RESUME CHAPTER 4 :
TERAPI PSIKOANALISA
Disusun oleh :
ROBBANI ALFAN
1726167001
2017
A. Pandangan tentang Hakekat Manusia
Pandangan mengenai sifat manusia dari aliran Freud sifatnya sudah ditentukan
(deterministik). Menurut Freud, perilaku kita ditentukan oleh kekuatan yang tidak
rasional, motivasi kenirsadaran dan dorongan biologis dan insting sebagaimana aspek-
aspek ini berevolusi selama tahap-tahap psikoseksual penting selama enam tahun pertama
dalam hidup kita.
Insting adalah pusat dari pendekatan aliran Freud. Meskipun pada awalnya dia
menggunakan istilah libido untuk menjelaskan energi seksual, dia kemudian
meluaskannya dengan menggantinya menjadi life instincts/insting untuk hidup. Insting ini
memiliki tujuan untuk bertahan hidup bagi manusia perorangan atau ras manusia secara
keseluruhan di mana orientasinya ditujukan pada pertumbuhan, perkembangan dan
kreativitas. Libido kemudian harus dipahami sebagai sumber motivasi yang bukan saja
mengarahkan energi seksual tetapi lebih dari itu. Freud memasukkan semua tindakan-
tindakan yang menyenangkan dalam konsepnya mengenai insting untuk hidup; dia
melihat tujuan untuk hidup sebagai tujuan untuk mendapatkan kesenangan dan
menghindariketidaksenangan/ kesengsaraan.
Freud juga mengemukakan pendapat tentang death/instincts/insting kematian yang
memunculkan dorongan yang agresif. Pada saat bersamaan, orang mewujudkan melalui
perilaku mereka harapan kenirsadaran untuk mati atau untuk menyakiti diri mereka atau
orang lain. Mengendalikan dorongan agresif ini adalah tantangan penting bagi umat
manusia. Dalam pandangan Freud, baik dorongan seksual dan agresif ini adalah penentu
kuat mengapa orang bertindak seperti yang mereka lakukan.
B. Struktur kepribadian
Menurut pandangan psikoanalitis, kepribadian terdiri dari tiga sistem, id, ego dan
superego. Inilah yang membentuk struktur psikologis dan tidak boleh dianggap sebagai
sesuatu yang secara terpisah menggerakan kepribadian. Kepribadian seseorang akan
berfungsi sebagai sesuatu yang utuh dan bukannya tiga segmen yang berbeda. Id adalah
komponen biologis, ego adalah komponen psikologis dan superego adalah komponen
sosial.
Dari perspektif aliran Freud ortodoks, manusia dipandang sebagai sistem energi.
Dinamika dari kepribadian terdiri dari cara-cara di mana energi psikis akan dialirkan ke
id, ego dan superego. Karena jumlah energi terbatas, satu sistem mengendalikan energi
yang ada dan mengalahkan dua sistem lainnya. Perilaku ditentukan oleh energi psikis ini.
1) ID. Id adalah sistem asli dari kepribadian; ketika dilahirkan yang dimiliki orang
hanyalah Id. Id adalah sumber utama dari energi psikis dan tempat asal insting.
Sistem ini tidak begitu memiliki organisasi yang bagus dan sifatnya buta, menuntut
dan terus-menerus muncul. Sebagai sebuah kawah yang mendidih, id tidak bisa
menerima masalah dan dia langsung menolak masalah untuk kembali ke kondisi
yang stabil. Dengan dikendalikan oleh prinsip kesenangan yang diarahkan untuk
mengurangi kecemasan, menghindari ketidaksenangan dan mendapatkan
kenikmatan, id sifatnya tidak logis, tidak bermoral dan didorong untuk memuaskan
kebutuhan insting. Id tidak pernah menjadi dewasa dan tetap menjadi sisi nakal dari
kepribadian. Id tidak berpikir tetapi bertindak. Id sifatnya kenirsadaran atau diluar
kesadaran.
2) EGO. Ego memiliki kontak dengan dunia realitas luar. Ego adalah “pihak
pelaksana” yang mengatur, mengendalikan dan memerintah kepribadian. Seperti
polisi jalan raya, ego akan menghubungkan antara insting dengan lingkungan di
sekitar. Ego mengendalikan kesadaran dan melakukan pengawasan dan sensor.
Dengan diperintah oleh prinsip realitas, ego melakukan pemikiran yang realistis
dan logis dan membuat rencana tindakan untuk memuaskan kebutuhan. Apa
hubungan ego dengan id? Ego sebagai tempat intelejensia dan rasionalitas akan
mengendalikan dan mengontrol impuls-impuls buta dari id. Jika id hanya
mengetahui realitas subyektif saja, ego akan membedakan antara citra mental dan
external world.
3) SUPEREGO. Superego adalah aspek hukum dalam kepribadian. Superego
mencakup kode moral seseorang, pertimbangan apakah tindakan itu baik atau buruk,
benar atau salah. Superego mewakili yang ideal dan bukan yang sesungguhnya dan
berfungsi untuk mewujudkan kesempurnaan bukan kenikmatan. Superego mewakili
nilai-nilai tradisional dan yang ideal dalam masyarakat karena mereka diturunkan
dari orangtua ke anak-anak mereka. Superego berfungsi untuk mengekang dorongan
id, untuk membimbing ego supaya mengganti tujuan yang moralistik dengan tujuan
yang realistis dan berusaha mewujudkan kesempurnaan. Superego sebagai
internalisasi standar orangtua dan masyarakat memiliki hubungan dengan
penghargaan dan hukuman secara psikologis. Penghargaannya adalah perasaan
bangga dan dicintai sedangkan hukumanya adalah perasaan bersalah dan perasaan
minder.
D. Kecemasan
Yang penting juga dalam pendekatan psikoanalitis adalah konsep kecemasan.
kecemasan adalah kondisi yang tidak nyaman yang memotivasi kita untuk melakukan
sesuatu. Kecemasan bisa muncul dari pertentangan antara id, ego dan superego untuk
mengendalikan energi psikis yang ada. Fungsinya adalah memberikan peringatan akan
datangnya bahaya.
Ada tiga jenis kecemasan: kecemasan realistis, kecemasan neurotis dan
kecemasan moral. Kecemasan realistis adalah rasa takut akan bahaya dari dunia luar dan
level kecemasan semacam ini biasanya sama dengan tingkat ancaman nyatanya.
Kecemasan neurotis dan moral muncul karena ancaman yang mengancam “keseimbangan
kekuatan” dalam diri seseorang. Mereka memberikan sinyal kepada ego bahwa kecuali
jika diambil tindakan bahaya itu akan semakin meningkat sampai mengalahkan egonya.
Kecemasan neurotis adalah ketakutan bahwa insting akan lepas sehingga seseorang harus
melakukan sesuatu yang bisa membuatnya dihukum. Kecemasan moral adalah ketakutan
yang berasal dari kesadaran seseorang itu sendiri.
Orang dengan kesadaran yang tinggi akan cenderung merasa bersalah jika dia
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kode moral mereka. Ketika ego tidak bisa
mengendalikan kecemasan dengan metode yang langsung dan rasional, ego akan
menggantungkannya pada cara-cara yang tidak langsung yang disebut dengan perilaku
ego-defense behavior/ pertahanan ego.