat membantu dalam
pengembangan keterampilan laboratorium dan pengamatan dalam menentukan konsentrasi
larutan.

Dengan mengetahui konsentrasi larutan, kita dapat mengoptimalkan penggunaan


bahan kimia dan obat-obatan, serta menghindari penggunaan yang berlebihan yang dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, praktikum
konsentrasi larutan sangat penting dalam pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2. Tujuan Praktikum


Mahasiswa mampu menjelaskan, menghitung, membuat larutan dan megencerkan
dengan konsentrasi tertentu.
BAB II

ISI

2.1 Tinjauan Pustaka


Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam suatu pelarut. Ada
beberapa cara untuk mengukur konsentrasi larutan, salah satunya adalah dengan
menggunakan perbandingan massa zat terlarut dengan volume pelarut. Cara ini disebut
sebagai konsentrasi massa atau biasa disebut sebagai molalitas. Konsentrasi massa dapat
dinyatakan dalam gram per liter (g/L) atau mol per liter (mol/L) tergantung pada kebutuhan.

Selain konsentrasi massa, ada juga konsentrasi molaritas. Konsentrasi molaritas


adalah jumlah zat terlarut dalam satu liter pelarut. Pengukuran konsentrasi molaritas
dilakukan dengan membagi jumlah mol zat terlarut dengan volume pelarut. Misalnya, jika
dalam satu liter air terdapat 0,5 mol garam NaCl, maka konsentrasi molaritasnya adalah 0,5
mol/L. Menurut jurnal yang sama, konsentrasi molaritas sering digunakan dalam kimia,
farmasi, dan biologi karena memudahkan dalam melakukan perhitungan.

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam pelarut tertentu dan sering
diukur dalam satuan mol/L atau molaritas. Konsentrasi larutan ini sangat penting dalam
berbagai bidang seperti kimia, farmasi, dan biologi karena dapat mempengaruhi efektivitas
dan toksisitas obat. (S. Kaur et al., 2018)

Terdapat beberapa satuan yang digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan selain
molaritas, seperti molalitas, persen massa, dan persen volume. Pemilihan satuan konsentrasi
larutan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis zat yang digunakan. (M. Swain et al.,
2018)

Konsentrasi larutan merupakan suatu parameter penting dalam kimia dan biologi
karena dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia suatu larutan serta reaktivitas suatu senyawa
terhadap lingkungan sekitarnya. Konsentrasi larutan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:

C = n / V di mana C adalah konsentrasi larutan dalam mol/L, n adalah jumlah zat yang
terlarut dalam mol, dan V adalah volume pelarut dalam liter.

Selain itu, konsentrasi larutan dapat diukur dengan berbagai metode, seperti
spektrofotometri, titrasi, dan konduktivitas. Metode yang dipilih tergantung pada jenis
senyawa dan sifat fisik larutan yang diukur. Sebagai contoh, menurut jurnal yang sama,
konsentrasi ammonium nitrat dalam larutan dapat diukur dengan menggunakan metode
konduktivitas.

Terdapat beberapa jenis konsentrasi larutan, di antaranya adalah molaritas, molalitas,


normalitas, fraksi mol, dan persen berat. Molaritas adalah konsentrasi larutan yang dinyatakan
dalam mol zat terlarut per liter larutan. Molalitas adalah konsentrasi larutan yang dinyatakan
dalam mol zat terlarut per kilogram pelarut. Normalitas adalah konsentrasi larutan yang
dinyatakan dalam jumlah ekivalen zat terlarut per liter larutan. Fraksi mol adalah
perbandingan jumlah mol suatu zat terlarut dengan jumlah mol total dalam larutan.
Sedangkan persen berat adalah konsentrasi larutan yang dinyatakan dalam persentase massa
zat terlarut per massa total larutan. (Sarychev et al., 2021)

Konsentrasi obat dalam darah juga dapat diukur dengan menggunakan teknik
kromatografi cair-spektrometri massa, yang sangat akurat dan cepat. Pengukuran ini penting
untuk memastikan dosis obat yang tepat dan untuk menghindari efek samping yang
berbahaya. (R. Narayanam et al., 2018)

Konsentrasi larutan adalah parameter penting dalam berbagai bidang ilmu, termasuk
kimia, farmasi, dan biologi. Satuan konsentrasi larutan seperti molaritas, molalitas, persen
massa, dan persen volume dapat digunakan sesuai dengan jenis zat dan kebutuhan
pengukuran. Teknik analisis seperti spektrofotometri dan kromatografi cair-spektrometri
massa dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan secara akurat dan cepat. (S. Kaur
et al., 2018; M. Swain et al., 2018; B. Shrestha et al., 2018; R. Narayanam et al., 2018)

2.2 Cara Kerja


1. Alat dan Bahan
a) Alat
 Neraca analitik
 Labu ukur 100 mL
 Gelas erlenmeyer 250 mL
 Gelas ukur
 Pipet tetes
 Pengaduk
 Sendok plastik
b) Bahan
 NaCl
 Alkohol
 Gula pasir
 NaOH
2. Prosedur Kerja
a) Penentuan % w/w (berat/berat)
5 gram NaCl dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer dan dilarutkan dengan 50 gram
air. Hitung % berat NaCl di dalam larutan.
b) Penentuan % v/v (volume/volume)
20 mL alkohol dicampur dengan 80 mL air di dalam gelas erlenmeyer dan
menghasilkan 100 mL larutan. Hitunglah % volume masing-masing komponen.
c) Penentuan % w/v (berat/volume)
7 gram gula pasir dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan aquades
sampai tanda batas. Hitung % w/v gula pasir yag dihasilkan.
d) Membuat larutan
Buatlah larutan NaOH 1 M dalam labu ukur 100 mL (Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H =
1). Berapa gram NaOH yang diperlukan dalam percobaan ini?
2.3 Hasil Pengamatan
a) Tabel Hasil Pengamatan

Komposisi larutan Konsentrasi Satuan


Jumlah zat tertentu Jumlah pelarut
5 gr NaCl 50 gr H2O 9,09 % w/w
20 mL alkohol 80 mL H2O 20 % v/v
7 gr gula 100 mL H2O 7 % w/v
4 gr NaOH 100 mL H2O 1 M

b) Gambar Hasil Pengamatan

2.4 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan konsentrasi larutan dengan
melakukan percampuran beberapa larutan dan menghintung konsetrasi larutan dari campuran
larutan tersebut. setelah kami amati dapat dirangkum bahwa:
Pada percobaan pertama kami membuat 4 larutan (dapat dilihat pada tabel pengamatan).
Dari masing-masing larutan, kami campurkan larutan zat tersebut dengan H2O. lalu amati
sesuai dengan prosedur kerja pada modul. Setelah mencampurkan larutan-larutan tersebut,
kami menghitung dengan menggunakan rumus yang terdapat pada modul. Hasil konsentrasi
berbeda-beda tergantung berapa gram/mL yang digunakan.
5 gr 1
a) % w/w = × 100 %= × 100 %=9,09 % w/w
55 gr 11
20 mL 1
b) % v/v = × 100 %= × 100 %=20 % v /v
100 mL 5
7 gr
c) % w/v = × 100 %=7 % w /v
100 mL
m m
d) n Mr 40
M= → M= →1 M=
v v 0,1

m=4 gr

Pada percobaan kedua kami menghitung pengenceran suatu larutan menggunakan rumus :
V1 x M1 = V2 x M2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Dalam
kimia, larutan didefinisikan sebagai campuran homogen dua atau lebih zat, di mana zat yang
jumlahnya lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut dan zat yang jumlahnya lebih banyak
disebut sebagai pelarut. Larutan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti padat, cair,
atau gas. Larutan dapat dibentuk dengan mencampurkan dua atau lebih zat pada kondisi
tertentu, seperti suhu, tekanan, dan pH tertentu. Larutan dapat diklasifikasikan berdasarkan
konsentrasi zat terlarut dalam pelarut, yaitu larutan encer, larutan pekat, dan larutan jenuh.
Pengenceran larutan adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengurangi
konsentrasi zat terlarut dalam larutan dengan menambahkan pelarut. Tujuan pengenceran
larutan adalah untuk memperoleh larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah agar mudah
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti percobaan kimia dan industri.
DAFTAR PUSTAKA
Sarychev, M. N., Bazhin, N. M., Melnikov, E. V., & Skvortsova, T. V. (2021). Effect of Temperature
and Concentration of Ammonium Nitrate on the Electrical Conductivity of Aqueous Solutions.
Inorganic Materials: Applied Research, 12(1), 126-133. doi: 10.1134/s2075113321010199.

Kaur, S., Kaur, S., Sharma, S., & Singh, K. (2018). Effect of PAA concentration on morphology and
size of PAA/CS nanoparticles. International Journal of Biological Macromolecules, 107, 916-
921.

Swain, M., Behura, N., & Kumar, A. (2018). A review on various methods of preparation and
characterization of polymeric nanoparticles. International Journal of Biological
Macromolecules, 117, 272-281.

Shrestha, B., Heo, Y., & Moon, M. (2018). Silver nanoparticle and graphene oxide-reinforced
nanocomposite hydrogel for wound dressing. International Journal of Biological
Macromolecules, 119, 315-323.

Narayanam, R., Rishi, J., & Patel, K. (2018). Analytical method development and validation of
Lamotrigine in human plasma by LC–MS/MS: Application to a bioequivalence study. Journal
of Pharmaceutical Analysis, 8(2), 126-132.

Anda mungkin juga menyukai