Anda di halaman 1dari 6

TERAPI PSIKOANALISIS

Ade Irma Suryani, Alini


1
Program Studi Psikologi Islam, 2 Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam
Negeri Imam Bonjol Padang
E-mail: ade001960@gmail.com, Alinyai14@gmail.com.
Abstrak
Terapi psikoanalisis (psychonalysis therapy) merupakan teknik atau suatu metode
penyembuhan yang dilaksanakan oleh terapis dengan mencari lebih dalam permasalahan
dan pengalaman yang dialaminya sewaktu masa kecil sehingga muncul dorongan-dorongan
yang tidak disadari oleh klien selama ini. Teori-teori bimbingan konseling dalam
pendidikan. Metode yang digunakan Studi dokumen yaitu suatu teknik mengumpulkan data
dengan mengumpulkan dan menganalisa dokumen baik itu secara tertulis
gambar dan media. Dokumen dan didapatkan lalu dianalisis dan dibandingkan dibentuk
dalam suatu yang terukur atau terarah ini tidak sekedar mengumpulkan menuliskan atau
melaporkan dalam bentuk mengutip tentang jumlah dokumen. Tujuan penulisan artikel ini
adalah untuk menambah wawasan dan pemahaman pembaca mengenai terapi Psikoanalisis
yaitu konsep dasar, neo-freudian, tujuan terapiutik, fungsi dan peran terapis, klien dan
terapi, hubungan terapis dan klien, teknik-teknik terapi psikoanalisa dan
keterbatasan psikoanalisa.
Kata kunci: Terapi, Psikoterapi, Terapi Psikoanalisis.
Abstract
Psychoanalytic therapy (psychonalysis therapy) is a technique or a healing method
carried out by the therapist by looking deeper into the problems and experiences he
experienced as a child so that impulses emerged that were not realized by the client so far.
Counseling guidance theories in education. The method used in document study is a
technique of collecting data by collecting and analyzing documents both in writing, pictures
and media. Documents obtained and then analyzed and compared are formed in a
measurable or directed way, this is not just collecting, writing or reporting in the form of
quoting the number of documents. The purpose of writing this article is to add to the reader's
insight and understanding of psychoanalytic therapy, namely basic concepts, neo-Freudian,
therapeutic goals, function and role of therapist, client and therapy, therapist and client
relationship, psychoanalytic therapy techniques and psychoanalytic limitations.
Keywords: Therapy, Psychotherapy, Psychoanalytic Therapy
PENDAHULUAN METODE
Kata “psikoterapi” terdiri dari dua Studi dokumen adalah suatu teknik
kata, yaitu “Psiko” dan “terapi”. Psiko mengumpulkan data dengan
berarti kejiwaan atau mental dan “terapi” mengumpulkan dan menganalisa dokumen
berarti penyembuhan. Jadi dapat dikatakan baik itu secara tertulis gambar dan media.
bahwa psikoterapi adalah Penyembuhan Dokumen dan didapatkan lalu dianalisis
jiwa atau Penyembuhan mental. Jadi dan dibandingkan dibentuk dalam suatu
Psikoterapi adalah suatu proses formal yang terukur atau terarah ini tidak sekedar
interaksi melibatkan dua pihak atau lebih mengumpulkan menuliskan atau
yang ahli dalam bidangnya dan melibatkan melaporkan dalam bentuk mengutip
orang yang membutuhkan bantuan dengan tentang jumlah dokumen. Hasil penelitian
tujuannya menciptakan perubahan yang dilaporkan merupakan hasil analisis
atau penyembuhan (Pancor, 2022). terhadap dokumen-dokumen yang ada dan
pemanfaatan studi dokumen saat ini
Menurut Gunarsa yang dikutip oleh
terhadap peneliti sudah mampu bisa
Dede Rahmat Hidayat, psikoanalisis
diperhatikan dan
merupakan upaya mempengaruhi proses-
mengamalkan pemakaiannya (Nilamsari,
proses psikologis dengan cara psikologis.
2014).
Pembahasan mengenai psikoanalisis tidak
dapat dipisahkan dari tokoh Sigmund PEMBAHASAN
Freud yang membangun teori ini.
A. Konsep Dasar
Pengalaman subyektif Freud dalam usaha
penyembuhan pasien neurosis sangat Menurut psikoanalisisa struktur
berkontribusi pada lahirnya psikoanalisis kepribadian manusia terdiri dari id, ego,
yang berkaitan erat dengan konsep dan superego. Id adalah satu-satunya
kepribadian (Rahmat, 2011). komponen kepribadian yang ada sejak
lahir. Aspek kepribadian ini sepenuhnya
Menurut Freud Terapi psikoanalisis
sadar dan mencakup naluri dan perilaku
(psychonalysis therapy) merupakan teknik
primitif. Menurut Freud, id adalah sumber
atau suatu metode penyembuhan yang
dari semua energi psikis. Id digerakkan
dilaksanakan oleh terapis dengan mencari
oleh prinsip kesenangan yang berusaha
lebih dalam permasalahan dan pengalaman
memuaskan semua kebutuhan. Kecemasan
yang dialaminya sewaktu masa kecil
dan ketegangan dapat terjadi jika
sehingga muncul dorongan-dorongan yang
kebutuhan tidak segera terpenuhi.
tidak disadari oleh klien selama ini. Teori-
Misalnya, ketika seseorang merasa lapar,
teori bimbingan konseling dalam
ada dorongan langsung untuk makan.
pendidikan. Jurnal Tawadu. Sigmund
Pemuasan kebutuhan secara langsung tidak
Freud merupakan ahli Psikoanalisis yang
selalu logis (Corey, 2005).
menyatakan bahwa aturan dasar
psikoanalisis, yaitu pasien setuju untuk Ego adalah bagian dari kepribadian
jujur sepenuhnya terhadap ahli analisis dan yang berurusan dengan realitas. Ego
menceritakan segala sesuatu tanpa pilih- berkembang dari id dan memastikan
pilih. Freud menyebutkan teknik yang bahwa dorongan id diekspresikan dengan
menjadikan kejujuran cara yang dapat diterima oleh lingkungan.
sebagai asosiasi bebas (Alang, 2021). Fungsi ego di alam sadar, prasadar, dan
bawah sadar. Ego bekerja berdasarkan menjelaskan keunikan masing-masing
realitas, berusaha memuaskan keinginan id individu.
dengan cara yang realistis dan sesuai
Adler juga mengacu pada gagasan
aturan sosial yang berlaku (Corey, 2005).
atau konsep tentang pengalaman masa
Superego adalah komponen kanak-kanak dan urutan kelahiran (anak
terakhir dari kepribadian. Superego adalah sulung, kedua, ketiga, kembar, dan anak
aspek kepribadian yang memiliki semua tunggal) yang memengaruhi koping
standar moral dan cita-cita yang (Corey, 2005).
terinternalisasi yang diperoleh dari orang
 Tokoh lain:
tua dan masyarakat, berdasarkan apa yang
benar dan salah bagi individu. Superego  Otto Rank
menyediakan kriteria untuk menilai. Untuk
menjadi orang yang sehat, id, ego, dan  Karen Horney
superego harus seimbang (Corey, 2005).  Erich Fromm
Konsep kedua adalah tentang  Harry Stack Sullivan
kesadaran dan ketidaksadaran. Freud
menggambarkan sadar dan tidak sadar  Erikson
seperti gunung es. Tujuan terapi dari C. Tujuan Terapiutik
metode psikoanalitik adalah membuat
motif yang tidak disadari menjadi sadar, Hubungan terapeutik yang bertujuan
dan ketika seseorang menyadari motif muncul selama terapi. Adapun tujuan
tersebut, manusia membuat pilihannya. pengobatan (Corey, 2005).
Freud menunjukkan bahwa kecemasan  Membentuk kembali struktur
manusia akan mendorong manusia untuk karakter individu melalui
membangun mekanisme pertahanan diri. kesadaran bawah sadar
Mekanisme pertahanan ego adalah cara
 Tekankan dimensi emosional.
menyangkal atau mendistorsi realitas yang
 Prosesnya berfokus pada
dihadapi seseorang (Corey, 2005).
menghidupkan kembali
B. Neo-Feudian
pengalaman masa kecil
• Jung
 Merekonstruksi, mendiskusikan,
Konsep Jung meliputi: saat ini menganalisis, dan
ditentukan tidak hanya oleh masa lalu menginterpretasikan pengalaman
tetapi juga oleh masa depan, masa lalu untuk membentuk
ketidaksadaran pribadi, ketidaksadaran kembali kepribadian
kolektif, persona, animus dan anima, D. Fungsi dan peran terapis
ekstroversi dan introversi
Terapis sebagai orang yang melakukan
• Alfred Alderer proses terapi memiliki fungsi dan
peran sebagai berikut (Corey, 2005):
Ide dasar Adler adalah bahwa
manusia didorong oleh dorongan sosial, • Menafsirkan dan menganalisis
kompleks inferioritas dan kompensasi, prakiraan klien
orang berusaha mengatasi kompleks • Analis membantu klien dalam
inferioritas dasar dengan mencari mencapai kesadaran diri, kejujuran,
kekuasaan, konsep gaya hidup dan keefektifan dalam menghadapi
hubungan, pemrosesan realitas, dan pembayaran biaya terapi dan mendatangi
mengendalikan perilaku impulsif pertemuan terapi pada waktu yang telah
dan irasional ditentukan selama terapi klien mampu
• Analis mengembangkan hubungan melalui tantangan tertentu
kerja dengan klien, kemudian mengembangkan hubungan dengan terapis
mendengarkan dan menjelaskan mengalami krisis treatment memperoleh
banyak hal pemahaman atas masa lalu
 Perhatian khusus pada penolakan- yang tidak disadari (Corey, 2005).
penolakan klien
 Klien berbicara, analis F. Hubungan Terapis dan Klien
mendengarkan dan berusaha untuk Hubungan antara terapis dan klien
mengetahui kapan harus membuat yang cetuskan oleh Glasser tahun 1965.
penafsiran untuk mempercepat Terapi realitas berdasarkan hubungan atau
proses penyingkapan hal-hal yang keterkaitan pribadi antara terapis dan klien.
tak disadari Terapis, dengan kehangatan, pengertian,
 Analis mendengarkan kesenjangan- penerimaan, dan kepercayaan atas klien
kesenjangan dan pertentangan pada untuk mengembangkan suatu identitas
cerita klien keberhasilan yang harus mengatakan
 Mengartikan mimpi dan asosiasi bahwa dia menaruh perhatian.
bebas yang dilaporkan klien Perencanaan merupakan hal yang esensial
 Mengamati klien secara cermat di dalam terapi realitas. Situasi terapeutik
selama proses terapi berlangsung tidak hanya diskusi-diskusi antara terapi
 Peka terhadap isyarat-isyarat yang dan klien tetapi harus membentuk rencana-
menyangkut perasaan-perasaan rencana yang telah terbentuk, ketika sudah
klien terhadap analis terbentuk maka harus di laksanakan; dalam
 Mengorganisasikan proses-proses terapi realita tindakan merupakan bagian
terapiutik yang esensial. Komitmen merupakan dasar
 Merumuskan masalah klien terapi realita, setelah para klien
Fungsi utama analis adalah mempertimbangkan nilai tentang tingkah
mengajarkan arti proses terhadap klien laku mereka sendiri dan memutuskan
sehingga klien mampu memperoleh rencana tindakan, terapis menolong
pemahaman terhadap masalahnya, mereka dalam menyusun suatu komitmen
mengalami peningkatan kesadaran atas untuk melaksanakan rencana-rencana itu
cara-cara untuk berubah. dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Terapi realitas tidak menerima hal dan
E. Pengalaman Klien Dalam Terapi Jelas tidak semua komitmen klien bisa
terlaksana. Rencana-rencana bisa gagal.
Klien harus mampu melibatkan
Akan tetapi jika rencana-rencana gagal,
dirinya dalam proses terapi yang cukup
terapis realitas tidak menerima dalih dan
panjang biasanya klien itu datang beberapa
tidak tertarik untuk mendengar alasan-
kali masa dalam setahun pertemuan terapi
alasan, menyalahkan, dan keterangan-
ini berlangsung hanya satu jam setelah
keterangan klien tentang alasan rencana
beberapa kali pertemuan bertatap muka
yang telah disusun tidak sesuai (Siregar &
dengan analis lain kemudian diminta
Wadi, 2019).
berbaring di posisi dan
melakukan asosiasi bebas. Klien menuju G. Teknik Terapi Psikoanalisa
kesepakatan analisis mengenai
Teknik-teknik pada terapi pada mengubah kepribadian secara radikal
psikoanalitik digunakan meningkatkan ini tidak pas untuk keadaan
kesadaran, mendapatkan pemahaman konseling yang khusus (Corey, 2005).
intelektual dari tingkah laku dan
Psikoanalisis sebagai aliran
memahami makna berbagai gejala.
psikologi awal, aliran ini tidak lepas dari
Kemajuan terapeutik berasal dari
kritikan, lalu timbul macam-macam aliran
pembicaraan klien kepada katarsis, kepada
baru seperti, behavioristik, humanistik,
pemahaman, kepada penggarapan bahan
transpersonal dan yang
yang tidak disadari, ke arah tujuan
paling akhir merupakan psikologi Islam
pemahaman dan pendidikan ulang
(Rizal, n.d.)
intelektual dan emosional, yang
diharapkan pada perbaikan kepribadian
(Corey, 2005).
Teknik dalam terapi psikoanalisis yaitu
(Nugroho, 2018): Kesimpulan

a. Asosiasi bebas Dari hasil studi kasus ini didapatkan


Di mana Teknik ini memberikan kesimpulan seperti yang disebutkan
peluang kepada klien untuk dibawah ini, diantaranya :
menyatakan apa yang dirasakannya 1. Terapi psikoanalisa biasa
yang dipikirannya sehingga menjadi digunakan atau diterapkan untuk
terbuka kepada terapis orang-orang dengan masalah.
b. Interpretasi 2. Terapi ini berkaitan dengan konsep
merupakan suatu langkah yang utama dari psikoanalisa seperti
dipakai dalam akses bebas yang lain- adanya alam bawah sadar pada
lainnya yang terdiri penetapan analisis manusia yang mampu mendorong
dan mengajarkan bagaimana perilaku 3 prinsip dasar dari psikoanalisa
dicurahkan dalam mimpi. sendiri (Id, Ego, Super Ego), hal
c. Asosiai bebas kejiwaan yang merupakan bagian
Analisis mimpi di mana Teknik ini kesadaran (consciousness) dan
terapis dapat memahami apa yang ketidak sadaran (unconsiousness),
dialami oleh klien dan membuka hal- serta mengedepankan pengaruh
hal yang tersembunyi dan memberikan kondisi ketidaksadaran manusia.
kesempatan pada klien untuk melihat 3. Terapi psikoanalisis dapat
masalah yang dapat diselesaikan. dipandang sebagai teknik terapi
d. Analisis resistensi dan juga sebagai salah satu aliran
merupakan suatu dinamika yang dalam kajian ilmu psikologi.
disadari dan mendorong individu 4. Tujuan konseling psikoanalisis
mempertahankan apa yang adalah membentuk kembali
dirasakannya dan timbul individu struktur karakter individu dengan
menjadi sadar atas apa yang dirasakan. membuat yang tidak sadar menjadi
sadar dalam diri klien.
Keterbatasan Psikoanalisa 5. Teknik yang digunakan dalam
terapi ini adalah dengan membahas
Penerapan praktis metode
mengenai pendekatan psikoanalisa
psikoanatic cukup terbatas dan tujuan
dalam bimbingan konseling, dari
terapi menggali ketidak sandaran dan kerja
segi masalah yang dihadapi klien KEADAAN KELUARGA BROKEN
dan proses terapi. HOME. 3(1), 1–11.
Saran
Sebaiknya pembahasan mengenai
psikoanalisis atau terapi psikoanalisis
harus lebih banyak di kembangkan.
Penulis selanjutnya memberikan
pembahasan lebih dari artikel ini.
Referensi
Alang, H. M. S. (2021). PEMBINAAN
MENTAL MELALUI TERAPI
ISLAM. 8.
Corey, G. (2005). Teori dan Praktek:
Konseling dan Psikoterapi. PT.
Refika Aditama.
Nilamsari, N. (2014). MEMAHAMI
STUDI DOKUMEN DALAM
PENELITIAN KUALITATIF. I(2),
171–181.
Nugroho, A. F. (2018). TEORI-TEORI
BIMBINGAN KONSELING
DALAM PENDIDIKAN. 2(1), 428–
446.
Pancor, I. H. N. (2022). TRADISI
KEDEWAN SEBAGAI TERAPI
PADA GANGGUAN JIWA DI
DESA SONGAK LOMBOK
TIMUR. 1(1), 58–73.
Rahmat, D. (2011). Teori dan Aplikasi
Psikologi Kepribadian dalam
Konseling,. Ghalia Indonesia.
Rizal, A. W. (n.d.). KONSEP
PENANGANANAN SANTRI
BERMASALAH MELALUI
PENDEKATAN PSIKOANALISA.
Siregar, M. D., & Wadi, A. A. (2019).
PENGARUH KONSELING
REALITA TERHADAP
KESULITAN ANAK MENERIMA

Anda mungkin juga menyukai