Anda di halaman 1dari 27

LARUTAN

NURMEILIS, M.Si, Apt

LARUTAN

Larutan adalah campuran homogen(serba sama) yang komponennya terdiri atas pelarut dan zat terlarut Berdasarkan daya hantarnya, larutan ada yg dapat menghantarkan arus listrik & yg tidak dapat menghantarkan arus listrik

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut Zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

Istilah larutan encer dan pekat menunjukkan jumlah relatif solut namun secara kualitatif

Ekspresi Kuantitatif Konsentrasi

Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut.

Kosentrasi adalah proporsi senyawa dalam campuran sehingga ia merupakan sifat intensif yaitu sifat yang tidak tergantung pada jumlah campuran yang ada 1 L NaCl 0,1 M sama konsentrasinya dengan 1 mL NaCl 0,1 M Konsentrasi sering dituliskan dalam rasio jumlah solut terhadap jumlah larutan, namun ada juga rasio solut terhadap solven

Molaritas : Jumlah mol solut yang terlarut dalam 1 L larutan Molalitas : Jumlah mol solut yang terlarut dalam 1000 g (1 kg) solven Bagian per massa : jumlah massa solut per jumlah massa larutan Bagian per volume : volume solut per volume larutan Fraksi mol : rasio jumlah mol solut terhadap jumlah total mol (solut + solven)

Gaya Antar Molekul dalam Larutan

Zat terlarut Contoh larutan Gas Cairan Padatan

Gas

Uudara (oksigen dan gas-gas lain dalam nitrogen)

Uap air di udara ( kelembapan)

Bau suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara

Pelarut

Cairan

Air terkarbonasi ( karbon dioksida dalam air)

Etanol dalam air; campuran berbagai hidrokarbon ( minyak bumi)

Sukrosa (gula) dalam air; natrium klorida (garam dapur) dalam air; amalgam emas dalam raksa

Padatan

Hidrogen larut dalam logam, misalnya platina

Air dalam arang aktif; uap air dalam kayu

Aloi logam seperti baja dan duralumin

Larutan Elektrolit

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit larutan elektrolit dalam air terdisosisasi kedalam partikelpartikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) . Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ionion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) dan senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)

Teori Ion Svante Arrhenius Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas Contoh :
NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq) CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)

Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul. Contoh :
C2H5OH (l) CO(NH2)2 (s) C2H5OH (aq) CO(NH2)2 (aq)

K2SO4(s) 2K+(aq) + SO4=(aq) Larutan berair kalium sulfat menghantar listrik. Bila elektroda dialiri listrik Ion K+ bergerak ke elektroda negatif Ion SO42-bergerak ke elektroda positif K2SO4 disebut elektrolit kuat

Proses terjadinya hantaran listrik Contoh :Hantaran listrik melalui larutan HCl. Dalam larutan, molekul HCl terurai menjadi ion H+ dan Cl - : HCl (aq) H+(aq) + Cl-(aq)

Ion-ion H+ akan bergerak menuju Katode (elektrode negatif / kutub negatif), mengambil elektron dan berubah menjadi gas hidrogen. 2H+(aq) + 2e H2(g) Ion-ion Cl- bergerak menuju Anode (elektrode positif / kutub positif), melepas elektron dan berubah menjadi gas klorin. 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e Jadi : arus listrik menguraikan HCl menjadi H2 dan Cl2 (disebut reaksi elektrolisis). 2H+(aq) + 2Cl-(aq) H2(g) + Cl2(g)

Adanya gelembung gas dan nyala lampu yang terang merupakan gejala larutan terseut mempunyai daya hantar yang kuat disebut juga elektrolit kuat Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion(terionisasi sempurna)yang ditandai dengan satu arah panah ke kanan pada persamaan reaksinya. Karena banyak ion yang dapat menhantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat Contoh: NaCl(s) ___________Na+ (aq) + Cl-(aq)

Yang tergolong elektrolit kuat adalah: Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dll. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dll Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain

Larutan yang meski dengan konsentrasi tinggi tetapi daya hantarnya lemah diesebut larutan elektrolit lemah. Hal ini disebabkan tidak semua molekul terurai menjadi ionion ( ionisasi tidak sempurna) shg dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik . Perbedaan zat elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit dinyatakan dgn : derajat ionisasi () = Mol zat yang terionisasi Mol zat mula-mula Elektrolit kuat () = 1 Elektrolit lemah 0 < () < 1 Non Elektrolit ( ) = 0

Yang tergolong elektrolit lemah: Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S, dll Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain

Larutan Non Elektrolit

Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut non elektrolit .Pada larutan non elektrolit molekulmolekulnya tidak terionisasi dalam larutan, shg tidak ada ion-ion bermuatan yg dpt mhantarkan arus listrik. Contoh larutan non elektrolit: Air murni, urea, glukosa, alkohol

Larutan Ideal

Bila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu.

Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benzena dan toluena. Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.

Soal Latihan

Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 32 g CaCl2 dalam 271 g air? Berapa gram glukosa (C6H12O6) yang harus dilarutkan dalam 563 g etanol (C2H5OH) untuk membuat larutan dengan konsentrasi 2,40 x 10-2 m? Hitung ppm (massa) kalsium dalam 3,50 g pil yang mengandung 40,5 mg Ca! Hidrogen peroksida adalah zat pengoksidasi yang berguna dalam pemutih, bahan bakar roket dll. Larutan encer H 2O2 30% (m/m) memiliki densitas 1,11 g/mL hitung (a) molalitas (b) fraksi mol H2O2 (c) molaritas

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi sematamata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Sifat koligatif meliputi: 1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmotik

Kenaikan Titik Didih

Karena tekanan uap larutan lebih rendah (turun) dibanding pelarut murni, maka konsekuensinya larutan juga akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi Titik didih larutan adalah suhu dimana tekanan uap sama dengan tekanan eksternal (1 atm) Tb m atau Tb = Kb m Dimana m molalitas larutan dan Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal Tb = Tb(larutan) Tb(solven)

Penurunan Titik Beku

Seperti halnya dalam penguapan hanya solven yang menguap, dalam pembekuan juga hanya senyawa solven yang membeku Titik beku larutan adalah suhu dimana tekanan uap larutan sama dengan tekanan pelarut murni Pada suhu ini solven beku dan larutan yang masih mencair berada dalam kesetimbangan Tf m atau Tf = Kf m Tf = Tf (solven) Tf (larutan)

Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan yang harus diberikan untuk mencegah pergerakan air dari solven ke larutan seperti pada gambar sebelum ini Tekanan ini berbanding lurus dengan jumlah solut dalam volume larutan nsolut/Vlarutan atau M = (nsolut/Vlarutan) RT = MRT

1. Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai: DTb = m . Kb [1 + a(n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kb [1+ a(n-1)] n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya. 2. Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai: DTf = m . Kf [1 + a(n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kf [1+ a(n-1)] 3. Untuk Tekanan Osmotik dinyatakan sebagai: p = C R T [1+ a(n-1)]

LATIHAN SOAL-SOAL

1. Pada konsentrasi zat terlarut yang sama, jumlah partikel dalam larutan untuk spesiesionik lebih banyak daripada untuk spesies molekul. Mengapa? 2. Larutan HClyang dijualdipasaranmemilikikonsentrasi45,0% berdasarkanbobotdengandensitas1,18 g/mL. Bilakitamemiliki1 L larutan a. Tentukanlarutandalampersenbobot/volume b. Tentukanbobotair yang terkandungdalamlarutan c. Tentukanmolaritasdanmolalitas d. Tentukanfraksimol HCldalamlarutan

3. Sukrosaadalahsuatuzatnon atsirimelarutdalamair tanpaprosesionisasi. Tentukanpenurunantekananuappada25oC dari1,25 m larutansukrosa. Diasumsikanlarutanterbentukbersifatideal. Tekananuapuntukair murnipada25oC adalah23,8 torr. 4. Tekananuapheptanamurnipada40oC adalah92,0 torrdantekananuapmurniuntukoktanaadalah31,0 torr. Jikadalamlarutanterdapat1,00 mol heptanadan4,00 mol oktana. Hitungtekananuapdarimasing-masingkomponen, tekananuaptotal dalamlarutan, sertafraksimol darimasingmasingkomponendalamkesetimbanganlarutan

Anda mungkin juga menyukai