Disusun Oleh :
1. Shofiana Hidayatul Jannah 20080304008
2. Shofa Kamilah 20080304010
3. Agil Ubaidillah Salas 20080304014
4. Nuriyah Shinta Devi 20080304016
5. Ajeng Mahana Yuliazizah 20080304062
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya yang
tidak terhingga kepada kita semua. Allah yang tidak pernah lelah melimpahkan karunia dan
rahmat-Nya serta tidak akan pernah berkurang kekuasaan-Nya.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, imam kita semua
yang akan menjemput kita dengan telaga syafa’at di Padang Mahsyar kelak. Insya Allah.
Atas karunia Allah dan bimbingan Ibu Rochmawati selaku dosen mata kuliah Akuntansi
Syariah, akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami juga
berterima kasih kepada Ibu Rochmawati karena telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
(……………………..)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I (PENDAHULUAN) 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II (PEMBAHASAN) 3
A. Akuntansi Penghimpunan Dana 3
a) Tabungan 3
b) Deposito Mudharabah 3
c) Giro 4
B. Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah 5
C. Rukun Mudharabah 5
D. Akuntansi atas Deposito Mudharabah 5
E. Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman agama, pengendalian diri, pengalaman, akhlaqul karimah dan
pengetahuan tentang seluk beluk Akuntansi Syariah hendaknya dikuasai sehingga
menyatu dalam diri pelaku (pelaksana) muamalah itu. Kegiatan Akuntansi
Syariah ini sangat banyak salah satu diantaranya adalah penghimpunan dana yang
akan dibahas dalam makalah ini, sebagai salah satu bentuk aktifitas ekonomi, pengimpunan
dana menjadi hal yang amat sering dilakukan oleh Bank Syariah dalam berbagai transaksi
ekonomi demi memenuhi kebutuhan.
Dalam Islam, menghimpun dana selain dilakukan oleh masyarakat secara ’urf
(kebiasaan), juga dapat ditemukan dasar-dasarnya secara syari’ah sebagaimana
ditemukan aktifitas menghimpun dana yang direkam dan dijustifikasi oleh al-Qur’an, al-
Hadis, dan juga telah menjadi ijma ulama’ (kesepakatan para ulama). Seiring
perkembangan zaman, menghimpun dana pun mengalami perkembangan dan modifikasi
sebagaimana terlihat dalam aktifitas ekonomi modern bersangkut paut dengan
penerapannya dalam masyarakat secara langsung maupun melalui dunia perbankan dalam
rangka memenuhi kebutuhan dengan tetap berada dalam bingkai syari’ah.
Dalam bank syariah penghimpunan dana dari masyarakat dilakukan tidak
membedakan nama produk tetapi melihat pada prinsip yaitu prinsip wadiah (titipan
nasabah) dan prinsip mudharabah (bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak).
Apapun nama produk yang diperhatikan adalah prinsip yang digunakan atas produk
tersebut, hal ini sangat terkait dengan porsi pembagian hasil usaha yang akan dilakukan
antara pemilik dana/ deposan (shahibul maal) dengan bank syariah sebagai mudharib
(pengelola).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penghimpunan dana dalam perbankan syariah?
2. Bagaimana mekanisme penghimpunan dana dalam perbankan syariah?
3. Prinsip apa yang diterapkan perbankan syariah dalam akuntansi penghimpunan dana?
1
C. Tujuan
1. Menjelaskan secara terperinci tentang apa yang dimaksud dengan penghimpunan
dana dalam akuntansi syariah
2. Menjelaskan tentang bagaimana mekanisme penghimpunan dana dalam akuntansi
syariah
3. Menyebutkan dan menjelaskan tentang prinsip-prinsip apa saja yang digunakan
dalam akuntansi perbankan syariah
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan Syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Bank tidak boleh mengurangi nisbah keuntungan tanpa persetujuan nasabah,
tetapi bank boleh menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya
untuk menutupi biaya operasional deposito.
5. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbaj dan dituangkan
dalam akad pembukaan rekening.
Terdapat perbedaan dalam mekanisme penyaluran bagi hasil tabungan dan bagi
hasil deposito. Pada bagi hasil tabungan, bank memasukkan semua bagi hasil
tersebut untuk tabungan terlebih dahulu sebelum memotong pajak PPh Pasal 4 (2)
agar nasabah bisa melihat besarnya masing-masing bagi hasil dan pajak. Sedangkan
bagi hasil deposito, yang disalurkan kepada nasabah bersifat neto karena sudah
dipotong secara langsung.
3. Giro
Giro merupakan salah satu simpanan yang sistem penarikannya bisa dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet, giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau bisa dengan pemindahbukuan. Terdapat dua jenis giro dalam perbankan
syari’ah yaitu, giro wadiah dan giro mudharabah, tetapi yang umum digunakan ialah
giro wadiah.
a. Giro Wadiah
Dalam prinsip ini, giro wadiah memiliki beberapa karakteristik yang telah di
Fatwakan oleh DSN, yaitu:
1. Bersifat titipan
2. Dalam akadnya, penitip dana mengizinkan kepada pihak bank untuk
memanfaatkan dana tersebut
3. Titipan bisa diambil kapan saja
4. Nasabah bertindak sebagai penitip dana (mudi’) dan bank bertindak
sebagai penerima dana titipan (muda’)
5. Dalam pengelolaan dana titipan tersebut, bank mendapat keuntungan
karena hakikat wadiah ialah qardh sehingga memiliki prinsip tidak ada
bonus yang diberikan kepada pemilik dana wadiah. Meski demikan, bank
dapat memberikan bonus dalam bentuk pemberian (athaya) yang bersifat
sukarela dari pihak bank.
Rekening giro wadiah dapat bertambah dan berkurang. Dapat bertambah
melalui transaksi penyetoran tunai, transfer dari tabungan maupun giro cabang
lain dari bank yang sama, penerimaan cek dari nasabah bank lain yang diuangkan
oleh nasabah suatu bank dan penerimaan bonus giro wadiah dari bank syariah.
Dan dapat berkurang melalui transaksi penarikan cek oleh nasabah untuk ditukar
secara tunai, penarikan bilyet untuk ditransfer ke cabang lain bank atau ke
nasabah bank lain serta potongan administrasi dan pajak tabungan.
b. Giro Mudharabah
Giro mudharabah adalah salah satu alat penghimpun dana melaui produk giro
yang yang menggunakan akad mudharabah. Akad mudharabah adalah akad yang
dilakukan antara pihak penanam dana dan pengelola dana dalam melakukan
kegiatan usaha dengan pembagian penghasilan berdasarkan nisbah yang telah
disepakati sebebelumnya.
4
Prinsip yang digunakan oleh giro mudharabah itu sama dengan prinsip giro
wadiah tetapi yang membedakannya adalah dalam hal insentif yang diperoleh
nasabah. Contohnya dalam giro wadiah, hal insentif yang diterima berupa bonus
yang bersifat sukarela yang diberikan oleh bank dengan tidak mensyaratkannya.
Sedangkan hal insentif yang diterima nasabah giro mudharabah adalah bagi hasil
yang telah ditentukan presentasi sebelumnya, harus dibayarkan bank sesuai
dengan keuntungan bank syariah.
C. RUKUN MUDHARABAH
Rukun dari mudharabah adalah sebagai berikut:
1. Nasabah/pemilik dana (shahibul maal)
2. Pengelola dana/pengusaha/bank (mudharib)
3. Usaha/pekerjaan (amal)
4. Ijab qabul/akad
Mudharab sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Mudharabah Muthlaqoh (investasi tidak terikat) yaitu pihak pengusaha diberi
kekuasaan penuh untuk menjalankan proyek tanpa larangan/gangguan apapun.
Biasanya diaplikasikan pada tabungan dan deposito.
2. Mudharabah muqayyadah (investasi terikat) yaitu pemilik dana membatasi/memberi
syarat kepada mudharib dalam pengelolaan dana seperti hanya melakukan
mudharabah dalam bidang tertentu saja. Dalam investasi terikat ini pada prinsipnya,
kedudukan bank sebagai agen saja dan atas kegiatannya tersebut bank menerima
imbalan berupa fee. Pola dalam investasi terikat dapat dilakukan dengan cara:
- Channeling, apabila semua resiko ditanggung oleh pemilik dana, bank sebagai
agen tidak menanggung resiko apapun.
- Executing, apabila bank sebagai agen juga menanggung resiko, dan hal ini
banyak yang menganggap bahwa investasi terikat executing ini sudah tidak
sesuai lagi dengan prinsip mudharabah.
5
Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank konvensional adalah
dalam bentuk tabungan, deposito dan giro yang biasa disebut dengan dana pihak ketiga.
Dalam bank syariah penghimpunan dana dari masyarakat dilakukan tidak membedakan
nama produk tetapi melihat pada prinsip yaitu prinsip wadiah dan prinsip mudharabah.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bank syariah dalam mendapatkan modalnya, ia melakukan penghimpunan dana dengan
produk-produknya seperti tabungan, instrument giro, dan deposito. Meski hampir sama dengan
perbankan konvensional, tetapi dalam mekanismenya berbeda. Pada perbankan syariah
menggunakan prinsip wadiah dan mudharabah yang sesuai dengan prinsip Islam.
Produk tabungan terbagi menjadi dua, yaitu tabungan wadiah dan tabungan mudharabah.
Instrumen giro terbagi menjadi dua juga, yaitu giro wadiah dan mudharabah. Sedangkan pada
deposito, perbankan syariah hanya menggunakan prinsip mudharabah.
Dari sistem mudharabah itu, pihak bank akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan usaha
yang dikelolanya berdasarkan presentasi bagi hasil yang telah ditetapkan dan disetujui antara
pemilik atau penyimpan dana dengan bank.
7
DAFTAR PUSTAKA
Academia.edu. “Sistem Operasional Bank Syariah”, diakses dari
https://www.academia.edu/11460649/Sistem_Operasional_Bank_Syariah, pada tanggal
14 Februari 2022 pukul 22.47 WIB
Kompas.com. 2021. “Sistem Operasi Bank Syariah”, diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/02/145651369/sistem-operasi-bank-
syariah?page=all#:~:text=Pada%20sistem%20operasional%20bank%20syariah,perjanjian
%20pembagian%20keuntungan%20sesuai%20kesepakatan, pada tanggal 14 Februari
2022 pukul 22.48 WIB
Kompasiana.com. 2018. “Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah”, diakses dari
https://www.kompasiana.com/ummisafira/5adc6bd6cbe5235f936e3783/penyajian-
laporan-keuangan-syariah, pada tanggal 14 Februari 2022 pukul 22.45 WIB
Ojk.go.id. “Konsep Operasional Perbankan Syariah”, diakses dari
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Konsep-Operasional-
PBS.aspx, pada tanggal 14 Februari 2022 pukul 22.53 WIB
Pamungkas, Budhi. “Sistem Operasional Bank Syariah”, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/BUDHI_PAMUNGK
AS_GAUTAMA/Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pdf, pada tanggal 14 Februari 2022
pukul 22.51 WIB
Permata, Silvia. “Makalah Sistem Operasional Perbankan Syariah”, diakses dari
https://www.scribd.com/document/510362401/Makalah-Sistem-Operasional-Perbankan-
Syariah-Silvia, pada tanggal 14 Februari 2022 pukul 22.47 WIB