Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI PERBANKAN SYARI’AH

KELOMPOK 4

AKUNTANSI PENGHIMPUNAN
DANA PADA BANK SYARIAH
Kelompok 4 :
1. Shofiana Hidayatul Janah 20080304008
2. Shofa Kamilah 20080304010
3. Agil Ubaidillah Salas 20080304014
4. Nuriyah Shinta Devi 20080304016
5. Ajeng Mahana Yuliazizah 20080304062
Penghimpunan dana :

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan,


dan deposito.

Bank Syari’ah menghimpun dana agar dapat memperoleh


1. Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah
modal pokok dengan cara menggunakan dana (tabungan,
2. Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah
instrumen giro dan deposito) dari pihak ketiga.
A. Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah
Mudharabah merupakan perjanjian atas suatu jenis perkongsian, dimana pihak
nasabah menyediakan dana dan pihak pengelola bertanggungjawab atas
pengelolaan usaha. Untuk bagi hasil dibagikan sesuai dengan nisbah (porsi bagi
hasil) yang telah disepakati secara bersama.

Rukun dari mudharabah adalah sebagai berikut :


1. Nasabah/pemilik dana (shahibul maal)
2. Pengelola dana/pengusaha/bank (mudharib)
3. Usaha/pekerjaan (amal)
4. Ijab qabul/akad

Jenis mudharabah :
1. Mudharabah Muthlaqoh (investasi tidak terikat)
2. Mudharabah muqayyadah (investasi terikat)
Dana yang diterima diakui sebagai dana syirkah temporer
sebesar jumlah kas atau nilai wajar asset non-kas yang
Tabungan diterima (PSAK 105 paragraf 25)

1. Transaksi Penambahan Tabungan Mudharabah (transfer dari bank lain ke rekening nasabah,
penerimaan bagi hasil mudharabah ke rekening nasabah, seoran uang tunai nasabah dan
transfer dari kantor cabang lain ke rekening nasabah)
2. Transaksi Pengurangan Tabungan Mudharabah (transfer kepada nasabah bank lain,
penarikan biaya administrasi tabungan, pajak dan lainnya oleh bank, penarikan tunai oleh
nasabah serta transfer ke rekening lain pada bank yang sama)

Deposito Mudharabah
Penjelasan mengenai deposito mudharabah terdapat dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional
(DSN) No. 3 Tahun 2000, yaitu:
1. Nasabah disebut sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan bank disebut sebagai pengelola
dana (mudharib).
2. Modal deposito berbentuk tunai.
3. Bank berhak melakukan usaha apapun (prinsip syari’ah)
4. Bank tidak boleh mengurangi nisbah keuntungan tanpa persetujuan nasabah, tetapi bank
boleh menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya untuk menutupi biaya
operasional deposito.
5. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening.
Giro mudharabah
Dalam giro sistem penarikannya bisa dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet, giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau bisa dengan pemindah
bukuan. Prinsip yang digunakan oleh giro mudharabah sama dengan prinsip giro
wadiah, yang membedakannya adalah dalam hal insentif yang diperoleh nasabah.
Hal insentif yang diterima nasabah giro mudharabah adalah bagi hasil yang telah
ditentukan presentasi sebelumnya, harus dibayarkan bank sesuai dengan
keuntungan bank syariah.
Contoh Penghimpnan dana
prinsip mudharabah :
Pada tanggal 1 feb 2008 bank syariah menerima setoran tunai atas nama syarifah sebesar 15.000.000. sebagai
investasi mudharabah untuk jangka waktu 1 bulan dengan nisbah 65 untuk nasabah dan 35 untuk bank
Jurnal :
01/02/2008 Kas 15.000.000
Deposito mudharabah 15.000.000

Pada tanggal 1 maret dilakukan pembayaran melalui kliring deposito mudharabah yang telah jatuh tempo.
Ditambah dengan bagi hasil sebesar Rp. 150.000setelah dikurangi pajak penghasilan sebesar 30.000
Jurnal :
01/03/2008 Deposito mudharabah 15.000.000
Biaya Bagi Hasil yg akan dibayar 180.000
Titipan PPh 30.000
Bank Indonesia 15. 150.000
B. Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah

Wadiah dapat diartikan sebagai titipan dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja
si penyimpan menghendakinya. Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk
menjaga keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian, dan
sebagainya

Rukun dari wadiah adalah sebagai berikut :


1. Barang yang dititipkan
2. Orang yang menitipkan
3. Orang yang menerima
titipan
4. Ijab qabul

Jenis wadiah :
1. Wadiah Yad Al Amanah
2. Wadiah Yad Ad Dhamanah
Giro Wadiah

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap


saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan


tentang Giro Wadiah (Himpunan Fatwa, Edisi kedua, hal 6-7)
sebagai berikut:
1. Bersifat titipan
2. Titipan bisa diambil kapan saja (on call)
3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank
Karakteristik Giro Wadiah :
1. Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga tidak
boleh overdarft
2. Dapat dikenakan biaya titipan
3. Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang
titipan misalnya menetapkan saldo minimum
4. Penarikan giro wadiah dilakukan dengan cek dan bilyet
giro sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Jenis dan kelompok rekening sesuai dengan ketentuan
yang berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
syariah
6. Dana wadiah hanya dapat digunakan seijin penitip
Tabungan Wadiah adalalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat
yang dapat dipersamakan dengan itu.

Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan


Tabungan Wadiah sebagai berikut:
1. Bersifat simpanan
2. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan
kesepakatan. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali
dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari pihak
bank
Contoh Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah
 Pada tanggal 1 jan 2008 diterima setoran tunai dari sdr Syarif Rp.20.000.000
Atas transaksi tersebut, bank syariah menjurnal:

01/01/2008 Kas 20.000.000


Giro wadiah (rek Syarif) 20.000.000

 Tanggal 7 Januari syarif melakukan penarikan giro wadiah nya sebesar Rp. 2.000.000, dijurnal:

07/01/2008 Giro Wadiah 2.000.000


Kas 2.000.000

 Pada tanggal 10 Agustus 2008 syarif menyerahkan aplikasi transfer untuk dilakukan pemidah bukuan dari rekening gironya sebesar
Rp. 5.000.000. untuk dibuatkan rekening deposito mudharabah.dijurnal:
10/01/2008 Giro Wadiah 5.000.000
Deposito mudharabah 5.000.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai