Anda di halaman 1dari 11

PSIKOLOGI KONSELING

Konseling
Psikoanalisis

Anggota Kelompok 1
Muhammad
Ibra Bayu S. (225)
Nopiati Dwi Handini (233)
Muhammad Hafizh Athallah H. (234)
Arista Widya (241)
Dita Dwi Kusuma W. (248)
Nitya Ardhita (257)
Muhammad Zulfikar Albar (258)
Frediansyah (264) Rabu, 12 Oktober 2022
Topik Bahasan
Pengertian Psikoanalisis klasik

Kerangka Psikoanalisis klasik

Konsep Psikoanalisis klasik

Prinsif-prinsif Manusia

Hakekat Konseling

Tujuan Konseling

Peran Konselor pada Psikoanalisis Klasik

Hubungan Konselor Dengan Klien

Teknik Konseling

Kelebihan & Keterbatasan Konseling

Aplikasi
A. Pengertian
Psikoanalisis klasik
B. Kerangka
Psikoanalisis klasik

Psikoanalisis klasik merupakan


suatu metode penyembuhan yang Konsep Psikoanalisis klasik
bersifat psikologis dengan cara- Freud memandang sifat manusia pada dasarnya pesimistik,
deterministik, mekanistik, dan reduksionistik. Di mana manusia
cara fisik. Teori Psikoanalisis dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi
klasik dikembangkan oleh tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis
seorang neurology dari Wina, dan naluriah, dan oleh peristiwa-pristiwa psikoseksual yang terjadi
Sigmund Freud, pada awal tahun selama lima tahun pertama dari kehidupan. Beberapa konsep dasar
dari Psikoanalisis klasik diantaranya:
1890-an. Formulasi teoritik dari Manusia bersifat tidak rasional, tidak sosial dan destruktif
teori ini banyak dipengaruhi oleh terhadap dirinyadan orang lain.
pengalaman atau kehidupan Alam sadar adalah bagian kesadaran yang memiliki fungsi
masa kanak-kanak Freud, mengingat, menyadari dan merasakan sesuatu secara sadar.
Alam prasadar yaitu bagian dasar yang menyimpan ide, ingatan
khususnya cara kedua dan perasaan
orangtuanya Alam bawah sadar adalah bagian dari dunia kesadaran yang
memperlakukannya. terbesar dan sebagian besar yang terpenting dari struktur psikis
Prinsif-prinsif Manusia

Berdasarkan dari teori yang dikembangkan Freud, prinsip-prinsip psikonalisis tentang hakikat
manusia didasarkan pada asumsi-asumsi :

a. Pengalaman masa kanak-kanak mempengaruhi perilaku pada masa dewasa


b. Proses mental yang tidak disadari mengintegrasi perilaku-perilaku
c. Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan mengembangkan diri melalui dorongan
libido dan agresivitasnya sejak lahir
d. Secara umum perilaku manusia bertujuan untuk meredakan ketegangan, menolak
kesakitan dan mencari kenikmatan
e. Kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan seksual mengarah pada perilaku neurosis
f. Pembentukan simptom merupakan bentuk defensif
g. Apa yang terjadi pada seseorang saat ini dihubungkan pada sebab-sebab di masa
lampaunya dan memotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan di masa yang akan datang
h. Latihan pengalaman di masa kanak-kanak berpengaruh penting pada perilaku masa
dewasa dan diulangi dalam transferensi selama proses terapi.
Dalam pendekatan psikonanalisa hakikat konseling adalah
agar individu mengetahui ego dan memiliki ego yang kuat,
yaitu menempatkan ego pada tempat yang benar yaitu
sebagai pihak mampu memilih secara rasional dan menjadi
mediator antara Id dan Superego. Konseling dalam
pandangan psikoanalisis adalah sebagai proses re-edukasi
terhadap ego menjadi lebih realistik dan rasional.

Hakekat 01 Id merupakan dorongan biologis yang berada


dalam ketidaksadaran (dorongan nafsu) yang
beroperasi menurut prinsip kenikmatan

Konseling (pleasure principle) struktur mental ini sudah


ada sejak lahir (bawah sadar).

02 Ego adalah struktur fikiran yang beroperasi


menurut prinsip kenyataan (reality
principle), yang mengutamakan pemikiran
logika dan rasional (tahap sadar).

03 Super Ego itu Merupakan struktur yang


terbentuk dari komponen sosial dan moral,
struktur ini bertanggung jawab menentukan
tingkah laku baik dan buruk,beroperasi
menurut prinsip moral.
Tujuan Konseling

Menurut Corey (2005), tujuan terapi Psikoanalisis klasik adalah


untuk membentuk kembali struktur karakter individu, dengan
cara merekonstruksi, membahas, menganalisa, dan menafsirkan
kembali pengalaman-pengalaman masa lampau, yang terjadi di
masa kanak-kanak. Membantu konseli untuk membentuk kembali
struktur karakternya dengan menjadikan hal-hal yang tidak
disadari menjadi disadari oleh konseli.
Peran Konselor pada Psikoanalisis klasik
Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien
dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan
pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui
cara-cara yang realistis.
Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien
Konselor memberikan perhatian kepada resistensi kliend.
Konselor memberikan perhatian kepada resistensi konseli untuk
mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam
ketidaksadaran.
Hubungan Konselor Dengan Klien
Aliansi
Transferensi
Kontratransferensi

Teknik Konseling
Asosiasi bebas
Interpretasi
Analisis mimpi
Resistensi
Transferensi
Kelebihan Dan
Keterbatasan Konseling
01 02
Kelebihan dari pendekatan ini adalah: Kelemahan dari pendekatan ini adalah:

Penggunaan terapi wicara Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu


Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, merendahkan martabat kemanusiaan.
dan dapat memahami sifat manusia untuk Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-
meredakan penderitaan manusia. kanak dan menganggap kehidupan seolah-olah
Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui ditentukan oleh masa lalu. Hal ini memberikan
gambaran seolah-olah tanggung jawab individu
analisis atas mimpi-minpi, resistensi-resistensi dan
berkurang.
transferensi-trasnferensi.
Cenderung meminimalkan rasionalitas.
Pendekatan ini memberikan kepada konselor suatu
kerangka konseptual untuk melihat tingkah laku
serta untuk memahami sumber-sumber dan fungsi
simptomatologi.
Konseling Psikoanalisis klasik diakui oleh freud sebagai suatu
pendekatan yang hanya tepat untuk kelompok individu tertentu.
Seiring perkembangan teori Psikoanalisis klasik tersebut, gangguan
mental (gangguan kepribadian) dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yaitu: Psikosis
Neurosis --> neurosis transferen
neurosis narsistik

Freud memiliki keyakinan bahwa hanya tipe neurosis

Aplikasi transferen yang hanya dapat di tangani melalui Psikoanalisis


klasik. Namun, pada saat ini banyak konselor Psikoanalisis
klasik yang mengembangkan keyakinan bahwa Psikoanalisis
klasik bisa digunakan secara efektif untuk menangani semua
gangguan nonpsikotik.
Referensi
Gantina Komalasari,dkk.2011.Teori dan Teknik
Konseling. Jakarta : PT.Index.

Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai