1. Pendekatan Naturalistik
Pendekatan yang memandang penyebab utama dari kehidupan berasal dari lingkungan fisik
(eksternal manusia). Thales ( 640 – 546 SM ) menyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari air.
Anaximenes ( 600 SM) menyetakan bahwa substansi manusia mendasar adalah udara.
Heraclitus (530 SM ) memberikan penegasan bahwa segala sesuatu terbuat dari api
sebagaimana bumi yang terbuat dari api yang tak kunjung padam.
2. Pendekatamn Biologis
Memandang kondisi fisiologis manusia sebagai penentu kehidupan individu. Alemaeon (500
SM) yang menyatakan bahwa aktivitas manusia ditentukan oleh keseimbangan mekanisme
tubuh (otak dan indera ).
Hippocrates menyatakan bahwa aktivitas manusia berdasarkan pada mekanisme otak dalam
proses fisiologis. Teori yang dihasilkan adalah Humors: aktivitas manusia dipengaruhi oleh
darah, empedu kuning, empedu hitam dan getah bening .
Empedolces ( 500 – 430 SM ) menyatakan bahwa 4 unsur ( tanah, air , udara dan api ) dalam
tubuh manusia yang mempengaruhi fisiologis sebagai dasar aktivitas sehingga timbul siklus
cinta cinta dan perselisihan.
3. Pendekatam Matematis
Pendekatan yang memberikan dari level material ke prinsip umum kehidupan manusia. Tokoh
utamanya adalah Pythagoras ( 582 – 500 SM ) yang memberikan penjelasan bahwa segala
sesuatu pastiilah mempunyai bilangan ( kubik, meter, persegi, dll) .
Pendapat ini disistematisasikan oleh muridnya yang bernama Hippocrates dengan memberikan
bilangan dasar yang lebih sistematis.
4. Pendekatan Elektrik
Memandang manusia sebagai individu yang memiliki karakteristik yang unik atau khas.
Tokohnya adalah :
Plato (427 SM) : berpendapat bahwa manusia memperoleh suatu pengetahuan melalui
penalaran. Pandangan ini dikenal sebagai aliran rasionalis.
Zaman Yunani Kuno ini merupakan awal pemikiran kehidupan dan aktivitas manusia.
Pada masa ini pemikiran manusia telah menggunakan pendekatan ilmiah yaitu observasi
dan generalisasi. Dimasa ini mulai terdapat identifikasi dan strukturisasi metode ilmiah
psikologi.
Psikologi bagian dari lmu Filsafat
Filsafat ilmu sebagai salah satu dari cabang filsafat, memberikan sumbangan besar bagi
perkembangan ilmu psikologi.
Pada abad pertengahan , psikologi masih merupakan bagian dari filsafat, sehingga objeknya
tetap hakikat jiwa, sementara metodenya masih menggunakan argumentasi logika .
Filsafat : Ilmu yang mencari hakikat sesuatu dengan menciptakan pertanyaan dan jawaban
secara terus menerus sehingga mencapai pengertian yang hakiki.
Psikologi bagian dari lmu Faal
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia, sedangkan ilmu faal
adalah ilmu yang mempelajari mengenai aktivitas tubuh yang berkaitan dengan sistem
syaraf. Jadi psikologi faal adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang
kaitannya dengan fungsi dan aktivitas tubuh.
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal muncul pada abad ke 19 ( Pasca Renaissance).
Pada fase ini pemikiran tentang manusia terus berkembang dan banyak dilakukan
eksplorasi fisiologis manusia secara empiris. Riset empirik yang banyak dilakukan pada
bidang fisiologis mencakup : aktivitas syarat, sensasi / pendengaran dan fisiologis otak.
PERINTIS PSIKOLOGI MODERN
Abad ke 17
Munculnya pandangan yang dominan yaitu empirisme. Pandangan yang menyatakan bahwa untuk
memperoleh pengetahuan harus melalui pengalaman/empiris. Menggunakan metode observasi secara
objektif.
Menurut Descartes psikis hanya mempunyai 1 fungsi yaitu berfikir, sedangkan proses yang lain adalah
fungsi dari badan.
Semua pengetahuan, tanggapan dan
John Locke (1632 – 1704 ) TABULA RASA
perasaan jiwa manusia diperoleh karena
pengalaman melalui alat-alat indranya
Pada waktu manusia dilahirkan,
jiwanya kosong bagaikan sehelai
kertas putih. Kertas itu akan mulai
terisi melalu pengalaman –
pengalaman dari kecil melalui alat Mengungkapkan tentang sensasi
dan refleksi
indranya.
Pada akhir abad ke 19,terjadi perubahan baru
dalam sejarah psikologi.
Sebelum abad ke 19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Perbedaan cara
memecahkan masalah jiwa di masa lampau dengan masa modern, terletak pada
cara pendekatannya. Pendekatan dimasa lampau bersifat fisiologis dan
atomistik, sedangkan masa modern dengan pendekatan scientific (ilmiah) yaitu
melalui penelitian-penelitian empirik.
Aliran – aliran dalam
Psikologi
Aliran Aliran
Psikodinamika Behavioristik
Aliran
Aliran Humanistik
Psikoanalisa
PSIKODINAMIK
A
FUNGSI TEORI
Sebagai teori Sebagai metode terapi
PSIKOANALIS
(penyembuhan)
kepribadian A
ID
Dasar kepribadian yang merupakan sumber dari segala
dorongan (komponen utama dalam kepribadian) . Kebutuhan
dasar manusia, misalnya makan, minum, dll
Kesimpulannya : tidak mau jujur mengakui bahwa dirinya melakukan kesalahan karena tidak
mengerjakan tugas tidak meminta maaf kepada dosen. Individu yang sering melakukan
penyangkalan secara terus menerus akan menjadi pribadi yang tumbuh tidak sehat, biasanya
egois, menang sendiri, tidak mau menerima kritik dari orang lain, merasa dirinya paling
benar dan tidak mau disalahkan.
BEHAVIORISTI
K
Pendapatnya: hampir semua perilaku merupakan hasil dari pengkondisian dan lingkungan
membentuk perilaku kita dengan kebiasaan tertentu.
Misal: seorang anak yang selalu dituruti oleh orang tuanya saat meminta mainan, saat tidak dituruti
akan ngamuk dan menangis kemudian karena orangtua tidak tega akhirnya membelikan mainan yang
diinginkan, padahal mainan yang diinginkannya sudah ada dirumah (secara tidak langsung anak akan
menjadi manja dan mengandalkan tangisannya saat keinginannya tidak terpenuhi) ---- PERILAKU
TERBENTUK KARENA KEBIASAAN DILINGKUNGAN
TOKOH ALIRAN
BEHAVIORISTIK