Anda di halaman 1dari 11

2022

Hubungan Antara Psikologi dengan Filsafat


Definisi psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή"
(Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang
artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi
dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari
te nta n g j i wa n a m u n d e f i n i s i p s i ko l o g i k i n i
berkembang menjadi ilmu yang membahas tentang
perilaku manusia dan hewan.
• Manusia sebagai mahkluk hidup merupakan
objek dari filsafat terkait hakikat kodrat
manusia, tujuan hidup manusia dan
sebagainya.
• Sekalipun psikologi memisahkan diri dari
filsafat, namun psikologi tetap mempunyai
hubungan dengan filsafat.
• H u b u n ga n d e n ga n f i l s a fa t t e r u t a m a
mengenai hal-hal yang menyangkut sifat
hakekat serta tujuan dari ilmu pengetahuan
tersebut.
Masalah Life-giving Principles
P s i ko l o g i m e r u p a k a n b i d a n g ke i l m u a n y a n g
mempelajari kejiwaan serta berhubungan dengan live-
giving principles atau penyebab aktivitas-aktivitas
psikologis (sensasi, persepsi dan emosi) dalam
pemikiran bangsa Yunani, yaitu:
• Animisme: suatu prinsip yang menyatakan bahwa
segala aktivitas kejiwaan dipengaruhi oleh kekuatan
roh-roh atau ghaib yang berdiam dalam tubuh
individu sebagai bentuk dari kayakinan dalam
kepercayaan animisme primitif
• Teologis: suatu prinsip yang menyatakan bahwa
segala aktivitas kejiwaan dipengaruhi oleh kekuatan
dan kehendak dewa-dewa.
• Rasional: suatu prinsip yang menyatakan bahwa
segala aktivitas kejiwaan dipengaruhi oleh adanya
sebab akibat sehingga rasio/akal memiliki peran
penting
Menurut Comte para pemikiran Yunani mencakup lima orientasi saat masa transisi dari
teologis ke tahap antropologi (memusatkan perhatian pada diri), yaitu:
1. Naturalistik. Orientasi naturalistik menyatakan bahwa kehidupan tidak dapat
dipisahkan dari materi fisik, seperti: air, udara, angin dan api.hal tersebut diungkapkan
oleh filsuf Yunani Kuno Thales, Anaximander, Anaximenes, Democrtitus, Heraclitus dan
Parmenides.
2. Biologi. Orientasi bilogis menyatakan bahwa prinsip dasar aktivitas kehidupan manusia
tidak terlepas dari dalam diri manusia, dengan menekankan pada pentingnya otak dan
membedakan persepsi indera dan pemikiran melalui mekanisme tubuh manusia.
3. Matematis. Orientasi matematis berusaha menduga suatu hal berdasarkan
perhitungan matematis.
4. Eklektik. Orientasi eklektik menentang adanya prinsip dasar kehidupan dengan
menyatakan bahwa kehidupan dipengaruhi oleh panca indera dan pengalaman
manusia secara langsung.
5. Humanistik. Orientasi humanistik menempatkan manusia lebih tinggi daripada
makhluk hidup lainnya dan menekankan karakteristik individu berdasarkan akal budi,
bahasa, self reflection yang membuat seorang individu unik. Menurut Anaxagoras
penggagas teori humanistik, pada mulanya dunia ini chaos kemudian nous/akal budi
dalam diri manusia mengubah tatanan tersebut menjadi lebih teratur dengan
membedakan dunia berdasarkan empat unsur dasar yaitu air, api, udara dan tanah.
Psikologi dan Filsafat di Masa Pra-Socrates:
memahami dan menjelaskan psikologi dan
filsafat di masa para filsuf Alam (Thales,
Anaximander dll)
Sebelum psikologi memisahkan diri dengan
filsafat, filsuf Yunani Kuno menganalisa gejala-
gejala kejiwaan dalam mind and body serta
gejala-gejala yang berkaitan dengan alam
melalui sudut pandang rasional.
Psikologi dan Filsafat di Masa Aristoteles dan sesudahnya
• Menurut Aristoteles ada macam-macam tingkat kehidupan, yaitu: intelek, sensasi, nutrisi,
gerak dan semuanya merupakan bagian dari kehidupan.
• Dalam pemikiran Yunani Kuno, jiwa adalah unsur memungkinkan orang hidup, jiwa
meninggalkan tubuh pada saat kematian. Jiwa dan tubuh dihubungkan dengan
pernapasan sedangkan roh dan spirit penyebab gerakan. Roh maupun spirit
berhubungan langsung dengan gerakan anggota tubuh dan keadaan-keadaan emosional.
• Menurut Rene Descartes problem filsafat berdasarkan masalah body-mind relation atau
masalah hubungan tubuh dan jiwa manusia dapat diselesaikan dengan keyakinan pada
metode ilmiah.
1. Pertama, ia yakin bahwa tubuh adalah suatu mesin yang menghasilkan perilaku
melalui penjelasan mekanistik.
2. Kedua, adanya prinsip konservasi energi dengan meyakini hubungan tubuh dan badan
sebagai suatu hal yang konsisten.
3. Ketiga, penjelasan ilmiah bahwa gerak merupakan hasil dari hubungan deduksi antara
badan dan jiwa.
Kondisi Abad 20 : memahami dan menjelaskan latar belakang “perpisahan” filsafat dan psikologi

• Psikologi diakui sebagai ilmu yang berdiri sendiri pada tahun 1879, ketika
Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig, Jerman sebagai
tahap terakhir transisi perkembangan psikologi ke filsafat menjadi ilmu empiris
yang dikembangkan berdasarkan interpretasi atau penafsiran data eksperimental
atau suatu uji coba yang diarahkan pada perilaku manusia.
• Laboratorium ini merupakan laboratorium psikologi yang pertama di dunia.
• Setelah itu psikologi mengalami perkembangan yang pesat, yang ditandai
dengan lahirnya bermacammacam aliran dan cabang.
Psikologi dan kepribadian
• Selain itu, psikologi bukan hanya dikaitkan dengan perilaku namun juga dengan
konsep kepribadian yang menekankan pada dimensi biosocial manusia serta
tubuh-pikiran.
• Kepribadian (Lat. persona = topeng) adalah wajah yang harus kita hadapi.
Kepribadian seseorang adalah ekspresi lahiriah dari dunia batinnya (Hall &
Lindzey, 1993). Jadi, istilah "kepribadian" menyiratkan sebuah prinsip yang
menyatukan biologis dan sosial dalam satu kesatuan, kepribadian adalah
sejarah sosial, alami dan individual yang diungkapkan.
• Kepribadian seorang manusia dapat membedakan dirinya dari segala sesuatu
yang mengelilingi dia, memiliki kesadaran diri dan yang telah mencapai
pemahaman fungsi-fungsi sosialnya. Esensi dari kepribadian bukanlah sifat fisik
tetapi sifat sosio-psikologis, mekanisme kehidupan mental dan perilaku.
• Kepribadian adalah konsentrasi individu atau ekspresi dari hubungan sosial dan
fungsi, subjek kognisi dan transformasi dunia, hak dan kewajiban, etika, estetika
dan semua standar sosial lainnya.
REFERENSI
Brennan, J. F., & Houde, K. A. (2017). History and systems
of psychology. Cambridge University Press.
Sarwono, S. W. (2010). Pengantar psikologi umum.
Jakarta: Rajawali Pers.
Gie, T. L. (1999). Pengantar filsafat ilmu. Liberty.
Yogyakarta.
Ja'far, S. (2015). Struktur Kepribadian Manusia Perspektif
Psikologi dan Filsafat. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi,
2(2), 209-221.
TERIMA KASIH

By. Mu’minatus Fitriati Firdaus

Anda mungkin juga menyukai