Disusun Oleh :
Kelompok 8
Rayhan Meldi Sentana : 2014040001
Idrul Haq : 2014040011
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, serta
inayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini bisa terwujud atas bantuan
dan jasa dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materil. Untuk itu penulis tidak
lupa mengucap terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Rancangan
Pembelajaran Matematika, Ibu Nita Putri Utami, S. Pd, M. Pd. yang telah memberikan
masukan terhadap pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Dan kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dari makalah ini, maka dari itu
kami mengharapkan banyak kritik serta saran agar kami dapat memperbaikinya dimasa yang
akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................16
3.2 Saran ................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Contoh Silabus
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Silabus
v
Program Pembelajaran (GBPP). Dalam silabus tersebut memuat komponen-komponen minimal dari
kurikulum satuan pendidikan. Untuk mengadakan pengkajian terhadap kurikulum yang sedang
dilaksanakan pada suatu satuan pendidikan, bisa dilakukan melalui penelaahan silabus yang telah
dikembangkan dan diberlakukan. Dari pengkajian terhadap silabus bisa memberikan berbagai
informasi, di antaranya dapat dilihat apakah kurikulum sebagai suatu teori telah diterjemahkan
dengan baik. Melalui silabus dapat ditelaah kompetensi inti dan kompetensi yang akan dicapai,
materi yang akan dikembangkan, proses yang diharapkan terjadi, serta bagaimana cara mengukur
keberhasilan belajar. Dari silabus juga akan tampak apakah hubungan antara satu komponen dengan
komponen lainnya harmonis atau tidak. Karena itu kedudukan silabus dalam telaah kurikulum
tingkat satuan pendidikan sangatlah penting.
Silabus merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, khususnya untuk menjawab "apa yang harus dipelajari?", juga merupakan penjabaran
lebih lanjut tentang: pokok-pokok program dalam satu mata pelajaran yang diturunkan dari standar
kompensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan ke dalam indikator, materi, kegiatan
pembelajaran, sistem penilaian, alakasi waktu dan sumber belajar.
Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro yang harus dijabarkan lagi
ke dalam program-program pembelajaran yang lebih rinci, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) silabus merupakan program yang dilaksanakan untuk jangka waktu yang cukup panjang (satu
semester), menjadi acuan dalam mengembangkan RPP yang merupak program untuk jangka waktu
yang lebih singkat.
1. Pilihan Ganda, bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran, pesko
rannya objektif, dan bisa dikoreksi dengan mudah. Tingkat berpikir yang terl
ibat bisa dari tingkat pengetahuan sampai tingkat sintesis dan analisis
2. Uraian Objektif , jawaban uraian objektif sudah pasti. Uraian obejktif lebih
vii
n sama walaupun diperiksa oleh orang yang berbeda. Tingkat berpikir yang
ran yang jelas agar penailaiannya obektif. Tingkat berpikir yang diukur bisa t
inggi.
4. Jawaban Singkat atau Isian Singkat, bentuk ini digunakan untuk menget
ahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta didik. Materi yang diuji
dan konsep. Cakupan materi bisa banyak, namun tingkat berpikir yang terli
dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktik ibadah, olahraga atau prila
ambar geometri.
peserta didik. karya-karya ini dipilih dan kemudian dinilai, sehingga dapat di
viii
1.Mengkaji Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar
Dalam mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran, sebagaim
teri tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI.
b.Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c. Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
didik,
e.Struktur keilmuan,
h.Alokasi waktu.
elibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta d
idik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencap
aian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud mel
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuas
ix
ai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiat
an pembelajaran adalah:
dik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara pro
fesional,
erubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
k, mata pelajaran, satuan pendidikan, serta potensi daerah dan dirumuskan dal
n menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakuka
penilaian:
x
b.Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakuk
an peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk mene
njutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
d.Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
atan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
kator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
arya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilai
an diri.
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan memperti
xi
am silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi da
Sumber belajar adalah rujukan objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegi
atan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elek-tronik, nara sumber, sert
a lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasark
5).
2.4. Langkah-langkah Penyusunan Silabus
Sebelum menyusun silabus, terlebih dahulu dituliskan dengan jelas nama
sekolah, mata pelajaran, ditujukan untuk kelas berapa, pada semester berapa, dan alokasi waktu yang
dibutuhkan, srta perlu juga dituliskan kompetensi inti mata pelajaran yang akan dicapai. P roses
penyusunan silabus setelah mengisi identitas mata pelajaran terdiri atas tujuh langkah utama
sebagai berikut:
a. Mengkaji Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar
kompetensi inti pada dasarnya merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar
merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi. Kompetensi Dasar merupakan
pengembangan potensi-potensi perkembangan pada anak yang diwujudkan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak sesuai dengan usianya; berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur
dan diamati. Hasil Belajar merupakan cerminan kemampuan anak yang dicapai dari
suatutahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Indikator merupakan hasil
belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satukompetensi dasar. Apabila serangkaian
indikator dalam satu kompetensi dasar sudahtercapai, berarti target kompetensi dasar tersebut
sudah terpenuhi
kompetensi inti dan kompetensi dasar ini berlaku secara nasional, ditetapkan oleh
BSNP. Para pengembang silabus perlu mengkaji secara teliti kompetensi inti dan kompetensi
dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
xii
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam standar isi;
2) Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
3) Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran ini merupakan pokok-pokok materi pembelajaran yang
harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator. Jenis materi pokok
bisa berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, atau keterampilan. Materi pokok dalam silabus
biasanya dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan. Untuk
mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar
dilakukan dengan mempertimbangkan:
1). Potensi peserta didik;
2). Relevansi dengan karakteristik daerah,
3). Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
a). Kebermanfaatan bagi peserta didik;
b). Struktur keilmuan;
c). Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
d). Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan e). Alokasi
waktu.
c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk/pola umum kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dapat berupa
kegiatan tatap muka maupun bukan tatap muka. Kegiatan tatap muka, berupa kegiatan
pembelajaran dalam bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa (ceramah, tanya
jawab, diskusi, kuis, tes). Kegiatan non tatap muka, berupa kegiatan pembelajaran yang
bukan interaksi langsung guru-siswa (mendemonstrasikan, mempraktikkan, mengukur,
mensimulasikan, mengadakan eksperimen, mengaplikasikan, menganalisis, menemukan,
mengamati, meneliti, menelaah), kegiatan pembelajaran kontekstual, dan kegiatan
pembelajaran kecakapan hidup.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
merupakan aktivitas belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Pengalaman belajar memuat
xiii
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1). Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2). Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3). Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
4). Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan
materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian
dengan menggunakan kata kerja operasional. Kata kerja operasional pada KD benarbenar
terwakili dan teuji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
Tahapan berpikir dalam pengembangan indikator pencapaian kompetensi dapat
digambarkan sebagai berikut:
e. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
1). Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2). Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
xiv
3). Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan
siswa.
4). Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan
proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntas-an, dan program pengayaan bagi peserta didik
yang telah memenuhi kri-teria ketuntasan.
5). Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus dibe-rikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya
teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa infor-
masi yang dibutuhkan.
f. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun,
dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per
semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan kompetensi inti dan Kompetensi
Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi inti dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
xv
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini yaitu Silabus merupakan produk
utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu rencana tertulis pada suatu satuan pendidikan
yang harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses
xvi
pembelajaran. Silabus dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal (ideal/potential curriculum),
sedangkan proses pembelajaran merupakan kurikulum aktual (actual/real curriculum). Silabus juga
merupakan hasil atau produk pengembangan desain pembelajaran. seperti Pola Dasar Kegiatan
Belajar Mengajar (PDKBM) dan Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP).
3.2. Saran
Penulis berharap agar pembaca bisa menetapkan KKM untuk untuk mata pelajaran yang
diampu nantinya. Penetapan KKM harus dilakukan dengan teliti dan seksama.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Herry Hernawan, dkk. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
--------------. (2006). Pengembangan Silabus dan Satuan Pembelajaran. Makalah Pelatihan
Pengembangan Kurikulum bagi Guru. Bandung.
Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Contoh Silabus Berdiversifikasi dan Penilaian
Berbasis Kelas Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.
--------------. 2004. Kurikulum 2004 Kerangka Dasar Draft Puskur 24 Mei 2004. Jakarta
--------------. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kom-petensi.
Ditjen Dikdasmen. Jakarta.
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1988.
Udin S. Winataputra, dkk. Strategi Belajar Mengajar. Pusat Penerbitan Uni-versitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
xvii