Dosen Pengampu :
Desembra Lisa, S.Pd, M.Pd
Dr. Dra. Tjipto Rini,
M.Kes
Endang Uji Wahyuni, SKM. MKM
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Konsep Dasar Volumetri”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
semester dua program studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan Lingkungan yang
diberikan oleh dosen-dosen mata kuliah Kimia Lingkungan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan
khususnya bagi penulis sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis
mendoakan semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan
dari Allah SWT.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Normalitas 3
2.2 Molaritas 7
2.3 Part Per Million (PPM) 8
2.4 Persen (%) 9
ii
BAB I PENDAHULUAN
Analisis volumetri adalah cabang kimia analitik di mana pengukuran volume adalah
operasi utama dan terakhir. Dalam volumetri, reaktan diambil dalam bentuk larutan dan
volume larutan standar (larutan yang diketahui konsentrasinya) yang diperlukan untuk
bereaksi sepenuhnya, dengan volume larutan yang tidak diketahui (larutan yang
baku asam dan alkalimetri adalah penentuan konsentrasi larutan asam dengan
menggunakan larutan baku basa. Titrasi merupakan salah satu metode untuk
larutan tersebut terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah
diketahui. Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titrasi
yang melibatkan reaksi asam dan basa disebut titrasi asam-basa (Muchtaridi, 2006).
Larutan standar primer adalah larutan yang mengandung senyawa kimia stabil yang
tersedia dalam kemurnian tinggi dan dapat digunakan untuk menstandarisasi larutan
standar yang digunakan di dalam titrasi. Sedangkan Larutan standar sekunder adalah
larutan yang telah melalui proses standarisasi dan memiliki konsentrasi tertentu
(Watson, 2005).
Titrasi asam basa yang melalui asidi alkalimetri sangat banyak aplikasinya di dunia
industri . Contoh penggunaannya dalam bidang teknologi pertanian dan pertanian yaitu
1
untuk pembuatan pupuk kalium klorida yang dalam pembentukkannya diperlukan
MgO yang dihitung kadarnya sebagai penguji dengan proses titrasi (Syamsuni, 2006).
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat
mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator
yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan. Keadaan dimana titrasi
dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir
Rumusan Masalah
2
2. Apa yang dimaksud dengan Molaritas?
3. Apa yang dimaksud dengan Part Per Million (ppm)?
4. Apa yang dimaksud dengan Persen (%)?
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Kimia Lingkungan serta dapat dijadikan bahan diskusi bersama dalam
mempelajari materi konsep dasar volumetrik.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Molaritas
Molaritas merupakan jumlah mol zat yang dapat larut dalam tiap liter
larutan.
Molaritas suatu larutan menyatakan banyak mol suatu zat per liter larutan.
Umumnya konsentrasi larutan berair encer dinyatakan dalam satuan molar.
Selain itu pada larutan tidak begitu encer, volume molar dari zat itu sendiri
merupakan fungsi dari konsentrasi sehingga hubungan molaritas konsentrasi
tidaklah linear.
4
Larutan yang mengandung 1 mol Nacl dalam 1 L larutan mempunyai
molaritas 1 M. Jika larutan ada larutan tertulis HCl 0,1 M berarti dalam satu liter
larutan terdapat 0,1 mol HCl.
5
2.4 Persen (%)
Persen Massa (% w/w), menyatakan jumlah massa (gram) zat terlarut dalam
100 gram larutan, dan dirumuskan sebagai berikut:
Rumus:
Persen Massa (% 𝑤
)= 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
x 100%
𝑤 (𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡)
Contoh Soal
Hitunglah berapa % 10 gram NaCl yang dilarutkan dalam 50 gram
air. Penyelesaian
Persen massa NaCl = (10 ÷ (10 + 50) × 100%
Persen massa NaCl = (10 ÷ (10 + 50) × 100%
Persen massa NaCl = (10 ÷ 60) × 100%
Persen massa NaCl = 16,67%
Jadi, persen massa 10 gram NaCl dalam 50 gram air = 16,67%
2. Persen Volume (% V/V)
Persen Volume (%V/V), menyatakan jumlah volume (liter) zat terlarut
dalam 100 liter larutan, dan dirumuskan sebagai berikut:
6
Rumus:
𝑣 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Persen Massa (% 𝑣 )= (𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 + 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡) x 100%
Contoh soal
Hitung persen volume 50 mL alkohol yang dilarutkan dalam 70 mL
air. Penyelesaian:
Diketahui: volume zat terlarut = 50 mL; volume zat pelarut = 70 mL
Volume larutan = Volume zat terlarut + Volume zat pelarut
Volume larutan = 50 +
70 Volume larutan = 120
mL
% volume alkohol = [(Volume zat terlarut) ÷ (Volume larutan)] x 100%
% volume alkohol = (50 ÷ 120) x 100%
% volume alkohol = 41,67 %
Jadi persen volume alcohol = 41,67%
Contoh Soal
Hitung persen massa-volume 0,25 gram CH3COOH dalam 10 mL larutan
cuka dapur ?
Penyelesaian:
Diketahui: massa zat terlarut = 0,25 gram; volume larutan = 10 mL
% massa-volume CH3COOH = (Massa zat terlarut) ÷ (Volume larutan) ×
100%
7
% massa-volume CH3COOH = (0,25 ÷ 10) ×100%
% massa-volume CH3COOH = 2,5%
Jadi persen massa-volume CH3COOH = 2,5%
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran dari kami dengan adanya makalah ini, semoga dapat
membantu dan menambah wawasan para pembaca dalam memahami materi
normalitas, molaritas, ppm dan %.
9
DAFTAR PUSTAKA
Putri, L. M. A., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2017). Pengaruh konsentrasi larutan
terhadap laju kenaikan suhu larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(2), 151-
157.
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/topik-topik-kuliah/28-kimia-dasar/863-konse
ntrasi-larutan-dalam-satuan-ppm
https://saintif.com/rumus-normalitas/
https://www.pakarkimia.com/normalitas/
10