Pendahuluan
MENGAPA KITA MEMBAHAS TENTANG LARUTAN?
campuran zat, bukannya antara dua zat mumi. Salah satu bentuk yang umum dari campuran adalah larutan. Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan. Tubuh menyerap mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan. Pada tumbuhan nutrisi diangkut dalam larutan air ke semua bagian jaringan. Obat-obatan biasanya merupakan larutan air atau alkohol dari senyawa fisiologis aktif. Banyak reaksi-reaksi kimia yang dikenal, baik di dalam laboratorium atau di industri tejadi dalam larutan.
bumi terdiri dari campuran berbagai senyawa Campuran secara fisik dicirikan oleh komposisinya yang bervariasi dan masing-masing komponen masih mempertahankan sifat individualnya Ada 2 jenis campuran yang umum yaitu Larutan adalah campuran homogen dimana masing-masing komponennya tidak terbedakan dan berada dalam satu fasa Koloid adalah campuran heterogen dimana satu komponen terdispersi sebagai partikel halus pada komponen lainnya
Dalam larutan partikel-partikel adalah individual atom, ion atau
molekul Dalam koloid partikel-partikel adalah makromolekul atau agregasi dari molekul kecil yang tidak cukup besar untuk mengendap
Apakah Emulsi dan Suspensi termasuk larutan? Apakah semua larutan berbentuk/berwujud cair?
Tapi bagaimana kalo campuran dua atau lebih komponen gas dan padatan
Larutan itu cirinya tidak bisa dibedakan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya
2 mol Gas H2 5 mol gas CO2
Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Disebut homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam (satu fasa) sehingga tidak dapat diamati bagian-bagian komponen penyusunnya meskipun dengan mikroskop ultra. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu dapat diamati antara fase-fase yang terpisah.
campuran yang berbentuk cair, meskipun ada juga yang berfase gas maupun padat. Larutan yang berbentuk gas adalah udara yang merupakan campuran dari berbagai jenis gas seperti nitrogen dan oksigen.
Sedangkan yang berbentuk padat adalah emas 22 karat yang
merupakan campuran homogen dari emas dengan perak atau logam lain.
Karena fase larutan dapat berbentuk padat, cair dan gas, berarti ada
sembiIan kemungkinan jenis larutan. Diantara jenis-jenis larutan ini yang penting adalah larutan gas dalam cair, cair dalam cair dan.padat dalam cair.
Komponen Larutan
Suatu larutan terdiri dari dua komponen yang penting.
Biasanya salah satu komponen yang mengandung jumlah zat terbanyak disebut sebagai pelarut (solven). Sedangkan komponen lainnya yang mengandung jumlah zat sedikit disebut zat terlarut (solut).
Kedua komponen dalam larutan dapat sebagai pelarut atau zat
terlarut tergantung komposisinya. Misalnya dalam alkohol 70 % (70 : 30), maka alkohol merupakan pelarut dan air sebagai zat terlarut. Sedangkan dalam keadaan yang sukar ditentukan seperti alkohol 50 % (50 : 50), karena jumlah kedua zat dalam larutan sama, maka baik alkohol maupun air dapat dianggap pelarut atau zat terlarut.
PELARUT / ZAT PENDISPERSI LARUTAN ZAT TERLARUT / ZAT TERDISPERSI KUAT ELEKTROLIT LEMAH NONELEKTROLIT
POLAR Nonpolar
ZAT TERLARUT
Komponen minor
PELARUT
Komponen utama
LARUTAN
Sistem homogen
Klasifikasi :
1. Mikromolekular Berupa molekul, ion. Contoh : air, alkohol, Natrium, klorida, Gliserin. 2. Miselar Terdiri dari agregat dari molekul Zat ter larut atau ion. 3. Makromolekular Zat terlarut terdispersi, BMnya meningkat, contohnya albumin, CMC, DNA
Larutan Jenuh
Partikel-partikel solut, baik berupa molekul atau ion di dalam air
selalu dalam keadaan terhidrasi. Makin banyak partikel solut, makin banyak molekul air yang diperlukan untuk menghidrasi partikel solut. Bila ke dalam sejumlah air ditambahkan gula terus menerus, maka pada saat tertentu akan tercapai suatu keadaan dimana semua molekul air tidak cukup untuk menghidrasi molekul gula yang dilarutkan. Penambahan gula yang melebihi batas kelarutannya akan diendapkan di dasar wadah, sehingga larutan dikatakan telah mencapai keadaan jenuh. Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal, sehingga tidak dapat ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan ini terjadi kesetimbangan antara solut yang larut dan yang tak larut atau kecepatan pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan.
KESETIMBANGAN LARUTAN
BILA PERISTIWA PELARUTAN = PERISTIWA PENGENDAPAN AKAN DIPEROLEH JUMLAH ZAT TERLARUT DIDALAM LARUTAN TETAP
KOMPOSISI LARUTAN
Persen Berat (% berat/berat) Persen berat adalah jumlah gram zat terlarut dalam 100g larutan.. Persen berat biasanya digunakan untuk menyatakah kadar komponen yang berupa zat padat.
Contoh :
Suatu larut NaCl dibuat dengan melarutkan 5 g NaCl dalam 50 g air. Hitung persen berat NaCl ?
Persen Berat per Volume (% b/v) Persen berat per volume menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam 100 mL larutan. Cara ini biasanya dipakai untuk menyatakan kadar zat padat dalam suatu cairan atau gas.
Contoh : Suatu larutan.dibuat dengan melarutkan 20 g NaOH dalam air sampai volumenya 500 mL. Hitung % b/v NaOH ? Jawab:
Persen Volume(% volume/volume) Persen volumeadalahjumlah volume (mL) zat terlarut dalam 100 mL larutan. Persen volume biasanya digunakanuntuk menyatakan kadar komponen berupa zat cair atau gas.
Contoh: 25 mL asam asetat dilarutkan dalam air sampai volumenya 250 mL. Hitung % (v/v) asam asetat?
Bagian per Sejuta (bpj atau ppm) Bagian per sejuta (bpj) atau parts per million (ppm) adalah satu bagian zat terlarut dalam satu juta bagian larutan. Satuan ppm sering dipakai untuk menyatakan konsentrasi zat yang sangat kecil dalam larutan gas, cair atau padat. 1 ppm = [1 mg zat terlarut] : 1 L larutan Atau ppm = [berat zat terlarut : berat larutan] x 106 Hubungan ppm dengan satuan lain: a. ppm dengan berat per volume 1 ppm = 1mg/L b. ppm dengan berat per berat 1 ppm = 1 mg/kg
Contoh 2.5 : Kadar zat besi (Fe) dalam 250 ml air minum adalah 0,05 mg. Nyatakan kadar tersebut dalam ppm ? Jawab: Kadar Fe = [0,05 mg ] : [250 ml] = [0,05 mg] : [0,25 l] = 0,2 mg/l = 0,2 ppm
Molalitas (m)
Molalitas adalahjumlah mol zat terlarut dalam 1000 g (1 kg) pelarut. Satuan molal tidak tergantung pada suhu dan biasanya digunakan untuk menyatakan banyaknya partikel zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut. Jika w gram zat terlarut dilarutkan dalam p gram pelarut, maka kemolalan (m) larutan, dirumuskan : mol zat terlarut m= [mol zat terlarut] : kg pelarut atau m = [w] : [BM] x [1000] : [p] Contoh : b. Hitung kemolalan larutan NaCl (BM = 58,5) yang dibuat dengan melarutkan 5,85 g NaCl dalam 250 g air. Jawab :
Fraksi mol adalah perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan. Jika dalam larutan terdapat nl mol zat A, dan n2mol zat B, maka fraksi mol (X) masing-masing zat dirumuskan:
Hubungan fraksi mol kedua zat dalam larutan, berlaku : XA + XB = 1 Persen mol = fraksi mol x 100%
Contoh : Konsentrasi H2SO4 96 % (b/b). Hitung fraksi mol H2SO4 dalam air. Jawab : H2SO4 96 % (b/b), berarti dalam 100 g larutan terdapat 96 g H2SO4 dan 4,0 g air.
Normalitas (N) Normalitas adalah jumlah gram ekivalen (grek) zat terlarut dalam satu liter larutan. Satuan konsentrasi nonnalitas sering digunakan untuk analisa volumetri terutama dalam reaksi-reaksi asam-basa dan oksidasi-reduksi (redoks). Jika w gram senyawa asam-basa dilarutkan dalam V mL larutan, maka:
dimana : BE = Berat ekivalen BM = Berat molekul a = valensi (banyaknya ion dalam larutan), untuk : asam = banyaknya ion H+ basa = banyaknya ion OH redoks = banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima pada 1 mol senyawa. . Hubungan nonnalitas (N) dengan larutan yang mempunyai konsentrasi K %, dan kerapatan (BJ) = L, berlaku :
Contoh :
a. Hitung Nonnalitas dari larutan HCI pekat (37 %), dengan kerapatan 1,18 g/mL. Jawab:
b. Hitung banyaknya gram NaOH yang harus dilarutkan ke dalam air sampai volumenya 0,5 L, agar diperoleh larutan NaOH 0,1 N. Jawab :
Molaritas (M) Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Jika w gram solut (zat terlarut) dilarutkan dalam V ml larutan, maka:
Contoh : 3,42 g sukrosa (BM = 342) dilarutkan dalam air menghasilkan 250 mL larutan. Hitung molaritas larutan. Jawab:....................................
Satuan Konsentrasi dalam Bidang Kedokteran dan ilmu Biologi 1. Persen Miligram (% mg) Di dalam laboratorium klinik dan ilmu-ilmu biologi seringkali dalam perhitungan digunakan satuan konsentrasi persen berat per volume seperti yang telah dibahas. Persen miligram digunakan untuk menyatakan kadar miligram zat terlarut dalam 100 mL larutan. Persen mligram (% mg) = {[mg zat terlarut] : [ml larutan]} x 100% Contoh 2.10 : Hitung konsentrasi K+ dalam % mg, jika 10 mL darah mengandung 0;25 mg K+. Jawab:
2. Ekivalen (Eq)
Satuan ini digunakan untuk menyatakan komponen ionik dalam darah dengan muatan ionnya. 1 Eq = 1 mol muatan (+ atau-) 1 Eq. Na+ = I mol Na+ =23 g 1 Eq. Mg2+=1/2mol Mg 2+= 12 g 1 Eq. HCO3- = 1 mol HCO3- = 61 g Karena konsentrasi ion dalam darah sangat kecil, maka untuk mempermudah perhitungan biasanya digunakan milieqivalen (1 Eq = 1000 mEq). Contoh: Cuplikan darah mengandung 3,9 mEq ion K+. Hitung berapa mg ion K+. Jawab: I Eq K+ = 39,1g 3,9 mEq K+ = 0,0039 Eq K+ = 39,1 x 0,0039 = 0,15249 g K+= 152,5 mg K+
Larutan ideal
Larutan
ideal adalah larutan yang tidak mengalami perubahan sifat komponen (selain pengenceran) ketika zat-zat bercampur menjadi larutan. Pengenceran tidak mengalami perubahan panas
Suatu larutan dikatakan ideal, jika mempunyai ciriciri sebagai berikut : 1. Homogen pada seluruh kisaran komposisi dari sistem, mulai dari fraksi mol nol sampai dengan satu (0< x <1) 2. Pada pembentukan larutan dari komponenkomponennya, tidak ada perubahan entalpi (Hcampuran= 0), artinya panas larutan sebelum dan sesudah percampuran adalah sama. 3. Perubahan volume percampuran sama dengan nol (Vcampuran =0), artinya jumlah volume larutan sebelum dan sesudah percampuran sama.
Volume akhir
Adalah jumlah dari masing-masing konstituen
(tidak mengalami penyusutan atau pemuaian). Misalnya 100 ml MeOH ditambahkan 100 EtOH menghasilkan 200 ml larutan dan tidak