Anda di halaman 1dari 36

Karakteristik Manusia Komunikan

Afdaliza, M. Psi. Psikolog


 Pemeran utama dalam proses komunikasi adalah Manusia
 Psikologi dalam sebuah proses komunikasi membahas bagaimana
manusia memproses pesan yang diterimanya, bagaimana cara
manusia berpikir dan melihat dipengaruhi oleh lambang atau
simbol
 Fokus psikologi komunikasi adalah manusia komunikan
 Penting untuk terlebih dahulu mengenal diri sendiri sebagai pelaku
dalam komunikasi
Manusia dalam Perspektif
Psikologi
Manusia dalam Perspektif
Psikologi
Teori Konsepsi tentang Manusia Tokoh

Psikoanalisis Homo valens Freud, Jung, Adler, Abraham,


(manusia berkeinginan) Horney, Bion
Kognitif Homo sapiens Lewin, Heider, Festinger, Piaget,
(manusia berpikir) Kohlberg
Behaviorisme Homo mechanicus (manusia mesin) Hull, Miler & Dollard, Rotter,
Skinner, Bandura
Humanisme Homo ludens Rogers, Combs & Syngg, Maslow,
(manusia bermain) May Satir, Perls
Manusia dalam Perspektif
Psikologi
 Homo valens
Perilaku didorong muncul karena adanya keinginan terpendam.
 Homo sapiens
Manusia aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya  Berpikir
(teori pengolahan informasi).
 Homo mechaniscus
Manusia digerakkan oleh lingkungan.
 Homo ludens
Manusia adalah pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan
lingkungannya  teori komunikasi interpersonal.
Konsepsi Manusia dalam
Psikoanalisis
Sigmund Freud melihat
perilaku manusia
merupakan hasil
interaksi tiga sub sitem
dalam kepribadian
manusia yaitu Id, Ego,
dan Super Ego
Konsepsi Manusia dalam
Psikoanalisis •Ego menjembatani tuntutan Id
dengan realitas di dunia luar
•Ego menganut reality principle

•Super Ego bisa disebut sebagai


polisi kepribadian (mewakili
yang ideal)
•Merupakan juga hati nurani
(conscience)

• Bagian kepribadian yang


menyimpan dorongan-dorongan
biologis manusia
• Ada 2 insting yaitu life instinct
dan death instinct
Iceberg theory • Id menganut pleasure principle
Psikoanalisa
ID
 Id adalah dorongan fisiologis yang merangsang seseorang untuk bertindak. Pusat
instinct : dorongan-dorongan biologis manusia.
 Id menghendaki pemuasan segera, terhadap hal-hal yang mengeksploitasi
kesenangan. Prinsip Kesenangan.
 Id memiliki 2 instink dominan, yaitu:
1. Libido (Life instinct/ Eros), yang bersifat instink reproduktif (konstruktif) seperti
seks, pemuasan kenikmatan, pemujaan, lapar, nasrcism, kasih sayang, dan lain-lain
2. Thanatos (Death instinct), yang bersifat destruktif dan agresif, seperti
membunuh, merusak, dan lain-lain
 Id adalah tabiat hewani manusia.
EGO
 Ego bersifat mengekang hasrat Id, sehingga seseorang dapat berfungsi
efektif di dunia. Menurut Freud : Super Ego adalah alasan dan
perasaan yang baik, sementara Id berarti hasrat yang tak dapat
ditundukkan
 Ego bersifat menjembatani Id dengan realitas didunia luar/ nyata. Ia
bergerak pada prinsip realitas.
 Ego menjadi mediator antara id dan superego

SUPEREGO
 Superego dapat diartikan sebagai hati nurani atau “suara hati”
seseorang yang menggemakan nilai-nilai moral dan nilai-nilai orang
tua dan masyarakat. Disebut : “Polisi kepribadian”
 Prinsip nilai-nilai moral
Behaviorisme
 Perspektif Behaviorisme berfokus menganalisis perilaku manusia yang
nampak, dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan
 Perspektif Behaviorisme melihat seluruh perilaku manusia (kecuali instink)
adalah hasil belajar
 Perspektif Behaviorisme melihat perilaku adalah hasil pengalaman,
perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak
kesenangan dn mengurangi penderitaan
 Belajar = perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
• John Locke berprinsip setiap manusia
lahir seperti ibarat kertas kosong
(“Tabula Rasa”), yang siap diisi
dengan pengalaman.
• Seluruh perilaku manusia, kepribadian,
dan temperamen ditentukan oleh
pengalaman inderawi (Sensory
Experience)
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
 Pikiran dan perasaan BUKAN penyebab perilaku, tetapi disebabkan oleh
perilaku di masa lalu.
 Manusia dilahirkan TANPA sifat-sifat sosial. Perilaku adalah hasil
pengalaman.
 John Locke :
 Bayi tidak memiliki warna mental.
 Pengalaman = jalan ke kepemilikan pengetahuan.
 Aristoteles  tabula rasa = siap dilukis oleh pengalaman.
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
 Behaviorisme adalah kombinasi antara utilitarianisme,
hedonisme dan empirisme.
 Utilitarianisme : Seluruh perilaku manusia tunduk pada prinsip
ganjaran/ hukuman.
 Hedonisme : perilaku bertujuan untuk memenuhi kepentingan
diri dan menghindari penderitaan.
 Empirisme : ilmu tentang mengapa seseorang melakukan
suatu perilaku tertentu.
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
• John B Watson dan Rosalie Rayner melakukan eksperimen
membentuk perilaku takut pada bayi usia 9 bulan (“Little Albert”)
terhadap semua binatang yang berbulu halus dengan
menggunakan binatang tikus putih yang merupakan binatang
kesayangan Albert.
• Ekperimen yang dilakukan Watson dan Rayner melahirkan prinsip
Classical Conditioning pada penelitian berikutnya dalam membentuk
perilaku
• Kritik dari ekperimen yang dilakukan Watson dan Rayner terhadap
Albert ini adalah unethical research
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
CLASSICAL CONDITIONING
• Classical Conditioning dapat
dilihat dalam Penelitian Ivan
Pavlov dengan menggunakan
binatang anjing
• Hasil akhirnya adalah setelah
dipasangkan berulang-ulang
stimulus netral mampu
memunculkan respon terkondisi
(conditioned response)
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
• B.F. Skinner
• Menerapkan prinsip
reinforcement dalam
membentuk perilaku
Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme
• Albert Bandura mengemukakan teori
Social learning theory
• Bandura melakukan sebuah penelitian
melihat agresivitas pada seorang anak
sebagai sebuah hasil belajar (imitasi)
• Bandura conducted a series of
experimental studies into children's
tendency to imitate.
• In these experiments pre-school children
watched adult models act either non-
aggressively or aggressively towards an
inflatable doll called a Bobo doll.
Psikologi Kognitif
 Berawal dari kaum rasionalis yang mempertanyakan
apakah penginderaan melalui pengalaman langsung
mampu memberi kebenaran?

 Filsuf Descartes dan Kant menyebutkan Jiwa (mind)


merupakan alat utama pengetahuan, bukan alat indera.

 Mind menafsirkan pengalaman inderawi secara aktif,


mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi
dan mencari makna.
Konsepsi Manusia dalam
Psikologi Kognitif
 Rasionalisme terlihat jelas pada aliran Psikologi Gestalt di awal abad XX.
 Psikologi Gestalt berpendapat manusia tidak memberikan respons kepada
stimuli secara otomatis, manusia adalah organisme aktif yang menafsirkan
bahkan mendistorsi lingkungan. Dengan kata lain manusia menangkap dulu
“pola” stimuli secara keseluruhan dalam satuan-satuan bermakna.
 Contoh: “I” akan dianggap sebagai angka satu dalam rangkaian “1,2,3”
tetapi bisa menjadi huruf “el” dalam rangkaian “k,l,m” atau menjadi huruf “I”
dalam kata “Indonesia”
 Manusialah yang menentukan makna stimuli, bukan stimuli itu sendiri →
“Words dont mean, people mean”
Konsepsi Manusia dalam
Psikologi Kognitif
 Dalam kaitan dengan perilaku manusia, psikologi gestalt melihat
perilaku (behavior) merupakan hasil interaksi antara individu
(person) dengan lingkungan (environment) → Kurt Lewin
 Kurt Lewin ; Perilaku manusia harus dilihat dalam konteksnya.
Bukan respon otomatis.
 Kurt Lewin  B = f ( P,E )
 Teori Lewin membentuk teori dinamika kelompok.
Konsepsi Manusia dalam Psikologi Kognitif
 Penelitian dari Solomon Asch (1951) tentang social pressure
dan perception menunjukkan individu cenderung berperilaku
mengikuti pendapat kelompoknya.
 Solomon  pengaruh group judgment pada pembentukan
kesan (impression formation)
Psikologi Humanistik
 Humanistik merupakan perpaduan antara fenomenologi dan eksistensialisme.
 Fenomenologi : Setiap orang mengalami dunia dengan caranya sendiri (ada
penilaian subjektif).
 Eksistensialisme : menekankan pentingnya kewajiban individu pada sesama manusia.
 Psikologi Humanistik melihat manusia merupakan makhluk yang unik, menekankan
pada nilai dan makna serta kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya.
 Humanistic Psychology is not just the study of “human being” ; it’s a commitment to
human becoming.
 Tokoh Adler, Jung, Maslow, Victor E. Frankl
Konsepsi Manusia dalam
Psikologi Humanistik
 Humanistik : Cinta, kreativitas, makna hidup, pertumbuhan
pribadi
 Carl Rogers tentang Psikologi Humanistik :
 Manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat
pribadi, di mana “Aku” menjadi pusatnya.
 Aktualisasi diri

 Individu bereaksi terhadap situasi sesuai dengan


persepsi tentang dirinya dan dunianya.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia

A. Faktor • A.1. Faktor Biologis


Personal • A.2. Faktor Sosiopsikologis

• B.1. Aspek Objektif


B. Faktor • B.2. Lingkungan Psikososial
Situasional • B.3. Stimulus yang mendorong/ mempengaruhi
perilaku

lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL

lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.1. Faktor Biologis
 Terlibat dalam seluruh kegiatan manusia

 Berpadu dengan faktor sosiopsikologis

 Warisan biologis (gen, sistem syaraf & hormonal) dari orang

tua mempengaruhi perilaku individu


 Terdiri dari :

 Instinct / spesies characteristic behavior


 Bawaan, bukan pengaruh lingkungan atau situasi
 Contoh: perilaku bercumbu, memberi makan, merawat anak
lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.2. Faktor Sosiopsikologis
 Komponen Afektif (Aspek emosional)

 Motif sosiogenis
 Sikap
 Emosi
 Komponen Kognitif (Aspek intelektual)
 Kepercayaan (Belief)
 Komponen Konatif (Aspek volisional)
 Kebiasaan lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen Afektif (Aspek emosional)

 Motif sosiogenis (motif sekunder) : Motif ingin tahu ; Motif kompetensi


; Motif cinta ; Motif harga diri dan kebutuhan mencari identitas ; Motif
kebutuhan akan nilai, kedambaan, dan makna kehidupan ; Motif kebutuhan
akan pemenuhan diri.
 Sikap : Sikap merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Motivasi. Lebih
menetap. Aspek evaluasi. Timbul dari pengalaman.
 Emosi : Ada 4 fungsi emosi: pembangkit energi (energizer) ; pembawa
informasi (messenger) ; pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal ;
lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen Kognitif (Aspek intelektual)

 Kepercayaan (Belief)
 Keyakinan bahwa sesuatu itu bisa atau tidak dilakukan.
 Kepercayaan bisa bersifat rasional atau irasional.
 Kepercayaan → memberikan perspektif pada manusia dalam
mempersepsi kenyataan, memberikan dasar dalam mengambil
keputusan dan menentukan sikap terhadap objek sikap.
 Kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan
kepentingan.
lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen Konatif (Aspek volisional)

 Kebiasaan  aspek perilaku manusia yang menetap, otomatis, tidak


direncanakan.
 Kemauan  tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk
mencapai tujuan.

lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL

lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
B.1. Aspek Objektif
Terdiri dari :

 Faktor ekologis  keadaan geografis, iklim, dan meteorologis


 Faktor desain dan arsitektural → desain bangunan yang mendorong
orang untuk berinteraksi (sociopetal), desain bangunan yang mendorong
orang menghindari interaksi (sociofugal)
 Faktor temporal→ kaitan waktu terhadap bioritma manusia juga
mempengaruhi perilaku. Contoh: tidur di malam hari, aktivitas di siang
hari.
 Analisis Suasana perilaku (behavior settings) → suasana
tertentu/tempat tertentu tentu akan mempengaruhi perilaku individu.
lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
B.1. Aspek Objektif
 Teknologi
 Teknologi meningkatkan individualisme.
 Bentuk teknologi (cetak, radio, pertelevisian) penting mempengaruhi perilaku
seseorang.
 Faktor Sosial :
 sistem peranan dalam masyarakat
 struktur kelompok dan organisasi
 karakteristik populasi yang ada juga ikut menata perilaku manusia
 Kelompok muda VS kelompok tua => berbeda perilakunya.

lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
B.2. Lingkungan Psikososial
 Margaret Mead : Bagaimana nilai-nilai diserap anak sewaktu kecil
mempengaruhi nilai-nilainya di kemudian hari.
 Persepsi seseorang tentang apakah lingkungan memuaskan /
mengecewakan-nya akan mempengaruhi tingkah laku orang tersebut.
 Faktor lingkungan Psikososial terdiri dari :
 Iklim organisasi dan kelompok
 Ethos dan iklim institusional dan kultural

lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
B.3. Stimulus yang mendorong / mempengaruhi perilaku
(Behavioral Appropriateness)
Orang lain→ reaksi orang lain atas perilaku yang ditampilkan
individu
Situasi pendorong (permissive) atau menghambat (restrictive)
perilaku→ contoh: perilaku seseorang di taman dan di gereja
berbeda.

lspr.edu
THANK YOU

lspr.edu

Anda mungkin juga menyukai