MESIN BOR
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Teknik dengan judul “ REAKSI REDOKS ”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Sebagai seorang peserta didik tentu sudah mengetahui pelajaran kimia, dan bahkan sempat
mempelajari pelajaran tersebut dan selain itu pelajaran ini sudah ada sebelum Indonesia
merdeka.Maka dari itu kita sebagai seorang pelajar harus mengetahui pelajaran tersebut.
Pada awalnya, istilah oksidasi dan reduksi tidak seluruhnya bertentangan: reduksi
berhubungan dengan pemisahan logam dari senyawa logam, dan oksidasi adalah reaksi dengan
oksigen. Bagaimana pun juga, sejalan dengan waktu, arti dari reduksi berubah cenderung kereaksi, di
mana oksigen dilepaskan. Dalam hal ini, reduksi dan oksidasi telah berpasangan secara istilah kepada
2 jenis reaksi kimia, di mana satu mewakili kebalikan dari yang lainnya.
Dengan penemuan Thomson mengenai electron pada tahun 1897 dan perkembangan dari
konsep yang berhubungan dengan hilangnya electron dan mendapatkan atom atau ion, istilah oksidasi
dan reduksi telah berubah menjadi hilangnya electron dan munculnya electron berubah pada awal
abad 20.
Bagaimana pun juga, dengan defenisi ini muncul perubahan arti yang dapat dipertimbangkan.
Ketika definisi oksigen didasarkan pada oksidasi zat, sebagai contoh, pada partikel yang paling kecil:
atom Fe dioksidasi dibawah pelepasan 2 atom menjadi ion Fe2-. Dengan cara yang sama, atom atau
Oleh karena itu korespondensi oksidasi dan reduksi selalu ada, dan ketika berbicara mengenai
B. Reaksi Redoks.
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik
dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (reaksi-oksidasi) dimana dalam reaksi ini
energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan
agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi, ada baiknya kita melihat kembali beberapa konsep dasar
Ingat bahwa angka yang ditulis diatas unsur adalah bilangan oksidasi dari unsur tersebut.
Dilepasnya elektron oleh suatu unsur selama oksidasi ditandai dengan meningkatnya bilangan
oksidasi unsur itu. Dalam reduksi, terjadi bilangan oksidasi karena diperolehnya elektron oleh unsur
tersebut. Dalam reaksi yangditunjukan disini, logam Mg di oksidasi dalam ion H+ direduksi ; ion Cl
Persamaan untuk reaksi redoks seperti baru saja kita bahas relatif mudah disetarakan. Namun,
dilaboratorium kita sering menghadapi reaksiredoks yang lebih rumit yang melibatkan anion okso
dasarnya, kita dapat menyetarakan semua persamaan redoks dengan menggunakan proseduryang
diberikan. Tetapi ada tekni-teknik khusus untuk menangani reaksi redoks, teknik-teknik yang juga
membuat kita lebih paham mengenai proses transfer elektron. Disini kita akan membahas salah satu
teknik tersebut, yang dinamakan metode ion-elektron. Dalam metode ini reaksi keseluruhan dibagi
menjadi dua setengah-reaksi, satu untuk oksidasi dan satu untuk reduksi. Persamaan untuk kedua
setengah-reaksi ini disetarakan secara terpiksa dan kemudia dijumlahkan untuk menghasilkan
Andaikan kita diminta untuk menyetarakan persamaan yang menunjukan terjadinya oksidasi
ion FE2+menjadi ion FE13 oleh ion dikromat (Cr2O72-) dalam medium asam. Sebagai hasilnya, ion
(Cr2O72-) terekduksi menjadi ion-ion Cr3+. Tahap-tahap berikut ini akan membantu kita menyetarakan
persamaannya.
Tahap 1. Tulis persamaan taksetara untuk reaksi ini adalah bentuk ionik.
+2 +3
Reduksi : Cr2O72- Cr3+
Tahap 3. Setarakan atom yang bukan O dan H disetiap setengah-reaksi secara terpisah.
setengah-reaksi oksidasi sudah setara untuk atom Fe. Untuk setengah-reaksi reduksi kita kalikan
Cr2O2-7 2Cr3+
Tahap4. Untuk reaksi dalam medium asam, tambahkan H 2O untuk menyetarakan atom O dan
Karena reaksi berlangsung dalam lingkungan asam, kita tambahkan tujuh molekul H 2O
Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
Tahap 5. Tambahkan elektron padasalah satu sisi dari setiap setengah-reaksi untuk menyetarakan
muatan. Jika perlu, samakan jumlah elektron di kedua setengah-reaksi dengan cara mengalihkan
Dalam setengah-reaksi reduksi terdapat total 12 muatan positif pada sisi kiri dan hanya 6
muatan positif di sisi kanan. Jadi, kita tambah 6 elektron disebelah kiri.
oksidasi dengan 6 :
Elektron pada kedua sisi saling meniadakan, kita dapat persamaan ionik bersih yang sudah setara :
Tahap 7. Periksa kembali apakah persamaan ini mengandung jenis dan jumlah atom yang
sama serta periksa juga apakah muatan pada kedua sisi persamaan sudah sama.
Pengecekan terakhir menunjukan bahwa persamaan yang dihasilkan sudah setara “secara atom” dan
“secara muatan”.
Untuk reaksi dalam sebuah medium basa, kita biasanya akan menyetarakan atom seperti yang
telah kita lakukan pada tahap 4 untuk medium asam. Lalu untuk setiap ion H + biasanya kita
tambahkan ion OH- yang sama banyaknya dikedua sisi persamaan, kita biasanya akan
menggabungkan ion-ion tersabut menjadi H2O. Telah kita lihat bahwa jika sebuah logam seng
dimasukan kedalam larutan CuSO4, Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+ sementara ion Cu2+ tereduksi
Elektron-elektron ditransfer langsung dari zat pereduksi (Zn) ke zat pengoksidasi (Cu 2+) dalam
larutan. Namun, jika kita memisahkan secara fisik zat pengoksidasi dari zat pereduksi, transfer
elektron dapat berlangsung lewat medium penghantar eksternal (kawat logam). Sewaktu reaksi
berlangsung, kawat mengalirkan elektron secara konstan sehingga menghasilkan listrik (dengan kata
lain, kawat ini menghasilkan kerja listrik seperti untuk menggerakan motor listrik).
Peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan
disebut sel galvanik atau sel volta, diambil dari nama ilmuwan italia Luigi Galvani dan alessandro
volta, yang membuat versi awal dari alat ini. Gambar 19.1 memperlihatkan komponen penting dari sel
tersebut. Sebatang seng dicelupkan kedalam larutan ZnSO 4, dan sebatang tembaga dicelupkan
kedalam larutanCuSO4. Sel bekerja berdasarkan asas bahwa oksidasi Zn menjadi Zn 2+ dan reduksi
Cu2+ menjadi Cu dapat dibuat berlangsung serentak dalam lokasi-lokasi yang terpisah dimana transfer
elektron antara lokasi-lokasi tersebut terjadi melalui sebuah kawat eksternal. Batang seng dan tembag
dinamakan Elektroda. Susunan elektroda (Zn dan Cu) dan larutan (ZnSO4 dan CuSO4) ini disebut sel
Daniell. Berdasarkan definisi, anoda dalam sel galvanik ialah elektroda tempat terjadinya oksidasi dan
Untuk sel Daniell, reaksi-reaksi setengah-sel, yaitu, reaksi oksidasi dan reduksi pada masing-
Perhatikan bahwa kecuali kedua larutan dipisahkan satu sama lain, ion Cu2+ akan bereaksi langsung
Untuk melengkapi rangkain listriknya, kedua larutan harus dihubungkan oleh suatu medium
penghantaragar kation dan anion dapat bergerak dari suatu kompartemen elektroda ke kompartemen
elektroda lainya. Persyaratan ini terpenuhi oleh jembatan garam, yang dalam bentuk sederhananya
berupa tabung U terbalik yang berisi larutan elektrolit inert, seperti KCL atau NH 4NO3, yang ion-
ionnya tidak akan bereaksi dengan ion lain dalam larutan atau dengan elektroda. Selama reaksi redoks
keseluruhan berjalan, elektron mengalir keluar dari anoda (elektroda Zn) melalui kawat dan voltmeter
menuju katoda (elektroda Cu). Di dalam larutan, kation-kation (Zn 2+, Cu2+, dan K+) bergerak kearah
katoda, sementara anion-anion (SO2-4dan CL-) bergerak ke anoda. Tanpa jembatan garam yang
menghubungkan kedua larutan, terjadinya penumpukan muatan positif dalam kompartemen anoda
(karena pembentukan ion Zn2+) dan muatan negatif dalam kompartemen katoda ( terjadi ketika
sebagian ion Cu2+ tereduksi menjadi Cu) tentunya dengan cepat akan menghentikan kerja sel.
Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda karena ada selisih energi potensial listrik di antarakedua
elektroda. Aliran arus listrik ini analog dengan air yang jatuh dari air terjun karena ada selisih energi
potensial gravitasi, atau aliran gas dari wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah.
Dalam percobaan selisih potensial listrik diantara anodan dan katoda di ukur dengann voltmeter dan
sebuah jembatan garam, yang merupakan tabung berbentuk u terbalik yang berisi larutan garam
seperti NaNO3.Ujung jembatan ditutup dengan penyumbat berpori yang menghindarkan kedualarutan
ke ampermeter, sebuah alat yang mengukur arah dan magnitudo arus listrik yang melaluinya.
Jika tembaga dioksida disisi kiri, ion Cu 2+ masuk kelarutan.Electron yang dilepaskan pada reaksi
melewati rangkaian luar dari kiri kanan, seperti digambarkan oleh perubahan jarum
ampermeter.Electron masuk ke lembaran perak dan, pada antarmuka logam-larutan, electron diikat
oleh ion Ag+, sebagai atom yang melapisi permukaan perak. Proses ini akan menyebabkan kenaikan
muatan fositif dalam gelas piala sebelah kanan dan ion negative ke ion sebelah kiri, yang menjaga
Mengikuti apa yang dikatakana Michael Faraday, para ahli kimia menyebut sisi berlangsungnya
oksidasi dalam sel elektrokimia sebagai anoda dan sisi berlangsungnya reduksi sebagai katoda. Dalam
sell galvani seperti yang baru saja didiskusikan, tembaga adalah anoda ( karena dioksidasi ) dan perak
adalah katoda (Ag+ direduksi ). Electron electron mengalir pada rangkaina luar dari anoda ke
katoda.Dalam larutan ion positif dan negative kedua bebas untuk bergerak.Didalam sebuah sel elektro
kimia, ion-ion negatif (anion) bergerak menuju anoda, dan ion positif (kation) bergerak ke katoda.
Kita akan memakai sebuah konvensi untuk sel galvani dimana anoda ditunjukan di kiri dan katoda di
kanan, sehingga electron mengalir melalui rangkaian luar dari kiri kekanan. Secara skematis, sel
Cu|Cu2+||Ag+|Ag
Dengan anoda di kiri dan katoda di kanan dan antarmuka-logam larutan di tunjukan dengan | dan
Reaksi kimia netto dalam sel galvani sederhana ini sama dengan yang berlangsung jika sebuah
lembaran tembaga ditempatkan dalam larutan perak nitrat dalam air, tetapi ada perbedaan penting
dalam perosesnya. Karena komponen reaksi dipisahkan kedalam dua tempat, sementara kontinuitas
listrik dijaga, perpindahan langsung electron dari atom tembaga ke ion perak di hindari, dan mereka
dipaksa berjalan melalui rangkaian luar ( kawat ) sebelum akhirnya melakukan pengaruh netto yang
sama. Arus electron yang melalui kawat dapat digunakan untuk sebagai tujuan. Sebagai contoh jika
sebuah lampu bohlam ditempatkan dalam rangkaian listrik, arus yang melewatinya akan
mengakibatkan bohlam menyala. Sel elektrokimia akan mengubah energy kimia menjadi kalor dan
energi radiasi. Sebagai alternatif, bohlam dapat digantikandengan sebuah motor listrik kecil dan
Apa yang menyebabkan arus mengalir dalam sebuah sel galvani ?pasti harus ada sebuah selisih
arus listrik, , antara dua titik yang menyebabkan electron mengalir, sama seperti selisih potensial
gravitasi antara dua titik di permukaan bumi yang menyebabkan air mengalir ke bawah. Selisih
potensial listrik ini, atau tegangan sel, dapat diukur dengan sebuah alatvoltmeter yang diletakan di
rangkaian luar. Tegangan ukur dalam sel galvani tergantung pada magnitude arus yang melalui sel,
dan tegangan jatuh jika arus terlalau besar. Tegangan sel intrinsik (nilainya pada arus nol) dapat
diukur dengan menempatkan sumber tegangan variable dalam rangkaian luar sedemikian rupa
sehingga selisih potensialnya ∆ ekst melawan potensial instrinsik ∆ sel elektokomia. Selisih potensial
netto adalah :
∆ net = ∆ - ∆ ekst
∆ dapat diukur dengan mengatur ∆ ekst sampai ∆ menjadi 0, pada titik arus melalui rangkaian
net
juga turun menjadi 0. Jika ∆ ekst dijaga sedikit dibwah∆ , selisih potensial netto menjadi menjadi
kecil dan fugsi sel mendekati reversible, dengan hanya arus kecil dan kecepatan reaksi yang lambat
dielektroda.
Jika tegangan luar yang berlawanan dinaikan diatas selisih potensial alami sel, electron terbalik arah
dan bergerak menuju elektrodatembaga, ion tembaga dalam larutan menerima electron dan
mengendap sebagai logam tembaga, dan logam perak larut dan memberikan tambahan ion Ag +.
Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani( atau sel volta ). Sel seprti
seperti itu mengubah energy kimia menjadi energy listrik, yang dapat digunakan untuk melakukan
kerja. Sebuah sel dimana potensial luar yang berlawanan secara spontan disebut sel elektrolisis; sel
seperti ini menggunakan energy listrik yag dihasilkan oleh rangkaian luar untuk melakukan reaksi
kimia yang sebetulnya tidak dapat berlangsung. Jika sebuah sel diubah menjadi sebuah sel elektrolisis
dengan penambahan sumber potensial luar yang berlawanan arah dengan aliran electron, juga terdapat
sebuah pembalikan pada sisi anoda dan katoda.Dalam sel elektrolisis, oksidasi berlangsung di electron
perak, yang karenanya menjadi aoda, dan elektroda tembaga menjadi katoda.
Industri pelapisan logam adalah industri pelapisan logam dengan unsurunsur lain yang
meningkatkan kualitas logam tersebut. Sebagai contoh pelapisan besi dengan seng atau krom untuk
Bijih-bijih logam umumnya terdapat dalam bentuk senyawa oksida, sulfida, dan
karbonat.Bijih-bijih sulfida dan karbonat diubah terlebih dahulu menjadi oksida melalui
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna benda,
seperti pada tekstil, rambut dan kertas.Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi.Oksidator
yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2).
Warna benda ditimbulkan oleh elektron yang diaktivasi oleh sinar tampak.Hilangnya warna
1.4.Fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi secara alami.
Fotosintesis merupakan proses yang kompleks dan melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri
tertentu. Organisme ini mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet)
1.5. Pembakaran.
propana (C3H8-;) di udara (mengandung O2), atom karbon teroksidasi membentuk CO2 dan atom
Baterai nikel-kadmium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang seperti aki, baterai HP,
dll.Anoda yang digunakan adalah kadmium, katodanya adalah nikel danelektrolitnya adalah KOH.
anoda : Cd + 2 OH-→Cd(OH)2+ 2e
1.7. Baterai alkali.
Baterai alkali hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anoda dan katodanya sama dengan
baterai karbon-seng, seng sebagai anoda dan MnO2 sebagai katoda.Perbedaannya terletak pada jenis
elektrolit yang digunakan. Elektrolit pada baterai alkali adalah KOH atau NaOH. Reaksi yang terjadi
adalah:
Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan pada baterai alkali
Bentuk baterai ini kecil seperti kancing baju biasa digunakan untuk baterai arloji, kalkulator,
dan alat elektronik lainnya.Anoda yang digunakan adalah seng, katodanya adalah perak oksida dan
anoda : Zn→Zn2++ 2 e-
1.9. Aki.
Jenis baterai yang sering digunakan pada mobil adalah baterai 12 volt timbal-asam yang biasa
dinamakan Aki.Baterai ini memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri.Logam timbal dioksidasi
menjadi ion Pb2+ dan melepaskan dua elektron di anoda.Pb dalam timbal (IV) oksida mendapatkan
dua elektron dan membentuk ion Pb2+ di katoda.Ion Pb2+bercampur dengan ion SO42- dari asam
sulfat membentuk timbal (II) sulfat pada tiap-tiap elektroda.Jadi reaksi yang terjadi ketika baterai
2H2SO4→2PbSO4+ 2H2O.
Reaksi yang terjadi selama penggunaan baterai timbal-asam bersifat spontan dan tidak
memerlukan input energi. Reaksi sebaliknya, mengisi ulang baterai, tidak spontan karena
membutuhkan input listrik dari mobil. Arus masuk ke baterai dan menyediakan energi bagi reaksi di
mana timbal sulfat dan air diubah menjadi timbal(IV) oksida, logam timbal dan asam sulfat.
1.10. Baterai karbon-seng.
Kalau memasukkan dua atau lebih baterai dalam senter, artinya anda menghubungkannya
secara seri. Baterai harus diletakkan secara benar sehingga memungkinkan elektron mengalir melalui
kedua sel. Baterai yang relatif murah ini iadalah sel galvani karbon-seng, dan terdapat beberapa jenis,
termasuk standar dan alkaline. Jenis ini sering juga disebut sel kering karena tidak terdapat larutan
elektrolit, yang menggantikannya adalah pasta semi padat.Pasta mangan(IV) oksida (MnO2)
berfungsi sebagai katoda. Amonium klorida(NH4Cl) dan seng klorida (ZnCl2) berfungsi sebagai
elektrolit. Seng pada lapisan luar berfungsi sebagai anoda. Reaksi yang terjadi :
anoda : Zn→Zn2++ 2 e-
Dengan menambahkan kedua setengah reaksi akan membentuk reaksi redoks utama yang
Baterai ini menghasilkan potensial sel sebesar 1,5 volt. baterai ini bias digunakan untuk
menyalakan peralatan seperti senter, radio, CD player, mainan, jam dan lain sebagainya.
1.11. Redoks dalam Fotografi.
Film fotografi dibuat dari plastik yang dilapisi gelatin yang mengandung milyaran butiran
.-Sehingga ion Ag+ tereduksi menjadi logamnya, dan ion Br- menjadi gas Bromin
1.12. Pernapasan sel.
contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi
2H2+4OH-→4H2O+4e
O2(g)+2H2O+4e-→4OH-
Reaksi total
2H2(g)+O2(g)→2H2O(l)
1.14. Las karbits.
Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit
digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah.
Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349 ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang
dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan.
Pada peristiwa perkaratan (korosi), logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi.Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3 .xH2O => berwarna coklat-
Dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) -----> Fe2+(aq) +2e .............. E=+0,44V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 .xH2O, yaitu karat besi.
=>pengolahan air kotor ada 3 tahap : tahap primer, sekunder, dan tersier. Saya akan
a) Tahap Primer.
=>untuk memisahkan sampah yang tidak larut air, yang dilakukan dengan penyaringan dan
pengendapan.
b) Tahap Sekunder.
Lumpur aktif merupakan Lumpur yang kaya dengan bakteri yang dapat menguraikan limbah
organic yang dapar mengalami biodegradasi.Bakteri aerob mengubah sampah organic menjadi
1.17. Penyapuhan emas.
Dalam proses penyepuhan dengan emas reaksi yang terjadi adalah reduksi ion-ion emas
menjadi logamnya,
Sistem biosensor berupa alat pengukur kadar gula dan kolesterol berbasis enzim didalam
tanah untuk keperluan medis yang menggunakan teknologi film tebal(thick film). Alat Pengukur
kadar gula dan kolesterol dalam darah bekerja menggunakan prinsip elektrokimia amperometrik.
Prinsip kerja deteksi dari alat ini didasari pada reaksi yang terjadi antara enzim glucose oxidase dan
cholesterol oxidase dengan sample darah yang diukur. Proses reaksi kimiawi ini menghasilkan aliran
arus listrik yang kemudian diproses oleh signal conditioning dan data akusisi. Hasil proses ini
merupakan besar kadar gula dan kolesterol didalam darah. Peralatan ini bersifat portable, kompak dan
berdaya rendah
1.20. Pengolahan Alumunium.
Zaman dahulu kala, Alumunium termasuk logam yang harganya mahal dipasaran. Hal ini
dikarenakan jumlahnya yang sedikit di alam dan cara mendapatannya yang cukup sulit. Cara
memperolehnya dengan cara elektrolisis tidak berhasil karena apabila larutan garam alumunium
dihidrolisis, air lebih mudah direduksi daripada Ion Alumunium. Hal ini menyebabkan gas Hidrogen
yang terbentuk di anoda dan bukannya Alumunium. Elektrolisis leburan Alumunium juga tidak
berhasil karena 2 hal : Larutan tidak berbentuk ion dan senyawanya mudah menguap apabila bersuhu
tinggi. Elektrolisis oksidanya juga tidak praktis karena titik lelehnya yang tinggi yang mencapai 2000
derajat celsius.Pada tahun 1886, Charles Hall dari Oberlin College menemukan cara yang dapat
digunakan untuk mengelektrolisis Alumunium Oksida dengan menggunakan Al2O3 dengan Kriolit
alumunium terbuat dari besi yang dilapisi beton yang bertindak sebagai katoda dan batang karbon
berlimpah dalam air laut. Ion magnesium diendapkan dari air laut sebagai hodroksida, kemudian
Mg(OH)2diubah menjadi kloridanya dengan caramereduksinya dengan asam klorida. setelah airnya
Anoda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dari kesimpulan di atas bahwa reaksi redok atau kepanjangan dari reduksi dan oksidasi.
Reduksi adalah penangkapan electron dan oksidator adalah pelepasan electron, Penambahan muatan
OKSIDATOR : Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi zat, tersebut mengalami reaksi reduksi
(penurunan bilok).
Ciri-ciri oksidator:
REDUKTOR : zat yang mudah mereduksi zat lain,tetapi zat itu sendiri mengalami oksidasi (pening
katan bilok)
Ciri-ciri reduktor :
Dalam sistim periodik unsur, terletak di golongan : I, II, III,VI dan VII.
You will never find a change in the future if you do not change your habits. The future is the result
Anda tidak akan pernah menemukan perubahan dalam sebuah masa depan apabila anda tidak
mengubah kebiasaan anda. Masa depan merupakan hasil yang anda dapatkan dari kebiasaan yang
http://.www.erlangga.co.id
http://myaderama.blogspot.com/2015/08/makalah-reaksi-redok-kimia-teknik.html