Dalam lapangan ilmu pengetahuan, psikologi merupakan salah satu pengetahuan yang tergolong dalam
“empirical science”, yaitu ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman manusia, walaupun
pada awal perkiembangannya bersumber pada filsafat yang bersifat spekulatif. Psikologi menurut
bahasa berasal dari kata Yunani yang terdiri dari kata, psyche dan logos. Psyche berartijiwa dan logos
berarti ilmu. Jadi, psikologi secara bahasa dapat berarti ‘ilmu jiwa’. Sedangkan pengertian dakwah
menurut bahasa mempunyai makna bermacam-macam;
1. Annad’u : memanggil dan menyeru, seperti dalam firman Allah surat yunus ayat 25:
Yang artinya:
“ Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan memberikan petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-nya kepada jalan yang lurus (islam).”
2. Menegaskan atau membela, baik terhadap yangt benar ataupun yang salah, yang positif
ataupun yang negative.
3. Suatu usaha berupa perkataan ataupun perbuatan untuk menarik seseorang kepadasuatu aliran
atau agama tertentu.
4. Doa (permohonan).
5. Meminta dan mengajak seperti ungkapan, da’a bi as-syai’ yang artinya meminta dihidangkan
atau didatangkan makanan atau minuman.
Jadi, dakwah adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan dan mengajarkan serta
mempraktikkan ajaran islam didalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari pengertian
psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu kegiatan utuk menyampaikan
dan mengajarkqan serta mempraktikkan ajaran islam kepada jiwa umat islam(rohani) didalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan psikologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan
kepada para da’I tentang pola dan tingkah laku para mad’u dan hal-hal yang mempengaruhi
tingkah laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (psikis) sehingga mempermudah
para da’I untuk mengajak mereka kepada apa yang dikehendaki oleh ajaran islam.
Psikologi individual adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia dari segi
individualitas (pribadi). Pribadi adalah kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan bukan
hanya mengenai tingkah laku yang dapat diamati saja, tapi mencakup juga seluruh segi
individualitas, termasuk sikap, sifat, watak dan temperamen manusia.
Alfred Adle, tokoh aliran ini berpendapat bahwa hidup kejiwaan itu adalah tidak statis
tetapi dinamis yang berpusat pada satu tujuan. Segala aktivitas kejiwaan, seperti berfikir,
berkemauan, berbuat, dan sebagainya itu bukanlah merupakan akibat pengaruh faktor-
faktor psikologis dari masa silam, akan tetapi oleh karena adanya tujuan.
2.1.2.3 psikoanalitis
Suatu aliran ilmu jiwa yang berusaha mempelajari kehidupan jiwa manusia dari segi
kesadaran dan ketidaksadaran. Kesadaran berkecenderungan kea rah luar yang disebut
extraversi, sedangkan ketidaksadaran cenderung kearah dalam yang disebut introversi.
Tokoh aliran ini antara lain C. G. Jung, seorang ahli penyakit jiwa Jerman di Zurich (1923).
Ia memisahkan diri dari aliran Freud dan membentuk teorinya sendiri dalam bukunya
Psychologische Typen dimana ia membahas masalah struktur kepribadian, struktur
kesadaran, struktur ketidaksadaran, kompleks mimpi, baying-bayang, proyeksi dan lain-lain.
Para sarjana islam, terutama para sejarawan berbeda pandangan dalam menentukan
titik awal dakwah islam dimulai. Perbedaan pendapat ini tidak terlepas dari pengertian
tentang makna islam itu sendiri. Mereka yang beranggapan bahwa makna islam adalah
makna universal, maka dakwah islam telah dimulai sejak diutusnya nabi Muhammad saw