Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“EVALUASI KURIKULUM”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Dosen pengampu : Prof. Dr. Hj. Titiek Rohanah Hidayanti, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 11 :

Muhammad Ali Hasan (202101010102)


Nuri Khusnia (202101010058)
Asifa Maulida Maharani (204101010045)
Silvia Putri (205101010007)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur kita haturkan kepada Allah swt. yang dengan
rahmat serta maunah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad
SAW. yang telah membimbing kita dari jaman kegelapan hingga jaman yang penuh dengan
rahmat ini. Dalam kesempatan ini, kami selaku anggota kelompok 11, Mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI untuk menjelaskan makalah dengan judul “Evaluasi
Kurikulum”.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarmya kepada yang terhormat,
Ibu Prof. Hj. Titiek Rohanah Hidayanti, M.Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI yang telah memberikan amanah berupa tugas ini kepada kami
sebagai sarana kami untuk belajar dan mengembangkan pengetahuan kami khususnya dalam
bidang ilmu pengembangan kurikulum.

Tidak lupa, kami haturkan terima kasih kepada teman-teman kelompok 11 sekalian, di
dalam kerjasamanya saat penyusunan makalah. Dengan ini, kami menyadari bahwa makalah
ini masih belum sempurna dengan masih kurangnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk
itu, kami berharap agar makalah ini dapat diterima baik dengan memberikan kritik, saran,
serta usulan yang membangun untuk perbaikan proses penyusunan kami kedepannya.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi siapapun dan dapat dipahami dengan mudah
untuk nantinya memberikan kesan kepada para pembaca. Terakhir kalinya, kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan dan penggunaan kosa kata yang sekiranya
kurang berkenan, terima kasih.

Jember, 27 November 2022

Tim Penyusun

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Kurikulum..............................................................................................3
2.2 Objek Evaluasi Kurikulum......................................................................................4
2.3 Syarat-Syarat Evaluasi Kurikulum.........................................................................5
2.4 Model Evaluasi Kurikulum......................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan organisasi
pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan
organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi tanpa evaluasi
maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan
Pelaksanaan serta hasilnya tulisan ini akan membahas mengenai pengertian evaluasi
kurikulum, objek evaluasi kurikulum, syarat evaluasi kurikulum dan model evaluasi
kurikulum.

Kegiatan evaluasi kebutuhan dan kelayakan terhadap kurikulum adalah suatu


keharusan yang esensial dalam rangka pengembangan program kegiatan pendidikan pada
umumnya dan peningkatan kualitas siswa pada khususnya. Hal ini terkait dengan
pengembangan sumber daya manusia sebagai unsur utama pelaksanaan dan keberhasilan
program pendidikan yang pada gilirannya membutuhkan pengelola dan pelaksana yang
mampu menjalankan kegiatan pendidikan yang lebih berdaya.

Evaluasi kurikulum sebagai usaha sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi


mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai mengenai nilai
dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu. Evaluasi kurikulum dapat mencakup
keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau
metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut.

Secara sederhana, dapat disamakan dengan penelitian karena evaluasi kurikulum


menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode
penelitian. Perbedaan antara evaluasi dan penelitian terletak pada tujuan. Evaluasi bertujuan
untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penetuan keputusan
mengenai kurikulum apakah akan ada revisi atau diganti. Sedangkan penelitian memiliki
tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan
data untuk mengui teori atau membuat teori baru.

Evaluasi dan Kurikulum merupakan dua disiplin yang memiliki hubungan sebab
akibat. Hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis, dan prosesnya secara
evolusioner. Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus menerus, untuk

1
mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang
ditentukan. Dimana semua tidak terlepas dari adanya berbagai criteria, mulai dari yang
bersifat formal.

Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan kebijakansanaan


pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-
hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan
dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan
sistem pendidikan dan pegembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi
kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana
pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan
pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian, serta fasilitas
pendidikan lainnya.

Beberapa hasil evaluasi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan.


Pihak pengambil keputusan dalam pelaksanann pendidikan dan kurikulum adalah guru,
murid, orang tua, kepala sekolah, para inspektur, pengembang kurikulum dan lain-lain.
Namun demikian pada prinsipnya tiap pengambil keputusan dalam proses evaluasi
memegang peran yang berbeda, sesuai dengan posisinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian evaluasi kurikulum ?
2. Apa yang menjadi objek evaluasi kurikulum ?
3. Apa saja syarat evaluasi kurikulum ?
4. Apa saja model evaluasi kurikulum ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu evaluasi kurikulum.
2. Untuk mengetahui objek evaluasi kurikulum.
3. Untuk mengetahui tentang syarat evaluasi kurikulum.
4. Untuk mengetahui macam macam model kurikulum.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum
Secara etimologi “ evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar
kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau
al- taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Dalam bahasa Arab sering disebut dengan
al-taqdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.1
Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang pengertian evaluasi
diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung
pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu. Wand dan Brown
mendefinisikan evaluasi sebagai “…refer to the act or process to determining the value
of something” kegiatan evaluasi mengacu pada suatu proses untuk menentukan nilai
sesuatu yang dievaluasi. Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode
penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu
program.
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk
menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang,
objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk
menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat
langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran
terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu 2.
Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan
prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,implementasi dan efektifitas
suatu program,
Sedangkan pengertian kurikulum adalah kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Evaluasi kurikulum
dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan tujuan pendidikan yang ingin
diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan, sebagaimana dikemukakan oleh

1
Anas Sudiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (PT. Grafindo Persada, Jakarta. 2005), h.1.
2
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar,( Cet. I; Jakarta: Ciputat Press, 2005), h. 138.

3
Wright bahwa “curriculum evaluation may be definied as the estimation of growth and
progress of students toward objectives or values of the curriculum”. Evaluasi kurikulum
merupakan suatu usaha yang luas dan terus menerus untuk mengrtahui hasil-hasil
penggunaan isi dan proses pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang si stematik tentang manfaat,
kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan.
Evaluasi kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik terhadap hasi preoses pendidikan dan
pembelajaran yangdilakukan di sekolah/ madrasah. Hal ini untuk mengetahui siswa mana
yang telah mampu menguasai kompetensi tertentu atau belum.
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik untuk penentuan kebijakan
pendidikan pada umumnya maupun untuk mengambil keputusan dalam kurikulum itu
sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh pemegang kebijakan
pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan
sistem pendidikan dan model pengembangan model kurikulum yang digunakan.
Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah
dan para pelaksanna pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan
peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran,
cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainya.

2.2 Objek Evaluasi Kurikulum


Objek evaluasi harus berhubungan dengan kegiatan nyata dan telah terjadi karena
tidak mungkin orang melakukan evaluasi terhadap sesuatu yang masih dalam pikiran
teoritis atau anagn-angan. Kecuali orang tersebut melakukan penelitian. Objek evaluasi
harus bertitik tolak dari tujuan evaluasi itu sendiri. Objek evaluasi kurikulum dapat
dilihat dari berbagai segi:
a. Dimensi-dimensi kurikulum, mencakup dimensi rencana, dimensi kegiatan dan
dimensi hasil
b. Komponen-komponenkurikulum, tujuan mencakup, isi, proses (metode, media,
sumber, lingkungan) dan evaluasi (formatif dan sumatif)
c. Tahap-tahap pengembangan kurikulum mencakup tahapan perencanaan (silabus
dan RPP), pelaksanaan (sekolah dan di luar sekolah), pemantauan, dan evaluasi.

4
Oemar Hamalik (2008) mengemukakan aspek-aspek kurikulum yang perlu dinilai
terdiri atas :

1. kategori masukan, meliputi ketercapaian target kurikulum yang ditentukan,


kemampuan awal peserta didik, kemampuasn personal guru, sarana dan prasarana,
waktu dan sumber informasi.
2. Kategori proses, meliputi koherensi antara unsur-unsur dalam program
pembelajaran, isi kurikulum, penelitiandan penggunaan strategi media
pembelajaran, prosedur evaluasi.
3. Kategori produk/kelulusan meliputi, kemampuan peserta didik, jumlah lulusan.

Objek evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Program pembelajaran, meliputi sebuah tujuan pembelajaran umum atau


kompetensi dasar
a. Materi
b. Metode Pembelajaran
c. Media Pembelajaran
d. Sumber belajar
e. Lingkungan
f. Penilaian Proses dan Hasil belajar
2. Proses pelaksanaan pembelajaran sebuah kegiatan
a. Guru
b. Peserta didik
c. Hasil Pembelajaran

2.3 Syarat-Syarat Evaluasi Kurikulum


Berkembangnya zaman membuat kemajuan pada teknologi, pengetahuan
pembelajaran, dan lain-lain. Seiring dengan perubahan zaman dan tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran, kurikulum yang berlaku di Indonesia sudah beberapa kali
mengalami perubahan dan penyempurnaan. Kegiatan evaluasi kebutuhan dan kelayakan
terhadap kurikulum adalah suatu keharusan yang esensial dalam rangka pengembangan
program kegiatan pendidikan pada umumnya dan peningkatan kualitas siswa pada
khususnya.3 Hal ini terkait dengan pengembangan sumber daya manusia sebagai unsur
3
Pardomuan N.J.M. Sinambela. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kajian Teoritis Tentang Evaluasi
Kurikulum Dalam Pembelajaran)”, jurnal Generasi Kampus, Volume 3, Nomor 1, April 2010, halaman 32.

5
utama pelaksanaan dan keberhasilan program pendidikan yang membutuhkan pengelola
dan pelaksana yang mampu menjalankan kegiatan pendidikan yang lebih berdaya.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk meneliti kembali, apakah suatu proses atau
kegiatan yang terdapat dalam kurikulum itu telah dan dapat dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang diharapkan. Dengan evaluasi kurikulum dimaksudkan sebagai suatu
estimasi atau perkiraan tentang pertumbuhan dan kemajuan para peserta didik ke arah
pencapaian tujuan-tujuan dan nilai-nilai kurikulum. Kurikulum yang dikembangkan
merupakan suatu program yang telah dirancang untuk mencapai tujuan yang akan
dicapai. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga kurikulum itu dikatakan
telah mencapai tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Berorientasi Pada Tujuan
Syarat evaluasi kurikulum harus berorientasi kepada tujuan mengartikan bahwa
tujuan yang telah ditetapkan harus benar-benar diperhatikan dalam pelaksanaan
evaluasi kurikulum. Tujuan-tujuan tersebut meliputi tujuan institusional
(kelembagaan), tujuan kurikuler (tujuan bidang studi), dan tujuan instruksional
(pembelajaran) semua tujuan tersebut merupakan arah, pedoman, dan patokan
dalam kegiatan evaluasi yang akan dilaksanakan.4
2. Berkesinambungan
Syarat evaluasi kurikulum harus berkesinambungan mengartikan bahwa evaluasi
terhadap kurikulum merupakan suatu kegiatan yang saling berkaitan. Artinya
merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan sejak tahap perencanaan,
pelaksanaan, sampai tahap penyimpulan.
3. Komprehensif
Syarat evaluasi kurikulum harus komprehensif dimaksudkan hendaknya evaluasi
terhadap kurikulum mencakup seluruh komponen secara terpadu. Evaluasi
kurikulum yang dilaksanakan harus meliputi tujuan, isi, strategi pembelajaran,
media, dan sebagainya. Selain itu evaluasi hendaknya menggunakan berbagai
pendekatan dan atau teknik evaluasi agar diperoleh informasi secara menyeluruh.
4. Berfungsi Ganda
Hasil evaluasi kurikulum hendaknya dapat memiliki fungsi ganda untuk berbagai
keperluan dalam pengambilan keputusan tentang langkah-langkah berikutnya,

4
Muhammad Edy Muttaqin, “Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam”, Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri
Volume 3, November 2020, halaman 170.

6
baik untuk keperluan pengambilan keputusan maupun untuk keperluan bagi
sekolah di mana kurikulum dilaksanakan.
5. Berorientasi Pada Kriteria
Untuk memperoleh informasi dari hasil evaluasi, hendaknya didasarkan atas suatu
kriteria yang telah ditetapkan secara seksama, yakni sesuai dengan sasaran,
keserasian, keterampilan, kepercayaan, dan objektivitas.5

2.4 Model Evaluasi Kurikulum


Model dalam evaluasi adalah struktur dan konsep dalam melakukan kegiatan evaluasi
sekaligus panduan dalam memahami, mendiskripsikan serta memberikan rekomendasi
hasil evaluasi. Model adalah pola, rencana dari kegiatan yang akan dilakukan. Berpijak
dari pendapat di atas maka model dapat dikatakan struktur dan konsep berupa pola
kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memahami menilai dan memberi rekomendasi
dari obyek yang dievaluasi.
Berbicara mengenai evaluasi kurikulum, evaluasi kurikulum adalah sebuah topik yang
aspeknya sangat luas dan berkaitan dengan berbagai kegiatan lainnya serta prosedur yang
lainnya. Dalam poin ini penulis membahas mengenai evaluasi kurikulum sebagai
fenomena sejarah, sebagai suatu elemen, dalam proses sosial yang dihubungkan ke
dalam perkembangan peserta didik. Ada beberapa model-model evaluasi kurikulum yang
dikembangkan. Secara keseluruhan model-model evaluasi kurikulum tersebut tentu saja
memiliki banyak kekurangan dan juga memiliki banyak kelebihan, namun ada saja
kekurangan dan resiko yang akan terjadi nantinya dapat diantisipasi dengan sesegera
mungkin agar model evaluasi kurikulum yang digunakan dapat kembali berjalan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya.6

Ada beberapa model evaluasi antara lain CIPP, Kircpatrik, Stake dan discrepancy.

1. Model CIPP (context, input, process, product)


Model ini memiliki 4 jenis evaluasi sebagaimana nama model evaluasinya,,
yaitu: evaluasi konteks (context), masukan (input). proses (process), dan hasil
(product). Evaluasi konteks untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum seperti visi-misi dan tujuan sekolah serta nilai-nilai
5
Bowo Putra,  www.academia.edu/11848349/Bab-v-evaluasi-kurikulum.html, diakses pada Minggu, 27
November 2022 pukul 19.11 WIB.

6
Hullatunisa Yayah, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar, (Sukabumi: Jejak anggota, 2022),146

7
ideologi organisasi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan. Evaluasi konteks juga
memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan saat ini dan kehidupan masa depan peserta
didik serta menetapkannya sebagai target pembelajaran. Evaluasi proses adalah
evaluasi terkait pelaksanaan dari pengembangan kurikulum. Evaluator mengumpulkan
berbagai informasi mengenai keterlaksanaan implementasi kurikulum, berbagai
kekuatan dan kelemahan proses implementasi. Evaluator harus merekam berbagai
pengaruh variabel input terhadap proses.
Product, tujuan utama dari evaluasi product adalah untuk menentukan sejauh
mana kurikulum yang diimplementasikan tersebut telah dapat memenuhi kebutuhan
kelompok yang menggunakannya. Evaluator mengumpulkan berbagai macam
informasi mengenai hasil belajar, membandingkannya dengan standar dan mengambil
keputusan mengenai status kurikulum (direvisi, diganti atau dilanjutkan). Dari uraian
di atas diketahui bahwa model CIPP adalah model evaluasi yang tidak hanya
dilaksanakan dalam situasi inovasi sedang dilaksanakan, tetapi justru model ini
dilakukan ketika inovasi akan dan belum dilaksanakan.
Model CIPP merupakan evaluasi komponen yang mendisintegrasi program
menjadi beberapa komponen kemudian melakukan evaluasi untuk mendapatkan
kekuatan dan kelemahan dari setiap program. Model ini lebih menekankan pada
proses evaluasi dari pada hasil.
2. Model Evaluasi Sistem Analis
Model ini dikembangkan oleh Karl Luwig von Bertalanffy, sering disebut
management evaluation model. Dalam manajemen, sistem diformulasikan dalam
bentuk model linier proses produksi yang terdiri dari masukan, proses, keluaran,
akibat dan pengaruh. Evaluasi masukan (input) untuk menjaring, menganalisis
kecukupan sarana dan prasarana dalam menjalankan rencana program kegiatan.
Evaluasi Proses (process) memfokuskan pada pelaksanaan program dan menyediakan
informasi kemungkinan adanya perubahan program, seperti apakah proses mencapai
tujuan, apakah perlu perubahan prosedur pelaksanaan, apakah semua masukan
bersinergi untuk menghasilkan nilai yang diharapkan. Evaluasi keluaran mengukur
dan menilai dari pelaksanaan program. Evaluasi akibat (outcome) mengukur apakah
klien yang mendapat layanan program mengalami perubahan. Evaluasi pengaruh
(impact) menilai perubahan yang terjadi pada klien dan pemangku kepentingan
sebagai akibat intervensi dilakukannya program.
3. Model Kirkpatrick

8
Model Kirkpatrick menitik beratkan pada reaction, learning, behavior dan
result. Reaction menggambarkan reaksi seseorang (siswa guru, kepala sekolah dan
orang tua) pada kurikulum atau program belajar. Learning menggambarkan partisipasi
siswa dalam pembelajaran. peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta
perubahan sikap dan perilaku siswa. Behavior menggambarkan dampak perubahan
perilaku dalam kehidupan sehari hari. Result menggambarkan secara keseluruhan
hasil penerapan kurikulum
4. Model Evaluasi Discrepancy
Model evaluasi discrepancy dikembangkan oleh Malcolm Provus. Provus
mendefinisikan bahwa evaluasi adalah proses kesesuaian antara hasil program dengan
standard program yang ditetapkan, kemudian menentukan apakah ada ketimpangan
atau discrepancy antara aspek dari program dengan standar tiap- tiap aspek program.
Model ini mengkaitkan evaluasi dengan sistem manajemen sistem dalam empat
tingkat, yaitu:
1) menentukan standar program
2) menentukan unjuk kerja program dengan standar.

Kegiatan di tingkat pertama adalah menetapkan standar program yang dievaluasi,


meliputi dimensi, yaitu input, proses dan output serta kriteria masing masing dimensi
sebagai tolak ukur keberhasilan. Pada tingkatan ini diharapkan menjawab beberapa
pertanyaan, yaitu apakah desain programnya lengkap, apakah informasi dari program
bermanfaat. Apakah program konsisten dengan program lain dalam sistem sekolah.
Tingkat dua membandingkan hasil program dengan desain, misalnya membandingkan
kondisi kelas dengan program yang direncanakan. Tingkat tiga membandingkan proses
dan hasil untuk melihat hubungan sebab akibat. Jika proses tidak memberikan hasil
seperti yang diharapkan maka proses harus diperbaiki. Tingkat empat mengevaluasi
dampak program secara menyeluruh terhadap perilaku siswa.

Model-model evaluasi kurikulum di atas bila dibandingkan akan memiliki banyak


persamaan. Latar belakang munculnya program dikatakan konteks oleh Stufflebeam
dalam model CIPP. Terkait dengan input, Stufflebeam menyebutnya input non fisik
seperti cara-cara mencapai tujuan, Provus menyebut dengan hal yang sama untuk
menyatakan desain-desain program yang disusun. demikian pula Bertalanffy menyebut
input untuk rencana program dan sarana-prasarana program. Pada tahap proses, semua
model menyebut hal yang sama untuk menyatakan implementasi program, sedangkan

9
terkait produk, model CIPP dan provus menyatakan hasil dari proses dan Kirckpatrick
menyebut dengan istilah yang spesifik, yaitu behavior, sementara itu Bertalanffy lebih
diperinci menjadi keluaran (product) dan akibat (outcome). Sedangkan Hasil (result)
dalam Kirkpatrick yang berupa dampak secara menyeluruh terhadap lembaga sementara
Bertalanffy menyebutnya dengan istilah pengaruh (impact).7

7
Subando Joko,Pengembangan Model Evaluasi Kurikulum Al-Irsyad sebagai Landasan dalam Penguatan
Ideologi Pendidikan Al-Irsyad,(Klaten: Lakeisha, 2021),51.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Evaluasi kurikulum


dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan tujuan pendidikan yang
ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan, sebagaimana dikemukakan
oleh Wright bahwa “curriculum evaluation may be definied as the estimation of growth
and progress of students toward objectives or values of the curriculum”. Evaluasi
kurikulum merupakan suatu usaha yang luas dan terus menerus untuk mengrtahui hasil-
hasil penggunaan isi dan proses pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah di
tentukan.

Objek evaluasi pembelajaran antara lain terdapat program pembelajaran, yang


meliputi: 1. Sebuah tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, Materi, Metode
Pembelajaran, Media Pembelajaran, Sumber belajar, Lingkungan, Penilaian Proses dan
Hasil belajar. 2. Proses pelaksanaan pembelajaran sebuah kegiatan : Guru, Peserta
didik, Hasil Pembelajaran.

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga kurikulum itu dikatakan telah
mencapai tujuan antara lain sebagai berikut: 1. Berorientasi Pada Tujuan, 2.
Berkesinambungan, 3. Komprehensif, 4. Berfungsi Ganda, 5. Beroirentasi pada kriteria.

Model dalam evaluasi adalah struktur dan konsep dalam melakukan kegiatan evaluasi
sekaligus panduan dalam memahami, mendiskripsikan serta memberikan rekomendasi
hasil evaluasi. Model adalah pola, rencana dari kegiatan yang akan dilakukan. Ada
beberapa model evaluasi antara lain CIPP, Kircpatrik, Stake dan discrepancy.

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat
bagi banyak orang.

11
DAFTAR PUSTAKA
Yayah Hullatunisa, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar, (Sukabumi: Jejak
anggota, 2022).

Joko Subando,Pengembangan Model Evaluasi Kurikulum Al-Irsyad sebagai Landasan dalam


Penguatan Ideologi Pendidikan Al-Irsyad, (Klaten: Lakeisha, 2021).

Mohammad Mustafid Hamdi, 2020. Eavluasi Kurikulum Pendidikan. INTIZAM: Jurnal


Manajemen Pendidikan Islam. Volume 4, Nomor 1 . ISSN: 2622-6161 (Online) 2598-8514
(Print) STAIDA Krempyang.

Eli Fitrotul Arofah, 2021. Evaluasi Kurikulum Pendidikan. Jurnal Tawadhu Vol.5 no.2.
Rumah Belajar Cahaya Lintang.

Muhammad Edy Muttaqin, “Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam”, Prosiding


Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020, halaman 170.

Bowo Putra,  www.academia.edu/11848349/Bab-v-evaluasi-kurikulum.html, diakses pada


Minggu, 27 November 2022 pukul 19.11 WIB.

12

Anda mungkin juga menyukai