PERHITUNGAN
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen yaitu
campuran yang memiliki komposisi serba sama di
seluruh bagian volumenya.
Secara umum zat terlarut merupakan komponen yang
jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen
yang terdapat dalam jumlah banyak.
Larutan yang mengandung dua komponen yaitu zat
terlarut dan pelarut disebut sebagai larutan biner
Kelarutan didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut
yang dapat menghasilkan larutan jenuh dalam jumlah
tertentu pelarut pada temperatur konstan. Kelarutan suatu
zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut,
temperatur dan tekanan.
Konsentrasi larutan merupakan parameter yang menyatakan komposisi atau
perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut.
Ada beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi suatu
larutan, antara lain:
a. Persen
b. Part per million ( ppm) atau bagian per juta (bpj)
c. Molaritas
d. Molalitas
e. Normalitas
f. Fraksi mol.
Persen konsentrasi
Dimana m adalah tingkat (orde) reaksi terhadap A dan n adalah orde reaksi
terhadap B. m + n adalah orde reaksi total.
Pada umumnya laju reaksi akan meningkat jika konsentrasi (molaritas)
pereaksi ditingkatkan.
Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas
suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung.
Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan
lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.
Hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah: v = k [A]m [B]n
Perhitungan
Terdapat 20 ml larutan HCL pekat dengan massa jenis 1.2 g/ml.
Jika kadar HCL dalam larutan tersebut sebesar 40% tentukan
massa HCL?
Massa larutan = volume larutan x massa jenis larutan Massa larutan HCl =
volume larutan HCL x massa jenis larutan HCL = 20 x 1,2 = 24 gr
Massa HCl = 40% x 24 = 9,6 gram
• Fraksi mol urea yang bermassa jenis 1,2 g/mL dalam suatu larutan adalah
1/6 . Jika Mr urea = 60 dan Mr air = 18, tentukan molalitas larutan
tersebut!