Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TELAAH KURIKULUM

EVALUASI KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU : SUSILAWATI AMDAYANI,S.Si,M.Pd

: MAKHARANY DALIMUNTHE, S.Pd., M.Pd.

KELOMPOK 3:

Anisa Putri Rambe (4203131075)

Dina Asima (4203131009)

Lidya Monika (4201131010)

Nuraisyah (4201131022)

Sopia Silalahi (4203131077)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MARET 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Evaluasi
Kurikulum ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dosen pengampu pada mata kuliah Telaah Kurikulum . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang guru dan kurikulum bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Susilawati Amdayani,S,Si,M.Pd dan


Ibu Makharany Dalimunthe, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Telaah
Kurikulum yang telah memberikan tugas ini serta memberikan pengarahan, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 17 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Evaluasi Kurikulum ...................................................................................... 3

2.2 Tujuan Evaluasi Kurikulum ............................................................................................ 4

2.3 Fungsi Evaluasi Kurikulum............................................................................................. 4

2.4 Kedudukan Evaluasi dalam Kurikulum .......................................................................... 5

2.5 Objek Evaluasi Kurikulum .............................................................................................. 5

2.6 Instrumen Evaluasi Kurikulum untuk Pengembangan Kurikulum ................................. 7

2.7 Peranan Guru dalam Evaluasi Kurikulum ....................................................................... 8

2.8 Prinsip Evaluasi Kurikulum ............................................................................................ 8

2.9 Jenis Evaluasi Kurikulum ............................................................................................... 9

2. 10 Desain Evaluasi Kurikulum ........................................................................................ 12

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 13

3.2 Saran .............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum sangat penting bagi masyarakat karena masyarakat harus menyerap
lulusan sekolah sebagai hasil kurikulum yang telah mereka jalani dan mutu masyarakat
banyak bergantung pada mutu kurikulum. Orang tua terlihat baik dalam baik buruknya
kurikulum sekolah karena nasib anak mereka, masa depannya. Perkembangan sebagai
manusia banyak ditentukan oleh kurikulum. Kurikulum tidak kurang pentingnya bagi anak
didik sendiri karena menyangkut nasib dirinya sendiri, masa depannya, cita-citanya menjadi
manusia, dan hidup terhormat sebagai manusia serta berwarganegara. Untuk mengetahui
bahwa proses yang kita lakukan itu sesuai dengan tujuannya maka harus dilakukan umpan
balik. Salah satu umpan balik yang dilakukan adalah evalusi. Evaluasi merupakan suatu
proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. Dalam pengembangan kurikulum
evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru
untuk mengetahui keefektifan kurikulum. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan tulisan (feed-
back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum. Adapun pemahaman
tentang evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian kurikulum yang
beragam menurut para ahli kurikulum.
Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu komponen yang tak kalah penting
dengan proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses
perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses pembelajaran menjadi sangat penting.
Sistem evaluasi yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran
sehingga pada gilirannya akan mampu membantu pengajar merencanakan strategi
pembelajaran. Bagi peserta didik sendiri, sistem evaluasi yang baik akan mampu memberikan
motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya. Evaluasi yang tak direncanakan dengan
baik tentunya akan menghasilkan informasi yang kurang akurat terkait keberhasilan belajar
siswa. Oleh karena itu guru dalam melakukan evaluasi kurikulum perlu memperhatikan
aspek-aspek evaluasi kurikulum yang terdiri dari evaluasi sikap (efektif), evaluasi
pengetahuan (kognitif), dan evaluasi keterampilan (psikomotorik). Implementasi di sekolah,
tak jarang evaluasi yang dilakukan tidak dipersiapkan dan direncanakan dengan berpedoman
pada kisi-kisi sehingga tidak sedikit guru seringkali mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi secara spesifik kompetensi yang dimasukkan ke dalam program remedial
pembelajaran.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini ialah:
1) Apakah pengertian evaluasi kurikulum ?
2) Apa tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum?
3) Bagaimana kedudukan evaluasi dalam kurikulum beserta objeknya?
4) Bagaimana instrumen evaluasi kurikulum untuk pengembangan kurikulum?
5) Bagaimana peranan guru dalam pengembangan evaluasi kurikulum?
6) Apa saja prinsip, jenis, dan desain evaluasi kurikulum?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah:
1) Mengetahui pengertian evaluasi kurikulum
2) Mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum
3) Menjelaskan kedudukan evaluasi dalam kurikulum beserta objeknya
4) Menjelaskan instrumen evaluasi kurikulum untuk pengembangan kurikulum
5) Menjelaskan peranan guru dalam pengembangan evaluasi kurikulum?
6) Menegtahui prinsip, jenis, dan desain evaluasi kurikulum

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Kurikulum


Pengertian Evaluasi kurikulum Evaluasi merupakan suatu proses yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang pencapaian suatu tujuan. Senada dengan hal ini,
Mahrens & Lehmann (1973) menyatakan “evaluation is the process of delineating, obtaining,
and providing useful information for judging decision alternatives”. Evaluasi merupakan
suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat keputusan. Sementara itu, Nitko (1996) menjelaskan evaluasi adalah proses
memperoleh informasi untuk menimbang kebaikan kinerja siswa. Hal senada juga
disampaikan oleh Tyler yang dikutip Trespeces (1993), evaluasi sebagai proses pencarian
informasi apakah tujuan yang telah ditentukan itu tercapai atau tidak.
Sementara itu, yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Pasal 1, Butir 19 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian
efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah
proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk
membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari suatu pengembangan kurikulum.
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik dalam penentuan kebijaksanaan
pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan pada khususnya. Evaluasi
dari sebuah kurikulum mempunyai hasil yang dapat digunakan oleh orangorang yang
mengembangkan kurikulum dan bagi orang pemegang kebijaksanaan kurikulum dalam
pengembangan sistem pendidikan. Demikian juga, hasil-hasil evaluasi tersebut dapat
digunakan para guru, kepala sekolah, dan pelaksana pendidikan pada umumnya, untuk
memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan ajar, memilih metode yang
digunakan dalam pembelajaran, dan alalt-alat pembelajaran. (Pardomuan N.J.M. Sinambela,
M.Pd.)

3
2.2 Tujuan Evaluasi Kurikulum
Menurut Nasution (2010: 88), evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya. Yang
paling penting di antaranya ialah:

1. Mengetahui hingga manakah peserta didik mencapai kemajuan ke arah tujuan yang
telah ditentukan.
2. Menilai efektivitas kurikulum.
3. Menentukan faktor biaya, waktu, dan tingkat keberhasilan kurikulum.

Hamid Hasan (2009: 42-43) secara mendasar tujuan suatu pekerjaan evaluasi
kurikulum, dan evaluasi lainnya, bersifat praktis. Tujuan tersebut dapat dikelompokkan
sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan pengembangan dan pelaksanaan suatu


kurikulum sebagai masukan bagi pengambilan keputusan.
2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum serta faktor-faktor
yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu.
3. Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam
upaya perbaikan kurikulum.
4. Memahami dan menjelaskan karakteristik suatu kurikulum dan pelaksanaan suatu
kurikulum.

2.3 Fungsi Evaluasi Kurikulum


Di dalam pendidkan formal evaluasi begitu penting keberadaanya, dengan adanya
evaluai guru menjadi tahu nilai arti kinerjanya selama melaksanakan proses belajar mengajar,
sedangkan bgai pengembang kurikulum evaluasi dapat memberikan informasi untuk
perencanaan perbaikan kurikulum yang akan ditetapkan dan dimasukkan ke dalam sistem.
Selain hal tersebut, ada beberapa fungsi evaluasi kurikulum pendidikan:

1. Sebagai umpan balik bagi peserta didik.


2. Sebagai alat untuk mengetahui ketercapaian peserta didik mencapai tujuan yang telah
dietapkan.
3. Memberi informasi dan acuan untuk pengembangan program kurikulum.
4. Sebagai dasar peserta didik secara individual untuk memutuskan masa depan
sehubungan dengan bidang pekerjaan dan pengembangan karir.
5. Untuk pengembang kurikulum dalam khusus yang ingin dicapai

4
6. Sebagai umpan balik semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan di sekolah,
seperti; orang tua, tenaga pendidik, pengembang kurikulum, untuk perguruan tinggi,
pemakai lulusan, untuk orang yang mengambil kebijakan pendidikan termasuk juga
untuk masyarakat.

2.4 Kedudukan Evaluasi dalam Kurikulum


Dilihat dari berbagai konsep kurikulum maka evaluasi memiliki kedudukan yang
sangat penting dan strategis. Sehingga jika seseorang ingin memahami dan mengembangkan
kurikulum maka ia harus mempelajari terlebih dahulu tentang evaluasi, karena evaluasi
merupakan konsep yang melekat pada kurikulum. Kedudukan kurikulum dapat dilihat dari
dua sisi antara lain, yang pertama kurikulum merupakan suatu program yang terdiri atas
serangkaian tindakan atau kejadian yang telah direncanakan dan disusun melalui proses
pemikiran yang matang. Ciri suatu program adalah sistematik, sistemik, dan terencana. Yang
kedua, di dalam kurikulum guru berperan sebagai pengembang kurikulum yang perlu
mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem kurikulum.
Dalam kurikulum terdapat proses sebab-akibat. Guru menyampaikan isi kurikulum
merupakan penyebab utama bagi terjadinya proses belajar peserta didik, Meskipun tidak
setiap perbuatan belajar merupakan akibat perbuatan pendidik menyampaikan isi kurikulum
akan tetapi guru itu disebut sebagai “figur sentral” yaitu di mana guru harus dapat memilih
isi dan menetapkan strategi pengembangan kurikulum yang tepat sehingga dapat mendorong
perbuatan belajar peserta didik yang aktif, kreatif, konstruktif, produktif, inovatif, dan
efektif. Dalam pengembangan kurikulum, guru akan melakukan kegiatan evaluasi yang
merupakan dampak tindakan guru sebagai bentuk penguasaan kompetensi yang didalamnya,
termasuk menilai proses dan hasil belajar yang berupa dampak pembelajaran. Sedangkan
dari sisi peserta didik yang melakukan kegiatan belajar, mencapai hasil belajar, dan
menggunakan hasil belajar evaluasi merupakan berakhirnya pegal dan puncak proses belajar.

2.5 Objek Evaluasi Kurikulum


Dilihat dari aspek inputnya, maka objek dari evaluasi pendidikan itu sendiri meliputi tiga
aspek, yaitu :
1. Aspek kognitif
Aspek kognitif merupakan bagian darikognisiyang merupakan disiplin psikologi yang
khusus membahas tentang pene-litian dan pembahasan psikologi, termasuk di

5
dalamnyaproses penerimaan, peng-olahan, penyimpanan, dan perolehan kembali
informasi dari sistem memori (akal) manusia. Dalam mengetes kecakapan evaluasi,
Nana Sudjana menawarkan setidak-tidaknya enam kategori harus dimiliki seseorang
yaitu:
a. Dapat memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya atau dokumen;
b. Dapat memberikan evaluasi satu sama lain antara asumsi, evidensi, dan kesimpulan;
c. Dengan kecakapan ini, diharapkan seseorang mampu mengenalbagian-bagianserta
keterpaduannya;
d. Dapat memahami nilai serta sudut pandang yang dipakai orangdalam mengambilsuatu
keputusan;
e. Dapat mengevaluasi suatu karya dengan memperbandingkannya dengan karya la-in
yang relevan;
f. Dapat mengevaluasi suatu karyadengan menggunakan suatu kriteria yang
telahditetapkan;
g. Dapat mengevaluasi suatu karya dengan menggunakan sejumlah criteria
yangeksplisit.
2. Ranah Afektif
Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti
perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, dan teman-
teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Daryanto mengemukakan ranah
afektif meliputi lima kemampuan yaitu:
a. Menerima (receiving). Dalam kondisi ini, peserta didik memiliki kesediaan atau
kemauan untuk ikut dalam fenomena atau stimulus khusus (kegiatan dalam
kelas,musik, baca buku dan lain sebagainya). Sikap ini memperlihatkan adanya minat
peserta didik untuk melakukan sesuatu.
b. Menjawab (responding). Kondisi ini berkaitan dengan partisipasi peserta didik. Pada
tingkat ini, peserta didik tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu,tetapi juga
mereaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hasil belajar dalam jenjang ini dapat
menekankan kemauan untuk menjawab (misalnya secara suka rela membaca buku
tanpa ditugaskan) atau kepuasan dalam menjawab (misalnya untuk kenikmatan atau
kegembiraan.)
c. Menilai (valuing).Jenjang ini bertalian denga nilai yang dikenakan siswa terhadap
suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Jenjang ini mulai dari hanya

6
sekedar penerimaan nilai (ingin memperbaiki keterampilan dan komitmen yang lebih
tinggi.
d. Organisasi (organization).Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai
yang berbeda, menyelesaikan/memecahkan konflik di antara nilai-nilai itu dan mulai
membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal.
e. Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai (characterization by a value
orvalue compelx). Hasil belajar meliputi sangat banyak kegiatan, tetapi penekanan
lebih besar diletakkan pada kenyataan bahwa tingkah laku itu menjadi ciri khas atau
karakteristik peserta didik.
3. Ranah Psikomotorik
Evaluasi dalam aspek psikomotoris dapat dibagi atas lima taraf, yaitu: (a) per-sepsi; (b)
kesiapan; (c) gerakan terbimbing; (d) gerakan terbiasa yakni terampil melakukan suatu
perbuatan, dan (e) gerakan kompleks. Versi lain membagi hasil belajar psikomotoris
dibagi menjadi beberapa tingkatan keterampilan yaitu:
a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar);
b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual auditif,motoris,
dan lain-lain;
d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan;
e. Gerakan-gerakanskill,mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keteram-pilan
yang kompleks;
f. Kemampuan yang berkenan dengan komunikasi.

2.6 Instrumen Evaluasi Kurikulum untuk Pengembangan Kurikulum


Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data
mengenai suatu variable. Secara umum, ada dua jenis instrumen yang digunakan, yaitu tes
dan non-tes.
a. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian. Beberapa fungsi tes diantaranya :
• Sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa dengan maksud untuk mengukur
tingkat perkembangan.
• Sebagai motivator dalam pembelajaran.

7
• Upaya perbaikan kualitas belajar.
b. Non-tes
Yang termasuk dalam kelompok non-tes adalah skala sikap, penilaian, pedoman
observasi, wawancara, angket, pemeriksaan dokumen dan sebagainya.
Untuk melakukan evaluasi kurikulum secara komprehensif diperlukan instrumen yang
tepat sesuai dengan domain yang hendak dievaluasi. Pengembangan instrumen evaluasi
dengan menggunakan tes telah banyak dilakukan oleh para ahli. Instrumen ini hanya cocok
untuk mengukur domain kognitif dan sebagian psikomotor. Untuk mengukur domain efektif
dan sebagian psikomotor diperlukan pengembangan instrumen evaluasi notes (alternatif test).
Pengembangan instrumen ini relatif lebih sulit dibandingkan dengan pengembangan
instrumen evaluasi tes. Untuk itu, diperlukan kajian yang saksama dalam menurunkan
domain efektif ke dalam aspek-aspek yang spesifik untuk dapat mengembangkan instrumen
yang valid dan reliable.

2.7 Peranan Guru dalam Evaluasi Kurikulum


Dalam proses evaluasi pembelajaran, guru berperan sebagai Evaluator yang berfungsi
untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seorang guru dalam proses pembelajaran, atau
evaluasi juga dapat dikatakan sebagai penentu untuk mengetahui apakah proses/cara belajar
mengajar itu harus dipertahankan atau diperbaiki lagi. Untuk lebih mengoptimalkan hasil
evaluasi program pembelajaran maka peran guru perlu lebih ditingkatkan . Selama ini guru
hanya sebagai perancang dan pelaksana program , maka kedepan perlu dilibatkan sebagai
evaluator terhadap pembelajaran. Dalam evaluasi program pembelajaran guru tidak cukup
hanya menilai hasil belajar siswa saja tetapi perlu mengevaluasi proses pembelajaran yang
telah berlangsung sebelumnya. Oleh sebab itu, peran guru disini sangat menentukan. Dalam
peraturan pemerintah No. 41 Tahun 2007, tentang standar proses dinyatakan bahwa evaluasi
proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan,
mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
• Membandingkan proses pembelajaran guru dengan standar proses
• Mengidentifikasi kinerja guru sesuai dengan kompetensi guru.
2.8 Prinsip Evaluasi Kurikulum
Program evaluasi kurikulum didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Evaluasi kurikulum didasarkan atas tujuan tertentu

8
Setiap program evaluasi kurikulum terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara jelas dan spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarah kegiatan-kegiatan
sepanjang proses evaluasi kurikulum itu dilaksanakan.
2. Evaluasi kurikulum harus bersifat objektif
Pelaksanaan dan hasil evaluasi kurikulum harus bersifat objektif, berpijak pada apa
adanya dan bersumber dari data yang nyata dan akurat yang diperoleh melalui instrumen
yang terandalkan.
3. Evaluasi kurikulum bersifat komprehensif
Pelaksanaan evaluasi mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang
lingkup kurikulum. Seluruh komponen kurikulum harus mendapatkan perhatian dan
pertimbangan secara seksama sebelum pengambilan keputusan.
4. Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara kooperatif
Tanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan, dan keberhasilan suatu program
evaluasi kurikulum merupakan tanggung jawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam
proses pendidikan seperti guru, kepala sekolah, pemilik, orangtua, bahkan siswa sendiri di
samping menjadi tanggung jawab utama lembaga penelitian dan pengembangan.
5. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara efesien
Pelaksanaan evaluasi kurikulum harus memperhatikan faktor efesiensi, khususnya dalam
penggunaan waktu, biaya, tenaga, peralatan yang menjadi unsur penunjang, dan oleh
karenanya harus diupayakan agar hasil evaluasi lebih tinggi atau paling tidak berimbang
dengan material yang digunakan.
6. Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara berkesinambungan
Hal ini perlu mengingat tuntutan di dalam dan di luar sistem sekolah yang meminta
diadakannya perbaikan kurikulum. Untuk itu, peran guru dan kepala sekolah sangat
penting karena merekalah yang paling mengetahui tentang keterlaksanaan dan
keberhasilan kurikulum serta permasalahan yang dihadapi.

2.9 Jenis Evaluasi Kurikulum


A. Jenis Evaluasi berdasarkan Tujuan

Jenis evaluasi berdasarkan tujuan, dibedakan atas tujuh jenis evaluasi, yaitu sebagai
berikut:

1. Pre-Test dan Post-Test

9
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian
baru, tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan
yang akan disajikan. Sedangkan post test adalah kebalikan dari pretest yakni kegiatan
evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi, tujuannya adalah
untuk mengetahui taraf pengetahuan siswa atas materi yang diajarkan.
2. Evaluasi Diagnostic
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran evaluasi ini
bertujuan untuk mengidentifikasi atau menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta
faktor-faktor penyebabnya.
3. Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling
tepat atau sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
4. Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa
dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
5. Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir
penyajian satuan pelajaran atau modul evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar dan mengajar.
6. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan
untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode
pelaksanaan proses pengajaran atau disebut juga dengan evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap
akhir semester atau akhir tahun ajaran hasilnya dijadikan bahan laporan resmi
mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa kelas
yang lebih tinggi.
7. Ujian Nasional (UN)
Ujian nasional UN pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif yaitu sebagai alat
penentu kenaikan status siswa.

10
B. Jenis Evaluasi berdasarkan Sasaran
1. Evaluasi Konteks
Mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan latar belakang program
maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi Input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi Proses
Evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan baik mengenai kelancaran
proses sesuai dengan rencana faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul
dalam proses pelaksanaan dan sejenisnya/
4. Evaluasi Hasil atau Produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk
menentukan keputusan akhir diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan, atau dihentikan.
5. Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut ya ini evaluasi
lulusan setelah terjun ke masyarakat.

C. Jenis Evaluasi berdasarkan Lingkup Kegiatan Pembelajaran


1. Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran isi program pembelajaran
strategi belajar-mengajar aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis
besar program pembelajaran ditetapkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pelajaran
ditetapkan baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.

D. Jenis Evaluasi berdasarkan Objek Evaluasi


1. Evaluasi Input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan, kepribadian, sikap, keyakinan.
11
2. Evaluasi Transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi terus pembelajaran antara lain materi,
media, metode, dan lain-lain.
3. Evaluasi Output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

E. Jenis Evaluasi berdasarkan Subjek Evaluasi


1. Evaluasi Internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator misalnya orangtua,
masyarakat.

2. 10 Desain Evaluasi Kurikulum


Desain evaluasi menguraikan tentang data yang harus dikumpulkan dan analisis data untuk
membuktikan nilai dan efektifitas kurikulum. Berikut adalah beberapa komponen desain
evaluasi, diantaranya:
1. Penentuan garis besar evaluasi, dilakukan dengan cara mengidentifikasi tingkat
pembuatan keputusan proyek situasi keputusan bagi setiap tingkat pembuatan keputusan
dengan menentukan lokas, fokus, waktu dan komposisi alternatifnya.
2. Pengumpulan informasi, dilakukan dengan cara merinci sumber sumber informasi
yang akan dikumpulkan, merinci instrumen dan metode pengumpulan informasi yang
diperlukan, prinsip prosedur sampling yang akan digunakan, dan merinci kondisi serta
jadwal informasi yang dikumpulkan.
3. Organisasi informasi, dilakukan dengan cara merinci format informasi yang akan
dikumpulkan, merinci alat pengkodean, pengorganisasian, dan penyimpanan informasi.
4. Analisis informasi, dilakukan dengan cara merinci prosedur analisis yang akan
dilakukan dan merinci alat untuk melaksanakan analisis.
5. Pelaporan informasi dilakukan dengan cara menentukan pihak penerima laporan
evaluasi alat penyedia informasi pada penerima informasi, dan spesifikasi format laporan
informasi serta jadwal pelaporan informasi.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pengembangan kurikulum evaluasi merupakan salah satu komponen penting
dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan kurikulum. Evaluasi
kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian penjaminan dan penetapan mutu kurikulum
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk akuntanbilitas pengembangan
kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan kurikulum. Berhasil atau tidaknya
pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap
output atau lulusan yang dihasilkannya. Jika output lulusan, hasilnya sesuai dengan apa yang
telah digariskan dalam tujuan pendidikan, maka usaha pendidikan itu dapat dinilai berhasil,
tetapi sebaliknya, maka ia dinilai gagal. Dalam bidang pendidikan evaluasi kurikulum
merupakan kegiatan wajib bagi setiap insan yang berkecimpung dalam bidang pendidikan.
Sebagai seorang pendidik, proses evaluasi pembelajaran berguna dalam hal pengambilan
keputusan kedepan demi kemajuan anak didik khususnya dan dunia pendidikan pada
umumnya.

3.2 Saran
Kami harapkan dari pembuatan makalah tentang Evaluasi Kurikulum ini pembaca
dapat memahami definisi dari evaluasi kurikulum tersebut, serta memahami fungsi, tujuan,
dimensi, prosedur, serta prinsip dari evaluasi kurikulum itu sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bani, S. (2012). Objek Evaluasi Pendidikan. Lentera Pendidikan, 231-239.

https://www.silabus.web.id/prinsip-dan-tujuan-evaluasi-kurikulum/, diakses pada 17 Maret


2021

Kartowagiran, B. (2010). Evaluasi Kurikulum. Jurnal Penelitian dan Evaluasi


Pendidikan, 19(1), 1-9.

Mustafid, M. (2020). EVALUSI KURIKULUM PENDIDIKAN. Jurnal Manajemen


Pendidikan Islam, 66-75.

Ratnawulan, E., & Rusdiana. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia .

Sinambela, P. (2010). KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (Kajian Teoritis


Tentang Evaluasi Kurikulum Dalam Pembelajaran). Generasi Kampus, 3(1).

Zainal, A. (2011). Evaluasi Kurikulum. Published In Education,

14

Anda mungkin juga menyukai