PEMBELAJARAN
Disusun Oleh:
(211310287)
FAKULTAS TARBIYAH
JAKARTA SELATAN
1445 H/2024 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga berhasil
menyelesaikan makalah Saya yang berjudul “Sumber Belajar Sebagai Komponen
Media Pembelajaran”.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu dicermati sejumlah komponen yang membentuk proses pembelajaran dan beberapa
faktor yang bisa saja mempengaruhi kualitas pembelajaran. Dalam artian yang lebih jauh,
pemilihan media pembelajaran dan sumber belajar harus diperhatikan dengan baik untuk
penyajian pembelajaran yang efektif. Mengingat amat pentingnya hubungan sumber belajar
dan media pembelajaran tersebut. Atas dasar pemikiran tersebut, maka penulis menyusun
makalah yang berjudul”Sumber Belajar dan Media Pembelajaran dalam Pembelajaran”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka terlahir beberapa rumusan masalah yang
dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
1
5. Apa saja landasan penggunaan media pembelajaran?
6. Bagaimanakah prinsip penggunaan media pembelajaran?
7. Bagaimanakah perkembangan media pembelajaran?
8. Bagaimanakah peran guru dalam media pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa rumusan masalah maka dapat diekstraksi tujuan penulisan yakni sebagai
berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses Pembelajaran
Beberapa pendapat ahli yang merumuskan pengertian pembelajaran, yakni sebagai berikut:
3
Pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu sistem jika dalam pembelajaran tersebut
mengandung beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain sehingga dapat
mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun komponen sistem
pembelajaran menurut Sanjaya (2009) ialah:
a. Tujuan Pembelajaran
Dengan adanya tujuan pembelajaran yang baik maka suatu harapan atau
cita[1]cita akan menjadi terarah dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan isi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam
proses pembelajaran.
d. Media Pembelajaran
e. Evaluasi Pembelajaran
4
kelebihan kemampuan peserta didik selama kegiatan pembelajaran. tersebut
yaitu: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode pembelajaran, serta hasil
akhir yaitu evaluasi pembelajaran.
a. Guru
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Peran
guru tidak hanya sebagai teladan bagi peserta didiknya, namun guru juga berperan
sebagai pengelola kelas, sebagai motivator dan fasilitator, karena itu kualitas
pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
b. Peserta didik
Peserta didik merupakan subjek yang melakukan kegiatan belajar. Dari aspek
peserta didik ada banyak fakor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran,
faktor tersebut antara lain: kemampuan berfikir peserta didik, sikap dan cara
berperilaku peserta didik, latar belakang, jenis kelamin, lingkungan, serta jenjang
usia peserta didik.
5
keberhasilan proses pembelajaran, seperti: lokasi sekolah, lingkungan sekolah,
kantin sekolah, perpustakaan dan lain sebagainya.
d. Lingkungan
Selain guru, peserta didik dan sarana prasarana, lingkungan juga dapat
mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Peserta didik akan selalu berinteraksi
dengan lingkungan yang berbeda-beda baik lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah maupun lingkungan bermain sehingga baik atau buruknya lingkungan
peserta didik akan mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik tersebut.
6
membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa" (Sudjana dan
Rivai, 2003: 78).
2. Sumber belajar non cetak: film, slides, video, transparansi, dan sebagainya.
1) Kriteria umum
7
Kriteria umum merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber belajar,
misalnya: a) ekonomis dalam pengertian murah, b) praktis dan sederhana, c)
mudah diperoleh, d) bersifat fleksibel, e) komponen-komponennya sesuai
dengan tujuan.
Beberapa kriteria sumber belajar berdasarkan tujuan antara lain adalah: a) sumber
belajar untuk memotivasi, b) sumber belajar untuk tujuan pengajaran, c) sumber
belajar yang digunakan untuk tujuan sumber belajar, c) sumber belajar untuk
penelitian, d) sumber belajar untuk memecahkan masalah, e) sumber belajar
presentasi (Sudjana dan Rivai, 2003: 84-86).
8
sampai menjelang kematian,anak selalu berada dalam proses perkembangan,
perkembangan seluruh aspek kehidupannya. Tanpa pendidikan disekolah,
anak tetap berkembang, tetapi dengan pendidikan disekolah tahap
perkembangannya menjadi lebih tinggi dan lebih luas.
9
Jadi, minimal ada dua bedang psikologi yang mendasari media
pembelajaran. Yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
Keduanya sangat diperlukan, baik didalam merumuskan tujuan, memilih,
dan menerapkan media serta teknik-teknik evaluasi.(Musfiqon, 2011:58-59)
10
komunikasi audio visual memberikan penekakan kepada proses komunikasi
yang lengkap dengan menggunakan sistem pembelajaran yang utuh. Jadi
konsepsi audio visual berusaha mengaplikasikan konsep komunikasi, sistem,
disain sistem pembelajaran dan teori belajar dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam tahun 1952 ini juga telah digunakan istilah “educational media”
dan “instructional media”, yang sebenarnya secara konsepsional tidak
mengalami perubahan dari konsepsi sebelumnya, karena di sini
dimaksudkan untuk menunjukkan kegiatan komunikasi pendidikan yang
ditimbulkan dengan penggunaan media tersebut. Puncak perkembangan
konsepsi ini terjadi sekitar tahun 1960-an. Dengan mengaplikasikan
pendekatan sistem, teori komunikasi, pengembangan sistem pembelajaran,
dan pengaruh psikologi Behaviorisme, maka muncullah konsep “educational
technology” dan/ atau “instructional technology” di mana media pendidikan
atau media pembelajaran merupakan bagian dari padanya.
11
evaluasi dan memilih media yang telah diproduksi, pembuatan katalog untuk
memudahkan layanan penggunaannya, mengembangkan prosedur
penggunaannya, dan akhirnya menggunakan baik pada tingkat kelas maupun
pada tingkat yang lebih luas lagi (diseminasi).
Semua kegiatan ini dilakukan oleh para teknolog dengan berpijak pada
prinsip bahwa suatu media hanya memiliki keunggulan dari media lainnya
bila digunakan oleh pebelajar yang memiliki karakteristik sesuai dengan
rangsangan yang ditimbulkan oleh media pembelajaran itu. Dengan
demikian, proses belajar setiap pebelajar akan amat dimudahkan dengan
hadirnya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajarnya.
Atas dasar ini, maka prinsip penyesuaian jenis media yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan karakteristik individual
pebelajar, menjadi semakin mantap. Pemilihan dan penggunaan media
hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan guru, tetapi
dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik pebelajar, di
samping sejumlah kriteria lain yang dijelaskan pada bagian lain buku ini.
12
didasarkan pada nilai kebed=naran yang telah ditemukan dan disepakati
banyak orang baik kebenaran akademik maupun kebenaran sosial.
Media yang digunakan guru juga perlu dicek kembali kebenaran dan
ketepatannya. Guru yang memilih media belum sesuai dengan materi yang
akan disampaikan berarti media tersebut tidak benar. Tidak bagus, dan tidak
indah artinya penggunaan media yang tidak tepat belum mempertimbangkan
landasan filosofis (Musfiqon, 2011:57-58).
13
pelajarannya tidak diperhatikan sehingga pembelajaran menjadi bias karena
media yang dipilih tidak sesuai kondisi sosial anak didik. Begitu sebaliknya,
guru yang mengajar disekolah yang anak didiknya berasal dari keluarga yang
kondisi sosialnya lebih maju dan sehari-hari telah berinteraksi dengan
komputer serta jenis media berbasis komputer lainnya. Maka saat guru
memilih media yang tradisional siswa akan makin menurun motivasi
belajarnya dan tidak fokus pada materi yang disampaikan guru. Padahal
diantara fungsi dan manfaat media pembelajaran adalah untuk meningkatkan
motivasi dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran.
14
3. Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik
dengan pengadaan dan penggunaannya..
15
Pada mula perkembangannya, guru merupakan satu- satunya sumber
belajar yang mutlak di kelas pada proses belajar dan mengajar. Namun pada
tahap perkembangan selanjutnya, tepatnya pada tahun 1657 seorang yang
bernama Johan Amos Comenius membuat sebuah buku yang berjudul Orbis
Sensualiun Pictus. Penulisan buku ini kemudian menjadi dasar penggunaan
buku pada proses belajar mengajar. Pada tahap ini guru mulai megadari bahwa
perlu adanya sarana belajar yang mampu merangsang pengalaman belajar
peserta didik. Pada awalnya, media pembelajaran hanya dipandang sebagai
alat bantu mengajar (teaching aids). Media yang digunakan seperti alat bantu
visual misalnya permodelan, objek maupun alat- alat yang
mempresentativekan sebuah objek pada materi pengajaran. Namun, pada
tahap ini media tersebut kurang memperhatikan pengembangan proses belajar
dan evaluasinya.
Pada awal abad ke-20, dunia mulai mengenal teknologi audio yang
kemudian pada dunia pendidikan dikenal sebagai audio visual atau audio
visual aids (AVA) yang mulai dikenalkan oleh Edgar Dale yang kemudian
mengemukakan kerucut pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale cone of
experience).
Teori komunikasi mulai dikenal pada tahun 1950. Pada saat ini guru
mulai memahami bahwa peserta didik sebagai salah satu komponen yang
penting pada proses belajar di dalam kelas. Pada masa ini juga teori
behaviorism mulai mempengaruhi pengembangan media pembelajaran. Hal
ini yang dipengaruhi oleh pemahaman mengenai tujuan utama mendidik
bukan lagi untuk mentransfer ilmu, namun juga mengubah tingkah laku
peserta didik. Sekitar pertengahan abad ke-20, mulai diperkenalkan IPTEK,
pada masa ini pengembangan media pembelajaran sudah mulai luas dan
interaktif dengan pengadaan komputer dan internet, hal ini berlangsung
hingga sekarang. Pengaruh teknologi tersebut sangat memberikan dampak
yang luar biasa terhadap dunia pendidikan masa kini, apalagi pada masa
16
pandemi covid-19 yang memaksa guru dan siswa terbiasa dengan sistem
kegiatan pembelajaran yang tidak biasa.
Guru pada proses belajar mengajar memiliki urgensi yang sangat besar.
Selain mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, guru juga memiliki
peran sebagai melopor perubahan tingkah laku peserta didik menjadi pribadi
yang lebih baik. Guru dibantu oleh media pembelajaran dapat mewujudkan
17
hal tersebut menjadi lebih efektif (Lestari, 2018). Berikut peran guru didalam
media pembelajaran.
Sebagai fasilitator, guru dalam hal ini berkaitan dengan pelayanan kepada
peserta didik dalam upaya perubahan tingkah laku mereka. Dalam menjalani
perannya sebagai fasilitator guru diharuskan mendengarkan dan bersikap
sabar terhadap pola tingka laku peserta didik. Dalam hal media pembelajaran,
guru disini berperan sebagai yang mengembangkan dan memilih media
pembelajaran yang sesuai dengan topik dan kebutuhan peserta didik. Berikut
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan guru dalam memilih media:
18
3) Kesesuaian media dengan karakteristik peserta didik Kebutuhan,
keinginan, dan kekurangan peserta didik juga harus dijadikan tolak ukur
dalam pemilihan media. Pada tahap awal, guru disarankan untuk mengetahui
terlebih dahulu karakteristik peserta didiknya. Dengan demikina, media yang
digunakan pemanfaatannya lebih tepat sasaran. Karena setiap media
pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan pada subjek atau
objek tertentu.
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengaruh teknologi sangat memberikan dampak yang luar biasa terhadap dunia
pendidikan masa kini, apalagi pada masa pandemi covid-19 yang memaksa guru dan
siswa terbiasa dengan sistem kegiatan pembelajaran yang tidak biasa. Guru pada
proses belajar mengajar memiliki urgensi yang sangat besar. Selain mentransfer
pengetahuan kepada peserta didik, guru juga memiliki peran sebagai melopor
perubahan tingkah laku peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik. Guru dibantu
oleh media pembelajaran dapat mewujudkan hal tersebut menjadi lebih efektif.
20
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cahyadi, Ani. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan
Prosedur. Jakarta: Penerbit Laksita Indonesia.
Fikri, Hasnul dan Ade Sri Madona. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Interaktif. Yogyakarta: Samudra Biru.
Rudi, S., & Cepi, R. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: FIP UPI.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru
Sugandi, Achmad. (2006). Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press.