Anda di halaman 1dari 9

BAB l PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Tanpa kita sadari, selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat kimia yangdapat kita temui
dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya dalam larutan yang akandibahas lebih jauh dalam
makalah ini. Misalnya garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl).Selain memperkaya rasa masakan
ternyata garan dapur (NaCl) yang kita kenal selama inimempunyai kegunaan lain. Ternyata garam dapur
(NaCl) dalam bentuk larutan jikadisambungkan dengan power supply dapat menghantarkan arus listrik
dan membuat lampumenyala.Demikian juga halnya dengan larutan-larutan lainnya, misalnya air suling,
larutan gula,asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium klorida, natrium hidroksida,
danmasih banyak lagi. Secara garis besar larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit danlarutan
non-elektrolit. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat danelektroit lemah. Dan
untuk selengkapnya akan dibahas pada bab selanjutnya.

2.Rumusan Masalah

a) Sifat dasar larutan

b) Jenis-jenis larutan

c) Kelarutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

3.Tujuan

Untuk menambah wawasan mengenai larutan, apa saja jenis-jenisnya, dan apa saja yangmenjadi faktor
dalam perubahannya.

BAB II ISI

1.Sifat Dasar Larutan

Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion daridua zat
atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah.Disebut homogen
karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan,
bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.Komponen larutan terdiri dari pelarut(solvent)dan zat
terlarut(solute). Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia
dalam larutan ataumeninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Dan uraian mengenai
gejala inimemerlukan komposisi larutan.dan berdasarkan daya hantarnya larutan dibagi menjadilarutan
elektrolit dan non elektrolit.

2.Komposisi Larutan

Ada beberapa cara untuk menyatakan komposisi larutan. Yaitu dengan Presentase massa/ persen
bobot : presentase berdasarkan massa suatu zat dalam larutan. Dalam kimia yang paling bermanfaat
menyatakan komposisi adalah fraksi mol, molaritas, dan molalitas. Danuntuk lebih jelasnya akan
dijelaskan pada pembahasan konsentrasi larutan.

3.Jenis Larutan

Larutan berdasarkan daya hantarnya dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit danlarutan non-
elektrolit.

a.Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Padalarutan ini dibedakan
menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah

Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantarlistrik yang kuat, karena zat
terlarutnya didalam pelarut (umumnya air),seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).2

1.Yang tergolong elektrolit kuat adalah:1. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3

dan lain-lain.

2. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah,seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2,
Ba(OH)2dan lain-lain.

3. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3

dan lain-lain.

Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang bergabung dengan
molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada
molekul atau partikel lainyang menghalangi gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus
listrik,sementara molekul-molekul air adalah sebagai media untuk pergerakan ion.Misalnya HCl
dilarutkan ke dalam air, maka semua HCl akan bereaksi denganair dan berubah menjadi ion-ion dengan
persamaan reaksi berikut:HCl(g)+ H2O( l )⎯→ H3O+(aq)+ Cl−(aq)
Reaksi ini biasa dituliskan:HCl(aq)⎯→ H+(aq)+ Cl−(aq) 

Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknyalemah dengan harga derajat ionisasi
sebesar: O < alpha < 1.Yang tergolong elektrolit lemah:1. Asam-asam lemah, seperti : CH3 COOH, HCN,
H2CO3, H2S dan lain-lain2.

Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.

Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain

Misalnya CH3 COOH dilarutkan ke dalam air, maka sebagian CH3 COOH akan terion dengan persamaan
reaksi seperti berikut:CH3 COOH(s)+ H2O( l )⎯→ H3O+(aq)+ CH3COO−(aq)CH3COOH yang terion
reaksinya biasa dituliskan:CH3COOH(aq)⎯→ H+(aq)+ CH3COO−(aq)33

Ion-ion yang telah terbentuk sebagian bereaksi kembali membentuk CHOCOOH, sehingga dikatakan
CH3COOH yang terion hanya sebagian.Reaksinya dapat dituliskan:CH3COOH(aq) ⇔ H+(aq)+ CH3COO−
(aq)

Partikel-partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul-molekulsenyawa CH3COOH yang terlarut dan
ion-ion H+dan CH3COO−. Molekul senyawa CH3COOH tidak dapat menghantarkan arus listrik, sehinggga
akanmenjadi penghambat bagi ion-ion H+dan CH3COO−untuk menghantarkan aruslistrik.

b.Larutan non elektrolit

Larutan non- elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan aruslistrik, karena zat terlarutnya
di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidakmeng-ion).Tergolong ke dalam jenis ini
misalnya:

A. Larutan urea

B.Larutan sukrosa

C.Larutan glukosa

Larutan alkohol dan lain-lainAda 2 reaksi dalam larutan, yaitu:

1. Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi
akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun.

2. Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan
turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.

3. Berdasarkan jenuh atau tidaknya larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:


1) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung zat terlarut (solute) kurang dari yang diperlukan
untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain,larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis
bereaksi dengan pereaksi(masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil
kalikonsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

2) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut( solute) yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan pelarut (solute) padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan
jenuhterjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

3) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandunglebih banyak zat terlarut
( solute) daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat
lagi melarutkan zatterlarut ( solute) sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila
hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).Berdasarkan sifat kualitatif,
larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak zatterlarut ( solute) dibanding
pelarut ( solvent ).

2. Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit zat terlarut( solute) dibanding pelarut (

solvent ).

4.Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentularutan. Secara fisika
konsentrasi dapat dinyatakan dalam % (persen) atau ppm(part per million)= bpj (bagian per juta). Dalam
kimia konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar (M),molal (m) atau normal (N).

a)Persen massa (% b/b)

Persen massa menyatakan perbandingan massa zat terlarut (solute) terhadap massa larutan% Solute =
100 %

b)Persen volum (% v/v)

Persen volum menyatakan perbandingan zat terlarut ( solute) terhadap volum larutan 5

% solute = 100 %

c)Persen massa/volum (% b/v)

Persen massa per volum menyatakan perbandingan massa zat terlarut (solute) terhadap volume larutan
% 100 %

d)Persen volum/massa (% v/b)


Persen volum per massa menyatakan perbandingan volum zat terlarut ( solute) terhadap massalarutan%
100 %

e)Molaritas (M)

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutanM = x

f)Molalitas (m)

Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilo gram (1000 gram) pelarut.m = x

g)Normalitas (N)

Normalitas menyatakan jumlah ekuivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan. N = xn xh)ppm ppm
menyatakan massa (Mg) zat terlarut ( solute) dalam tiap Kg larutan ppm =5.kelarutan

5.Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukanuntuk
adanya kesetimbangan antara zat terlarut ( solute)yang terlarut dan yang tak terlarut.Banyaknya zat
terlarut ( solute)yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu untuk menghasilkan suatu larutan
jenuh disebut kelarutan(solubility)zat itu. Kelarutan umumnyadinyatakan dalam gram zat terlarut per
100 mL pelarut, atau per 100 gram pelarut padatemperatur yang tertentu. Jika kelarutan zat kurang dari
0,01 gram per 100 gram pelarut,maka zat itu dikatakan tak larut(insoluble).Jika jumlah zat terlarut
( solute)yang terlarut kurang dari kelarutannya, maka larutannyadisebut tak jenuh(unsaturated). Larutan
tak jenuh lebih encer (kurang pekat) dibandingkandengan larutan jenuh. Jika jumlah zat terlarut
( solute)yang terlarut lebih banyak darikelarutannya, maka larutannya disebut lewat
jenuh(supersaturated). Larutan lewat jenuhlebih pekat daripada larutan jenuh. Larutan lewat jenuh
biasanya dibuat dengan caramembuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Pada cara ini zat
terlarut harusmempunyai kelarutan yang lebih besar dalam pelarut panas daripada dalam pelarut
dingin.Jika dalam larutan yang panas itu masih tersisa zat terlarut yang sudah tak dapat melarut
lagi,maka sisa itu harus disingkirkan dan tidak boleh ada zat lain yang masuk. Kemudian larutanitu
didinginkan hati-hati dengan cara didiamkan untuk menghindari pengkristalan. Jika tidak ada solute yang
memisahkan diri (mengkristal kembali) selama pendinginan, maka larutandingin yang diperoleh bersifat
lewat jenuh. Larutan lewat jenuh yang dapat dibuat dengancara ini misalnya larutan dari sukrosa,
natrium asetat dan natrium tiosulfat (hipo).Larutan lewat jenuh merupakan suatu sistem metastabil.
Larutan ini dapat diubah menjadilarutan jenuh dengan menambahkan kristal yang kecil (kristal inti/bibit)
umumnya kristal darizat terlarut (solute). Kelebihan molekul zat terlarut ( solute)akan terikat pada
kristal inti dan akan mengkristal kembali.Kelarutan senyawa logam biasa, yaitu senyawa logam golongan
IA, IIA, IB, IIB, Mn, Fe,Co, Ni, Al, Sn, Pb, Sb, Bi, dan NH4+ seperti pada tabel berikut:

Tabel 1.

Kelarutan beberapa senyawa dalam air.Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat
terlarut, jenis pelarut,temperatur, dan tekanan.
a. Jenis ZatZat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik,
sedangkan zat-zat yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat saling bercampur(like
dissolves like).Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam pelarut polar, sedangkansenyawa
nonpolar akan mudah larut dalam pelarut nonpolar. Contohnya alkohol dan air bercampur
sempurna(completely miscible), air dan eter bercampur sebagian (partiallymiscible),sedangkan minyak
dan air tidak bercampur (completely immiscible)

. b. Suhu

Senyawa Kelarutan Nitrat Semua larut Nitrit Semua larut kecuali Ag+

Asetat Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Bi3+Klorida Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Cu3+

Bromida Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+

Iodida Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Bi3

Sulfat Semua larut kecuali Ba+, Sr 2+, Pb2+, (Ca2+sedikit larut)

Sulfit Semua tidak larut kecuali Na+, K +, NH4+

Sulfida Semua tidak larut kecuali Na+, K +, NH4+, Ba2+, Sr 2+, Ca2+

Fosfat Semua tidak larut kecuali Na+, K +, NH4+

Karbonat Semua tidak larut kecuali Na+, K +, NH4+

Oksalat Semua tidak larut kecuali Na+, K +, NH4+

Oksida Semua tidak larut kecuali Na+, K +, Ba2+, Sr 2+, Ca2+

Hidroksida Semua tidak larut kecuali Na+, K +, NH4+, Ba2+, Sr 2+,(Ca2+sedikit larut)

Kelarutan gas umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi. Misalnya jika air dipanaskan,
maka timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari dalam air, sehingga gas yang terlarut dalam air
tersebut menjadi berkurang. Kebanyakan zat padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang
lebih tinggi. Ada beberapa zat padat yang kelarutannya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi,
misalnya natrium sulfat dan serium sulfat. Padalarutan jenuh terdapat kesetimbangan antara proses
pelarutan dan proses pengkristalankembali. Jika salah

satu proses bersifat endoterm, maka proses sebaliknya bersifat eksoterm.Jika temperatur dinaikkan,
maka sesuai dengan azas Le Chatelier (Henri Louis Le Chatelier:1850-1936) kesetimbangan itu bergeser
ke arah proses endoterm. Jadi jika proses pelarutan bersifat endoterm, maka kelarutannya bertambah
pada temperatur yang lebih tinggi.Sebaliknya jika proses pelarutan bersifat eksoterm, maka
kelarutannya berkurang pada suhuyang lebih tinggi.
c. Tekanan Perubahan tekanan pengaruhnya kecil terhadap kelarutan zat cair atau padat.Perubahan
tekanan sebesar 500 atm hanya merubah kelarutan NaCl sekitar 2,3 % dan NH4Cl sekitar 5,1 %.
Kelarutan gas sebanding dengan tekanan partialgas itu.

Menurut hukum Henry (William Henry: 1774-1836)

massa gas yang melarut dalam sejumlah tertentucairan (pelarutnya) berbanding lurus dengan tekanan
yang dilakukan oleh gas itu(tekanan partial ), yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan itu.
Contohnya kelarutanoksigen dalam air bertambah menjadi 5 kali jika tekanan partial -nya dinaikkan 5
kali. Hukumini tidak berlaku untuk gas yang bereaksi dengan pelarut, misalnya HCl atau NH3dalam air.

9..Sifat Koligatif Larutan

a.Sifat Koligati Larutan Non-Elektrolit

Sifat larutan berbeda dengan sifat pelarut murninya. Terdapat empat sifat fisika yang penting yang
besarnya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut tetapi tidak bergantung pada jenis zat
terlarutnya. Keempat sifat ini dikenal dengan sifat koligatif larutan.Sifat ini besarnya berbanding lurus
dengan jumlah partikel zat terlarut. Sifat koligatif tersebutadalah tekanan uap, titik didih, titik beku, dan
tekanan osmosis. Menurut hukum sifatkoligatif, selisih tekanan uap, titik beku, dan titik didih suatu
larutan dengan tekanan uap, titik beku, dan titik didih pelarut murninya berbanding langsung dengan
konsentrasi molal zatterlarut.8Larutan yang bisa memenuhi hukum sifat koligatif ini disebut larutan
ideal. Kebanyakanlarutan mendekati ideal hanya jika sangat encer.a) Tekanan Uap LarutanTekanan uap
larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarut murninya. Pada larutan ideal,menurut hukum Raoult, tiap
komponen dalam suatu larutan melakukan tekanan yang samadengan fraksi mol kali tekanan uap dari
pelarut murni. PA= XA. P0APA= tekanan uap yang dilakukan oleh komponen A dalam larutan.XA= fraksi
molkomponen A.P0A= tekanan uap zat murni A.Dalam larutan yang mengandung zat terlarut yang tidak
mudah menguap (tak-atsiriataunonvolatile), tekanan uap hanya disebabkan oleh pelarut, sehingga PA
dapat dianggapsebagai tekanan uap pelarut maupun tekanan uap larutan.

b) Titik Didih Larutan

Titik didih larutan bergantung pada kemudahan zat terlarutnya menguap. Jika zatterlarutnya lebih
mudah menguap daripada pelarutnya (titik didih zat terlarut lebih rendah),maka titik didih larutan
menjadi lebih rendah dari titik didih pelarutnya atau dikatakan titik didih larutan turun. Contohnya
larutan etil alkohol dalam air titik didihnya lebih rendah dari100 °C tetapi lebih tinggi dari 78,3 °C (titik
didih etil alkohol 78,3 °C dan titik didih air 100°C). Jika zat terlarutnya tidak mudah menguap (tak-atsiri
atau nonvolatile) daripada pelarutnya (titik didih zat terlarut lebih tinggi), maka titik didih larutan
menjadi lebih tinggidari titik didih pelarutnya atau dikatakan titik didih larutan naik. Pada contoh larutan
etilalkohol dalam air tersebut, jika dianggap pelarutnya adalah etil alkohol, maka titik didihlarutan juga
naik. Kenaikan titik didih larutan disebabkan oleh turunnya tekanan uap larutan.Berdasar hukum sifat
koligatif larutan, kenaikan titik didih larutan dari titik didih pelarutmurninya berbanding lurus dengan
molalitas larutan.Δt b= k b. mΔt b= kenaikan titik didih larutan.k b= kenaikan titik didih molal pelarut.m
= konsentrasi larutan dalam molal.
c) Titik Beku LarutanPenurunan tekanan uap larutan menyebabkan titik beku larutan menjadi lebih
rendah darititik beku pelarut murninya.Hukum sifat koligatif untuk penurunan titik beku larutan berlaku
pada larutan dengan zatterlarut atsiri (volatile) maupun tak-atsiri (nonvolatile). Berdasar hukum
tersebut, penurunan titik beku larutan dari titik beku pelarut murninya berbanding lurus dengan
molalitas larutan.Δtf= k f. mΔtf= penurunan titik beku larutan.k f= penurunan titik beku molal pelarut.m
= konsentrasi larutan dalam molal.

d) Tekanan Osmose Larutan

Peristiwa lewatnya molekul pelarut menembus membran semipermeabel dan masuk kedalam larutan
disebut osmose. Tekanan osmose larutan adalah tekanan yang harus diberikan pada larutan untuk
mencegah terjadinya osmose (pada tekanan 1 atm) ke dalam larutantersebut. Hampir mirip dengan
tekanan pada gas ideal, pada larutan ideal, besarnya tekananosmose berbanding lurus dengan
konsentrasi zat terlarut. p = = M. R. Tπ = tekanan osmose (atm).n = jumlah mol zat terlarut (mol).R =
tetapan gas ideal = 0,08206 L.atm/mol.K T = suhu larutan (K).V = volume larutan (L).M = molaritas (M =
mol/L).Jika tekanan yang diberikan pada larutan lebih besar dari tekanan osmose, maka pelarut murni
akan keluar dari larutan melewati membran semipermeabel. Peristiwa inidisebut osmose balik (reverse
osmosis), misalnya pada proses pengolahan untuk memperolehair tawar dari air laut.

b.Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit memperlihatkan sifat koligatif yang lebih besar dari hasil perhitungan dengan
persamaan untuk sifat koligatif larutan nonelektrolit di atas.Perbandingan antara sifat koligatif larutan
elektrolit yang terlihat dan hasil perhitungandengan persamaan untuk sifat koligatif larutan
nonelektrolit, menurutVan't Hoff besarnyaselalu tetap dan diberi simbul i (i = tetapan atau faktorVan't
Hoff).Semakin kecil konsentrasi larutan elektrolit, harga i semakin besar, yaitu semakinmendekati jumlah
ion yang dihasilkan oleh satu molekul senyawa elektrolitnya. Untuk larutan encer, yaitu larutan yang
konsentrasinya kurang dari 0,001 m, harga i dianggap samadengan jumlah ion.Empat macam sifat
koligatif larutan elektrolit adalah:a) Penurunan tekanan uap, ΔP = i.P0.XA12

b) Kenaikan titik didih Δt= i.k .mc) Penurunan titik bekuΔtf= i.k f .md) Tekanan osmose p = = i. M. R. T13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Sifat dasar larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupunion dari dua
zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut
homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamatiadanya bagian-bagian yang
berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.· Larutan berdasarkan daya hantarnya dibagi
menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutannon-elektrolit. Dan larutan elektrolit dibagi lagi menjadi
dua yaitu larutan elektrolit kuat danelektrolit lemah. Berdasarkan jenuh atau tidaknya larutan dapat
dibagi menjadi 3, yaitularutan jenuh, larutan tak jenuh, dan larutan kelewat jenuh. Berdasarkan sifat
kualitatif,larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu alrutan pekat dan larutan encer.· Banyaknya zat
terlarut ( solute)yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu untuk menghasilkan suatu larutan
jenuh disebut kelarutan(solubility) zat itu. Kelarutan umumnyadinyatakan dalam gram zat terlarut per
100 mL pelarut, atau per 100 gram pelarut padatemperatur yang tertentu. Jika kelarutan zat kurang dari
0,01 gram per 100 gram pelarut,maka zat itu dikatakan tak larut(insoluble). Dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutanantara lain jenis zat terlarut, jenis pelarut, temperatur, dan tekanan.

Daftar Pustaka

· Chang Raymond. 2005.

Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2

. Jakarta.Erlangga· DIS Yusraini, Nurhasni. 2012.

Penuntun Praktikum Kimia Dasar I

. Jakarta. Fakultas Sainsdan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta· Oxtobi, Gillis, Nachtrieb.2001.

Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi ke Empat Jilid 1

.Jakarta ; Erlangga· Petrucci Ralph H. 1987.

Anda mungkin juga menyukai