Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENGEVALUASI SEBUAH KURIKULUM


Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah”Pengembangan Kurikulum”

Disusun oleh kelompok 12:

NAMA NIM
Sri Khalisa Niswa Idrus 2520126
Pasaribu
Syahrul Ramadhan 2520123

Dosen Pengampu
Radhiatul Husni
S.Pd,M.Pd

JURUSAN S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Alhamdulillah, Segala Puji Syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT
atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan segala
kesalahan dan kekurangannya, guna memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan
Kurikulum”. Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, dan semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan
syafa’atnya kelak di hari qiamat. Āmīn.
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan kami juga mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari
kesalahan dan kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari bahwa kami hanyalah
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dan kesempurnaan itu
hanya milik Allah semata. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi sempurnanya lapoaran ini diwaktu mendatang.
Semoga Allah SWT memberkahi makalah ini, sehingga dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Āmīn...
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Bukittinggi, 22 November 2021

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
1. KONSEP DASAR EVALUASI KURIKULUM........................................................2
2. SIAPA YANG MELAKUKAN EVALUASI KURIKULUM...................................3
3. KENAPA EVALUASI KURIKULUM DIBUTUHKAN..........................................3
4. BEBERAPA MODEL EVALUASI KURIKULUM..................................................4
5. PENGIMPLEMENTASIANNYA DALAM PRODI PTIK.......................................5
BAB III.............................................................................................................................8
PENUTUP........................................................................................................................8
Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi,


pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap
perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi.
Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut
dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Tulisan ini akan membahas mengenai
pengertian evaluasi kurikulum, pentingnya evaluasi kurikulum dan masalah yang
dihadapi dalam melaksanakan evaluasi kurikulum.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Konsep dasar evaluasi kurikulum

2. Siapa yang melakukan evaluasi kurikulum

3. Kenapa evaluasi kurikulum dibutuhkan

4. Beberapa model evaluasi kurikulum

5. Pengimplementasiaannya dalam prodi PTIK

C. Tujuan

1.Mengetahui Evaluasi kurikulum


2.Mengetahui siapa yang melakukan evaluasi
3. Mengetahui kenapa evaluasi dibutuhkan

4. Mengetahui model evaluasi

5. Mengetahui pengimplementasiaanya

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP DASAR EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai dari
sesuatu. Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dalam usaha
untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk membuat keputusan akan perlu tidaknya memperbaiki sistem pembelajaran
sesuai dengan tujuan yang akan ditetapkan. Tyler seperti yang dikutip Sukmadinata
menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan
sudah tercapai atau terrealisasikan.

Sedangkan pengertian kurikulum, adalah sebagai rencana yang dibuat untuk


membimbing anak belajar di sekolah, disajikan dalam bentuk dokumen yang sudah
ditentukan, disusun berdasarkan tingkat-tingkat generalisasi, dapat diaktualisasikan
dalam kelas, dapat diamati oleh pihak yang berkepentingan dan dapat membawa
perubahan tingkah laku.

Evaluasi dan kurikulum merupakan dua disiplin yang memiliki hubungan sebab
akibat. Hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis, dan prosesnya secara
evolusioner. Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus menerus,
untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan system pendidikan dalam mencapai
tujuan yang ditentukan.

• Proses

Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil / produk. Hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi adalah nilai dan arti evaluan; sedangkan kegiatan untuk sampai
kepada pemberian nilai dan arti itu yang dinamakan evaluasi

• Pemberian nilai

Dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya mengenai evaluan


tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar (internal pada diri
evaluan)

• Pemberian arti

Berhubungan dengan posisi & peranan evaluan tersebut dalam suatu konteks tertentu.
Dapat saja terjadi kurikulum yang memiliki nilai yang indah dan baik tetapi tidak
memiliki arti yang penting setelah dilaksanakan di sekolah

2
2. SIAPA YANG MELAKUKAN EVALUASI KURIKULUM

Setelah pengembangan kurikulum dilakukan, perlu adanya semacam


pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang dimaksud mencakup pihak yang mensenposori
kegiatan pengembangan kurikulum tersebut maupun pihak yang akan menjadi
konsumen dari kurikulum yang telah dikembangkan. Dengan kata lain, pihak-pihak
tersebut mencakup pemerintah, masyarakat, orang tua, pelaksana pendidikan, dan
pihak-pihak lainnya yang ikut mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum yang
bersangkutan.

Bagi pihak pengembang kurikulum, tujuan yang kedua ini tidak dipandang sebagai
suatu kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu keharuasan dari luar.
Sekalipun demikian hal ini tidak biasa kita hindari karena persoaln ini mencakup
pertanggungjawaban sosial, ekonomi dan moral, yang sudah merupakan suatu
konsekuensi logis dalam kegiatan pembharuan pendidikan.

Dalam mempertanggungjawabkan hasil yang telah dicapainya, pihak pengembang


kurikulum perlu mengemukakan kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang sedang
dikembangkan serta usaha lanjt yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan jik ada, yang masih terdapat. Untuk menghasilkan informasi mengenai
kekuatan dan kelemahan tersebut di atas itulah diperlukan kegiatan evaluasi.

3. KENAPA EVALUASI KURIKULUM DIBUTUHKAN

Evaluasi kurikulum dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan


efisiensi kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber
daya, yang mana informasi ini sangat berguna sebagai bahan pembuat keputusan apakah
kurikulum tersebut masih dijalankan tetapi perlu revisi atau kurikulum tersebut harus
diganti dengan kurikulum yang baru.

Evaluasi kurikulum juga penting dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan


perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang
berubah. Evaluasi kurikulum dapat menyajikan bahan informasi mengenai area – area
kelemahan kurikulum sehingga dari hasil evaluasi dapat dilakukan proses perbaikan
menuju yang lebih baik. Evaluasi ini dikenal dengan evaluasi formatif.

Evaluasi ini biasanya dilakukan waktu proses berjalan. Evaluasi kurikulum juga dapat
menilai kebaikan kurikulum apakah kurikulum tersebut masih tetap dilaksanakan atau
tidak, yang dikenal evaluasi sumatif.

3
4. MODEL EVALUASI KURIKULUM

Secara garis besar model evaluasi kurikulum digolongkan ke dalam empat rumpun model,
yaitu : model measurement, congruence, illumunation, dan educatioral system evaluation.

a. Measurement (Pengukuran)

Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan


perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi digunakan terutama untuk
keperluan seleksi siswa, bimbingan pendidikan dan perbandingan efektifitas antara
dua atau lebih program/metode pendidikan.Obyek evaluasi ditiitik beratkan pada hasil
belajar terutama dala aspek kognitif dan khususnya yang dapat diukur dengan alat
evaluasi yang objektif dan dapat dilakukan. Jenis data yang dikumpulkan dalam
evaluasi adalah data objektif khususnya skor hasil tes. Dalam kegiatan evaluasi,
cenderung ditempuh pendekaran/cara-cara berikut:

1) Menempatkan ’kedudukan’ setiap siswa dalam evaluasi dalam kelompoknya


melalui
perkembanagn norma kelompok dalam evaluasi hasil belajar.
2) Membandingkan hasil belajar antara dua atau lebih kelommpok yang
menggunakan
program/metode pengajaran yang berbeda-beda, melalui analisis secara
kuantitatif.
3) Tekhnik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam bentuk
obyektif, yang
terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi yang raliabel dan valid.

b. Congruence (Penyesuaian)

Evaluasi pada dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian atau congruence antara


tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk melihat sejauhmana perubahan
hasil pendidikan telah terjadi.Hasil evaluasi diperlukan dalam rangka penyempurnaan
program, bimbingan pendidikan dan pemberian informasi kepada pihak pihak diluar
pendidikan. Objek evaluasi dititik beratkan pada hasil belajar dalam bentuk kognitif,
psikomotorik maupun nilai dan sikap. Jenis data yang dikumpulkan adalah data
objektif khususnya skor hasil tes.
Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditemouh pendekatan/cara-cara berikut:

1) Menggunakan prosedur pre-and post-assesment dengan menempuh langkah-


langkah pokok sebagai berikut : penegasan tujuan, pengembangan alat evaluasi, dan
penggunaan hasil evaluasi.
2) Analisis hasil evaluasi dilakukan secara bagian demi bagian.
3) Tekhnik evaluasi mencakup tes dan tekhnik-tekhnik evaluasi lainnya yang cocok
untuk menilai berbagai jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan.
4) Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara dua atau lebih
program.
4
c. Illumunation (Penerangan/penyempurnaan)

Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai : pelaksanaan program, pengaruh


faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta pengaruh program
terhadap perkembangan hasil belajar. Evaluasi lebih didasarkan pada judgment
(pertimbangan) yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program. Objek
evaluasi mencakup latar belakang dan perkembangan program, proses pelaksanaan,
hasil belajar dan kesulitan kesulitan yang dialami. Jenis data yang dikumpulkan pada
umumnya dan subyektif ( judgment data). Dalam kegiatan evaluasi, cenderung
ditempuh pendekatan/cara-cara berikut.

1) Menggunakan prosedur yang disebut progressive focussing dengan langkah


langkah pokok : orientasi , pengamatan yang lebih terarah, analisis sebab-akibat.
2) Bersifat kualitatif -terbuka, dan fleksibel-elektif.
3) Tekhnik evaluasi mencakup observasi, wawancara, angket analisis dokumen dan
bila perlu mencakup pula tes.

d. Educational system evaluation Evaluasi pada dasarnya perbandingan antara


performance setiap dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir denga suatu
deskripsi dan judgment. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan program dan
penyimpulan hasil program secara keseluruhan.

Objek evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses dan hasil yang
dicapai dalam arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan meliputi baik data
objektif maupun data subyektif (judgment antara lain data). Dalam kegiatan evaluasi,
cenderung ditempuh pendekatan/cara-cara berikut :
1) Membandingkan performance setiap dimensi program dengan kriteria internal.
2) Membandingkan performance progam dengan menggunakan kriteria eksternal yaitu
performance program yang lain.
3) Tekhnik evaluasi mencakup tes, obbservasi, wawancara, angket dan analisis
dokumen.
5. PENGIMPLEMENTASIAN EVALUASI KURIKULUM

Implementasi Kurikulum
Implementasi Evaluasi Kurikulum

Kurikulum merupakan study intelektual yang cukup luas. Banyak teori


tentang kurikulum. Beberapa teori menekankan pada rencana, pada inovasi, pada
filosofi dan pada konsep-konsep yang diambil dari perilaku manusia. Secara
sederhana teori kurikulum dapat diklasifikasikan atas teori-teori yang lebih
menekankan pada evaluasi kurikulum, pada situasi pendidikan serta pada organisasi
kurikulum.

5
Terdapat beberapa perbedaan penekanan dalam kurikulum. Perbedaan
penekanan dalam kurikulum tersebut mengakibatkan perbedaan dalam pola
rancangan dan dalam pengembangannya. Konsep kurikulum yang menekankan isi
memberikan perhatian besar pada analisis pengetahuan baru yang ada. Konsep situasi
menuntut penilaian secara rinci tentang lingkungan belajar. Dan konsep organisasi
memberikan perhatian besar pada struktur belajar. Perbedaan-perbedaan dalam
rancangan tersebut mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya.

Pengembangan kurikulum yang menekankan isi, membutuhkan waktu


mempersiapkan situasi belajar dan menyatukannya dengan tujuan pembelajaran yang
cukup lama. Kurikulum yang menekankan situasi waktu mempersiapkannya lebih
pendek, sedangkan kurikulum yang menekankan organisasi waktu persiapannya
hampir sama dengan kurikulum yang menekankan isi.

Kurikulum yang menekankan isi sangat mengutamakan peran dimensi,


mekipun umpamanya kurikulum itu kurang baik, mereka dapat melaksanakannya
melalui jalur birokrasi. Tipe kurikulum ini mengikuti model penyebaran (difusi) dari
pusat ke daerah. Sebaliknya, penyebaran kurikulum yang menekankan situasi sangat
mementingkan penyiapan unsur-unsur yang terkait. Kurikulum yang menekankan
organisasi, strategi penyebarannya sangat mengutamakan guru.

Kurikulum yang menekankan organisasi, strategi penyebarannya sangat


mengutamakan latihan guru. Penyebaran ini lebih merupakan pembaharuan dari
dalam dan bukan karena paksaan atau keharusan dari luar. CARE (Centre for Applied
Research in Education) di Universitas East Anglia Norwegia, aktif dalam
mengadakan pelatihan guru. Salah satu proyeknya yang pertama adalah
Nuffield/Schools Council Humanities Curriculum Projecttahun 1967. Proyek ini
disiapkan untuk meningkatkan usia anak yang meninggalkan sekolah, disediakan bagi
anak usia 14 sampai 16 tahun dan yang kecerdasannya di bawah rata-rata.

Banyak kesulitan yang dialami dalam proyek ini, yang paling kritis adalah
mengenai komunikasi antara tim proyek dengan guru-guru, para administrator, dan
para siswa. Proyek ini juga memiliki suatu tim evaluasi. Salah satu kesimpulan dari
hasil evaluasi mereka adalah hasil-hasil yang dicapai oleh guru-guru yang terlatih
(yang mengerti maksud serta latar belakang proyek) tidak dapat dicapai oleh guru-
guru yang tidak terlatih. Ini menunjukkan bahwa latihan guru memegang peranan
penting dalam penyebaran program. Model evaluasi kaitannya dengan teori
kurikulum.

Dalam buku Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan, pada kurikulum yang


menekankan organisasi, tugas evaluasi lebih sulit lagi, karena isi dan hasil kurikulum
bukan hal yang utama, yang utama adalah aktivitas dan kemampuan siswa. Salah satu
pemecahan bagi masalah ini adalah dengan pendekatan Kurikulum Humaniti dari
CARE. Dalam proyek itu dicari perbandingan materi antara proyek yang
menggunakan guru yang terlatih dengan yang tidak terlatih, dalam evaluasinya juga
diteliti pengaruh umum dari proyek, dengan cara mengumpulkan bahan-bahan secara
studi kasus dari sekolah-sekolah proyek. Meskipun pendekatan perbandingan banyak
6
memberikan hasil yang berharga, tetapi meminta waktu terlalu banyak dari evaluator.
Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata bahan-bahan dari hasil studi kasus
memberikan hasil yang lebih berharga bagi evaluasi kurikulum.

Perbedaan konsep dan strategi pengembangan dan penyebaran kurikulum, juga


menimbulkan perbedaan dalam rancangan evaluasi. Model evaluasi yang berifat koperatif
menekankan pada obyektif yang sangat sesuai bagi kurikulum yang bersifat rasional dan
menekankan isi. Pendekatan yang bersifat goal free lebih memungkinkan untuk
mengevaluasi kurikulum yang menekankan pada situasi. Pendekatan yang bersifat elektif
lebih cocok jika diterapkan dalam kurikulum yang menekankan organisasi.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pada dasarnya proses evaluasi kurikulum ditunjukan untuk mengevaluasi sejauhmana


program-program pembelajaran telah terealisasikan dalam pembelajaran yang dikembangkan
guru atau belum. Lebih jauh bahwa output yang dihasilkan dari realisasi program kurikulum
dalam bentuk pembelajaran tersebut harus menggambarkan tujuan-tujuan semula yang
dirumuskan dalam kurikulum.

Evaluasi kurikulum dalam konteks KBK, pada dasarnya masih belum sempurna terbukti dari
penemuan dan inovasi model dan pendekatan evaluasi yang masih perlu dikembangkan lagi,
yaitu sistem evaluasi yang betul-betul menempatkan semua pihak secara demokratis baik pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi itu sendiri serta penempatan dan pengambilan
kebijakan dari hasil suatu kegiatan evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum adalah proses
penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat
keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum. 1997: PT Remaja Rosdakarya.


Bandung.

Lindeman, M. (2007). Program Evaluation. [Online]. Sumber:


www.tedi.uq.edu.au/conferences/A_conf/papers/Isaacs.html. [28 november 20210].

Silver, H. (2004). Evaluation Research in Education. [Online]. Sumber:


www.outh.ac.uk/resined/evaluation/index.html. [ 28 november 2021].

Trochim, W.M.K. (2006). Introduction to Evaluation. [Online]. Sumber:


http://www.socialresearchmethods.net/kb/intreval.php. [28 november 2021].

Anda mungkin juga menyukai