Anda di halaman 1dari 19

ASSESMEN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

TERMINOLOGI DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN SERTA


TUJUAN DAN FUNGSI PENILAIAN PEMBELAJARAN

OLEH:
KELAS V.A
KELOMPOK 1

LUH ADE INTAN SUCIATI WIJAYA NIM.1813071005


NI KOMANG FEBI MELIA GAYATRI NIM. 1813071010
RINDA MAWAR RIANTI WARUWU NIM. 1813071014

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

          Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya sehingga
makalah dengan judul “Terminologi Dalam Penilaian Pembelajaran Serta Tujuan
dan Fungsi Penilaian Pembelajaran”ini selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, secara langsung atau tidak langsung
diperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. A A Rai Sudiatmika, M.Pd. dan Bapak Kompyang Selamet, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Assesmen dan Evaluasi
Pembelajaran.
2. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dan doa untuk kesuksesan
penulis.
3. Seluruh teman-teman yang telah mendukung serta pihak yang terlibat baik
secara langsung atau tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
    Sangat disadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi yang membutuhkan.

Singaraja, 2 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Terminologi Penilaian dalam Pembelajaran..................................................4
2.2 Jenis – Jenis Penilaian ...................................................................................6
2.3 Tujuan dan Fungsi Penilaian Pembelajaran.................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan
sistematis untuk memotivasi, membina, membantu serta membimbing
seseorang dalam mengembangkan segala kompetensinya sehingga mampu
mencapai kualitas diri yang lebih baik. Pendidikan bukan suatu produk yang
langsung jadi, tapi pendidikan merupakan suatu proses dan layanan. Proses
dan layanan akan berjalan baik bila semuanya sepakat, bahwa pendidikan
harus dibangun sejalan antara pembangunan fisik dan ketersediaan tenaga
pendidik dan kependidikan yang bermutu sehingga mampu mendukung proses
layanan pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Mengacu pada
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan
Peraturan Pemeritah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pusat dan
Provinsi sebagai daerah otonom telah mendorong perubahan besar pada sistem
pengelolaan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan
bukan merupakan tanggung jawab pemerintah pusat melainkan tanggung
jawab pemerintah daerah.
Dalam dunia pendidikan terdapat beberapa komponen yang dengan itu
semua menjadikan berjalannya proses pendidikan, diantaranya adanya peserta
didik, guru, sarana dan prasarana serta sebagainya. Terkait dengan sarana
prasarana, selain yang berbentuk fisik juga ada yang berupa suatu cara yang
dijadikan patokan sehingga tujuan pendidikan atau pembelajaran bisa tercapai.
Yakni adanya model, pendekatan, strategi, metode, tehnik, dan taktik
pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan
suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan
guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling
mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.
Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan

1
atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi
sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah
bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran atau strategi
belajar mengajar (SBM). Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi
di dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang di gunakan harus
menimbulkan aktivitas belajar yang baik, aktif, kreatif, efektif dan efesien,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan terminology dalam penilaian pembelajaran?
2. Apa saja jenis – jenis penilaian pembelajaran?
3. Apa saja fungsi dan tujuan penilaian pembelajaran?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan definisi terminology dalam penilaian pembelajaran.
2. Untuk menjelaskan jenis-jenis penilaian pembelajaran.
3. Untuk menjelaskan fungsi dan tujuan penilaian pembelajaran.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman bagi
penulis seperti pengalaman untuk mengumpulkan bahan. Disamping itu,
penulis juga mendapatkan ilmu untuk memahami dan menganalisis materi
yang ditulis dalam makalah ini. Penulis juga mendapatkan berbagai
pengalaman mengenai teknik penulisan makalah, teknik pengutipan, dan
teknik penggabungan materi dari berbagai sumber.
b. Bagi pembaca
Pembaca yang membaca makalah ini akan dapat manfaat yaitu dapat
memahami dan juga mendeskripsikan materi tentang apa itu terminology

2
dalam penilaian pembelajaran, jenis-jenis penilaian, serta tujuan dan fungsi
penilaian pembelajaran. Manfaat lainnya yaitu makalah ini dapat dijadikan
sebagai sumber referensi nantinya dalam penggarapan tugas kedepannya.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Terminology Dalam Penilaian Pembelajaran
Terminologi merupakan suatu upaya untuk menjelaskan pengertian dari
suatu istilah, kemudian memperjelasnya sehingga tidak melenceng dari
pengertian yang sebenarnya. Penilaian merupakan bagian terpenting dari
proses pembelajaran. Karena dari proses pembelajaran tersebut guru perlu
mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai hasil
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Menurut Nana Sudjana (1995 : 3) bahwa penilaian mempunyai ciri-ciri
adanya objek atau program yang dinilai dan adanya kriteria sebagai dasar
untuk membandingkan antara kenyataan atau apa adanya dengan kriteria atau
apa harusnya. Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada
saat ini menunjuk arah yang lebih luas, konsep-konsep tersebut pada
umumnya berkisar pada pandangan sebagai berikut :
1. Penilaian tidak hanya diarahkan kepada tujuan pendidikan yang
ditetapkan, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan yang ditimbulkan dan efek
sampingnya.
2. Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga
melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen pendidikan, baik
proses maupun keluaran.
3. Penilaian tidak hanya untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan
tersebut penting bagi siswa dan bagaimana siswa mencapaianya. (Enny
Sudaryanti, 2007).
Menurut (BSNP 2007 : 9), penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.

4
Jadi penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang
hasil belajar peserta didik.
Nana Sudjana (1995: 3) menyatakan bahwa penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk
interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment
merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu
perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu.
Penilaian disini berfungsi untuk menentukan nilai terhadap objek
berdasarkan kriteria tertentu. Objek yang dimaksud disini adalah peserta
didik yang melakukan suatu proses pembelajaran. Proses pemberian nilai
berlangsung dalam bentuk pemikiran terhadap objek tersebut kemudian
dihasilkan kesimpulan yang berupa nilai.
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu, dalam hal ini obyek yang
dinilai adalah hasil belajar siswa. Nana Sudjana (1995 : 3) mengungkapkan
bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh sebab itu
penilaian hasil belajar siswa berisi tentang rumusan kemampuan dan tingkah
laku yang dimiliki siswa yang dijadikan sebagai acuan guru untuk menilai
kemampuan siswanya.
Menurut Sidin Ali dan Khaeruddin (2012) penilaian adalah proses
penentuan kualitas suatu objek dengan membandingkan antara hasil-hasil
ukur dengan standar penilaian tertentu. Penilaian dalam pendidikan adalah
suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sejauh
mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik
apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian besrifat
kualitatif artinya diperoleh dari pengkategorian.
Menurut Nana Sudjana (1995 : 3), Penilaian proses belajar adalah upaya
memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa

5
dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Jadi di sini yang dinilai
adalah pada saat proses terjadinya pembelajaran yang dilakukan oleh guru da
siswa. Di sini guru berperan sebagai pemberi nilai sedangkan siswa sebagai
penerima hasil yang telah dilakukannya. Guru dan siswa saling
berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses
pembelajar

2.2 Jenis-Jenis Penilaian Pembelajaran


Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-
langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi
melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta
didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta
didik.
Jenis penilaian jika dilihat dari alat yang digunakan maka dapat dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :
a. Tes lisan yang menuntut jawaban secara lisan
b. Tes tulisan yang menuntut jawaban secara tulisan dan tes tindakan yang
menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan.
Selain itu penilaian hasil belajar juga dapat diklasifikasi berdasarkan sasaran
pelaksanaannya dan cakupan kompetensi yang diukur.
1. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran
Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas
penilaian individual dan penilaian kelompok.
a. Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan.
Penilaian individual perlu memperhatikan nilai universal seperti:
disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati,
sportif, etos kerja, toleran, sederhana, bebas, antusias, kreatif,
inisiatif, tanggap dan peduli dan lain-lain.
b. Penilaian kelompok

6
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok.
Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai universal seperti:
kerjasama, menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan
kasih sayang, toleran, dan lain-lain.
2. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur
a. Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi
setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih.
Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk
Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan
harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan
keluasan dan kedalaman materi. Sebagai tindak lanjut ulangan harian,
yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah
dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan
belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh
pendidik. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program
tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan
belajar siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester. Dalam
rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan
harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek,
pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut dapat
didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Ulangan harian ini juga
berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.
b. Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk Ulangan

7
Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk. Sebagai tindak lanjut ulangan
tengah semester, nilai ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh
pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat
diketahui sedini mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti
dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.
c. Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester satu.
Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan,
praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk. Sebagai tindak lanjut
ulangan akhir semester adalah mengolah dan menganalisis nilai
ulangan akahir semester. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti
dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir tahun pelajaran.
d. Ulangan Kenaikan
Kelas Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan ulangan
kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD
pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas dapat berbentuk tes
tertulis, lisan, praktik/perbuatan, pengamatan, tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan
menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini
dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau
pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang

8
bersifat esensial dapat diketahui sedini mungkin sebelum menamatkan
sekolah

Jenis-Jenis Peniaian dalam Evaluasi Pendidikan,jika dilihat dari fungsinya,


penilaian terdiri atas beberapa macam yakni penilaian formatif, penilaian
sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif dan penilaian penempatan.

a. Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar itu sendiri. Penilaian formatif berorientasi pada proses,
yang akan memberikan informasi kepada guru apakah program atau
proses belajar mengajar masih perlu diperbaiki.
b. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit
program misalnya penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan,
akhir semester atau akhir tahun.Tujuan penilaian ini adalah untuk
mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh siswa
telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian
ini berorientasi pada produk/hasil.
c. Penilaian diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui
kelemahankelemahan siswa serta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan
penilaian semacam ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan
belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-dasus dan lain-lain.
d. Penilaian selektif
Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka
menyeleksi atau menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah
dalam lomba-lomba tertentu termasuk jenis penilaian selektif. Untuk
kepentingan yang lebih luas penilaian selektif misalnya seleksi
penerimaan mahasiswa baru atau seleksi yang dilakukan dalam rekrutmen
tenaga kerja.
e. Penilaian penempatan

9
Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan
penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan
belajar untuk program itu. Dengan kata lain penilaian ini berorientasi
pada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan
program belajar dengan kemampuan yang telah dimiliki siswa.

2.3 Fungsi dan Tujuan Penilaian Pembelajaran


Fungsi Penilaian Pembelajaran
Ada beberapa fungsi dari penilaian menurut Nana Sudjana, (1995 : 4)
adalah sebagai berikut :
1. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional. Dengan
demikian penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan
intruksional.
2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan
mungkin dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa,
strategi mengajar guru dan lain-lain.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para
orang tua. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan
kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk
nilai-nilai prestasi yang dicapainya.

Penilaian disini berfungsi sebagai alat untuk mengetahui seberapa


berhasilkah proses belajar mengajar yang terjadi. Selain itu juga sebagai
perbaikan dalam melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru dan siswa. Dan juga sebagai laporan kemajuan belajar siswa yang
diberikan kepada orang tua agar orang tuanya mengetahui hasil belajar
anaknya dalam bentuk raport yang biasanya diberikan pada akhir semester.

Fungsi penilaian yang lainnya di sini bukan hanya untuk menentukan


kemajuan belajar siswa, tetapi sangat luas. Fungsi penilaian adalah sebagai
berikut:

10
1. Penilaian membantu siswa merealisasikan dirinya untuk mengubah atau
mengembangkan perilakunya.
2. Penilaian membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah
dikerjakannya.
3. Penilaian membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar
yang digunakannya telah memadai.
4. Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi.
(Cronbach, 1954 dalam Hamalik, 2002: 204). Fungsi penilaian sebagai
alat untuk membantu siswa dalam mewujudkan dan mengubah
perilakunya sesuai dengan tata tertib yang ada. Di sini juga siswa
mendapat kepuasan atas apa yang dikerjakannya yang berupa nilai.
Apabila mereka sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu maka hasil
yang didapatkan akan bagus sehingga mereka akan puas dengan hasil
yang didapatkannya. Penilaian juga membantu guru dalam menetapkan
metode yang digunakan telah tepat diterapkan.

Tujuan Penilaian Pembelajaran


A. Tujuan Umum
1. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik.
2. Memperbaiki proses pembelajaran.
3. Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa.
2. Mendiagnosa kesulitan belajar.
3. Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar.
4. Penentuan kenaikan kelas.
5. Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri
dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Sedangkan tujuan dari penilaian menurut Nana Sudjana, (1995: 4) adalah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang ditempuhnya.

11
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para
siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaanya.
4. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi
pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa. Selain itu dengan
mengetahui makna penilaian yang ditinjau dari berbagai segi dalam
sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan
atau fungsi penilaian meliputi beberapa hal diantaranya;
a. Penilai Berfungsi Selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu
sendiri memiliki berbagai tujua, antara lain;
1. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di tertentu
2. Untuk memilih siswa yang naik ke kelas atau tingkat berikutnya
3. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
4. Untuk memilih siswa yang seharusnya meinggalkan sekolah,
dan lain sebagainya.
b. Penilaian Berfungsi Diagnostik
Apabila alat yang digunaan dalam sebuah penilaian cukup memenuhi
persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kelemahan siswa. Selain itu, diketahui pula sebab-sebab kelemahan
itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru
mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini,
akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
c. Penilaian Berfungsi Sebagai Penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di Negara barat, salah
satunya adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan

12
dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk
modul maupun paket belajar yang lainnya. Sebagian alasan dari
timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap
kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa
bakat tersendiri sehingga pelajaran lebih efektif apabila disesuaikan
dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena
keterbatasan sarana dan tenaga pendidikan yang bersifat individual
terkadang sulit untuk dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat
melayani perbedaan keampuan adalah pengajaran secara kelompok.
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana siswa itu
harus ditempatkan, maka digunakan suatu penilaian. Sekelompok
siswa yag memiliki hasil penilaian yang sama, akan berada dala
kelompok yang sama dalam belajar.
d. Penilain Berfungsi Sebagai Pengukur Keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program itu berhasil diterapkan. Telah disinggung
pada bagian sebelumnya, keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Faktor guru
2. Metode mengajar
3. Kurikulum
4. Sarana
5. Dan sistem administrasi

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian


mempunyai tujuan mendeskripsikan hasil belajar siswa sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam proses
pembelajaran tersebut. Selain itu juga dapat mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, di sini
dapat terlihat berhasil tidaknya guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Apabila hasilnya kurang baik maka dapat dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan proses pendidikan sehingga dapat
memberikan pertanggungjawaban terhadap pihak sekolah.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Terminologi
merupakan suatu upaya untuk menjelaskan pengertian dari suatu istilah,
kemudian memperjelasnya sehingga tidak melenceng dari pengertian yang
sebenarnya. Penilaian merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran.
Karena dari proses pembelajaran tersebut guru perlu mengetahui seberapa
jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai hasil sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan.
Penilaian jika dilihat dari alat yang digunakan maka dapat dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :
a. Tes lisan yang menuntut jawaban secara lisan
b. Tes tulisan yang menuntut jawaban secara tulisan dan tes tindakan yang
menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan.

Selain itu penilaian hasil belajar juga dapat diklasifikasi berdasarkan


sasaran pelaksanaannya dan cakupan kompetensi yang diukur.

Penilaian disini berfungsi sebagai alat untuk mengetahui seberapa


berhasilkah proses belajar mengajar yang terjadi. Selain itu juga sebagai
perbaikan dalam melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru dan siswa.

Penilaian juga mempunyai tujuan mendeskripsikan hasil belajar siswa


sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam proses
pembelajaran tersebut. Selain itu juga dapat mengetahui keberhasilan
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, di sini dapat terlihat berhasil
tidaknya guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

3.2 Saran
1. Bagi Dosen Pengampu Matakuliah Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran
Dosen pengampu matakuliah Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran
diharapkan memberikan timbal balik dalam proses pembelajaran terhadap
materi yang disajikan dalam makalah ini sehingga tercipta hubungan

14
timbal balik yang positif dalam memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan penyusunan makalah yang akan disusun
berikutnya serta memberikan revisi berupa ilmu pengetahuan tambahan
guna memperkaya wawasan.
2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa sebagai insan aktif dan kritis diharapkan mampu mengambil


inti sari pengetahuan dan informasi yang berguna dan menguntungkan dalam
memperkaya wawasan tentang Terminologi Dalam Penilaian Pembelajaran Serta
Tujuan Dan Fungsi Penilaian Pembelajaran, serta mampu mengambil inti sari
untuk dihayati, diaplikasikan dan dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan
perkembangan pengetahuan dan zaman.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abas Sudjiono. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.
Anonim. (2006). Pedoman Model Penilaian Kelas KTSP TK-SD-SMP-SMA-
SMK. MI-MTS-MA-MAK. Jakarta: BP Cipta Jaya.
Apik Budi Santoso. (2003). „Penilaian Berbasis Kelas‟ Makalah. Semarang;
Jurusan Geografi, FIS UNNES.
Model Penilaian Kelas SMA/MA. (2009).
Nana Sudjana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo.
Oemar Hamalik. (2002). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005. Permendiknas RI No. 20 tahun 2007
Saifuddin Azwar. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
Sekaran, U. (2002). Research Methods for Bussinss: Metodologi Penelitian
Bisnis. Edisi 4. Jilid 1. Jakarta: salemba 4.
Suharsimi Arikunto. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Surapranata, Sumarna. Hatta, M. (2006). Penilaian Portofolio Implementasi
Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003.

16

Anda mungkin juga menyukai