Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah

Pengembangan Profesi Guru

Dosen Pengampu : Ririn Hutneriana M.Pd

COVER

Disusun:

M.FADLAN

VIEDA TISKA KIRANA

YAYAN ARFIYANSYAH

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AL-AMIN INDRAMAYU

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Macam-macam model pembelajaran abad 21
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Ririn
Hutneriana pada mata kuliah Pengembangan Profesi Guru. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang manfaat Model pembelajaran bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Indramayu, ,26 December 2021

Penulis
Daftar Isi
COVER............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4

1.2 TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5

2.1 Definisi Model Pembelajaran.................................................................................................5

2.2 Inquiry Learning....................................................................................................................5

2.3 Discovery Learning ...............................................................................................................7

2.4 Problem Based Learning ......................................................................................................7

2.5 Project Based Learning ........................................................................................................8

BAB III PENUTUPAN...................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9

Bibliography..................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan keiatan
belajar , untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan . dalam merancang kegiatan
pembeajaran ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran,
yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan,
dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis
penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa.

Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan
model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk
dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran.

Peru dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki pandangan yang berbeda
tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan pandangan tentang
siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang
dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun
strategi pembelajaran sama. Dalam makalah ini kami menekankan model pembelajaran PJBL
yang membahas tentang model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui definisi model pembelajaran.
2. Mengetahui definisi dan perbedaan komponen pembelajaran ( pendekatan, strategi, taktik
teknik , metode)
3. Mengetahui macam-macam model pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Model Pembelajaran


Model pembelajaran adalah cara pendidik atau gaya belajar yang menyesuaikan dari
kondisi dan situasi dari peserta didik sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Model
pembelajran juga diartikan sebagai seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala
aspek sebelum,sedang, dan sesudah pembelajran yang dilakukan oleh guru serta segala fasilitas
yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik,dan memberi petunjuk kepada pengajar di
kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.

Model pembelajaran memiliki fungsi sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru
dalam melaksanakan pembelajaran.Hal ini menunjukan bahwa setiap model yang akan di
gunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut.
Selain itu,nodel pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.2 INQUIRY LEARNING


Macam-macam dari model pembelajaran salah satunya dalah Inquiry Learning.Inquiry
Learning adalah kegiatan pemebelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan, melakukan oenyelidikan atau pencarian,eksperimen hingga penelitian secara mandiri
untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam model ini,peserta didik di
arahkan agar dapat mencari tahu sendiri materi yang disajikan dalam pemeblajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan dan investigasi mandiri.

Inquiry berasal dari bahasa yunani yang memiliki makna penyelidikan atau meminta
keterangan. menurut W.Gulo pembelajaran inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis,kritis,logi,analitis,sehingga merak dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh oercaya diri.

 Sintak Inquiry Learning (langkah)


i) Mengidentifikasi kebutuhan siswa
ii) Seleksi [endahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari
iii) Seleksi bagian materi yang harus dilakukan
iv) Menentukan peran yang harus dilakukan masing-masing siswa
v) Melakukan penjagaan terhadap kemampuan awal siswa terkait materi yang akan di
berikan
vi) Mempersiapkan kelas
vii) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan
penganalisisan data yang ditemukan dalam rangka menemukan hal baru dalam
pembelajaran.
viii) Melakukan tindakan penguatan
 Ciri Model Pembelajaran Inquiry
1. Strategi inquiry menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan,artinya pemdekatan inquiry menempatkan sioswa sebagai subjek belajar.
2. SEluruh aktivitas yang dilakukan siswa di arahkan untuk mencari dan menemukan
sendiri dari sesuatu yang di pertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap
percaya diri yang artinya dalam poendekatan inquiry guru ditempatkan bukan sebagai
sumber belajar,melainkan sebagai fasilisator dan motivator belajar siswa.
3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan
kemampuan intelektual sebgai bagian dari proses mental.

2.3 Discovery Learning


Discovery Learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan pesrta didik untuk
menemukan sendiri pengetahuan yang ingin di sampaikan dalam pembelajaran.model
pembelajaran ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan poeserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,kritis,dan
logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan,sikap,dan keterampilan sebagai
wujud adanya perubahan perilaku.

Discovery Learning menurut Arends yaitu model pembelajaran yang menekankan proses
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar secara aktif yang akan
membimbing peserta didik untuk menemukan dan mengemukakan gagasannya terkait topik yang
dipelajari.

 Sintak Discovery Learning


 Stimulation (stimulus)
Memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan mengajukan pertanyaan,anjuran
membaca buku,dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pecahan
masalah.
 Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
memberi kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,kemudian salah satunya dipilih
dan di rumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah)
 Data Collection (pengumpulan data)
memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
banyak nya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
 Data processing ( pengolahan data)
mengolah data dan informasi yang telah di peroleh para siswa melalui
wawancara,observasi,dan sebagainya,lalu di tafsirkan.
 Verification (pembuktian)
yakni melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang di tetapkan tadi,di hubungkan dengan hasil data processing.
 Generaliation (generalisasi)
menarik sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
semua kejadian tau masalah yang sama,dengan memperhatikan hasil verifikasi.

2.4 Problem Based Learning


Problem based learning (PBL) adalah pembelajaran berbasih masalah yang mengutamkan
penyelesaian masalah umum yang lazim terjadi dalam prosesnya. seperti yang di kemukakan
oleh Shoimin bahwa problem based learning artinya menciptakan susasan belajar yang mengarah
terhadap permasalahan sehari-hari.

Munurut Finkle & Torp mengungkapkan bahwa PBL merupakan pengembangan


kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimulan strategi pemecahan
masalah,dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik
dalam peran aktif sebgai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.

 Sintak problem Based Learning


 Memberikan orientasi masalah kepada sisa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
serta bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
 Membantu mengidentifikasikan masalah dan mengoiganisasikan siswa dalam belajar
menyelesaikan masalah
 Guru mendorong peserta didik untuk mencari informasi yang sesuai dan mencari
penjelasan pemecahan masalahnya
 Mendukung siswa untuk mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Guru membantu siswa melakykan releksi terhadap hasil penyelidikannya dan proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
 Manfaat Problem Based Learning
 Siswa akan tertantang unyuk menyelesaikan masalah yang akan membuat siswa
menjadi terbiasa menghadapi masalah
 Solidaritas sosial akan tertumpuk dengan adanya diskusi dengan teman satu
kelompok
 Guru dengan siswa akan semakin akrab
 Siswa akan terbiasa menerapkan metode eksperimen karena ada kemungkinan suatu
masalah yang harus di selesaikan siswa melalui eksperimen.

2.5 Project Based Learning

Project based learning adalah salah satu model pembelajaran anjuran kurikulukm 2013
yang menggunakan proyek atau kegiatan nyata sebagai inti pembelajaran. dalam pembelajaran
Project based learning peserta didik akan melakukan eksplorasi,penilaian,interpretasi,sintesis,
dan pengolahan informasi lainya untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar yang sangat dekat
dengan pekerjaan nyata di lapangan.

Menurut Fathurrochman Project based learning merupakan metode belajar yang


menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintregasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.Dengan demikian
bukan proyeknya yang menjadi inti pokok pembelajaaran ini,melainkan pemecahan maslah dan
mengimplementasikan pengetahuan baru yang dialami dari aktivitas proyek.project based
learning menekankan pada berbagai masalah-masalah kensektual yang akan di alami oleh peserta
didik secara langsung dari proyek atau kegiatan yang mereka lakukan.

 Karakteristik Project Based Learning


 Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja
 Adanya permasalahan atau tantangan yang di ajukan kepada peserta didik
 Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
antangan yang di ajukan
 Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan
 Proses evaluasi di jaalankan secara continue
 Peserta didik secara berkala melakukan atas aktivitas yang sudah di jalankan
 Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif
 Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model-model pembelajaran merupakan kerangka konseptual sedangkan strategi lebih
menekankan pada penerapannya di kelas sehingga model-model pembelajaran dapat digunakan
sebagai acuan pada kegiatan perancangan kegiatan yang sistematik dalam mengkomunikasikan
isi pelajaran kepada siswa untuk siswa mengerti .

Pendekatan pembelajaran memiliki banyak sekali definisi namun masing-masing masih


memiliki hubungan. Dalam pendekatan pembelajaran filsafat ada 3 yaitu : idealism, realiasme,
pragmatisme, kontruktivisme, eksistensialisme, dan pendidikan nasional pancasila. Pada model –
model pembelajaran yang kita bahas ada 4 yaitu : saintific, problem based learning, Discovery
Learning, dan Pembelajaran berbasis proyek .

Anda mungkin juga menyukai