Anda di halaman 1dari 29

Sifat Koligatif Larutan | Kimia

Sifat koligatif larutan yakni sifat larutan berdasarkan jumlah pertikel. Sifat
koligatif ini meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
A. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
1.

Penurunan Tekanan Uap


a.
Tekanan Uap Jenuh
Tekanan uap jenuh yaitu kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan
uap jenuhnya (dipengaruhi jenis zat dan suhu).
Gaya tarik menarik antarpartikel relatif kuat = sukar menguap = tekanan
uap jenuh relatif kecil. Contoh: garam, gula, dan gliserol.
Gaya tarik menarik antar partikel relatif lemah = mudah menguap =
tekanan uap jenuh relatif besar. Contoh: atsiri, etanol, eter. Bila suhu
dinaikkan, maka tekanan uap jenuh zat itu bertambah.
b. Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Penurunan tekanan uap jenuh yaitu tekanan uap jenuh pelarut murni
dikurangi tekanan uap jenuh larutan. Jika zat sukar menguap, maka
tekanan uap jenuh larutan > tekanan uap jenuh pelarut murni (air).
Dirumuskan sebagai berikut:
P = P - P
Keterangan:
P = penurunan tekanan uap jenuh
Po = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan
Fraksi mol dirumuskan sebagai berikut:
Fraksi mol zat pelarut:

Fraksi mol zat terlarut:

Keterangan:
nA = mol zat pelarut
nB = mol zat terlarut
XA + XB = 1
Zat terlarut semakin banyak = penurunan uap makin besar. Francois M.
Raoult merumuskan besarnya penurunan tekanan uap (P) sebagai
berikut:
P = Xb. P
P = Xa. P
Keterangan:
P = penurunan tekanan uap jenuh

P0
P
XA
XB

= tekanan uap jenuh pelarut murni


= tekanan uap jenuh larutan
= fraksi mol zat pelarut
= fraksi mol zat terlarut

2.
Penurunan Titik Beku
Penurunan titik beku (Tf) yaitu titik beku pelarut murni (00C) dikurangi
titik beku larutan. Rumusnya:

Keterangan:
m = molalitas
Kf = ketetapan titik beku molal
g = massa zat larutan
p = massa zat pelarut murni
Mr = massa molekul relatif zat larutan
3.
Kenaikan Titik Didih
Kenaikan titik didih (Tb) adalah titik didih larutan dikurangi titik didih
pelarut murni. Rumusnya:

4.
Tekanan Osmotik
Yaitu tekanan tambahan pada permukaan larutan agar tidak terjadi
perembesan dari pelarut murni. Untuk larutan encer dihitung dengan
rumus:
Keterangan:
= tekanan osmotik
n = mol zat terlarut (mol)
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm/ mol K)
M = molaritas larutan (mol/L)
T = suhu larutan (K)
B.

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


Perlu teman ketahui bahwa sifat koligatif larutan elektrolit > larutan
nonelektrolit. Rumus hukum Raoult berlaku pada larutan elektrolit harus
dengan dikalikan faktor ionisasi. Jadi jumlah ion larutan akan
mempengaruhi besar kecil sifat koligatif larutan elektrolit tersebut. Faktor
ionisasi (i) dirumuskan:

Keterangan:
n = jumlah seluruh ion zat elektrolit (baik yang + maupun -)
= derajat ionisasi larutan elektrolit (untuk elektrolit kuat = 1)
Rumus sifat koligatifnya:

Reaksi Redoks dan Elektrokimia


Pengertian
Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi berbagai macam reaksi. Salah
satu diantaranya adalah reaksi yang berkaitan dengan perubahan
bilangan oksidasi dari atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Dari
tinjauan bilangan oksidasi reaksi dapat dibedakan menjadi 2 jenis reaksi
yaitu :
1. Golongan reaksi dimana atom-atom yang terlibat tidak mengalami
perubahan bilangan oksidasi sebelum dan sesudah reaksi. Reaksi
dimana atom-atom yang terlibat tidak mengalami perubahan
bilangan oksidasi disebut reaksi bukan reduksi-oksidasi yang lazim
disebut reaksi bukan redoks.
2. Golongan reaksi dimana diantara atom-atom yang terlibat ada yang
mengalami perubahan bilangan oksidasi. Sebelum dan sesudah
reaksi bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat tidak sama
(berubah). Reaksi ini disebut reaksi reduksi-oksidasi (reaksi
redoks)
1. A.

PENGERTIAN REAKSI REDOKS

Redoks ( reduksi-oksidasi). Reduksi adalah penerimaan elektron atau


penurunan bilangan oksidasi, sedangkan oksidasi adalah pelepasan
elektron atau peningkatan bilangan oksidasi
CONTOH : REAKSI REDUKSI
Cu2+(aq) + 2e

Cu (s)

Ag+(aq) + e

Ag(s)

CONTOH : REAKSI OKSIDASI


Zn(s)

Zn2+(aq)+ 2e

Al(s) Al3+(aq) + 3e

Aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi :


1.

Atom-atom dalam unsur memiliki bilangan oksidasi nol

2.

Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi +1

3.

Dalam hidrida logam (misal NaH, BaH2, AlH3) bilangan oksidasi H =


-1

4.

Atom O dalam senyawa memiliki

5.

Dalam senyawa F2O, bilangan oksidasi O = +2

6.

Dalam peroksida (misal H2O2, Na2O2, BaO2) bilangan oksidasi O= -1

7.

Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif

8.

Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = Nol

9.

Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion

10.
Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu
dimiliki atom yang keelektronegatifannya lebih besar
Konsep-konsep dasar Redoks
1. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron atau penambahan
(kenaikan) bilangan oksidasi
2. Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron atau pengurangan
(penurunan) bilangan oksidasi
3. Reduktor (pereduksi) adalah zat yang mengalami oksidasi atau zat
yang melepaskan elektron, atau zat yang bilangan oksidasinya naik
4. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi atau zat yang
menangkap elektron atau zat yang bilangan oksidasinya turun
5. Redoks adalah reaksi yang terdiri dari peristiwa reduksi dan oksidasi
atau reaksi perubahan bilangan oksidasi
6. Reaksi disproporsionasi (autoredoks) adalah reaksi redoks dimana
hanya satu jenis atom yang mengalami reduksi dan oksidasi atau
reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom yang bilangan
oksidasinya berubah
7. Mol elektron adalah selisih bilangan oksidasi
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
1. METODE BILANGAN OKSIDASI
Langkah-langkah penyetaraan reaksi :
1. Menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi
berdasarkan perubahan bilangan oksidasi tiap unsur
2. Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami redoks dengan
menambahkan koefisien yang sesuai
3. Menentukan besarnya kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi
dari unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi

4. Meneyetarakan perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan


memberikan koefisien yang sesuai
5. Menyetarakan jumlah atom H dan O serta unsur-unsur yang lain
2 .METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)
Langkah-langkah penyetaraan reaksi:
1. Menuliskan zat-zat yang mengalami reaksi redoks saja
2. Memisahkan reaksi menjadi 2, setengah reaksi reduksi dan
setengah reaksi oksidasi
3. Menyetarakan atom-atom yang mengalami redoks, kecuali atom
hydrogen (H) dan oksigen (O)
4. Menyetarakan atom oksigen (O) dengan menambahkan molekul
H2O ke ruas yang kekurangan oksigen
5. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke
ruas yang kekurangan atom H
6. Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron ke ruas yang
memiliki muatan lebih positif
7. Menyamakan jumlah elektron pada kedua persamaan setengah
reaksi reduksi dan oksidasi
8. Menyatukan kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi
redoks yang utuh
9. Mengembalikan ke bentuk reaksi awal
CONTOH SOAL

PENGERTIAN SEL ELKTROKIMIA


Transfer elektron pada reaksi redoks dalam larutan berlangsung melalui
kontak langsung antara partikel-partikel berupa atom , molekul atau ion
yang saling serah terima elektron. Pembahasan transfer elektron melalui
sirkuit luar sebagai gejala listrik, dan reaksi redoks yang seperti ini akan
dipelajari pada elektrokimia.
Sel elektrokimia merupakan suatu sel atau tempat terjadinya aliran
elektron yang disebabkan oleh perubahan energi kimia menjadi energi
listrik atau sebaliknya. Sel ini dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
1. Sel Volta

2. Sel Elektrolisis
Sel Volta melibatkan perubahan energi kimia menjadi energi listrik
sedangkan sel elektrolisis melibatkan perubahan energi listrik menjadi
energi kimia. Bagaimanakah proses terjadinya perubahan energi tersebut?
SEL VOLTA
Sel Volta (sel galvani) memanfaatkan reaksi spontan (G < 0) untuk
membangkitkan energi listrik, selisih energi reaktan (tinggi) dengan
produk (rendah) diubah menjadi energi listrik. Sistem reaksi melakukan
kerja terhadap lingkungan
Sel Elektrolisa memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan reaksi non
spontan (G > 0) lingkungan melakukan kerja terhadap sistem
Kedua tipe sel menggunakan elektroda, yaitu zat yang menghantarkan
listrik antara sel dan lingkungan dan dicelupkan dalam elektrolit
(campuran ion) yang terlibat dalam reaksi atau yang membawa muatan.
KOMPONEN SEL VOLTA
Rangkaian sel elektrokimia pertama kali dipelajari oleh LUIGI
GALVANI (1780) danALESSANDRO VOLTA (1800). Sehingga disebut sel
Galvani atau sel Volta. Keduanya menemukan adanya pembentukan
energi dari reaksi kimia tersebut. Energi yang dihasilkan dari reaksi kimia
sel Volta berupa energi listrik

Sel Volta terdiri atas elektroda (logam seng dan tembaga) larutan
elektrolit (ZnSO4 dan CuSO4), dan jembatan garam (agar-agar yang
mengandung KCl). Logam seng dan tembaga bertindak sebagai elektroda.
Keduanya dihubungkan melalui sebuah voltmeter. Elektroda tempat
berlangsungnya oksidasi disebut Anoda (elektroda negatif), sedangkan
elektroda tempat berlangsungnya reduksi disebut Katoda (elektroda
positif)

ELEKTRODA
Elektroda terbagi menjadi dua jenis yaitu anoda dan katoda
Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh senyawa
teroksidasi (zat pereduksi) dan meninggalkan sel melalui anoda
Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron diambil oleh senyawa
tereduksi (zat pengoksidasi) dan masuk sel melalui katoda.
Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn dicelupkan dalam
ZnSO4
Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu dicelupkan dalam
CuSO4
Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana anoda bermuatan
negatif dan katoda bermuatan positif
Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu tabung berbentuk
U terbalik berisi pasta elektrolit yang tidak bereaksi dengan sel redoks
gunanya untuk menyeimbangkan muatan ion (kation dan anion)
Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak ikut bereaksi
dalam sel volta ini misalnya grafit dan platinum.
NOTASI SEL VOLTA
Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati (untuk sel
Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)Cu2+(aq)|Cu(s)
Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah kiri bagian
katoda
Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda
(aqueous vs solid) jika fasanya sama maka digunakan tanda koma
Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan
ujung kanan.
POTENSIAL SEL
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk
menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di
dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan
salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
(lihat Elektrokimia I : Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta). Baterai
aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang
diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H2O,
dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses
ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut : 2 H2O(l) > 2 H2(g) + O2(g)

Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang


membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis,
komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai).
Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu
wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun
lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan

umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan
Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi.
Reaksireduksi berlangsung di katoda, sedangkan
reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus
mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif
sumber arus tentunya mengarah pada anoda.
Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang
akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya,anoda bermuatan
positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas.
Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan
endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan yang
berkaitan dengan reaksi elektrolisis :
1. Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan
bereaksi; elektroda tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda
2. Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion
pasti bereaksi di anoda
3. Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion alkali, alkali
tanah, ion aluminium, maupun ion mangan (II), maka air yang
mengalami reduksi di katoda
4. Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion sulfat, nitrat,
dan ion sisa asam oksi, maka air yang mengalami oksidasi di anoda

Soal :
1. suatu larutan glukosa (Mr = 180) dalam 2 kg air (kb = 0,52) ternyata mendidih
pada suhu 100,64'C. massa glukosa yang dilarutkan adalah...gram. massa air= p
a. 245
b. 450
c. 502
d. 547
e. 695

2. suatu larutan terdiri atas 12 gram zat X (nonelektrolit) didalam 20 gram air.
jika larutan ini membeku pada -5'C dan penurunan titik beku molal air 1,86'C, zat
X tersebut mempunyai massa rumus relatif...
a. 59
b. 118
c. 223
d. 277
e. 336

3. larutan 3 gram glukosa (Mr glukosa = 180) dalam 250 ml air isotonik dengan
larutan 4,6 gram X dalam 500 ml air. zat X tersebut mempunyai massa molekul
relatif...
a. 69
b. 138
c. 276
d. 342
e. 684

4. molalitas larutan NaCl 10% massa dalam air adalah----m. (Mr NaCl = 58,5)
a. 1,50
b.1,70
c.1,90
d.2,10
e.2,30

5. the molality of solution containing 20% mass of ethanol (C2H5OH, Mr = 46

gram/mole) is... molal.


a. 6,4
b.5,4
c.4,4
d.3,4
e.0,4

6. sebanyak 12 gram NaCl dilarutkan dalam 600 ml larutan. jika diketahui NaCl
terionisasi 80% pada suhu 27'C,larutan tersebut mempunyai tekanan osmotik
sebesar....atm (R = 0,082 L mol-1 K-1; Ar: Na:23, Cl=35,5)

7. larutan yang memiliki titik beku tertinggi adalah...


a. glukosa 0,05M
b.glukosa 0,10M
c.sukrosa 0,10M
d. sukrosa 0,15M
e.urea 0,15M

8. dalam 300 gram air terlarut terdapat 40 gram zat X. larutan tersebut
membeku pada suhu -3,1'C. jika Kf air = 1,86'C, Mr zat X tersebut adalah...

9. what is the molality of a solution cotaining 35% mass of ethanol in water? Mr


= 46 gram/mol

10.

jawaban: b. K-R
11. determine the mole fraction of the solute and solvent if 18 gr glucose is
dissolved in 90 gram of water. Mr glucose = 180, Mr H2O = 187

12. berikut ini peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.


1) etilen glikol dapat ditambahkan ke dalam radiator mobil.
2) desalinasi air laut.
Kedua contoh di atas berhubungan dengan sifat koligatif larutan secara berturutturut...
a. penurunan tekanan uap dan tekanan osmotik
b. tkana osmotik dan kenaikan titik didih
c. kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
d. penurunan titik beku dan osmosis balik
e. penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
13. sebanyak 37 gram Ca(OH)2 dilarutkan kedalam 250 gram air. larutan
tersebut memdidih pada suhu 102,6'C. jika Ar; Ca = 40, O = 16, H = 1, dan Kb
air = 0,52'C/m, derajat ionisasi basa tersebut sbesar....%

14. tekanan osmotik larutan CdSO4 0,1M (alfa = 0,75) pada suhu 27'C (R =

0,082) adalah...atm
i = (1+(2-1)0,75)

15. jika diketahui derajat ionisasi H2SO4 dalam larutan= 1 dan kb= 0,52 C,
kenaikan titik didih larutan 24,5 gram H2SO4 (Mr = 98) dalam 250 gram air
sebesar.....'C

16. sebanyak 30 gram urea dilarutkan dalam 81 gram air akan menghasilkan
larutan dengan fraksi mol sebesar.....(Mr urea = 60, H2O = 18)

17. kenaikan titik didih molal bergantung pada.... molalitas larutan


18. sebanyak 4 gram zat X dilarutkan dalam 5000 ml larutan benzena yang
diketahui mempunyai tekanan 19cmHg. jika larutan tersebut diukur pada
keadaan yang sama saat 6 gram zat X dilarutkan dlaam 12 liter gas etana pada
tekanan 38cmHg, massa molekul relatif zat X tersebut adalah....gram/mol

19. larutan 7,6 kamfer (C10H16O) dalam 400 gram kloroform (CHCl3) memiliki
titik didih 0,68'C lebih tinggi dari titik dididh kloroform murni. tetapan titik didih
molal kloroform adalah....'C kg/mol

20. Perhatikan gambar beberapa larutan berikut ini!

jika volume pelarut semua larutan tersebut dianggap sama, larutan yang
mempunyai tekanan osmotik paling rendah jika diukur pada suhu tetap dan R=
0,082 adalah larutan....
keterangan: larutan 1 digantika dengan P, larutan 2 digantik dengan Q, larutan 3
digantik dengan R, larutan 4 diganti dengan S dan larutan 5 diganti dengan T.

1. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain K2SO4 dan
MnO2. Dalam reaksi tersebut setiap mol H2S melepaskan .
A. 2 mol elektron D. 7 mol elektron
B. 4 mol elektron E. 8 mol elektron
C. 5 mol elektron
Jawaban : E
Penyelesaian :
H2S K2SO4
4H2O + S- SO42 + 8H+ + 8e
2.

Di antara reaksi-reaksi tersebut di bawah ini yang merupakan contoh


reaksi redoks adalah .
A. AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
B. 2KI(aq) + Cl2(aq) I2(s) + 2KCI(aq)
C. NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
D. NaOH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
E. Al2O3(S) + 2NaOH(aq) 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Jawaban : B
Penyelesaian :
Reaksi redok adalah reaksi yang mengalami oksidasi (kenaikan bilangan
oksidasi) dan reduksi (penurunan bilangan oksidasi).

3.

Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan


bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N2, adalah .
A. -3 ; 0 ; +1 ; +3 D. 0 ; 3 ; +4 ; +5
B. 0 ; +2 ; +4 ; 5 E. 0 , +1 ; +3 ; +5
C. -3 ; +1 ; +2 ; +3
Jawaban : B
Penyelesaian :
N2 bilangan oksidasinya 0
N O bilangan oksidasi N = +2
+2 -2
N O3 bilangan oksidasi N = +5
5 -6
N O2 bilangan oksidasinya N = +4
+4 -4

4.

Reaksi-reaksi di bawah ini yang termasuk reaksi redoks adalah .


A. AgCl (s) + 2NH3 (aq) Ag(NH3)2Cl (aq)
B. NaOH (aq) + CH3COOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (l)
C. AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)
D. OH- (aq) + Al(OH)3 (s) AlO2- (aq) + 2H2O(l)
E. Hg (NO3)2 (aq) + Sn (s) Hg (s) + Sn(NO3)2 (aq)
Jawaban : C
Penyelesaian :
Ag NO3 (aq) + Na Cl (aq) Ag Cl (s) + Na NO3 (aq)
2 -2 1 -1 1 -1 1 -1
mengalami oksidasi

5.

Reaksi berikut :
3Br (g) + a OH- (aq) b BrO3- + c Br- (aq) + d H2O (l)
Harga koefisien a, b, c, d supaya reaksi di atas setara adalah .

A. 2, 2, 5 dan 1 D. 5, 6, 3 dan 1
B. 6, 1, 5 dan 3 E. 4, 1, 5 dan 2
C. 6, 5, 1 dan 3
Jawaban : B
Penyelesaian :
3Br (g) + 6 OH- (aq) 1 BrO3- + 5 Br- (aq) + 3 H2O (l)
a=6;b=1;c=5;d=3
6.

Reaksi redoks :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq)
2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8H2O (l)
Setengah reaksi oksidasi dari reaksi tersebut adalah .
A. MnO4-(aq) + 8 H+ (aq) + 5e Mn2+ (aq) + 4H2O (l)
B. MnO4-(aq) + 2H2O (l) + 3e MnO2 (s) + 4OH- (aq)
C. H2C2O4 (aq) 2CO2 (g) + 2H+ (aq) + 2e
D. CO2- (aq) + 2H+ (aq) + 2e H2C2O4 (aq)
E. 2H2SO4 (aq) 2H2O (l) + 2SO2 (g) + O2 (g)
Jawaban : A
Penyelesaian :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq)
2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8H2O (l)
Setengah reaksi redoks :

7.

Reaksi redoks berikut :


a H2O2 (l) + b Fe2+ (aq) + c H+ (aq) d Fe3+ (aq) + e H2O (l)
Harga a, b, dari c berturut-turut ialah .
A. 1,1,1 D. 2,2,1
B. 1,2,3 E. 2,1,2
C. 1,2,1
Jawaban : B
Penyelesaian :

8. Reaksi redoks yang sudah mengalami penyetaraan ialah .


A. I2 (s) + S2O3 (aq) 2I- (aq) + SO42- (aq)
B. Al2O3 (s) + C (s) Al (s) + CO2 (g)
C. AgOH (s) + H+ (aq) Ag2+(aq) + H2O (l)
D. ClO- (aq) + Cl- (aq) + H+ (aq) H2O (l) + Cl2 (g)
E. MnO2(s) + 4H+ (aq) + 2Cl- (aq) Mn2+(aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
Jawaban :E
Penyelesaian :
MnO2 (s) + 4H+ (aq) + 2Cl- (aq) Mn2+ (aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
Setara bila :
1. Jumlah muatan kiri = muatan kanan
2. Jumlah unsur sebelah kiri = jumlah unsur sebelah kanan.
9.

Suatu unsur transisi memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut :


1s22s22p63s23p63d54s2
Tingkat oksidasi tertinggi dari unsur tersebut adalah .
A. +7 D. +3
B. +5 E. +2

C. +4
Jawaban : A
Penyelesaian :
Elektron terluar menentukan jumlah bilangan oksidasi.
10. Reaksi berikut yang merupakan redoks adalah .
A. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
B. Cl2 + SO2 + H2O HCl + H2SO4
C. MgO + H2O Cu2 + H2O
D. CuO + 2H Cu2 + H2O
E. SO3 + KOH K2SO4 + H2O
Jawaban : B
Penyelesaian :
Karena dalam reaksi tersebut mengalami reaksi reduksi dan oksidasi.
11.Suatu reaksi redoks :
aBr2 (aq) + bOH- (aq) cBrO3- (aq) + dBr- (aq) + eH2O (l)
Harga a, b, c dan a berturut-turut agar reaksi di atas setara adalah .
A. 3, 6, 1, 5, 3 D. 6, 1, 3, 5, 3
B. 3, 6, 5, 1, 3 E. 1, 5, 3, 6, 3
C. 6, 1, 5, 3, 3
Jawaban : A
Penyelesaian :
3Br2 (aq) + 6OH- (aq) 1BrO3- (aq) + 5Br- (aq) + 3H2O (l)
12.Pada persamaan oksidasi reduksi berikut (belum setara),
KMnO4(aq) + KI(aq) + H2SO4 MnSO4(aq) + I2 aq) + K2SO4(aq) + H2O(l)
Bilangan oksidasi Mn berubah dari .
A. +14 menjadi +8 D. -1 menjadi +2
B. +7 menjadi +2 E. -2 menjadi +2
C. +7 menjadi -4
Jawaban : B
Penyelesaian :
KMnO4 = B.O K = +1
B.O Mn = x
B.O O = -2
1 + x 8 = O x = +7
MnSO4 = Mn B.O = +2
13.Pada reaksi :
4HCl (aq) + 2S2O3-2 (aq) 2S (s) + 2SO2 (g) + 2H2O (l) + 4Cl- (aq)
bilangan oksidasi S berubah dari .
A. +2 menjadi 0 dan +4 D. +5 menjadi +2 dan 0
B. +3 menjadi 0 dan +4 E. +6 menjadi -2 dan +4
C. +4 menjadi 0 dan +2
Jawaban : A
Penyelesaian :

14. Bilangan oksidasi klor dalam senyawa natrium hipoklorit, kalium klorit dan
kalium klorat berturut-turut adalah .
A. +3 +5 +7 D. -1 +3 +5
B. +1 +5 +7 E. -1 +1 +3
C. +1 +3 +5
Jawaban : C
Penyelesaian :
Natrium hipoklorit, Kalium klorit, Kalium klorat.
15. Perhatikan persamaan reaksi :
K2Cr2O, (s) + 14HCl (aq) 2KCl(aq) + 2CrCl3 (aq) + 3Cl2 (g) + 7H2O(l).
Unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi pada
persamaan reaksi tersebut adalah .
A. Cr dan Cl D. H dan O
B. K dan Cl E. O dan Cl
C. Cr dan H
Jawaban : A
Penyelesaian :
Cr dan Cl
ELEKTROKIMIA
1. Pada elektrolisis Al2O3 (pengolahan Aluminium) sebanyak 102 kg
dihasilkan Al . (Al = 27, O =16)
A. 102 kg D. 30 kg
B. 80 kg E. 12 kg
C. 54 kg
Jawaban : C
Penyelesaian :
Al2O3
102 kg = 102000 gram
1 mol Al2O3 dihasilkan 2 mol Al3+
1000 mol Al2O3 dihasilkan 2000 mol Al3+
3e + Al3+ Al
1 mol Al3+ ~ 1 mol Al
2000 molAl3+ ~ 2000 mol Al
Jadi yang terjadi = 2000 mol
= 2000 x 27 gram
= 54.000 gram = 54 kg
2. Logam Mg dapat digunakan sebagai pelindung katodik terhadap logam
Fe.
SEBAB
Logam Mg letaknya disebelah kanan Fe dalam deret volta.
Jawaban : C
Penyelesaian :
Logam yang dapat dipakai sebagai pelindung katodik, adalah logam yang
bersifat reaktif dari pada yang dilindungi.
Logam Mg lebih reaktif dari logam Fe, sebab Mg terletak di sebelah kiri
logam Fe dalam deret volta.
Deret Volta : K Ba Ca Mg Al Zn Fe Ni Sn Pb H Cu H Ag Pt Au
3. Pada elektrolisis seperti gambar di bawah ini persamaan yang
menunjukkan reaksi pada elektroda X adalah .
A. H2O(l) 2H+(ag) + O2 + 2eB. Cu2+(ag) + 2e- Cu(s)
C. Cu(s) Cu2+(ag) + 2e-

D. 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(ag)


E. 2H2O(l) + O2(l) + 4e- 4OH-(ag)
Jawaban : C
Penyelesaian :
Reaksi anoda = Cu Cu2+ + 2e
Reaksi katoda = 2e + Cu2+ Cu
reaksi pada x adalah oksidasi pada anion.
4. Data tabel E sel dalam volt. Pada tabel berikut harga E sel :
Mg/Mg+2//Pb+2/Pb adalah .
A. -2, 21 volt D. 2, 21 volt
B. -2, 47 volt E. 2, 68 volt
C. 2, 47 volt
Jawaban : C
Penyelesaian :
5. Untuk mencegah terjadinya korosi pipa besi yang ditanam dalam tanah,
pipa besi dihubungkan dengan logam .
A. Mg B. Li C. Ag D. Pb E. Sn
Jawaban : A
Penyelesaian :
Untuk melindungi besi dari korosi, maka di sekitar besi ditempatkan
logam-logam yang memiliki Eo lebih kecil yaitu terletak sebelah kiri dari
besi dari deret volta.
Deret volta: Li, K, Ba, Ca, Na, Mg , Al, Mn, Zn, Cr, Fe , Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg,
Ag, Pt, Au.
6. Diketahui potensial elektroda :
Ag- (aq) + e Ag (s) E0 = + 0,80 volt
Ln3- (aq) + 3e Ln (s) E0 = -0,34 volt
Mn2-(aq)+2e Mg(s) E0 =-2,34 volt
Mn2- (aq) + 2e Mn (s) E0 = -1,20 volt
Dua setengah sel di bawah ini yang potensialnya paling besar adalah .
A. Mg/Mg2+//Ag+/Ag D. Mn/Mn2+//Mg2+//Mg
B. Ag/Ag+//Mg2+Mg E. Ag/Ag+//Ln2+/Ln
C. Mn/Mn2+//Ln3+/Ln
Jawaban : A
Penyelesaian :
Mg Mg2+ + 2e = 2,34
Ag+ + e Ag = 0,80 +
3,14 (paling besar)
7. Diketahui potensial elektroda :
Cr3+(aq) + 3e Cr(s) E = -0,71 volt
Ag+(s) + e Ag(s) E = +0,80 volt
Al3+(aq) + 3e Al(s) E = -1,66 volt
Zn3+(aq) + 2e Zn(s) E = -0,74 volt
Pt2+(aq) + 2e Pt(s) E = +1,50 volt
Reaksi-reaksi yang berlangsung adalah .
A. Zn3+(aq) + Pt(s) Pt2+(aq) + Zn(s)
B. Ag(s) + Cr3+(aq) Ag+(s) + Cr(s)
C. Al3+(aq) + Cr(s) Al(s) + Cr3+(aq)
D. Pt(s) + Ag+(aq) Ag(s) + Pt2+(aq)
E. Cr3+(aq) + Al(s) Al3+(aq) + Cr(s)
Jawaban : E
Penyelesaian :
A.
B.

C.
D.
E.
8. Waktu yang diperlukan untuk melapisi suatu permukaan besi dengan
3,05 gram air seng dalam larutan ion seng yang dialirkan arus listrik
sebesar 5 ampere adalah . (F = 96500, Ar Zn = 65,4)
A. 4 menit 2 detik D. 375 menit 2 detik
B. 15 menit 15 detik E. 30 menit 0 detik
C. 60 menit 0 detik
Jawaban : E
Penyelesaian :
I = 5 ; V = Valensi seng = 2
Berat = 3,05
3,05
9. Reaksi yang terjadi pada katode dari elektrolisis larutan Na2SO4 adalah
.
A. 2H2O (aq) + 2e 2OH- (aq) + H2 (g)
B. 2H+ (aq) + 2e H2 (g)
C. Na+ (aq) + e Na (s)
D. SO42- (aq) + 2e SO4 (aq)
E. 4OH- (aq) 2H2O (aq) + O2 (g) + 4e
Jawaban : A
Penyelesaian :
Na2SO4 2Na+ + SO42Pada katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e
10. Pada elektrolisis larutan garam logam alkali atau alkali tanah tidak
dihasilkan logamnya karena .
A. sifat oksidatornya lemah
B. sifat reduktornya lemah
C. garam halidanya mempunyai titik leleh tinggi
D. energi ionisasi tinggi dari logam lain
E. ion logamnya tidak mengalami reduksi
Jawaban : E
Penyelesaian :
Pada elektrolisis larutan garam logam Alkali atau Alkali tanah tidak
menghasilkan logam sebab :

harga E lebih kecil dari E air

ion logamnya tidak mengalami reduksi

11. Bila diketahui potensial elektroda standar :


Al3+ (aq) + 3e Al (s) E = -1,76 volt
Zn2+ (aq) + 2e Zn (s) E = -0,76 volt
Fe2+ (aq) + 2e Fe (s) E = -0.44 volt
Cu2+ (aq) + 2e Cu (s) E = +0,34 volt
Bagan sel volta yang E selnya paling besar adalah .
A. Al/Al3+//Zn2+/Zn D. Al/Al3+//Cu2+/Cu
B. Fe/Fe2+//Al3+/Al E. Al3+/Al//Cu2+/Cu
C. Zn/Zn2+//Cu2+ /Cu
Jawaban : D
Penyelesaian :
12. Bila diketahui potensial elektroda standar :

Pb2+ (aq) + 2e Pb (s) E = -0,13 volt


Fe2+ (aq) + 2e Fe (s) E = -0, 44 volt
Mg2+ (aq) + 2e Mg (s) E = -2,34 volt
Bagan sel volta yang E selnya paling besar adalah .
A. Cu(s) + Mg2+(aq) Cu2+(aq) + Mg(s)
B. Mg(s) + Cu2+(aq) Mg2+(aq) + Cu(s)
C. Pb(s) + Cu2+(aq) Mg2+(aq) + Cu(s)
D. Fe(s) + Mg2+(aq) Fe2+(aq) + Mg(s)
E. Mg(s) + Pb2+(aq) Mg2+ + Pb(s)
Jawaban : B
Penyelesaian :
13. Bahan yang digunakan sebagai elektrode pada sel aki (accu) adalah .
A. Pt dan C D. Zn dan Cu
B. Zn dan C E. Pb dan PbO2
C. Pb dan PbO2
Jawaban : E
Penyelesaian :
Reaksi aksi
Pb + PbO2 + H2SO4
Pemakaian
PbSO4 + H2O
Pengisian
14. Diketahui data potensial standar berikut :
Zn2+ (aq) + 2a Zn (s) Eo = 0,76 volt
Cu2+ (aq) + 2e Cu (s) Eo = + 0,34 volt
Mg2+ (aq) + 2e Mg (s) Eo = 2,34 volt
Cr3+(aq) + 3e Cr (s) Eo = 0,74 volt
Harga potensial sel (E sel) yang paling kecil terdapat pada .
A. Zn / Zn2+ (aq) // Cu2+(aq) / Cu
B. Zn / Zn2+ (aq) // Cr3+(aq) / Cr
C. Mg / Mg2+ (aq) // Cr3+ (aq) / Cr
D. Cr / Cr3+ (aq) // Cu2+ (aq) / Cu
E. Mg / Mg2+(aq) // Cu2+(aq) / Cu
Jawaban : B
Penyelesaian :
Zn / Zn2+ (aq) // Cr3+(aq) / Cr
15. Berapakah massa logam perak yang diendapkan jika arus listrik sebesar 5
Ampere dialirkan ke dalam larutan AgNO3 selama 2 jam . (Ar : Ag = 108)
A. 24,90 gram D. 42,09 gram
B. 29,40 gram E. 49,20 gram
C. 40,29 gram
Jawaban : C

Anda mungkin juga menyukai