Anda di halaman 1dari 4

Masyarakat Sosialis di Dunia Maya, namun Individualis di Dunia Nyata

Akibat Kemajuan Teknologi

Luh Ade Intan Suciati Wijaya

Kemajuan teknologi komunikasi (digital) memang banyak memberikan dampak positif


dalam kehidupan sosial dan komunitas, salah satunya mempermudah komunikasi serta
membantu menyebarkan informasi kebaikan kepada siapapun dan dimanapun. Namun kondisi
tersebut kadang membuat kita lupa dengan orang-orang terdekat (keluarga, pasangan, dan
sahabat). Padahal interaksi sosial (social human interaction dan face to face communication)
adalah nilai budaya yang sebenarnya tidak dapat digantikan dengan teknologi di jaman modern
ini. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari teknologi tersebut tergantung dari
pemanfaatannya. dan, dampak dari kemajuan teknologi berpengaruh pada hubungan keluarga,
serta lingkungan kehidupan keseharian yang mengakibatkan manusia secara individu terdorong
untuk menutup diri dari lingkungan sekitar kehidupannya.

Hidup di jaman yang serba canggih ini dapat mebuat seseorang berubah mengenai gaya
hidup dan cara berprilaku. Semakin berkembangnya teknologi, semakin membuat banyaknya
muncul masalah masalah baru bagi pergaulan dan prilaku masyarakat. dan semenjak teknologi
menjadi se-penting sekarang membuat sifat sifat manusia yang seharusnya menjadi mahluk
sosial berubah menjadi individual dikarenakan keasyikanya dalam memanfaatkan teknologi
terutama gadget mereka. Sifat individualisme itu sendiri merupakan sebuah sifat yang
menganggap kita dapat atau mampu melakukan semuanya sendiri (Individual) sehingga tanpa
bantuan atau perhatian orang lain, kita bisa melakukannya. Sifat individualisme sesunguhnya
sangat tidak cocok untuk di terapkan di Indonesia. Indonesia merupakan bangsa yang sangat
kental budaya gotong royongnya. Jadi, hubungan satu dengan yang lain harusnya sangat kuat,
saling membantu ketika di butuhkan, saling memberi semangat, dan lain-lain.Kehidupan sehari-
hari masyarakat yang sangat sibuk, terutama perkotaan, lebih banyak memiliki sikap
individualisme.

Hal itu terjadi dikarenakan :

1. Kurangnya komunikasi antar tetangga

2. Kurangnya kepedulian dengan orang lain hingga lingkungan sekitar

3. Minimnya interaksi antar individu

Ada beberapa factor penyebab masyarakat dalam hal ini remaja cenderung bersifat individualism
adalah
1. Teknologi

Teknologi yang tahun ke tahun makin maju merupakan salah satu faktor penyebab tingginya
sifat indivualisme remaja. Majunya teknologi dapat membuat masyarakat khusunya remaja lebih
menyukai tinggal di rumah daripada bermain di luar rumah. Contohnya adalah game online,
siapa yang tidak kenal dengan hiburan yang bernama game online, baik di rumah maupun di
setiap sudut tempat selalu terdapat warnet yang menyediakan fitur game online, selain pengguna
memainkan sebuag permainan dalam game tersebut, pemain juga akan merasakan kesenangan
sendiri walau mereka berinteraksi secara virtual namun hal ini sangat membentuk prilaku pemain
menjadi individualisme

2. Internet (Media Sosial)

Di jaman globalisasi seperti saat ini, internet merupakan sesuatu kebutuhan yang hampir dapat di
setarakan dengan kebutuhan primer. Banyaknya fitur-fitur di internet membuat kekhawatiran
tersendiri pada sifat sifat sosial manusia. Seperti contohnya media sosial, seperti twitter dan
facebook. Remaja sudah terbiasa sekali menggunakan twitter atau facebook. Akun mereka dibuat
senyaman mungkin untuk menjadi diari elektronik mereka. Mereka mengungkapkan apa yang
ada di hati dan pikiran mereka pada status facebook atau tweet di twitter. Tak jarang mereka
mengungkapkan masalah yang sifatnya sangat pribadi di sosial media. Sesungguhnya remaja
yang telah sering berkomunikasi menggunakan media sosial adalah remaja pendiam di
kehidupan aslinya. Mereka memiliki banyak teman di dunia maya dan lebih sedikit memiliki
teman di dunia nyata. Mereka hanya mengalami sedikit interaksi di dunia asli dan melakukan
semua interaksi melalui dunia maya,dan lebih percaya kepada orang yang ada di dunia maya
dibanding dengan orang yang ada di dunia nyata. Dikarenakan hal inilah remaja cenderung
menggunakan media sosial sebagai sarana 

3. Gadget (Handphone)

Smartphone atau tablet merupakan barang yang familiar dalam kehidupan remaja zaman
sekarang. Handphone atau gadget telah menjadi barang yang selalu mereka (Remaja)bawa
kemana mana. Mereka menganggap apa yang ada di sekeliling mereka menjadi tidak penting dan
lebih memilih bermain gadget. Dengan adanya gadget remaja remaja kehilangan sifat sosialnya,
salasatu contohnya adalah saat berkumpul dengan teman temannya, tidaklah tegur sapa atau
ngobrol yang mereka lakukan, mereka lebih memilih memainkan gadgetnya sembari menyantap
makanan. Penggunaan gadget mulai membahayakan untuk generasi ini dikarenakan tak hanya
remaja saja yang sibuk dengan gadget mereka, dimulai dari anak anak hingga orang tua pun
sama “sibuk dengan gadget nya”

Kemudian kita dapat meninggalkan sifat sifat individualisme itu sendiri dengan beberapa cara
diantaranya :
1. Gotong royong

Gotong royong merupakan sifat masyarakat indonesia, lunturnya gotong royong dapat di
tanggulangi dengan rasa persaudaraan dan saling membantu untuk membuat suatu pekerjaan
selesai lebih cepat

2. Meningkatkan rasa solidaritas 

Solidaritas merupakan rasa yang sangat kuat dalam bergaul, tak hanya di lingkungan keluarga,
solidaritas dalam lingkungan masyarakat juga dapat menumbuhkan sifat rela berkorban dan
menumbuhkan sifat mahluk sosial yang tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Seperti
contohnya ketika teman kita sedang bertindak tidak seperti biasanya, tanyakan kenapa,
dengarkan cerita mereka. Mungkin saja dengan mendengarkan cerita mereka kita dapat
membantu mereka, terlebih lagi mungkin kita dapat memberi saran dan masukan yang dapat
membantunya sehingga interaksi menjadi lebih baik.

3. Menanamkan kesadaran dan motivasi 

Meningkatkan kesadaran serta motivasi juga dapat mebuat seseorang berubah menjadi makhluk
sosial dan meninggalkan individualisme, kurangnya motifasi dan kepercayaan diri merupakan
salah satu faktor penyebab manusia memilih hidup individualisme, sehingga dengan
meningkatkan motivasi dan percaya diri dapat membuat individu akan berubah dengan
kesadaran dirinya serta dapat mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri.

4. Aktif dalam organisasi-organisasi

Dalam keaktifan mengikuti organisasi selain mendapatkan teman yang banyak, kita juga akan
mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Dengan belajar berorganiasai sejak dini, kita dapat
menyadari pentingnya melakukan interaksi dengan sesama manusia. Seperti dalam perkuliahan
mengikuti UKM hingga organisasi Senat hingga BEM juga dapat membuat manusia
meninggalkan sifat individualismenya.

5. Kurangi penggunaan gadget-gadget

Inilah yang paling penting untuk mengantisipasi sifat sifat individualisme. Penggunaan gadget
yang terlalu sering dapat membuat mata lelah, hal ini juga dapat membuat penyakit penyakit lain
akibat dari paparan radiasi gadget. Selain dampak kesehatan, kesadaran akan pentingnya
kehidupan selain di dunia maya, juga harusdi pikirkan. Kehidupan nyata lebih penting dari
kehiduoan di dunia maya, Luangkan waktu untuk keluarga dan orang orang tercinta tanpa
gadget.

Kita harus bisa mencegah sebelum terjadi dan bisa mengatasi jika sudah terjadi. Kita juga
harus bisa menyaring apa yang baik kita ambil dan apa yang buruk kita tinggalkan. Jangan
biarkan teknologi merubah kita menjadi bangsa yang individualis. Kitalah yang seharusnya
menyikapi teknologi dengan bijak, menggunakan semua hal positif yang ada seperti mencari
informasi sebanyak-banyaknya di internet, berita, dan lain-lain. Teknologi menyediakan hal yang
membawa dampak buruk dan baik kepada kita, sekarang kitalah yang memilah-milah yang mana
yang harus kita ambil dan yang mana yang harus kita tinggalkan. Dengan demikian kita tidak
perlu menunggu waktu lama hingga individualisme terkikis dari budaya masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai