Anda di halaman 1dari 8

NAMA : LUH ADE INTAN SUCIATI WIJAYA

NIM : 1813071005
KELAS : I.A
JURUSAN : PENDIDIKAN IPA

PETA KONSEP RUMUS SENYAWA, JENIS REAKSI DAN PENYETARAAN


REAKSI

SENYAWA-
SENYAWA KIMIA

memiliki

RUMUS JENIS REAKSI PENYETARAAN REAKSI


SENYAWA

Disetarakan melalui metode

REAKSI
RUMUS RUMUS SINTESIS
EMPIRIS MOLEKU SETENGAH PERUBAHAN
L REAKSI BILANGAN OKSIDASI
REAKSI
METATESI
S

REAKSI
NETRALISASI

REAKSI
REDOKS
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat
di pecah – pecah lagi menjadi unsur – unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut.
Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua
atom hidrogen untuk setiap atom oksigen. Umumnya, perbandingan ini harus tetap karena
sifat fisikanya, bukan perbandingan yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu, material
seperti kuningan, super konduktor YBCO, semi konduktor "aluminium gallium arsenida",
atau coklat dianggap sebagai campuran atau aloy, bukan senyawa.

Ciri - ciri yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus kimia memberikan
perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu
rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2. Rumus kimia tidak menyebutkan apakah
senyawa tersebut terdiri atas molekul ; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl
adalah senyawa ionik.

Ada 2 jenis rumus kimia, yaitu Rumus Empiris dan Rumus Molekul.
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom - atom dari unsur-
unsur penyusun senyawa. Sedangkan rumus molekul adalah rumus yang menunjukkan
jumlah atom unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus molekul ini merupakan kelipatan
dari rumus empiris.

Nilai n di atas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dari kedua rumus kimia. Jika Mr
dari rumus empiris dikalikan dengan n, maka menghasilkan Mr rumus molekul.
Prinsip inilah yang dijadikan dasar dalam mencari rumus molekul senyawa.
Cara Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul :

1. Cari perbandingan massa unsur – unsur penyusun senyawa.


2. Cari perbandingan mol dengan membagi massa unsur dengan massa atom
relatifnya (Ar).
3. Dari perbandingan mol yang paling sederhana didapatkan Rumus Empiris.
4. Tentukan Rumus Molekul dengan mencari factor pengali n. Rumus yang digunakan
adalah (MrRE)n = Mr.

Reaksi kimia adalah suatu proses yang biasanya ditandai dengan perubahan kimia di
mana bahan awal (reaktan) menjadi produk yang berbeda. Reaksi kimia cenderung
melibatkan gerakan elektron, yang mengarah ke pembentukan dan memecah ikatan kimia.
Ada beberapa jenis reaksi kimia dan lebih dari satu cara untuk mengklasifikasikan mereka.
Berikut adalah beberapa jenis reaksi kimia umum.

A. Kombinasi atau Reaksi Sintesis

Dalam reaksi sintesis, dua atau lebih senyawa kimia bergabung untuk membentuk produk
yang lebih kompleks.
A + B → AB

Kombinasi zat besi dan belerang untuk membentuk besi (II) sulfide adalah contoh dari reaksi
sintesis:

8 Fe + S8 → 8 FeS

B. Metatesis atau Reaksi Pemindahan Double

Dalam reaksi perpindahan ganda atau metatesis, dua senyawa obligasi atau ion di tukar untuk
membentuk senyawa yang berbeda.

AB + CD → AD + CB

Contoh dari reaksi perpindahan ganda terjadi antara natrium klorida dan perak nitrat
membentuk natrium nitrat dan perak klorida.

NaCl (aq) + AgNO3 (aq) → NaNO3 (aq) + AgCl (s)

C. Reaksi Netralisasi

Reaksi netralisasi disebut juga reaksi asambasa. Reaksi netralisasi adalah reaksi yang
membentuk unsur bersifat netral yaitu air (H2O) yang berasal dari zat asam yang melepaskan
ion H+ dengan zat basa yang melepaskan ion OH-. Namun pada kenyataannya, reaksi
netralisasi tidak hanya menghasilkan garam yang bersifat netral, tetapi tergantung sifat asam
atau basa yang lebih kuat.

Reaksi netralisasi terdiri dari empat jenis, yaitu antara asam kuat dan basa kuat, asam lemah
dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemah dan basa lemah. Di setiap reaksi
memiliki hasil zat yang berbeda, meskipun sama sama menghasilkan air. Berikut ini ada
penjelasan mengenai 4 macam reaksi netralisasi.

1. Asam Kuat & Basa Kuat

Jika larutan asam kuat dan basa kuat dicampurkan, maka hasilnya adalah garam dan air.
Contoh persamaan reaksinya adalah:

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

>> Dari HCl (asam kuat) dan NaOH (basa kuat)

2. Asam Kuat & Basa Lemah


Jika larutan asam kuat dan basa lemah dicampurkan, maka hasilnya adalah garam asam dan
air. Contoh persamaan reaksinya adalah :
NH4OH(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(l)
>> Dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa lemah)

3. Asam Lemah & Basa Kuat


Jika larutan asam lemah dan basa kuat dicampurkan, maka hasilnya adalah garam basa dan
air. Contoh persamaan reaksinya adalah:

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)


>> Dari CH3COOH (asam lemah) dan NaOH (basa kuat)

4. Asam Lemah & Basa Lemah


Jika larutan asam lemah dan basa lemah dicampurkan, maka hasilnya adalah garam dan air.
Contoh persamaan reaksinya adalah:

CH3COOH(aq) + NH4OH(aq) → NH4CH3COO(aq) + H2O(l)


>> Dari CH3COOH (asam lemah) dan NH4OH (basa lemah)

Dari penjelasan di atas, terdapat kesimpulan bahwa hasil reaksi berupa garam belum tentu
bersifat netral. Dalam suatu campuran larutan, ada beberapa kemungkinan kecenderungan
sifat garam tergantung dari sifat larutan yang lebih kuat.

 Asam Kuat + Basa Kuat = Netral


 Asam Lemah + Basa Lemah = Netral
 Asam Kuat + Basa Lemah = Garam Asam
 Asam Lemah + Basa Kuat = Garam Basa

D. Reduksi – Oksidasi atau Reaksi Redoks

Dalam reaksi redoks bilangan oksidasi atom yang berubah. Reaksi redoks dapat melibatkan
transfer electron antara senyawa kimia.

Reaksi yang terjadi ketika Di mana I2 direduksi menjadi I– dan S2O32- (anion tiosulfat)
dioksidasimenjadi S4O62- memberikancontohreaksiredoks:

2 S2O32- (aq) + I2 (aq) → S4O62- (aq) + 2I– (aq)

PENYETARAAN REAKSI REDOKS

Reaksi redoks dikatakan setara bila memenuhi dua syarat yaitu :

1. Jumlah atom sebelum reaksi ( reaktan ) = jumlah atom sesudah reaksi ( produk )
2. Jumlah muatan sebelum reaksi (reaktan) = jumlah muatan sesudah reaksi ( produk)
Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Cara Setengah Reaksi ( Cara Ion - Elektron )


2. Cara Bilangan Oksidasi

1. Cara Setengah Reaksi ( Cara Ion - Elektron )

Penyetaraan tersebut dapat dilakukan dengan tahapan berikut.

1. Reaksi dipecah menjadi dua persamaan setengah reaksi, lalu masing-masing disetarakan
melalui.
a. Setarakan jumlah atom selain O dan H dengan menambahkan koefisien.
b. Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O secukupnya pada ruas yang
kurang O.
c. Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H+ secukupnya di ruas yang
berlawanan.
d. Setarakan jumlah muatan, dengan menambahkan electron pada yang kelebihan
muatan(seruas dengan H+)

Jika suasana asam, penyetaraan selesai.

Jika suasana basa, H+ harus di ganti dengan OH- dengan cara sebagai berikut :

· Tambahkan OH- pada kedua ruas sebanyak H+

· Gabungkan H+ dengan OH- menjadi H2O

· Kurangi kelebihan H2O

2. Setarakan jumlah electron pada 2 buah setengah reaksi, dengan menambah koefisien

3. Akhirnya, jumlahkan kedua buah setengah reaksi tersebut

Contoh :

Setarakan reaksi berikut :

Fe2+ + MnO4- → Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )

Jawaban :

Fe2+ + MnO4- → Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )

Reaksi dipecah menjadi dua persamaan setengah reaksi, setarakan atom selain H dan O
Fe2+ → Fe3+
MnO4- → Mn2+

Setarakan jumlah O dengan menambah koefisien


Fe2+ → Fe3+
MnO4- → Mn2+ + 4H2O

Setarakan jumlah H dengan menambah ion H+ pada yang kekurangan H


Fe2+ → Fe3+
MnO4- + 8H+ → Mn2+ + 4H2O

Hitung muatan, tambahkan electron pada yang kelebihan muatan (seruas H+)
Fe2+ → Fe3+ + e
Muatan kiri : +2
Muatan kanan : +3, selisih muatan = 1, jadi tambahkan 1 electron di ruas kanan

MnO4- + 8H+ → Mn2+ + 4H2O


Muatan kiri : +7
Muatan kanan : +2 , selisih muatan = 5, jadi tambahkan 5 elektron di ruas kiri

MnO4- + 8H+ + 5 e → Mn2+ + 4H2O

Setarakan jumlah electron pada kedua ruas dengan kali silang. Dan jumlahkan
Fe2+ → Fe3+ + e x5

MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O x1

Menjadi 5 Fe2+ + MnO4- + 8H+ → 5 Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

2. Cara Bilangan Oksidasi

Langkah penyetaraan cara bilangan oksidasi :


1. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami reaksi redoks
2. Tentukan selisih bilangan oksidasi atom - atom yang mengalami reaksi redoks
3. Kalikan silang dengan selisih bilangan oksidasi pada atom/ ion/ senyawa yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi
4. Setarakan jumlah muatan dengan menambah H+ pada yang muatannya lebih kecil.
5. Setarakan jumlah atom H dengan menambah H2O

Jika suasana asam, penyetaraan selesai. Jika suasana basa, H+ harus di ganti dengan OH-
dengan cara sebagai berikut :
- Tambahkan OH- pada kedua ruas sebanyak H+
- Gabungkan H+ dengan OH- menjadi H2O
- Kurangi kelebihan H2O

Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
Fe2+ + MnO4- → Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )

Jawaban :

Fe2+ + MnO4- → Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )

Langkah 1 &2 : Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami reaksi redoks

Bilangan oksidasi (biloks) Mn berubah dari +7 menjadi +2 terjadi perubahan biloks 5 satuan

Bilangan oksidasi (biloks) Fe berubah dari +2 menjadi +3 terjadi perubahan biloks 1 satuan

Langkah3 : Kalikan silang dengan selisih bilangan oksidasi pada spesi yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi

Jadi Mn dikalikan 1 dan Fe dikalikan 5, sehingga reaksi menjadi :

5Fe2+ + MnO4- → 5Fe3+ + Mn2+

Muatan : +10 -1 +15 +2

Muatan kiri = +9
Muatan kanan = +17

Karena muatan ruas kiri < muatan ruas kanan, maka ditambahkan ion H+

Maka tambahkan 8H+ di ruas kiri (yang muatannya lebih kecil)

Langkah4 : 5Fe2+ + MnO4- + 8H+ → 5Fe3+ + Mn2+


Setarakan H dengan menambah H2O secukupnya

Karena di ruas kiri terdapat 8H+ maka di ruas kanan ditambahkan 4H2O

Langkah 5 : 5Fe2+ + MnO4- + 8H+ → 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

Hitung O di ruas kiri dan di ruas kanan. pada contoh di atas jumlah atom O di ruas kiri = 4
dan jumlah atom O di ruas kanan = 4. Jadi, reaksi sudah setara

Anda mungkin juga menyukai