Menurut teori
psikoanalitik Sigmund
Freud, kepribadian terdiri
dari tiga elemen.
Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan
termasuk dari perilaku
naluriah dan primitif.
Superego memberikan
pedoman untuk
membuat penilaian.
Karakteristik Sisitem Kepribadian
Menurut Freud
ID EGO SUPER EGO
b.Instink Mati
Instink ini merupakan motifasi
dasar manusia yang
mendorongnya untuk
bertingkah laku yang bersifat
negative atau destruktif.
Instink mempunyai empat macam karakteristik, yaitu :
Konflik (peperangan)
antara id, ego, superego
adalah hal yang biasa
(rutin).
b. Kecemasan
Kecemasan mempunyai
peranan sentral dalam
teori psikoanalisis,
kecemasan digunakan
oleh ego sebagai isyarat
adanya bahaya yang
mengancam
3 Tipe kecemasan
a. Realistik
b. Neurotik
c. Moral
3. Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan proses
mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan
dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus yaitu :
(1) tidak disadari dan
(2)menolak, memalsukan atau mendistorsi
(mengubah) kenyataan.
1. Tahap Oral
Sumber kenikmatan
pokok yang berasal
dari mulut adalah makan.
Dua macam aktivitas
oral ini, yaitu menelan
makanan dan mengigit,
merupakan prototipe bagi
banyak ciri karakter
yang berkembang di
kemudian hari.
2. Tahap Anal
Setelah makanan
dicernakan, maka sisa
makanan menumpuk di
ujung bawah dari usus
dan secara reflex akan
dilepaskan keluar apabila
tekanan pada otot
lingkar dubur mencapai
taraf tertentu.
3. Tahap Phalik
Selama tahap
perkembangan
kepribadian ini yang
menjadi pusat
dinamika adalah
perasaan-perasaan
seksual dan agresif
berkaitan dengan
mulai berfungsinya
organ-organ genetikal.
4. Tahap Latensi (6-12th)
Kateksis-kateksis dari
masa-masa pragenital
bersifat narsisistik.
Hal ini berarti bahwa
individu mendapatkan
kepuasan dari stimulasi
dan manipulasi tubuhnya
sendiri sedangkan orang-
orang lain dikateksis hanya
karena membantu
memberikan bentuk-
bentuk tambahan
kenikmatan tubuh bagi
anak
Teori Psikososial erikson
Erikson menerima dan mengikuti teori Freud
tentang struktur psikologis, kesadaran dan
ketidaksadaran, dorongan (drive), tahap-
tahap perkembangan psikoseksual, dan
metodologi psikoanalisis.
Individu di tuntut
mampu menempatkan peran
dirinya secara tepat, baik
dalam kerangka perkawinan
dan pengasuhan anak, maupun
dalam dunia kerja agar lebih
kreatif dan produktif, dan juga
dalam peran di lingkungan
sosial sebagai bagian dari
lingkungan kemasyarakatan .
Integrity vs Despair
(integritas vs kekecewaan)