SUPEREGO
Superego dapat diartikan sebagai hati nurani atau “suara hati”
seseorang yang menggemakan nilai-nilai moral dan nilai-nilai orang
tua dan masyarakat. Disebut : “Polisi kepribadian”
Prinsip nilai-nilai moral
Behaviorisme
Perspektif Behaviorisme berfokus menganalisis perilaku manusia yang
nampak, dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan
Perspektif Behaviorisme melihat seluruh perilaku manusia (kecuali instink)
adalah hasil belajar
Perspektif Behaviorisme melihat perilaku adalah hasil pengalaman,
perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak
kesenangan dn mengurangi penderitaan
Belajar = perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
• John Locke berprinsip setiap manusia
lahir seperti ibarat kertas kosong
(“Tabula Rasa”), yang siap diisi
dengan pengalaman.
• Seluruh perilaku manusia, kepribadian,
dan temperamen ditentukan oleh
pengalaman inderawi (Sensory
Experience)
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
Pikiran dan perasaan BUKAN penyebab perilaku, tetapi disebabkan oleh
perilaku di masa lalu.
Manusia dilahirkan TANPA sifat-sifat sosial. Perilaku adalah hasil
pengalaman.
John Locke :
Bayi tidak memiliki warna mental.
Pengalaman = jalan ke kepemilikan pengetahuan.
Aristoteles tabula rasa = siap dilukis oleh pengalaman.
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
Behaviorisme adalah kombinasi antara utilitarianisme,
hedonisme dan empirisme.
Utilitarianisme : Seluruh perilaku manusia tunduk pada prinsip
ganjaran/ hukuman.
Hedonisme : perilaku bertujuan untuk memenuhi kepentingan
diri dan menghindari penderitaan.
Empirisme : ilmu tentang mengapa seseorang melakukan
suatu perilaku tertentu.
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
• John B Watson dan Rosalie Rayner melakukan eksperimen
membentuk perilaku takut pada bayi usia 9 bulan (“Little Albert”)
terhadap semua binatang yang berbulu halus dengan
menggunakan binatang tikus putih yang merupakan binatang
kesayangan Albert.
• Ekperimen yang dilakukan Watson dan Rayner melahirkan prinsip
Classical Conditioning pada penelitian berikutnya dalam membentuk
perilaku
• Kritik dari ekperimen yang dilakukan Watson dan Rayner terhadap
Albert ini adalah unethical research
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
CLASSICAL CONDITIONING
• Classical Conditioning dapat
dilihat dalam Penelitian Ivan
Pavlov dengan menggunakan
binatang anjing
• Hasil akhirnya adalah setelah
dipasangkan berulang-ulang
stimulus netral mampu
memunculkan respon terkondisi
(conditioned response)
Konsepsi Manusia dalam
Behaviorisme
• B.F. Skinner
• Menerapkan prinsip
reinforcement dalam
membentuk perilaku
Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme
• Albert Bandura mengemukakan teori
Social learning theory
• Bandura melakukan sebuah penelitian
melihat agresivitas pada seorang anak
sebagai sebuah hasil belajar (imitasi)
• Bandura conducted a series of
experimental studies into children's
tendency to imitate.
• In these experiments pre-school children
watched adult models act either non-
aggressively or aggressively towards an
inflatable doll called a Bobo doll.
Psikologi Kognitif
Berawal dari kaum rasionalis yang mempertanyakan
apakah penginderaan melalui pengalaman langsung
mampu memberi kebenaran?
lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL
lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.1. Faktor Biologis
Terlibat dalam seluruh kegiatan manusia
Motif sosiogenis
Sikap
Emosi
Komponen Kognitif (Aspek intelektual)
Kepercayaan (Belief)
Komponen Konatif (Aspek volisional)
Kebiasaan lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen Afektif (Aspek emosional)
Kepercayaan (Belief)
Keyakinan bahwa sesuatu itu bisa atau tidak dilakukan.
Kepercayaan bisa bersifat rasional atau irasional.
Kepercayaan → memberikan perspektif pada manusia dalam
mempersepsi kenyataan, memberikan dasar dalam mengambil
keputusan dan menentukan sikap terhadap objek sikap.
Kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan
kepentingan.
lspr.edu
Faktor-faktor PERSONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
A.2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen Konatif (Aspek volisional)
lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL
lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
B.1. Aspek Objektif
Terdiri dari :
lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
B.2. Lingkungan Psikososial
Margaret Mead : Bagaimana nilai-nilai diserap anak sewaktu kecil
mempengaruhi nilai-nilainya di kemudian hari.
Persepsi seseorang tentang apakah lingkungan memuaskan /
mengecewakan-nya akan mempengaruhi tingkah laku orang tersebut.
Faktor lingkungan Psikososial terdiri dari :
Iklim organisasi dan kelompok
Ethos dan iklim institusional dan kultural
lspr.edu
Faktor-faktor SITUASIONAL yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
B.3. Stimulus yang mendorong / mempengaruhi perilaku
(Behavioral Appropriateness)
Orang lain→ reaksi orang lain atas perilaku yang ditampilkan
individu
Situasi pendorong (permissive) atau menghambat (restrictive)
perilaku→ contoh: perilaku seseorang di taman dan di gereja
berbeda.
lspr.edu
THANK YOU
lspr.edu