Anda di halaman 1dari 26

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran

Dosen Pengampu :

Imaningtyas, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Aini Risqi Noviyanti (1107620229)

Nabilah Syam Mellyawati (1107620243)

Nur Fadhilah (1107620234)

Shafira Aura Azzahra (1107620235)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Karena atas
rahmat dan hidayahnya-lah sehingga makalah Media Pembelajaran yang berjudul
“Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Imaningtyas, S.Pd., M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan tugas makalah ini
kepada kami. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran
.

Agar pembaca dapat mengetahui apa kelebihan dan kekurangan media


pembelajaran. Penulis juga mengucapkan banyak terimah kasih kepada dosen pengampu
yang sudah membantu sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam teknik


penulisan maupun pemaparan materi. Oleh karena itu, di harapkan pembaca memberikan
kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan manfaat dan dapat memperluas wawasan pembaca sesuai dengan harapan.

Jakarta, 14 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran...........................................3

BAB III PENUTUP.................................................................................................21

A. Kesimpulan...................................................................................................21
B. Saran..............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Media pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik


dengan pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran merupakan salah satu bentuk bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses transfer ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap (moral) dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran yang maksimal akan bermuara
pada keberhasilan pencapaian target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan
maksimal apabila ditunjang oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas pengajar.

Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi akan selalu berusaha membuat proses
pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan menggunakan berbagai cara,
salah satunya penggunaan media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang
baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi target
dari pembelajaan bisa tercapai secara maksimal.

B. Rumusan Masalah
Untuk lebih membatasi pembahasan dalam makalah ini, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :

1. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran ?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1
1. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio lahir dari pemikiran konstruktivisme yang menganggap inti


kegiatan pendidikan adalah memulai pelajaran dari “apa yang diketahui peserta didik” dan
guru berperan sebagai “fasilisator dan penyedia kondisi”. Teori konstruktivistik
memandang bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Bagi
konstruktivist, dalam belajar, yang dipentingkan adalah bagaimana strategi memperoleh
pengetahuan, bukan seberapa banyak pembelajar memperoleh pengetahuan.
Konstruktivistik memandang bahwa penilaian merupakan bagian utuh dari belajar, untuk
itu pembelajaran dilaksanakan dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut
aktivitas belajar yang bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata.

Selain itu juga merupakan upaya menjadikan sekolah sebagai pusat kehidupan
demokrasi melalui upaya menghargai terhadap beragam kemampuan, menjunjung keadilan,
menerapkan persamaan kesempatan dan memperhatikan keragaman peserta didik. Penilaian
portofolio didasarkan pada koleksi atau kumpulan pekerjaan yang diberikan guru kepada
siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui penilaian portofolio siswa dapat
menunjukkan perbedaan kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
dari waktu ke waktu dan atau dibandingkan dengan hasil karya siswa lain. Penilaian
portofolio dapat terfokus pada proses belajar mengajar serta dapat memberikan informasi
tentang kelebihan dan kekurangan siswa. Dalam penilaian portofolio siswa memiliki
kesempatan yang lebih banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu. Pada waktu
kita menerapkan penilaian portofolio hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut :

1. Memperhatikan perkembangan pemahaman siswa pada perode tertentu (misalnya


portofolio meliputi pengkopian catatan, kerangka awal, draft kasar, kritik struktur,
dan finalisasi tulisan);

4
2. Menunjukkan suatu pemahaman dari banyak konsep dan topic yang diberikan
(misalnya portofolio meliputi beberapa tulisan pendek, uraian singkat);
3. Mendemonstrasikan perbedaan bakat (misalnya portofolio meliputi hasil ilustrasi
kemampuan menulis, kombinasi cetak, dan bukan cetak);
4. Mendemonstrasikan kemampuan untuk menunjukkan pekerjaan yang original
(misalnya portofolio meliputi hasil produksi artistic / estetik seperti sajak, music,
gambar, rencana pelajaran, videotape);
5. Mendemonstrasikan kegiatan selama periode waktu tertentu dan merangkum arti
dari kegiatan tersebut (misalnya portofolio meliputi hasil kegiatan selama internsip
atau proyek riset dengan menyesuaikan kategori yang ada, catatan harian, jurnal)
6. Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan dalam suatu variasi konteks tempat
tertentu
7. Mendemonstrasikan kemampuan untuk mengintegrasikan teori dan praktek
8. Merefleksikan nilai-nilai individu, pandangan dunia baru atau orientasi filosofi.

B. Tujuan Penilaian Portofolio

Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang
akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan
untuk mencapai beberapa tujuan antara lain :

1. Menghargai perkembangan yang di alami siswa


2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
3. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimental
5. Meningkatkan efektifitas proses pengajaran
6. Bertukar informasi dengan orang tua wali siswa dan guru lain
7. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
8. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
9. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan

C. Prinsip Penilaian Portofolio

5
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam
penggunaan penilaian portofolio di sekolah antara lain :

1. Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa


Dalam proses penilaian portofolio Guru dan siswa harus memiliki rasa
saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling
memerlukan dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu,
mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan demikian, akan
terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang memungkinkan proses pendidikan
berlangsung dengan baik.
2. Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga
dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan.
Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga dapat member
dampak negative kepada proses pendidikan anak siswa.
3. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki bersama berkas portofolio. Oleh
karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang
telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan
dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa memiliki terhadap hasil kerja
mereka, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada diri mereka.
4. Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja potofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan atau
bukti- bukti yang memuaskan bagi guru dan siswa. Portofolio hendaknya juga
merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan pembinaan guru.
5. Kesesuaian (relevance)
Hasil k erja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang berhubungan denga
tujuan pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
6. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar
yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa (anecdot)
mengenai
6
sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan
sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hail, yaitu menilai
hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.

D. Fungsi Penilaian Portofolio

Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi
juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut
dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa berkesempatan
untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk
melihat:

1. Perkembangan tanggungjawab siswa dalam belajar


2. Perluasan dimensi belajar
3. Pembaharuan kembali proses belajar-menagajar
4. Penekanan pada pengembangan padangan siswa dalam belajar.

E. Bentuk Penilaian Portofolio

Menurut Nitko, secara umum penilaian portofolio dapat dibedakan menjadi 5 bentuk yaitu:

1) Portofolio ideal (ideal portofolio)


2) Portofolio penampilan (show portofolio)
3) Porofolio dokumentasi (documentary portofolio)
4) Portofolio evaluasi (evaluation portofolio)
5) Portofolio kelas (classroom portofolio)

Sedangkan menurut Fosters dan Masters ( 1998 ) membedakan penilaian portofolio dalam 3
kelompok yaitu :

a) Portofolio kerja (working portofolio)


Portofolio kerja adalah usaha mandiri yang telah dilakukan siswa atau usaha
bersama dari kelompok siswa. Hal-hal yang harus dilakukan siswa dan dinilai dalam

7
penilaian portofolio antara lain berupa draft, pekerjaan yang belum selesai, atau
pekerjaan terbaik yang bisa dilakukan siswa.
Berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda disajika kepada siswa
siswa boleh memilih tugas-tugas yang dianggap cocok untuk mereka. Guru juga
dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan siswa. Siswa dapat bekerja sama
dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas tertentu. Portofolio kerja menyediakan
data tentang:
 Cara siswa mengorganisasi dan mengelola kerja
 Ditunjukkan melalui prestasi belajar siswa (chievement)
Hasil kerja siswa dalam penilaian siswa dan portofolio jenis ini digunakan
dalam diskusi antara siswa dan guru. Ini akan membuat guru mengenal kemajuan
siswa dan memungkinkan guru menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan,
kelebihan serta kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pengajaran.
b) Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
Portofolio dokumentasi adalah koleksi hasil kerja siswa yang khusus
digunakan untuk penilaian. Tidak seperti portofolio kerja yang pengkoleksiannya
dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi portofolio adalah seleksi hasil kerja terbaik
siswa yang akan diajukan dalam penilaian. Dengan demikian portofolio
dokumentasi adalah koleksi dari sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu
tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja siswa, tetapi semua proses
yang digunakan oleh siswa untuk menghasilkan karya tertentu. Portofolio
dokumentasi dalam penilaian portofolio bahasa inggris, misalnya mungkin tidak
hanya berisi tentang hasil akhir tulisan siswa, tetapi juga berbagai macam draf dan
komentar siswa tentang hasil tersebut.
Draf dan komentar siswa harus dipilih untuk menyajikan draf yang paling bagus
dari yang dihasilkan siswa. Semua ini dilakukan dalam rangka menunjukkan proses
penilaian, dan guru dapat menggunakannya sebagai bahan penilaian dan pengkajian
tentang bagaimana siswa merencanakan, dan menghasilkan tulisan serta cara
mereka menulis. Kegunaan portofolio dokumentasi sebagai sumber portofolio
bergantung pada:
8
 Bagaimana hasil karya siswa berhubungan dengan indicator hasil belajar
yang telah diterapkan, dan
 Isi penilaian portofolio yang dihasilkan siswa menunjukan kelemahan dan
kelebihan siswa
Isi penilaian portofolio harus menyajikan suatu bukti yang berkaitan dengan
kompetensi dasar dan indicator pencapaian haisil belajar yang telah ditentukan.
Untuk menunjukkan hal ini, kegiatan belajar mengajar harus sesuai dengan
indicator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
Jika kemampuan problem solving sebagai salah satu tujuan yang hendak dicapai
dalam pembelajaran matematika misalnya, tetapi kegiatan belajar mengajar dikelas
hanya memfokuskan pada latihan menghitung, maka hasil kerja siswa tidak akan
menunjukan hasil kerja yang berkaitan dengan problem solving sebagai bagian dari
documentary portofolio dokumentasi, melainkan hanya menghitung.
c) Portofolio penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan (show fortofolio) digunakan untuk memilih hal-hal
yang paling baik yang menunjukan bahan atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan
oleh siswa. Portofolio pertunjukan bertujuan untuk menyeleksi pekerjaan terbaik
yang dilakukan oleh siswa. Tidak seperti portofolio dokumentasi, portofolio
pertunjukan tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan dan penyempurnaan
pekerjaan siswa.
Portofolio pertunjukan di gunakan untuk tujuan seperti seleksi, sertifikasi,
maupun penilaian kelas. Untuk tujuan yang lebih rumit, yang sangat memerlukan
perbandingan, validitas perbandingan haruslah benar-benar diperhatikan oleh
beberapa penilai adalah perlunya reliabilitas, yaitu apakah skor yang diberikan
kepada hasil kerja siswa konsisten.
d) Perencanaan Portofolio Pertunjukan
Portofolio pertunjukan dirancang untuk menunjukan hasil kerja siswa yang
terbaik dalam satu tujuan pembelajaran atau dalam kurun waktu tertentu. Portofolio
pertunjukan sangat berguna untuk penilaian sumatif yang bergantung :
 Seberapa baik isi portofolio mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan
9
 Seberapa baik hasil kerja siswa telah menujukan kemampuan siswa yang
sebenarnya
Penilaian portofolio haruslah menunjukan kemampuan siswa yang sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh kurikulum, yaitu hasil kerja peserta didik harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang telah ditetapkan.
Tidaklah mudah menjawab pertanyaan seberapa banyak hasil pekerjaan siswa
dapat menunjukkan kemampuan peserta didik sesuai dengan cakupan yang dituntut
oleh kurikulum. Edward Haertel menyarankan untuk menggunakan prinsip nilai
tambah “value-added principel” yaitu para pengembang portofolio memilih hasil
kerja peserta didik dan bertanya: “Informasi apa yang akan bertambah apabila suatu
hasil kerja siswa akan dimasukkan sebagai bahan penelitian?jika jawabannya tidak
ada untuk beberapa hasil kerja siswa, maka kurikulum telah tercapai.
Jika dalam portofolio dimasukkan untuk menjawab penilaian yang akan valid
tentang kemampuan peserta didik dalam bidang tertentu, maka faktanya tidak boleh
dicampur dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kemampuan peserta didik
dalam bidang tertentu. Tugas portofolio dirancang untuk menilai kemampuan
matematika misalnya, maka isi portofolio tidak akan menyangkut penilaian
kemampuan membaca (reading ability).
 Portofolio pertunjukan hanya menunjukan hasil kerja terbaik dan hanya
menunjukan hasil akhir
 Portofolio menunjukan harus menggambarkan kurikulum dan menunjukkan
hasil kerja sendiri

F. Menilai Portofolio

Beberapa hal yang sangat penting dalam pengamatan dan penilaian adalah sebagai berikut :

a) Guru harus membedakan antara penilaian portofolio secara individual dan secara
kelompok.
b) Guru harus membuat penilaian portofolio sesuai mungkin dengan kompetensi dasar
meupun dengan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.

10
c) Guru harus membuat penilaian portofolio individu dan kelompok ini sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
d) Guru harus memastikan dengan benar kriteria yang akan digunakan dalam penilaian
portofolio baik yang akan digunakan untuk kelompok maupun untuk siswa secara
individu.
e) Kriteria yang dikembangkan harus sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
f) Kriteria yang dikembangkan harus mencakup rentang kemampuan yang jelas mulai
dari kemampuan yang kurang sampai kemampuan yang baik.
g) Kriteria yang dikembangkan juga harus mudah dikomunikasikan kepada siswa,
orang tua, ataupun pihak lain sehingga mereka dapat dengan mudah memahami
kriteria yang dimaksud.
h) Kriteria penilaian haruslah terbebas dari perbedaan jenis kelamin siswa. Jangan
sampai terjadi lebih baik laki-laki atau sebaliknya.
i) Kriteria penilaian harus dapat digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan
dapat menghasilkan pengertian yang sama untuk hasil kerja yang sama.

Untuk menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman terperinci)
penilaian. Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan
siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan
kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Salah satu cara
penilaian portofolio, atau pembuatan rubrik, adalah cara dengan menggunakan kriteria
berikut.

1. Bukti terjadinya proses berpikir.


 Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan
data dalam setiap satuan itu?
 Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis,
mencari pola, dsb?
 Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk
menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil
penyelidikannya?

11
 Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah
atau penyelidikannya?
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
 Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam
portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang
konsep aatau kaidah tertentu?
 Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa
dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
 Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap
pelajaran yang bersangkutan?
 Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok
bahasan?
3. Keragaman pendekatan
 Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa
menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
 Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai
macam kegiatan atau penyelidikan?

G. Perencanaan Portofolio

Untuk menugasi siswa membuat portofolio, guru perlu membuat persiapan sebagai berikut.

1. Menentukan maksud portofolio: Tentukan apakah portofolio yang Anda tugaskan


itu untuk penilaian karya terbaik atau untuk penilaian kemajuan atau perkembangan
kompetensi siswa.
2. Menyesuaikan tugas dengan kurikulum: Agar efektif, tugas kinerja untuk portofolio
harus sesuai dengan tujuan yang ditentukan di dalam kurikulum.
3. Menentukan indikasi: Guru harus menentukan butir-butir apa yang harus terdapat di
dalam portofolio, meskipun butir lain tidak dilarang untuk dimasukkan jika siswa
berpendapat bahwa tambahan butir itu dapat memberikan tambahan petunjuk
tentang kompetensi siswa.

12
4. Menentukan format portofolio: Guru harus menentukan format portofolio agar
kumpulan karya siswa sistematis dan tidak sulit untuk dinilai.
5. Pembatasan kuantitas: Agar tidak memberikan beban yang sangat berat bagi guru,
maka “panjang” portofolio perlu dibatasi.
6. Menentukan rubrik: Sebelum portofolio mulai dibuat oleh siswa, guru harus sudah
membuat atau mempunyai rubrik (pedoan penskoran) portofolio.

H. Contoh Penilaian Portofolio

1. Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio “Karya Terbaik”


Kumpulkan dalam satu bendel tugas-tugas yang telah kamu buat selama satu
semester baik berupa makalah, laporan kunjungan, atau artikel-artikel ilmiah untuk
menunjukkan karya terbaik kamu. Jelaskan mengapa masing-masing merupakan
karya terbaik kamu.
2. Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio Perkembangan atau Kemajuan Belajar
a. Tuliskan pengalamanmu belajar Biologi selama satu semester terakhir meliputi
hal- hal yang menarik dan hal-hal yang tidak menarik, serta pengetahuan kamu
tentang kegunaan Biologi dalam kehidupan atau dalam hal-hal lain. Tuliskan pula
kesulitan- kesulitan yang kamu alami selama mempelajari Biologi satu semester
terakhir dan kemukakan usahamu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Beberapa pertanyaan yang dapat membantu kamu dalam menulis portofolio
perkembanganmu antara lain :
 Hal-hal apa yang kamu anggap menarik selama kamu mempelajari Biologi
satu semester ini?
 Hal-hal apa yang kamu anggap tidak menarik selama kamu mempelajari
Biologi satu semester ini?
 Kesulitan-kesulitan apa yang kamu temui selama satu semester ini?
 Usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?
 Apa yang masih ingin kamu pelajari lebih lanjut pada semester depan?
b. Tuliskan penilaianmu terhadap kemajuan-kemajuan yang kamu alami selama satu
semester belajar Biologi meliputi kelebihan dan kekurangan kamu.

13
3. Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio Proyek
a. Tugas Membuat Dokumentasi
Kunjungi tempat-tempat yang dapat memberi kamu informasi tentang berbagai
macam tumbuhan baik tumbuhan tingkat tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah.
Beberapa tempat yang dapat dijadikan referensi untuk dikunjungi antara lain :
 Taman Balekambang
 Balai Penelitian Tanaman Obat
 Bumi Perkemahan Segoro Gunung
 Jejamuran (Budidaya Jamur Tiram dan Jamur Merang)
 Dan lain-lain
Buatlah uraian tentang hasil kunjunganmu yang mencakup : nama pengumpul
informasi, tanggal pengumpulan informasi, tempat mendapatkan informasi, sumber
informasi, masalah yang diselidiki, informasi yang terkumpul, dan kesimpulanmu
mengenai masalah tersebut. Dokumentasikan semua yang didapat dari kegiatan
kunjunganmu.
b. Tugas Melakukan Wawancara
Kunjungilah Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu dan lakukan
wawancara dengan pejabat berwenang mengenai “Budidaya Tanaman Obat dan
Pengembangan Potensi Tanaman Obat di Masyarakat”. Buatlah uraian mengenai
masalah tersebut yang mencakup : nama pewawancara, tanggal wawancara,
masalah yang diselidiki, maksud wawancara, identitas pejabat yang diwawancarai,
informasi tentang budidaya tanaman obat, tanggapan pejabat tersebut atas maksud
wawancara, serta kesimpulan dan saran kamu.

I. Contoh Pedoman Penskoran untuk Portofolio

Ada bermacam-macam bentuk pedoman penskoran untuk menilai portofolio. Berikut ini
disajikan beberapa contoh.

Contoh 1 Pedoman Penskoran Hasil Penyelidikan

1. Bukti terjadinya proses berpikir.

14
 Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan
data dalam setiap satuan itu?
 Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis,
mencari pola, dsb?
 Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk
menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil
penyelidikannya?
 Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah
atau penyelidikannya?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor
yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
 Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam
portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang
konsep aatau kaidah tertentu?
 Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa
dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
 Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap
pelajaran yang bersangkutan?
 Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok
bahasan?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor
yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]
3. Keragaman pendekatan
 Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan
berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
 Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai
macam kegiatan atau penyelidikan?

15
[Besarnya skor sama dengan dua kali banyaknya indikator yang dipenuhi.
Jadi, skor yang mungkin: 0, 2, 4]

Contoh 2 Pedoman Penskoran Hasil Karya dalam Biologi

1. Aspek Indikator Skor


a. Menunjukkan pemahaman tentang semua konsep dan prinsip Biologi yang
terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Menggunakan istilah dan
pemecahan yang sesuai. Melaksanakan pengetahuan dari konsep yang relevan
dengan lengkap dan benar ( 4 )
b. Menunjukkan bahwa siswa memahami hampir semua konsep dan prinsip biologi
yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Menggunakan istilah
dan konsep biologi yang hampir betul. Melaksanakan pengeahuan dari konsep yang
relevan dengan lengkap, tetapi ada ketidaksesuaian dalam hasil. ( 3 )
c. Menunjukkan bahwa siswa memahami sebagian konsep dan prinsip biologi yang
terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Berbuat kesalahan yang
agak serius dalam prosesnya. ( 2 )
d. Tampak bahwa pemahamannnya sangat terbatas tentang konsep dan prinsip
biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Keliru atau
tidak dapat menggunakan pengetahuan atau konsep biologi sebagaimana yang
seharusnya. Berbuat kekeliruan parah dalam proses/praktiknya. ( 1 )
2. Aspek Indikator Skor
a. Pengetahuan biologi
 Menggunakan informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus
dipecahkannya. Berhasil mengidentifikasi semua unsur penting di dalam
masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada antara
unsur-unsur itu.
 Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam
memecahkan masalah. Penyelesaian masalah yang digunakan jelas dan
lengkap prosesnya. Strategi (4)

16
 Menggunakan informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus
dipecahkannya. Berhasil mengidentifikasi sebagian besar unsur penting di
dalam masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada
antara unsur-unsur itu. Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan
sistematik dalam memecahkan masalah. Penyelesaian masalah yang
digunakan jelas dan hampir lengkap prosesnya. (3)
 Berhasil mengidentifikasi beberapa unsur penting di dalam masalah, tetapi
tampak bahwa siswa hampir tidak tahu hubungan yang ada antara unsur-
unsur itu. Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok, tetapi pemecahan
masalah yang dilakukannya tidak sistematis dan tidak lengkap. (2)
 Menggunakan informasi yang toidak relevan. Tidak mampu
mengidentifikasi unsur-unsur penting di dalam masalah yang harus
dipecahkannya. Menggunakan strategi yang tidak cocok. Tidak ada
kejelasan tentang strategi yang digunanaknnya. Penyelesaian masalah yang
dibuatnya tidak sistematik dan tidak selesai. (1)
 Tidak memahami konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam
masalah yang harus dipecahkannya. (0)
b. Strategi
 Ada usaha menggunakan informasi yang tidak relevan. Tidak mampu
mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam masalah yang harus
dipecahkannya.
 Mungkin menulis masalah yang harus dipecahkannya. Tetapi tidak mampu
berusaha memecahkannya. (0)
 Memberikan tanggapan yang lengkap, serta uraian yang jelas dan tidak
meragukan. Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan lengkap.
Menyampaikan gagasannya dengan jelas. Menggunakan argumen yang logis
dan lengkap. Memberikan contoh atau contoh-kontra. (4)
 Memberikan tanggapan yang agak lengkap, serta uraian yang jelas.
Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan agak lengkap.
Menyampaikan

17
gagasannya dengan jelas. Menggunakan argumen yang logis, tetapi agak
kurang lengkap. (3)
 Membuat langkah yang benar dalam memecahkan masalah, tetapi belum
selesai. Di samping itu, penjelasannya agak tidak jelas. Membuat gambar
atau diagram yang salah atau tidak jelas. Uraian yang dibuatnya tidak jelas,
atau sukar dipahami. Argumennya tidak lengkap atau kurang logis. (2)
 Membuat sedikit langkah yang benar dalam memecahkan masalah. Langkah
yang lain sulit diikuti. Membuat diagram atau ganmabar yang salah (tidak
relevan dengan masalah yang harus dipecahkannya). (1)
c. Komunikasi
 Tidak dapat mengutarakan maksudnya. Kalimatnya tidak menggambarkan
masalah yang harus dipecahkannya. Membuat gambar yang sama sekali
tidak ada kaitannya dengan masalah yang harus dipecahkannya. (0)

J. Pembobotan Nilai Portofolio

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut dilaksanakannya


penilaian dengan berbagai bentuk. Satu di anmtaranya adalah penilaian dengan penugasan
membuat portofoilo. Berbagai bentuk penilaian itu lazimnya mempunyai bobot yang
berbeda. Akan tetapi bobot setiap bentuk pernilaian tidak dapat ditentukan secara seragam,
karena kedudukan penilaian dengan portfolio dalam suatu pembelajaran mungkin
tergantung pads jenis menginformasikan pengajaran mata pelajaran Sebagai contoh: Bobot
portofolio untuk mata pelajaran olah raga mungkin berbeda dengan nilai portofolio pada
mata pelajaran sejarah atau Biologi.

K. Keuntungan Menggunakan Penilaian Portofolio

1. Beberapa keuntungan penilaian portofolio adalah:


 Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan
intelektual peserta didik dari waktu ke waktu;
 Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi peserta didik;

18
 Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan belajar-
mengajar serta praktis tentang kelebihan dan kekurangan peserta didik.
2. Adapun manfaat penilaian portofolio adalah:
 Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti” yang lebih jelas atau lebih
lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas
 Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan program
pembelajaran yang baik
 Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa
 Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa
 Penggunaan portofolio penilaian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau
kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
 Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan pengakuan atas
bervariasinya gaya belajar siswa.
 Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif
dalam penilaian hasil belajar
 Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa
 Portofolio membantu guru dalam mengambil keputusan tentang
pembelajaran atau perbaikan pembelajaran
 Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi dengan
orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang bersangkutan.
 Portofolio membantu pihak luar untuk menilai program pembelajaran yang
bersangkutan

L. Keunggulan Penilaian Portofolio

Keunggulan penilaian portofolio adalah:

1. Perubahan paradigma penilaian. Penilaian portofolio memberikan pengertian yang


lebih bermakna tentang perubahan perilaku peserta didik.

19
2. Akuntabilitas. Portofolio dapat dijadikan sebagai salah satu perwujudan penilaian
yang bertanggung jawab kepada konstituen (peserta didik, orang tua, sekolah, dan
masyarakat).
3. Peserta didik sebagai individu dan peran aktif peserta didik. Ini adalah ciri khas
penilaian portofolio, dimana guru dapat menilai siswa sebagai individud engan
sejuta keunikan.
4. Identifikasi. Menolong guru untuk mendokumentasikan kebutuhan dan asset
komunitas yang berminat.
5. Keterlibatan orang tua dan masyarakat. Melibatkan banyak pihak, termasuk orang
tua dan masyarakat dalam prosesnya.
6. Penilaian diri. Memungkinkan bagi peserta didik melalukan penilaian diri sendiri,
refleksi, dan pemikiran yang kritis.
7. Penilaian yang fleksibel. Akan sangat bergantung pada indikator pencapaian hasil
belajar yang telah ditentukan.
8. Tanggungjawab bersama. Memungkinkan guru dan peserta didik secara bersama-
sama bertanggungjawab untuk merancang proses pembelajaran dan mengevaluasi
kemauan sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai.
9. Keadilan. Dengan “sejuta keunikan”, portofolio merupakan alat penilaian yang adil.
10. Ada kriteria penilaian. Hasil pekerjaan peserta didik akan dinilai semata-mata
berdasarkan kriteria yang relevan dengan penampilan mereka.

M. Hambatan Penilaian Portofolio

Ada beberapa hambatan dalam penilaian portofolio di sekolah. Hambatan- hambatan


tersebut dapat terjadi dalam kondisi-kondisi, antara lain sebagai berikut:

1. Apabila guru memiliki kecenderungan untuk memperlihatkan hanya pencapaian


akhir. Jika hal ini terjadi, berarti proses tidak mendapat"' perhatian sewajarnya.
Dengan demikian, siswapun akan hanya berorientasi pada pencapaian akhir semata
dengan kecenderungan melakukan berbagai upaya dan strategi dan bahkan mungkin
dengan menghalalkan segala cara. Dengan demikian, penggunaan penilaian

20
portofolio dalam hal ini tidak dapat mengubah sikap dan perilaku siswa, yang
sebenarnya diharapkan dapat terjadi dengan menjalani dan, mengalami proses
pcmbelajarannya.
2. Apabila guru dari siswa terjebak dalam suasana hubungan ‘top-down’. Jika kondisi
ini terwujud, maka inisiatif dan kreativitas siswa akan hilang. Pada akhirnya siswa
hanya menjadi manusia penurun dan mengikuti perintah. Suasana pembelajaran
akan tidak bergairah. Segala sesuatu yang berlangsung dalam kelas akan sangat
bergantung kepada guru. Pada akhirnya, pendidikan sekolah hanya akan
menghasilkan manusia- manusia pasif, yang tidak memiliki inisiatif dan kreativitas
3. Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak.
Siswa akan terjerumus ke dalam suasana yang kaku dan mematikan, yang pada
akibatnya juga akan mematikan kreativitas.
4. Menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpanan berkas yang memadai, bila
jumlah siswa cukup besar.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil
pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru,
sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang
ditentukan dalam kurikulum. Fungsi Portofolio berfungsi untuk mengetahui
perkembangan pengetahuan siswa. Menurut Fosters dan Masters ( 1998 )
membedakan penilaian portofolio dalam 3 kelompok yaitu : 1. Portofolio kerja
(working portofolio) 2. Portofolio dokumentasi (documentary portofolio) 3.
Portofolio penampilan (show portofolio).
Perencanaan Portofolio oleh Guru : 1. Menentukan maksud portofolio 2.
Menyesuaikan tugas dengan kurikulum 3. Menentukan indikasi 4. Menentukan
format portofolio 5. Pembatasan kuantitas. Beberapa keuntungan penilaian
portofolio adalah : i. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses
kemampuan intelektual peserta didik dari waktu ke waktu; ii. Menunjukkan prestasi
akademik dan memotret kompetensi peserta didik; iii. Mampu memfokuskan pada
kepentingan dan proses kemampuan belajar-mengajar serta menginformasikan
pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan peserta didik.
B. Saran
1. Peran pemerintah dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sangat
penting. Sehingga, peran pemerintah ini merupakan awal dari terciptanya
kesejahteraan masyarakat.
2. Peran orang tua yang memberikan motivasi kepada anak tentang pentingnya
pendidikan. Dan bersikap bijaksana kepada anak serta mengarahkan anak agar dapat
mensejahterakan orang tua serta dirinya sendiri.

22
DAFTAR PUSTAKA

23

Anda mungkin juga menyukai