Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PSIKOLOGI UMUM

Dosen Pembimbing :

Dr. Nina Situmorang

Disusun Oleh:

FERIHANA

2107044009

PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI SAINS

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2021
Psikologi :

Psikologi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari berbagai karakter setiap individu dengan
berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah serta kebenarannya telah teruji dengan cukup
berkualitas. Psikologi sendiri juga dapat menjadi sebab setiap individu dapat memahami keadaan
dirinya sendiri. Lalu, setelah memahami keadaan dirinya, mereka juga dapat lebih memahami
keadaan orang lain serta menemukan solusi dari problem-problem yang ada.

Psikologi adalah ilmu yg mempelajari “manusia” yg begitu kompleks, karena manusia adalah
spesies unik yg memiliki karakter, emosi dan cara berpikir yg berbeda-beda dan tidak hanya itu,
faktor yg mempengaruhi perilaku, emosi dan cara berpikir manusia juga sangat bervariasi.
Sehingga dengan mempelajari ilmu psikologi, diharapkan kita dapat memahami tentang sudut
pandang orang lain, lingkungan yg menyebabkan perilaku atau kondisi tertentu dari orang lain
dan tidak mudah dalam menghakimi orang lain

Pskilogi adalah ilmu yg mempelajari ttg perilaku manusia dan perkembangan manusia. manusia
diciptakan dgn memiliki pikiran dan akal sehingga memiliki berbagai karakter serta tujuan untuk
menjalani kehidupan. Dengan adanya psikologi, maka karakter setiap manusia dpt dipelajari
sehingga menimbulkan kebijakan yg adil dan tdk saling menuduh satu sama lain

Psikologi itu ilmu yang mempelajari perilaku manusia, bagaimana seseorang dalam merasakan,
berpikir, dan bertindak dalam suatu perkara. Sehingga ilmu ini bisa diaplikasikan dalam semua
sisi kehidupan manusia (Rumah tangga, perkantoran, kerjasama, pendidikan dan tentunya di
bidang kesehatan)

Psikologi adalah ilmu Yang mempelajari tentang manusia itu sendiri dimana didalamnya
mencakup jiwa, perilaku, sifat Dan keseluruhan item item intrinsik dari manusia itu
sendiri.Dengan adanya psikologi, kita dapat menemukan bahwa manusia adalah satu makhluk
Yang begitu kompleks dengan banyak sisi perbedaan antara satu individu dengan individu Yang
lain, dimana perbedaan itu bisa merupakan bawaan sejak lahir ataupun juga perbedaan Yang
disebabkan oleh faktor eksternal
KESIMPULAN :

Psikologi adalah ilmu yang sangat bermanfaat, karena kita bisa belajar bahwa setiap orang
memiliki latar belakang yang berbeda, hal ini menjadi salah satu dasar mengapa seseorang
menunjukan perilaku dan pandangan mengenai suatu hal pun berbeda... Sehingga dengan belajar
ilmu Psikologi kita bisa lebih memahami dan menghormati orang lain

Psikologi itu adalah ilmu yang menarik untuk dipelajari. Selain kita belajar untuk memahami diri
sendiri, kita juga belajar bagaimana seharusnya memperlakukan pada orang lain (termasuk istri,
anak dan sahabat). Jadi, ilmu psikologi adalah materi yang bermanfaat. Hanya saja mesti pandai
memilah mana teori yang bisa diterima, mana yang bertentangan dengan agama.

SEJARAH PSIKOLOGI DAN ALIRAN-ALIRANNYA

Sejarah Psikologi bahkan ilmu pengetahuan yang kita kenal kebanyakan berpusat dari
perkembangan awal sejarah eropa dari masa yunani, romawi hingga akhir abad 19 yang
kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia. Pendekatan dan orientasi ilmu dalam dunia
psikologi bermula dari filsafat masa Yunani, yaitu masa transisi dari pola pikir animisime
ke natural science, yaitu pengetahuan bersumber dari alam. Pada masa ini perilaku manusia
berusaha diterangkan melalui prinsip-prinsip alam atau prinsip yang dianalogikan dengan gejala
alam.

Sepanjang masa kekaisaran romawi, perdebatan mengenai manusia bergeser dari topik
kehidupan yang luas, hubungan antara manusia dengan lingkungannya /alam, ke arah
pemahaman tentang kehidupan secara lebih spesifik, yaitu hubungan antara aspek-aspek di
dalam diri manusia itu sendiri. Masa Renaisans adalah peralihan masa, dimana pengetahuan
bersifat doktrinal di bawah pengaruh gereja berubah ke masa peran nalar. Semangat pencerahan
semakin tampak nyata dalam perkembangan science dan filsafat melalui menguatnya peran nalar
(reason) dalam segala bidang. Munculnya diskusi tentang. “knowledge” yang menyebabkan
perkembangan ilmu dan metode ilmiah yang maju dengan pesat. Penekanan pada fakta-fakta
yang nyata daripada pemikiran yang abstrak. (Berdampak pada kajian psikologi sehingga ingin
menjadi kajian yang ilmiah dan empiris). Pasca Renaisans, Psikologi mencoba menjadi bagian
dari ilmu faal muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science).
Dimana pada fase inilah mulai ada jawaban yang empirik dan ilmiah dari pertanyaan-pertanyaan
yang kerap muncul di masa lalu seperti: Apa itu jiwa (soul)?Bagaimana bentuk konkritnya?
Bagaimana mengukurnya? Bagaimana hubungan body-soul ? Semua Pertanyaan itu terjawab
dengan Kemajuan-kemajuan di bidang fisiologis, meliputi riset-riset di bidang aktivitas syaraf ,
sensasi, dan otak yang memberi dasar empiris dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap
sangat abstrak.
Pada akhir abad 19, dengan perkembangan natural science dan metode ilmiah secara mapan
sebagaimana diuraikan di bagian sebelumnya, konteks intelektual Eropa sudah “siap” untuk
menerima psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan formal.
Tanah kelahiran psikologi adalah Jerman. Oleh karenanya munculnya psikologi tidak dapat
dilepaskan dari konteks sosial Jerman yang memiliki misi membentuk manusia berkualitas dan
penyedia tenaga kerja yang professional. Wilhelm Wundt, orang pertama yang
memproklamirkan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Wundt adalah seorang doktor yang
tertarik pada bidang fisiologis, dimana fisiologis merupakan jalan bagi psikologi untuk bisa
masuk dalam ranah empiris ilmiah dan berdiri sebagai ilmu yang mandiri.
Hingga kemudian kajian ilmu psikologi terbentuk dan berkembang dengan munculnya berbagai
macam aliran psikologi.

Terbentuknya Aliran Psikologi

Secara garis besar, sejarah psikologi dapat dibagi dalam 2 tahap, yaitu masa sebelum dan masa
sesudah psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Kedua tahap ini dibatasi oleh berdirinya
laboratorium psikologi yang pertama di Leipzig tahun 1879 oleh Wilhelm Wundt. Setelah Wundt
mendirikan lab psikologi, para ahli menyelidiki gejala kejiwaan secara lebih sitematis dan
obyektif, ditemukan metode2 baru sehingga dapat disusun teori-teori psikologi yang terlepas dari
ilmu induknya. Sejak itu, psikologi mulai bercabang ke dalam aliran-aliran. Dengan bertambah
ahli maka menambah keragaman berpikir yang tidakdapat disatukan. Karena itulah, maka
mereka yang merasa satu pikiran, sependapat, menggabungkan diri dan menyusun suatu aliran
tersendiri.
Aliran-Aliran Psikologi

Sebelum psikologi menjadi ilmu seperti sekarang ini, terdapat tiga tingkatan perkembangan yang
dilaluinya :

Psikologi di bawah pengaruh filsafat


Sejak zaman yunani kuno telah banyak para filusuf yang senang mempelajari kejiwaan,
meskipun belum pada tahap ilmiah. Para filusuf tersebut antara lain :
1) Plato
Menurut plato tingkahlaku pada dasarnya bukan hanya pada manusia saja tetapi juga pada
tumbuhan dan binatang. Ajarannya yang terkenal adalah “idea”.
Menurut plato, jiwa mempunyai dua alam yaitu

 Alam idea, yaitu alam cipta atau fikir yang bersifat benar dan abad. Ide-ide ini diperoleh
melalui rasio, bukan melalui panca indra dan terlepas dari pengalaman sehari-hari.

 Alam sensoris, yaitu bersifat bersifat materi/Nampak dan tidak permanen. Dunia sensoris
ini mempunyai dua kemampuan yaitu kemampuan kehendak dan kemampuan keinginan
(nafsu, kecenderungan).

Dengan demikian, menurut plato, jiwa (psyche) terdiri dari tiga bagian yang terkenal dengan
“trichatomi”, yaitu : berfikir (rasio) yang berpusat di otak, berkehendak yang berpusat di dada,
berkeinginan yang berpusat di perut.

2) Aristoteles
Aristoteles adalah murid plato akan tetapi pandangan-pandangannya berlawanan dengan gurunya
tersebut. Menurut aristoteles, objek psikologi adalah gejala-gejala hidup pada umumnya.
Pokok ajaran dari Aristoteles adalah bahwa semua benda yang ada didunia mempunyai dorongan
untuk tumbuh dan berkembang. Itulah sebabnya dia disebut sebagai penganut pandangan
teleologis.
Menurut aristoteles, benda dalam alam ini tidak tumbuh begitu saja tetapi dikembangkan
menjadi sesuatu kea rah kesempurnaan. Tumbuhan, hewan, manusia mempunyai jiwa ( anima,
vegetative, sensitive dan intelektiva). Dalam hal ini pandangannya sama dengan gurunya Plato.
Menurut aristoteles, fungsi jiwa yang juga dikenal sebagai dickotomi dari aristoteles adalah :

 Kemampuan untuk mengenal

 Kemampuan untuk berkehendak

3) Rene Descartes
Menurutnya, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesadaran. Oleh karena itu objek psikologi
adalah gejala-gejala kesadaran.
Menurut Descartes tingkahlaku manusia dapat bersifat :

 Rasional, erat kaitannya dengan jiwa, dapat merencanakan dan meninjau kembali tingkah
laku, ini hanya terdapat pada manusia yaitu kemampuan untuk berfikir.

 Mekanis, berhubungan erat dengan badan (raga) diantaranya adalah gerakan-gerakan


otomatis atau reflek-reflek.

Jiwa dan raga merupakan dua substansi yang terpisah dengan sifat-sifat yang berbeda.
Jiwa ada dalam pikiran, dan raga memerlukan ruang atau tempat.

4) John Locke
John Locke merupakan peletak dasar-dasar aliran empirism. Menurutnya, pengalaman
merupakan factor utama ddalam perkembangan. John Locke dikenal dalam dunia pendidikan
karena uraiannya tentang lingkungan dan pengalaman dalam perkembangan anak.
John Locke dianggap sebagai pelopor jiwa asosiasi abad 17. Asosiasi terjadi karena rangsangan
dari luar atau lingkungan. Perangsangan dari luar tergantung pada sensasi. Sensasi
mempengaruhi persepsi.
Dasar-dasar inilah yang memunculkan teorinya yang terkenal yaitu “Tabularasa” dimana jiwa
sebagai jiwa sebagai kertas yang putih bersihyang siap menerima sesuatu oleh lingkungan.
Konsekuensi dari teori tersebut adalah pada dasarnya setiap tingkahlaku dapat dipelajari atau
diajarkan. Karena dapat dipelajari maka tingkah laku dapat berubah (diubah) melalui
pengalaman-pengalaman baru yang diperolehnya. Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah metode pengamatan. Metode inilah yang merupakan awal ke arah metode empiris.
Psikologi dibawah pengaruh ilmu-ilmu alam (faal)
pada abad 18 ilmu-ilmu pengetahuan sangat pesat perkembangannya yaitu menggunakan metode
ekspeerimental. Hasil-hasil metode IPA tersebut ikut mempengaruhi psikologi yang berkembang
kea rah IPA baik secara langsung maupun secara tidak langsung (Ilmu jiwa asosiasi).
Ilmu pengetahuan tentang jiwa manusia, diarahkan seperti yang dipelajari dalam ilmu
pengetahuan alam, menggunakan analissis untuk mengetahui unsure terkecil. Jiwa diterangkan
secara kausalitas. Menggunakan metode induktif dalam penyelidikan-penyelidikannya.
Tokohnya J. Locke, J. Mill, J.S. Mill.
Pada dasarnya mereka berpendapat bahwa ide baru akan diperoleh setelah terjadi penginderaan.
Penginderaanlah yang dapat menghasilkan ide-ide yang bergabung menjadi satu yang disebut
asosiasi.

a. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.


Psikologi secara resmi lahir pada 1879, ketika Wilhelm Wundt (1832-1920) membuka
laboratorium pertamayang mempelajari tingkahlaku manusia di Leipzig, jerman. Wundt adalah
orang pertama yang menggunakan istilah “Psikologi Eksperimental”
Menurut Wundt dalam melaksanakan penelitian factor pribadi tidak dapat diabaikan, untuk
melihat factor pribadi ini ia menggunakan metode “intropeksi”, sehingga ia disebut sebagai
tokoh introspeksionis.
Menurut Wundt psikologi terbagi dalam :
Ø Psikologi individual, penelitian proses mental
Ø Psikologi massa, kelompok

Aliran-aliran dalam psikologi


a. Strukturalisme
Strukturalisme merupakan aliran pertama dalam psikologi, tokohnya adalah Wundt sendiri.
Strukturalisme beranggapan bahwa psikologi merupakan pengalaman manusia yang dipelajari
dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya. Metode yang digunakan adalah intropeksi
terhadap diri sendiri. Tujuan psikologi menurut faham strukturalisme adalah menyelidiki apa,
bagaimana, dan mengapa terjadi pengalaman atau kesadaran tadi.
Pengalaman kesadaran terdiri dari :
 Pengindraan, dapat dianalisa sampai elemen terkecil. Elemin terkecil dari penginderaan
merupakan elemen terkecil pula dari pengalaman.

 Perasaan, merupakan sesuatu yang dimiliki individu dalam diri kita. Tidak dipengaruhi
dan bukan merupakan reaksi langsung terhadap rangsangan-rangsangan dari luar.

 Emosi dan kehendak, emosi merupakan pengalaman-pengalaman yang kompleks yang


terdiri dari perasaan dan penginderaan tubuh. Kehendak merupakan pola emosi yang
ditandai oleh perubahanperasaan pada waktu individu bertindak.

b. Fungsionalisme.
Tokohnya adalah William James (1842-1910), menurut faham Fungsionalisme tingkahlaku dan
proses mental bukan hanya strukturnya saja. Artinya, yang dipelajari adalah apa tujuan dari
aktivitas itu. Metode yang digunakan selain intropeksi adalah observation of behavior ( metode
observasi tingkahlaku). Metode observasi digunakan untuk mengatasi kelemahan intropeksi yaitu
:
Ø Bersifat subjektif karena berdasarkan atas laporan diri.
Ø Kurang sistematis karena sulit dikuantitatifkan (sulit dihitung)
Ø Dianggap kurang ilmiah
Ø Banyak dipengaruhi daya khayal.

c. Asosiasionisme.
Merupakan pandangan psikologi yang menyatakan bahwa jiwa itu tersusun atas elemen-elemen
sederhana dalam bentuk ide-ide yang muncul dari pengalaman inderawi.

d. Behaviorisme
Merupakan satu pandangan teoritis yang beranggapan, bahwa pokok persoalan psikologi adalah
tingkahlaku, tanpa mengaitkan konsepsi-konsepsi mengenai kedasaran dan mentalitas. Dengan
demikian behavioristik hanya mempelajari tingkahlaku yang nyata, terbuka (Nampak)dan dapat
diukur secara oibjektif.

e. Psikologi gestalt
Gestalt adalah bahasa jerman yang artinya bias bermacam-macam (shape, form,
assence/hakekat). Sulitnya mencari padanan kata gestalt, maka kata itu tidak pernah
diterjemahkan. Psikologi gestalt merupakan aliran dalam psikologi yang menentukan bahwa
persoalan sejati dalam psikologi adalah tingkahlaku dan pengalaman sebagai kesatuan totalitas.

f. Psikoanalisa.
Jika aliran-aliran sebelumnya banyak membahas tentang kesadaran dan peranannya dalam
tingkahlaku. Maka psikoanalisa berpendapat lain. Psikoanalisa justru menyelidiki tentang gejala
ketidaksadaran. Tokohnya yang terkenal adalah Sigmund Freud.
Psikoanalisa berpendapat bahwa kehidupan manusia dikuasai oleh alam ketidaksadarannya.
Alam ketidaksadaran tersebut bersifat dinamis (terjadi perubahan-perubahan / geseran-geseran
akibat saling mempengaruhinya factor-faktor dalam alam ketidaksadaran. Karena bersifat
dinamis itulah maka disebut juga psikodinamika.

Anda mungkin juga menyukai