Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN KONSELING

PSIKOANALISIS
DEDI MIZWAR TARIHORAN, SKM, MKM
Psikoanalisis adalah sebuah
model perkembangan
kepribadian, filsafat tentang Menurutnya kepribadian
sifat manusia, serta model manusia terbesar berada
psikoterapi dan konseling. pada dunia ketidaksadaran
Peletak dasar teori psikoanalisis dan merupakan sumber
adalah Sigmund Freud, seorang energi tingkah laku
ahli saraf yang menaruh manusia yang penting..
perhatian pada ketidaksaran.
Dalam studinya tentang
kesehatan mental, Sigmun
Freud bekerja sama dengan
Sigmund Freud
rekannya, Jean Charcot
dilahirkan di Freiburg, melakukan spesialisasi
Moravia, Cekloslovakia tentang gangguan nervous,
pada tahun 1856. dengan menggunakan
Sigmund Freud meraih hipnotis untuk penyembuhan
gelar profesor pada histeria. Berikutnya juga
tahun 1902 di Viena, studi bersama melakukan
terapi histeria. Berpangkal
dan meninggal pada
dari metodologi
usia 83 tahun di penyembuhan ini Freud
London. mengambangkan
Psikoanalisis, khususnya
teknik asosiasi bebas (free
assosiation).
Letak keunggulan psikoanalisi dalam
konseling menurut Freud adalah sangat efektif
untuk menyembuhkan klien yang histeria,
cemas, obsesi neurosis. Namun demikian,
kasus-kasus seharihari dapat juga digunakan
pendekatan psikoanalisis untuk
mengatasinya.
(1)dapat dipahaminya kehidupan mental
individu untuk kemudian dianalisis untuk
mengatasi permasalahan hidup yang
dialaminya,
(2)dapat dipahaminya bahwa tingkah laku
yang ditampilkan individu sering kali
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak
disadari
(3) perkembangan pada masa dini kanak-
pendekatan kanak memiliki pengaruh yang kuat
psikoanalisis terhadap kepribadian masa dewasa,
(4) menyediakan kerangka kerja untuk
memahami cara-cara yang digunakan
individu dalam mengatasi kecemasannya,
(5)pendekatan psikoanalisis telah
memberikan cara dan strategi untuk
memahami ketidaksadaran melalui
analisis mimpi, interpretasi resistensi, dan
interpretasi transferensi.
A. KONSEP DASAR

1. Pandangan tentang Manusia


Pandangan Psikoanalisis tentang manusia adalah
pesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistik.
Psikoanalisis memandang bahwa manusia dideterminasi
oleh kekuatan-kekuatn irasional, motivasi-motivasi
tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-
dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-peristiwa
psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari
kehidupannya.
2. Pandangan tentang Kepribadian

a. Tingkatan Kesadaran b. Struktur Kepribadian

d. Perkembangan
c. Dinamika Kepribadian
Kepribadian
Ada tiga tingkatan kesadaran
yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian
manusia,

1. kesadaran 2. ambang sadar

3. ketidaksadaran
b. Struktur Kepribadian

Psikoanalisi memandang bahwa kepribadian manusia terdiri


atas tiga sub sistem, yaitu id, ego dan super ego.
Meskipun ketiga sub sistem ini mempunyai fungsi, sifat,
prinsip kerja, dan dinamika sendiri-sendiri, namun ketiganya
mempunyai hubungan yang sangat erat dan sulit untuk
memisahkannya satu persatu, karena tingkah laku manusia
merupakan hasil pengaruh dari ketiga sub sistem tersebut.
Id adalah sistem Ada dua cara id menghindarkan
dasar kepribadian diri dari ketidaksenangan dan
yang merupakan mencari kepuasan, yaitu :
sumber dari dari
pada segala
dorongan
instinktif, (2) dengan proses
khususnya seks (1) dengan primer, misalnya
dan agresi. Id refleks atau pada waktu haus, id
merupakan dunia reaksi-reaksi membayangkan ada
subyektif manusia otomatis, seperti minuman yang
yang tidak bersin, segar. Sejalan
mempunyai mengedipkan dengan fungsinya,
hubungan mata, dan maka prinsip kerja
langsung dengan sebagainya, Id adalah pemuasan
dunia obyektif. diri.
sub sistem yang tidak dibawa sejak lahir, tetapi
berkembang seiring dengan hubungan inibvdidu
dengan lingkungannya. Ego merupakan aspek
psikologis yang timbul karena kebutuhan individu
untuk berhubungan dengan dunia realita. Ego
menjadi penghubung atau mediator antara
dorongan-dorongan dengan kenyataan atau
lingkungan. Ego berprinsip mereduksi
Ego ketegangan dalam organisme sampai ada benda
nyata yang sesuai. Jadi ego bekerja dengan
prinsip realitas dan berfungsi melanjutkan proses
primer dengan proses sekunder.

Proses sekunder adalah usaha menemukan atau


menghasilkan sesuatu yang nyata
Super Ego
sistem yang berfungsi
sebagai kontrol
internal, yang terdiri
dari kata hati

(1) merintangi
(2) mendorong
dorongan-
ego untuk lebih
dorongan id,
mengejar hal- (3) mengejar
terutama
hal yang kesempurnaan.
dorongan
moralitasi pada
sekusual dan
realitas, dan
agresif,
c. Dinamika Kepribadian

Psikoanalisis membedakan tiga macam kecemasan, yaitu


kecemasan realistis yang sumbernya pada ego
kecemasan neurosis yang sumbernya pada id,
kecemacam moral yang sumbernya pada super ego.

Kecemasan realistis adalah kecemasan terhadap bahaya-


bahaya yang datang dari luar individu, sedangkan kecemasan
neurotis adalah kecemasan yang timbul apabila insting tidak
terkendalikan, sehingga ego akan dihukum. Kecemasan moral
adalah kecemasan terhadap hati nurani sendiri.

Kecemasan berfungsi melindungi individu dari bahaya dan


merupakan isyarat bagi ego untuk segera melakukan
tindakan.
d. Perkembangan Kepribadian

Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber


pada empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan
fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.

Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber


pada empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan
fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.
Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga
dewasa terjadi dalam fase-fase sebagai berikut.

1. Fase Oral, yang merupakan fase perkembangan dimana anak


berkembang berdasarkan pengalaman kenikmatan erotik pada
daerah mulut.
2. Pada fase Anal perkembangan anak pada fase ini berpusat
pada kenimatan di daerah anus. Pada fase anal anak mulai
belajar untuk mengendalikan buang air kecil,
3. Fase Phallis merupakan fase dimana anak mulai menerima
perasaan-perasaan seksualnya sebagai hal yang alamiah dan
belajar memandang tubuhnya sendiri secara sehat.
4. Fase Latent merupakan masa tentang, masa pembentukan
keterampilanketrampilan yang tidak terkait dengan unsur seks.
5. Fase Genital adalah fase dimana individu mulai tertarik pada
lawan jenis, bersosialisasi dan beraktivitas kelompok,
perkawinan dan membangun keluarga, serta menjalin hubungan
kerja.
Secara operasional tujuan konseling psikoanalisis adalah
sebagai berikut.

a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan


(ketidak-sadaran) yang mengakibatkan kecemasan kearah
perkembangan kesadaran intelektual.

b. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan


menembus konflik yang direpres.

c. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi


situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai