Anda di halaman 1dari 14

MEDIA PEMBELAJARAN DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaraan Bahasa Arab

Dosen Pengampu :

Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd

Oleh :

Agiel

(2007035055)

Muhammad Fajar

(2007035073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA
2022

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur dan terimakasih ke hadirat Allah ‫ ﷻ‬atas

rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula

shalawat serta salam kami curahkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta

keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.

Terimakasih kami haturkan kepada bapak Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd, yang telah

membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan kepada

rekanrekan sekalian yang telah ikut terlibat dalam membantu penyusunan makalah ini.

Penyusunan makalah “MEDIA PEMBELAJARAN DAN PROSES BELAJAR

MENGAJAR” ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman mahasiswa

dalam mempelajari mata kuliah media pembelajaran Bahasa arab dan dalam menulis sebuah

karya tulis ilmiah yang berupa makalah

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Untuk itu

bilamana terdapat kesalahan dalam makalah ini, ijinkan kami sebagai penulis menghaturkan

permohonan maaf. Sebab makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan. Besar

harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Sabtu, 9 oktober 2022

2
Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A.    Latar Belakang.............................................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
C.    Tujuan Makalah............................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
A.       Proses Belajar Mengajar............................................................................................................5
B. Media Pendidikan Dan Pembelajaraan.....................................................................................7
C.      Perkembangan Media Pembelajaran...........................................................................................8
D.       Proses Belajar Mengajar Sebagai Proses Komunikasi.............................................................10
E.   kegunaan Media Pembelajaran dalam KBM................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A.        Kesimpulan............................................................................................................................12
B.         Saran......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan

penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh

karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar

dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,

antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang

tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap

pendidik / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media

pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Proses Belajar Mengajar?

2.      Apa Itu Media Pendidikan Dalam Pembelajaraan?

3.      Bagaimana Perkembangan Media Pembelajaraan?

4.      Bagaimana Proses Belajar Sebagai Proses Komunikasi?

5. Apa Kegunaan Media Pembelajaraan Dalam KBM?

C.    Tujuan Makalah
1.         Mengetahui Proses Belajar Mengajar.

4
2.         Mengetahui Media Pendidikan Dalam Pembelajaraan.

3.         Mengetahui Perkembangan Media Pembelajaraan.

4.         Mengetahui Proses Belajar Sebagai Proses Komunikasi.

5.         Mengetahui Kegunaan Media Pembelajaraan Dalam KBM.

BAB II

PEMBAHASAN

A.       Proses Belajar Mengajar

Menurut Dr. Moh Uzer Usman, "Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang

melibatkan serangkaian tindakan yang saling terkait oleh guru dan siswa yang berlangsung

dalam lingkungan pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan interpersonal

merupakan prasyarat utama untuk proses belajar mengajar, yang merupakan pusat dari proses

pendidikan dan di mana guru memainkan peran penting. Dalam proses belajar mengajar, ada satu

kesatuan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan antara peserta didik dan guru. Ada interaksi yang

saling mendukung antara kedua kegiatan tersebut.

Guru memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas

pendidikan yang mereka berikan. Oleh karena itu, guru harus merencanakan dan membuat

rencana pembelajaran(RPP) dengan cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan

kualitas siswa. Guru adalah pengelola proses belajar mengajar, fasilitator yang menciptakan

kondisi belajar mengajar yang efektif, menciptakan kondisi proses belajar mengajar yang baik,

mengembangkan bahan ajar secara tepat, dan meningkatkan pemahaman siswa. Menyimak

5
dengan baik dan mengikuti pelajaran dengan setia, kreatif, berpikir kritis, berkolaborasi dengan

baik dalam kerja kelompok, dan menguasai tujuan pembelajaran yang harus mereka capai.

(Miftah, 2013)

Untuk mencapai hal tersebut, guru harus mampu mengarahkan proses belajar mengajar

yang menginspirasi siswa untuk mau belajar. Karena siswa adalah subjek sentral dari

pembelajaran. Salah satu cara untuk menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah

'keterlibatan siswa secara aktif'.

Menurut William Burton, “Mengajar adalah instruksi dari suatu kegiatan belajar, dan

mengajar dimaksudkan untuk membantu siswa belajar” artinya memimpin suatu kegiatan

belajar. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar memerlukan aktivitas siswa, dan siswa perlu

aktif. Betapa pentingnya kegiatan belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Sebagai

pemimpin dalam pendidikan, John Dewey mengungkapkan pentingnya prinsip ini melalui

metodologi proyeknya dengan semboyan moto Learning by Doing. Pendidik lain, seperti

Rousseau, Pestalologist, Froebel, Montessori, sudah lebih dulu mengedepankan prinsip kerja

mengajar ini.

Aktivitas belajar siswa yang dimaksud adalah aktivitas fisik dan mental. Kegiatan belajar

siswa dapat dikategorikan menjadi beberapa hal seperti:

1. Aktivitas visual seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi.

2. Kegiatan lisan seperti bercerita, tanya jawab, diskusi, membaca puisi, dan menyanyi.

3. Kegiatan menyimak seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah, pengarahan,

mendengarkan lagu, mendengarkan percakapan.

6
4. Aktivitas gerak seperti senam, menari, melukis, atletik

5. Aktivitas menulis seperti mengarang, membuat karya tulis dan membuat surat

B. Media Pendidikan Dan Pembelajaraan

a. Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara Harfiah berarti

”tengah”,”perantara” atau ” dan pengantar”.Dalam Bahasa arab, media adalah ‫يلة‬FF‫ وس‬yaitu

perantara atau pengantar pesan dari Pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media adalah alat

yang Menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran Menurut Dina Indriana

menjelaskan bahwa media adalah Alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan

pendidik Dalam proses belajar dan mengajar , maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

bantu Yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan Kepada penerima pesan.

Education Association/ NEA) memiliki Pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-

bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio Visual serta peralatannya. Media hendaknya

Dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan Dibaca. Apapun batasan tersebut yaitu bahwa

Media adalah segala sesuatu yang dapat Digunakan untuk menyalurkan pesan dari Pengirim ke

penerima sehingga dapat Merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan Minat serta perhatian

siswa sedemikian rupa Sehingga proses belajar terjadi

b. Media pendidikan

Media dalam dunia pendidikan memiliki pengertian tersendiri. Menurut Arsyad (2011:3),

media pendidikan adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi intruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran. Briggs (dalam Sadiman, 2009: 6) menyatakan bahwa

7
media pendidikan adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa

untuk belajar.

Gagne (dalam Sadiman, 2009: 3) juga menyebutkan media pendidikan adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu

Sanjaya (2012: 61) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti

alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan,

mengubah sikap atau menanamkan keterampilan.

Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah segala

sesuatu yang dalam komponen sekolah baik itu guru, buku, dan sebagainya yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. Media tidak hanya benda mati yang dapat dimanfaatkan dalam

penyampaian materi ajar, karena guru juga bisa dikatakan sebagai media pendidikan

C.      Perkembangan Media Pembelajaran

Jika kita melihat perkembangannya, media pada awalnya hanya dianggap sebagai alat

bantu mengajar bagi guru. Alat yang digunakan sebagai alat bantu visual, seperti gambar, model,

objek, dan lain-lain, dapat memberikan pengalaman konkret, memotivasi belajar, dan

meningkatkan perolehan dan retensi mempertahankan pembelajaran siswa. Namun sayangnya,

karena terlalu fokus pada alat bantu visual yang mereka gunakan, orang kurang memperhatikan

aspek desain, pengembangan instruksional, produksi, dan evaluasi. Dengan masuknya teknologi

audio sekitar abad ke-20, alat visual untuk mewujudkan proses pembelajaran dilengkapi dengan

alat audio sehingga kita mengetahui keberadaan alat pencitraan suara, suara atau audio visual

aids (AVA).

8
Guru dapat menggunakan berbagai alat untuk menyampaikan pesan instruksional kepada

siswa dengan gambar dan suara untuk menghindari salah tafsir, yang masih dapat dilakukan

hanya dengan menggunakan alat bantu visual. Dalam upaya menggunakan media sebagai alat,

Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman pada tingkatan dari yang paling konkrit sampai yang

paling abstrak. Klasifikasi ini dikenal sebagai Kerucut Pengalaman (cone of experience) Edgar

Dale dan pada titik ini telah diterapkan secara luas untuk menentukan alat mana yang paling

sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.

Pada akhir tahun 1950-an, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu

audiovisual sehingga selain sebagai alat komunikasi, juga berfungsi sebagai saluran untuk

menyampaikan pesan atau informasi. Sejak saat itu, perangkat audiovisual tidak lagi dipandang

hanya sebagai alat bantu bagi guru tetapi juga sebagai sarana penyampaian pesan atau media.

Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program pembelajaran. Sampai

saat itu, pengaruhnya masih terbatas pada pemilihan media. Faktor siswa yang merupakan

komponen utama proses pembelajaran belum diperhatikan.

Pada tahun 1960-1965, masyarakat mulai menganggap siswa sebagai bagian penting dari

proses belajar mengajar. Saat itu, teori perilaku diajarkan oleh B. F. Skinner (1950:9) mulai

mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mendorong minat

yang lebih besar pada siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, pendidikan adalah

tentang mengubah perilaku siswa. Perubahan perilaku ini harus tertanam dalam diri siswa agar

menjadi kebiasaan.. dengan begitu Teori ini telah mendorong terciptanya media yang dapat

mengubah perilaku siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran.

Pada tahun 1965-1970, pendekatan sistem mulai menunjukkan pengaruhnya dalam

kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong penggunaan media

9
sebagai bagian integral dari kurikulum. Setiap kurikulum perlu direncanakan secara sistematis

dengan mempertimbangkan siswa.

Program pembelajaran direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa dan

ditujukan untuk mengubah perilaku siswa menuju tujuan yang ingin dicapai. Dalam rencana ini,

guru mulai menyadari bahwa metode belajar siswa berbeda, beberapa belajar lebih cepat melalui

media visual, ada yang melalui media audio, ada yang lebih menyukai media cetak, ada yang

audio visual, dll. Dari situlah lahir konsep penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran

D.       Proses Belajar Mengajar Sebagai Proses Komunikasi

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikatif. Artinya, proses

penyampaian pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan melalui media tertentu. Pesan,

sumber pesan, media, dan penerima pesan merupakan komponen dari proses komunikasi. Pesan

yang ingin disampaikan adalah isi ajaran dalam kurikulum. Pesan bisa datang dari guru, siswa,

orang lain, penulis buku, produser media, dan lainnya. Saluran adalah media pendidikan dan

penerima pesan adalah siswa atau guru. Pesan-pesan berupa isi kurikulum dilemparkan oleh guru

dan sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikatif, baik simbol verbal (lisan atau tulisan)

maupun nonverbal atau visual.

Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi disebut encoding. Selain itu,

penerima pesan (yang dapat berupa siswa, peserta pelatihan, atau guru dan pelatih itu sendiri)

menafsirkan simbol komunikasi saat pesan tiba. Proses menafsirkan simbol-simbol komunikasi

yang mengandung pesan-pesan ini disebut decoding. Terkadang interpretasinya berhasil,

terkadang tidak. Gagal atau kurang berhasil dalam penafsiran berarti gagal atau tidak berhasil

dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat, atau diamati.

10
E.   Kegunaan Media Pembelajaran dalam KBM

Media pembelajaran tentunya diperlukan untuk mempercepat tercapainya tujuan

pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran Kemp dan

Dayton dikutip oleh Azhar Arsyad (Purba et al., 2020)

Pertama, pendidikan menjadi lebih standar. Artinya setiap siswa yang melihat atau

mendengarkan suatu presentasi melalui media pembelajaran tertentu diharapkan dapat menerima

pesan yang sama dan menghindari penafsiran yang berbeda.

Kedua, pembelajaran bisa lebih menarik. Artinya media dapat digunakan sebagai sarana

untuk menarik perhatian dan menarik perhatian siswa terhadap pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

Ketiga, pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar dan

prinsip-prinsip psikologi yang diterima pada partisipasi, umpan balik, dan pengetahuan siswa.

Keempat, sebagian besar media pembelajaran dapat menyampaikan pesan dan isi dalam

jumlah yang cukup dalam waktu yang singkat dan kemungkinan besar dapat diserap oleh siswa,

sehingga mengurangi waktu pembelajaran yang dibutuhkan.

Kelima, pembelajaran dapat terjadi kapan dan di mana diperlukan, terutama jika media

pembelajaran dirancang untuk penggunaan pribadi.

Keenam, integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan

kualitas hasil belajar jika unsur-unsur pengetahuan diorganisasikan dengan baik dan

dikomunikasikan secara konkrit dan jelas.


Ketujuh, diharapkan peran guru berubah ke arah yang lebih positif. Hal ini mengurangi

atau menghilangkan beban guru dari penjelasan berulang tentang isi pelajaran, membebaskan

guru untuk fokus pada aspek penting lainnya. dari proses belajar mengajar di kelas.

Kedelapan, sikap positif siswa terhadap isi pembelajaran dan proses pembelajaran dapat

ditingkatkan.

Dari delapan poin di atas tentang penggunaan media pembelajaran, penggunaan media

pembelajaran digunakan untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik,

dan pemilihan media pembelajaran yang tepat menjadi penting karena media tersebut harus

mahal

Dan Guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi lebih

diharapkan berpusat pada siswa (student centered). Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator.

Siswa secara aktif berinteraktif dengan sumber belajar, berupa lingkungan, Lingkungan yang

dimaksud,

BAB III

PENUTUP

A.        Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu media

pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media

pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan

dalam memilih media.

Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan

materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk

12
berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui

gambar ataupun video.

B.         Saran
Sebaiknya bagi seorang pendidik dapat memi;ih dan menggunakan media pembelajaran

dengan baik sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran yang

disampaikan dan meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.

Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah,  Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:  Rineka Cipta

Harjanto. 2002. Perencanaan pengajaran. Rineka cipta

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : Wahana Prima

Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika Bandung : Alfabeta

S. Sadiman, Arie,. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

13
Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group

Arief S. Sadiman.Dkk. 2014. Media Pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatan. Jakarta:PT Raja

Grafindo

Miftah, M. (2013). FUNGSI, DAN PERAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA. Kwangsan: Jurnal Teknologi

Purba, R., Rofiki, I., Purba, S., Purba, P., & Bachtiar, E. (2020). Pengantar Media

Pembelajaran.

14

Anda mungkin juga menyukai