Anda di halaman 1dari 18

Karakteristik Manusia Komunikan

Oleh: Ade Rahmah,S.Sos, M.Ikom


1. Konsep manusia,teori psikoanalisis (Freud)

Freud : Perilaku Manusia merupakan hasil 3 interaksi subsistem dalam


kepribadian manusia, diantaranya: Id, Ego dan Superego
ID
ID: Bagian kepribadian manusia yg menyimpan dorongan-
dorongan biologis manusia, atau disebut pusat instink
(hawa nafsu).

Dua instink dominan dalam diri manusia:


a. Libido: instink reproduktif u/tujuan konstruktif.
Ex; dorongan sexual, segala hal yg mendatangkan
kebahagiaan pada jiwa seseorang.
b. Thanathos: instink yg bersifat destruktif
(menghancurkan/pengrusakan) thd diri sendiri atau
orang lain. Ex: membunuh, kebencian.)
Semua motif manusia adalah gabungan libido(eros) dan
Thanatos. ID bergerak berdasar prinsip kesenangan, ingin
segera memenuhi kebutuhannya.
ID bersifat egoistis, tidak bermoral, tidak mau tau kenyataan.
ID adalah tabiat hewani manusia.

ID : komponen
kepribadian yg hadir
sejak lahir.
Freud: ID adalah
sumber segala energi
psikis, sehingga
menjadi komponen
utama kepribadian.
ID menguasai manusia
pada usia 0-2 tahun.
EGO
Ego berfungsi menjembatani tuntutan-tuntutan ID
dng realitas didunia luar. Sbg mediator hasrat2
hewani, tuntutan rasional dan realistik.
Ex: Anda mendapat ejekan dari atasan anda, ID
mendesak untuk membalas ejekan, EGO anda
mengingatkan jika anda membalas ejekan maka
atasan anda akan memecat.

Ego dibawa sejak lahir, berkembang seiring dg hub.


Individu dengan lingkungan (faktor fenotype)
Prinsip ego adalah realitas / kenyataan.
Freud: Ego adalah struktur kepribadian yg berurusan
dengan tuntutan realita, berisi penalaran dan
pemahaman yg tepat.

Fungsi Ego:
a. Menahan menyalurkan dorongan
b. Mengatur desakan dorongan2 yg sampai pada
kesadaran
c. Mengarahkan suatu perbuatan agar mencapai tujuan
yg diterima
d. Berpikir logis
e. Mempergunakan pengalaman2 emosi sbg tanda ada yg
salah/tidak benar.
SUPER-EGO
Super-ego adalah polisi kepribadian yg mewakili
dunia ideal. Super-ego adalah hati nurani
(consience) yg merupakan internalisasi dari
norma2 sosial dan kultural masyarakat.

Pembentukan dan perkembangan super ego


ditentukan pengarahan/bimbingan pada usia
dini.
Psikoanalisis merupakan interaksi 3
komponen

ID Super- Ego
EGO

Hewani Akal Norma


2. Konsepsi Manusia dalam Behavioralisme
Konsep behavioralisme menganggap manusia pada
hakikatnya netral, baik buruknya perilaku berpengaruh
dari pengaruh situasi dan perlakuan yang dialami.

Asumsi2 ini diperoleh melalui eksperimen2 dengan


hewan dg tujuan u/mengetahui pola dasar perilaku
manusia dan proses perubahannya. Usaha2 ilmiah itu
dianggap sbg reaksi thd psikoanalisis yg wawasannya
dianggap terlalu hipotesis dan intuitif dg teorinya
kurang didukung dg temuan2 riset empiris.
Law of enforcement in behavioralisme:

a. Classical Conditioning: Rangsangan(stimulus) netral akan


menimbulkan pola reaksi ttt apabila rangsangan itu sering
diberikan bersamaan dg rangsangan lain yg scr ilmiah
menimbulkan pola reaksi tsb.
ex: Pada iklan minuman Pocary sweat dg model JKT 48 yg menari
energik setelah meminum, minuman penambah ion tsb.

b. Law Of Effect: artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek


yang memuaskan, maka hubungan Stimulus – Respons akan
semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang
dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi
antara Stimulus- Respons.
c. Operant Conditioning: suatu pola perilaku akan
semakin mantap dilakukan apabila ada penguat
positif, mengakibatkan hilangnya penguat negatif
thd perilaku tsb.
Ex: Andi suka bermain sepakbola, ayah andi
menjanjikan andi sepatu bola baru jika andi
berhasil masuk klub sepakbola ternama.

d. Modelling: perubahan perilaku dalam kehidupan


sosial terjadi karena proses dan peneladanan thd
prilaku org lain yg disenangi dan dikagumi.
Kognisi Konasi
(Pemikiran) (kemauan)

Afeksi Aksi
(perasaan) (Tindakan)

Behavioralisme adalah filososfi dalam psikologi yg berdasar pada


proposisi bahwa semua yg dilakukan organisme yg termasuk
tindakan,pikiran,perasaan dapat dan harus dianggap perilaku.
Dalam pandangan behavioralisme individu
digambarkan sbg suatu organisme yg bersifat
baik, teratur dan ditentukan sebelumnya,
spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas.
Kepribadian sehat behavioralistik:
- Manusia adalah mahluk perespon, lingkungan
mengontrol perilaku
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada faktor bagian
- Menekankan pada tingkah-laku yg nampak
dengan mempergunakan metode obyektif
- Sifatnya mekanisme mementingkan masa lalu.
Konsep manusia menurut psikologi kognitif
• Psikologi kognitif: Kajian studi ilmiah mengenai proses2 mental
atau pikiran.
Informasidi presentasikan transformasikan= pengetahuan.

Aspek Kognitif:
1. kematangan semakin bertambah usia, maka makin bijaksana
seseorang
2. Pengalaman Hasil interaksi dengan orang lain
3. Transmisi sosial hub. Sosial dan komunikasi sesuai dg
lingkungan
4. Equalibrasi perpaduan dari pengalaman dan proses
transmisi sosial.
Konsep2 dasar psikologi Kognitif:
2 konsep dasar psikologi kognitif :
1. Kognisi
Dlm istilah kognisi, maka psikologi kognitif dipandang sbg
cabang psikologi mempelajari proses2 mental atau aktivitas
pikiran manusia, spt:
a. Proses Persepsi
Ex: Managemen perusahaan kurang bisa menilai kinerja
karyawan, sehingga karyawan yg malas2an dg yg rajin
mendapat penghargaan yg sama, seiring waktu berjalan,
karyawan dg kinerja yg baik berpersepsi, merasa tidak perlu
bekerja bersungguh2 krn tidak berpengaruh pada gajinya.
b. Ingatan: kemampuan mengingat informasi.
c. Bahasa: Informasi dg bahasa yg mudah
dipahami akan memudahkan otak manusia
mencerna inti informasi.
d. Penalaran: Penalaran berhub.dg cara berpikir
kritis dan analitis.
e. Persoalan: Sikap dan perilaku manusia dapat
mencerminkan masalah yg sedang dihadapi.
2. Pendekatan Kognitif.
Konsep ini menekankan pada peran2 persepsi,pengetahuan,ingatan dan
proses2 berpikir bagi perilaku manusia.
Example:
1. Persepsi
Orang yg berpersepsi bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, ia
akan selalu berusaha mencoba, meskipun ia blm tau kapan usahanya akan
menuai hasil.
2. Pengetahuan
Orang yg memiliki pengetahuan yg banyak, biasanya lebih mengerti dan dapat
mengelola informasi dengan cepat dan paham bagaimana cara menjelaskan
dan memahami informasi tersebut secara cepat, tepat, murah dan efisien.
3. Proses Berpikir
Jenjang pendidikan, lingkungan sekitar serta cara hidup mempengaruhi proses
dan pola berpikir

Anda mungkin juga menyukai