Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP-KONSEP ESENSIAL DALAM PEMBELAJARAN


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Kurikulum Sekolah

Dosen Pengampu : Danang Bakhtiar, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :
Mariska Febiola 20080304032
Sifaul Jannah 20080304046
Nur Haliza 20080304052

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.
Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas tentang “konsep-konsep
esensial dalam pembelajaran” Mata Kuliah Kurikulum Sekolah yang dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Kurikulum Sekolah Bapak Danang Bakhtiar, S.Pd,
M.Pd
Makalah ini ditulis berdasarkan hasi dari berbagai sumber dan media massa yang
berhubungan dengan kurikulum sekolah. Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaanya.
Semoga makalah ini bermanfaat.

Gresik, 27 Agustus 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH.....................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................3
1.1 Pendahuluan......................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................4
2.1 konsep esensial dan Konsep Dasar....................................................................................................4
2.2 Konsep dasar dan esensial dalam pembelajaran...............................................................................4
2.3 Konsep dasar dan esensial materi pelajaran Akuntansi.....................................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Esensialisme berasal dari kata latin essential yang berarti “hal yang pokok/hakiki”. Aliran
esensialisme menekankan pentingnya penyampaian hal-hal yang esensial (hakiki) dalam
pendidikan. Aliran ini merupakan reaksi terhadap progresivisme yang terlalu menekankan
metode belajar melalui pemecahan masalah dan aktivitas sendiri para siswa untuk mengikuti
minat dan kebutuhan mereka. Dalam hubungannya dengan pendidikan, esensialisme
menekankan pada tujuan pewarisan nilai-nilai kultural-historis kepada peserta didik melalui
pendidikan yang akumulatif, bertahan lama serta bernilai untuk diketahui oleh semua orang.
Pengetahun ini dilaksanakan dengan memberikan ketrampilan, sikap, dan nilai yang merupakan
bagian esensial dari unsur-unsur pendidikan. Guru dalam proses pendidikan dipandang sebagai
center for excellence, karena dituntut untuk menguasai bidang studi dan sebagai model atau figur
yang diteladani oleh peserta didik. Guru harus menguasai materi pengetahuannya, sebab mereka
dianggap memegang posisi tertinggi dalam pendidikan. Melalui sekolah, guru berperan untuk
mentransmisikan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan oleh
peserta didik dalam masyarakat.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Pendidikan dapat diterima darimana saja. Namun yang pasti
adalah Pendidikan di sekolah. Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan melalui sekolah.
Dan dalam pendidikan di sekolah terdapat istilah kurikulum. Kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau disingkat RPP menjadi pegangan
seorang guru dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam
mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut dan
selama jenjang pendidikan. Dalam penyusunan RPP terdapat rincian berupa konsep dasar dan
konsep esensial dari suatu mata pelajaran yang akan diajarkan. Esensialisme sendiri berasal dari
kata latin essential yang berarti “hal yang pokok/hakiki”. Aliran esensialisme menekankan
pentingnya penyampaian hal-hal yang esensial (hakiki) dalam pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep esensial
2. Perbedaan konsep dasar dan konsep esensial
3. ‌konsep dasar dan konsep esensial dalam materi pelajaran
4. ‌konsep dasar dan konsep esensial dalam materi pelajaran akuntansi

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep esensial.
2. Mengetahui Perbedaan antara konsep dasar dan konsep esensial.
3. Mengetahui konsep dasar dan esensial dalam materi pelajaran akuntansi.

3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 konsep esensial dan Konsep Dasar
Dalam dunia pendidikan konsep dibedakan menjadi yaitu konsep dasar dan konsep
esensial. Konsep dasar adalah Konsep penting yang menggambarkan sosok suatu ilmu. Konsep
dasar sering pula disebut konsep utama yang menggambarkan esensi atau hakekat ilmu.
Sedangkan konsep esensial adalah konsep-konsep penting yang perlu diketahui dan dikuasai
peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan di setiap jenjang pendidikan.
Sedangkan Analisis konsep adalah langkah untuk menjabarkan materi pokok menjadi
konsep-konsep penyusunnya, sementara pemilihan konsep esensial adalah proses pemilihan
beberapa konsep utama untuk dikembangkan menjadi bahan pembelajaran dengan
memperhatikan kompetensi yang akan dicapai dan indikator ketercapaian kompetensi. Atau juga
bisa berarti bahwa analisis konsep esensial adalah langkah untuk menjabarkan materi pokok
menjadi komponen-komponen generalisasi atau konsep esensial penyusunnya. Dari generalisasi
dan konsep esensial ini dapat dikembangkan bahan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Namun Dalam pengembangan bahan pembelajaran, tidak semua konsep yang telah
dijabarkan dalam analisis konsep esensial dijadikan bahan pembalajaran. Kita perlu memilih
konsep-konsep esensial dari materi pokok yang dimaksud. Salah satu pertimbangannya adalah
dengan melihat apakah konsep-konsep tersebut terdapat dalam indikator. Dengan demikian
bahan pembelajaran diharapkan dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
2.2 Konsep dasar dan esensial dalam pembelajaran.
Konsep pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu konsep pada proses belajar mengajar dan
konsep pola komunikasi dalam pembelajaran. Konsep pada proses belajar mengajar terdapat tiga
tahap yaitu :

1. Kegiatan membuka pelajaran. Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang


dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
a). Menarik perhatian siswa.
Kita harus menarik perhatian siswa agar proses transfer informasi ataupun materi akan
dapat berjalan dengan maksimal. Perhatian merupakan proses dalam belajar dimana seseorang
memilih dan merespon sekian dari banyak rangsangan yang diterima dari lingkungan sekitarnya.
b). Memotivasi siswa.
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati hal-
hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapat
digunakan untuk menimbulkan motivasi. Dengan adanya motivasi itu, pembelajaran menjadi
dipermudah. Oleh karena itu, guru hendaknya melakukan berbagai cara untuk menimbulkan
motivasi itu.
c). Memberi Acuan (Tujuan pembelajaran dan Langkah pembelajaran).
Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai
hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi
pelajaran.

4
d). Membuat kaitan (Berkaitan dengan pembelajaran sebelumnya dan kaitan dengan kehidupan
nyata). Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu menghubungkannya
dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan pengalaman-pengalaman, minat, dan
kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal itulah yang disebut bahan pengait.
2. Kegiatan Inti Pelajaran.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. ”
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan inti pelajaran :
a). Pendekatan Pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
B). Strategi pembelajaran. Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam Strategi Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun,
2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: Mengidentifikasi dan
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai,
dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk
mencapai sasaran. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur
(criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.
C). Metode pembelajaran. Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1)
ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan;
(7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
D). Teknik Pembelajaran. Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan
taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan
teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah
pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi,

5
perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas
yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
E). Taktik Pembelajaran. Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat
berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak
diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara
yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan
tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,
pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran
akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
F). Model Pembelajaran. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang
disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
3. Penutupan pembelajaran.
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru meninjau
kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan telah dikuasai siswa. Ada dua cara meninjau
kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.

a. Merangkum inti pelajaran.


Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses pembelajaran.
Misalnya, pada saat guru selesai menjelaskan ciri-ciri bangun ruang kubus, atau jika guru
membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang ditugaskan pada siswa, setelah selesai
sejumlah pertanyaan dijawab oleh siswa, pada saat menjelang pergantian topik bahasan, dan
tentu saja pada saat pembelajaran akan diakhiri. Selain guru, siswa dapat juga diminta untuk
membuat rangkuman secara lisan. Tetapi jika rangkuman yang dibuat oleh siswa itu salah atau
kurang sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.

b. Membuat ringkasan
Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok materi yang diajarkan adalah
membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang tidak memiliki
buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya kembali. Pembuatan
ringkasan itu dapat dilakukan oleh guru, dapat pula dilakukan oleh siswa secara perorangan atau
kelompok, dan dapat pula dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama. Misalnya, setelah
pelajaran statistika tentang pengumpulan dan pengolahan data selesai, siswa diminta membuat
ringkasan cara mengolah data yang telah dikumpulkan siswa melalui percobaan. Hasil diskusi
tersebut ditulis di kertas lebar dan menempelkannya di dinding atau di papan tulis serta
mengemukakan hasil rumusan kelompok itu ke seluruh kelas untuk memperoleh tanggapan.

6
C. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan yang utuh tentang
suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau sepenggal kegiatan tertentu adalah
dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru dapat meminta siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas.

Bentuk-bentuk evaluasi itu secara terperinci adalah sebagai berikut:


a). Mendemonstrasikan keterampilan. Pada akhir satu penggal kegiatan siswa dapat diminta
untuk mendemonstrasikan keterampilannya. Misalnya, setelah guru selesai menerangkan
konsep matematika, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
b). Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain. Misalnya, setelah guru menerangkan
penjumlahan dua pecahan lalu siswa disuruh menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan penjumlahan pecahan.
c). Mengekspresikan pendapat siswa sendiri. Guru dapat meminta siswa untuk memberi
komentar tentang keefektifan sesuatu demonstrasi yang dilakukan guru atau siswa-siswa
lain. Misalnya, setelah permainan peran (role-playing) tentang aritmatika sosial dalam
bahasan pengenalan mata uang selesai, lalu siswa diminta untuk mengemukakan pendapat
dan perasaan mereka tentang peran yang dimainkan.
d). Soal – soal tertulis. Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa.
Soal-soal tertulis itu dapat berbentuk uraian, tes objektif, atau melengkapi lembaran kerja.
2.3 Konsep dasar dan esensial materi pelajaran Akuntansi.
Analisis konsep adalah langkah untuk menjabarkan materi pokok menjadi konsep-konsep
penyusunnya, sementara pemilihan konsep esensial adalah proses pemilihan beberapa konsep
utama untuk dikembangkan menjadi bahan pembelajaran dengan memperhatikan kompetensi
yang akan dicapai dan indikator ketercapaian kompetensi. Analisis konsep esensial adalah
langkah untuk menjabarkan materi pokok menjadi komponen-komponen generalisasi atau
konsep esensial penyusunnya. Dari generalisasi dan konsep esensial ini dapat dikembangkan
bahan pembelajaran yang efektif dan efisien. Berikut adalah penerapan konsep dasar dan konsep
esensial dalam materi pelajaran akuntansi dasar.
Contoh Konsep dasar dan esensial materi akuntansi dapat dijabarkan dengan mindmap dibawah ini.
Konsep Dasar dan Esensial Materi Akuntansi
Konsep
Esensial

Konsep Esensial Konsep Esensial

Konsep
Dasar
7
Dan dari mindmape diatasKonsep
dapatEsensial
dijabarkan konsep dasar dan konsep esensial
Konsepmateri akuntansi dasar
Esensial
menjadi sebagai berikut :
Konsep Dasar dan Esensial Materi Akuntansi
Konsep Esensial

Akuntansi
Persediaan
Perusahaan dan
Akuntansi Konsep Harga
Perolehan
Pembelian
Beban Konsep Aset Tetap
Penetapan Beban Kesatuan Usaha
dan Pendapatan
Konsep
Pendapatan Dasar dan Laporan
Esensial Materi Keuangan
Akuntansi Konsep
Kesinambung
Kualifikasi Informasi
an
Periode Akuntansi
Akuntansi
Konsep Pengukuran
Fungsi Uang
dengan Uang dan Perbankan
Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa,
Dagang Manufaktur

Konsep Dasar Konsep Esensial

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa konsep esensial adalah konsep penting yang perlu
diketahui dan dikuasai peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan di setiap jenjang
pendidikan. Dan dalam materi akuntansi dasar terdapat beberapa konsep dasar yaitu konsep harga
perolehan, konsep kesinambungan, konsep ukuran dan uang, periode akuntansi, penatapan beban dan
pendapatan serta konsep kesatuan usaha.
Dari beberapa konsep dasar tersebut dijabarkan lagi menjadi konsep esensial atau hal yang
harus dikuasai oleh siswa berdasarkan konsep dasar yang telah ditentukan. Dengan contoh bahwa jika
siswa belajar mengenai konsep harga perolehan maka siswa harus diajari tentang akuntansi persediaan
dan pembelian aset tetap, kemudian untuk konsep kesinambungan siswa harus menguasai tentang
laporan keuangan dan kualifikasi informasi akuntansi. Dan konsep dasar penetapan beban dan
penetapan siswa harus diajari mengenai apa itu beban dan pendapatan sebagai konsep esensial.

8
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep dalam pendidikan dibagi menjadi konsep esensial dan konsep dasar. Konsep
tersebut saling berkaitan. Namun tidak semua konsep esensial dapat diterapkan dalam proses
belajar mengajar, dengan demikian adanya konsep pada proses belajar mengajar dan konsep pola
komunikasi dalam pembelajaran yang mencakup kegiatan membuka pelajaran, kegiatan inti
pelajaran, penutupan pelajaran sehingga membantu kegiatan mengajar berjalan lancar.
3.2 Saran
Sebelum melakukan pengembangan bahan ajar harus melakukan analisis serta
melakukan pertimbangkan suatu konsep disesuaikan dengan apa yang perlu diketahui dan
dikuasai peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan di setiap jenjang
pendidikan, dengan begitu pembelajaran akan menghasilkan sesuai apa yang diharapkan.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-
model-pembelajaran/

https://sites.google.com/site/tohathea/rpp

https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/04/konsep-pendekatan-saintifik.html

https://www.hobiheboh.com/2015/12/menganalisis-dan-memilih-konsep-esensial.html?m=1

http://ratihtriniswari.blogspot.com/2014/11/esensialisme-dalam-pendidikan.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai